Agam terdiam setelah istrinya berbicara seperti itu, ia hanya diam melihat bekal yang di kirim oleh istrinya.
"Ada apa dengan nya? Kenapa aku tiba-tiba jadi curiga," batin Agam.
Agam tidak memakan nya sama sekali, ia lebih tertarik untuk makan di luar bersama staf yang lain.
Hari semakin sore, Agam tidak sabar mau keluar dari kantor karena mau bertemu dengan Nadira.
Tiba-tiba handphone nya berdering telpon dari istrinya.
"Halo mas, hari ini pulang yah. Aku masak makanan kesukaan mas Agam," ucap Farah.
"Maaf ya sayang, aku tidak bisa pulang cepat karena banyak kerjaan di kantor," ucap Agam.
"Bagaimana kalau aku anterin aja ke kantor?" tanya Farah. "Gak usah, gak usah. Kamu tidak perlu repot-repot ke sini," ucap Agam.
"Yahh, padahal aku sudah susah-susah masak nya," ucap Farah.
"Aku mau lanjut kerja dulu yah," telpon langsung mati.
Bunda mendengar itu. "Kalau kamu mau membahagiakan suami kamu, tidak seperti ini caranya," ucap Bunda Jihan.
"Emangnya apa yang salah bunda? Aku sudah melakukan tugas ku sebagai istri," jawab Farah.
"Agam tidak akan percaya kamu masak, kamu juga berbohong bilang kalau kamu masak bersama bunda sementara kamu beli dari luar sana," ucap bunda Jihan.
"Ya aku bisa nya seperti ini Bunda, nanti kalau ada waktu aku pasti belajar kok," ucap Farah.
Bunda hanya bisa menghela nafas panjang.
"Nadira..." panggil Agam baru saja sampai di rumah. Untung saja Ayah Nadira belum pulang.
"Bagaimana keadaan kamu?" tanya Agam.
Nadira menggeleng kan kepala nya. "Aku sangat lemas, aku tidak berselera makan," ucap Nadira.
"Bagaimana kalau kita ke rumah sakit?" tanya Agam.
Nadira menggeleng kan kepala nya. "Gak mau kak, aku gak mau di suntik," ucap Nadira.
Akhirnya Agam menawarkan diri untuk merawat kekasihnya. Nadira sedikit mendingan dari sebelumnya setelah di temanin oleh Agam.
Namun Agam tidak bisa lama-lama di sana karena takut ayah Nadira pulang.
Hani datang tiba-tiba ke rumah Nadira Tampa mengabari Nadira sama sekali. Kebetulan juga Ayah Nadira baru saja sampai.
"Om baru pulang?" tanya Hani.
"Iyah, kamu juga baru sampai atau mau pulang?" tanya Ayah Nadira.
"Baru sampai kok Om, tapi kok mobil kak Agam di sini yah?" tanya Hani.
"Oohh mungkin melihat Nadira yang sedang sakit, dia demam tinggi karena keluar malam," ucap Ayah Nadira.
"Demam? Kok aku gak tau. Lalu apa sangkut pautnya sama Kak Agam?" Hani bertanya-tanya.
Mendengar suara orang di luar sedang berbincang-bincang, Agam secepatnya keluar.
"Hani, Om," sapa Agam.
"Kakak kok bisa di sini?" tanya Hani.
"Kakak dengar Nadira sakit, kakak ke sini untuk melihatnya," jawab Agam.
"Aneh banget, biasanya Nadira sakit bahkan aku sakit kakak tidak sekhawatir dan seperduli ini!" kata Hani.
"Nadira sudah seperti adik bagi kakak, sama seperti kamu. Kakak juga harus memerhatikan dia sesekali karena ia teman dekat kamu," ucap Agam.
"Hum..." Hani tidak mudah tenang, karena sudah banyak hal yang menjanggalkan bagi nya.
"Hani.. Kamu kok bisa di sini?" tanya Nadira. "Hari ini Kamu tidak ke kampus, aku khawatir tapi aku baru bisa datang sekarang. Eh ternyata kamu sakit," ucap Hani.
"Maaf yah, aku jadi ngerepotin kamu. Aku gak sempet ngabarin kamu," ucap Nadira.
"Iyah gak apa-apa, tadi kak Agam ke sini kamu gak di apa-apain kan?" tanya Hani.
"Enggak kok, kak Agam menjenguk ku sebentar," jawab Nadira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Jamayah Tambi
hamil ke Nad
2024-06-25
0
Warlin Mga
next yg bnyak bikin candu critany😍😘😘😘
2024-05-30
2