Episode 16 : Malam Hot di rumah baru

Agam mendekati Nadira, memeluk nya dengan sangat erat. "Siapa bilang kalau kakak tidak mengingat kamu? Justru saya mempercepat pekerjaan saya agar segera bertemu dengan kamu," ucap Agam.

"Saya sangat merindukan kamu," Agam mencium kening Nadira.

"Tunggu, apa kakak belum ke rumah sama sekali?" tanya Nadira.

Agam menggeleng kan kepala nya. "Kakak tidak menemui Bunda dan mbak Farah terlebih dahulu?" tanya Nadira lagi.

Agam menghela nafas panjang. "Percuma saja saya pulang ke sana, tidak akan ada yang perduli, lagian Bunda sedang tidak di rumah," jawab Agam.

"Kan tetap saja kakak punya istri, mau bagaimana pun kakak tidak boleh mengabaikan istri kakak," ucap Nadira.

"Kenapa sih kamu selalu saja menyuruh saya mengingat istri saya, sementara dia belum tentu mengingat saya!" ucap Agam.

"Ya sudah lupakan saja, aku tidak mau ribut hanya perkara itu!" ucap Agam.

"Kakak sudah makan?" tanya Nadira.

Agam menggeleng kan kepala nya. "Saya sangat lapar," ucap Agam.

"Humm bagaimana yah, aku baru belanja sedikit, aku tidak tau kalau kakak hari ini ke sini. Bagaimana kalau masak mie instan?" tanya Nadira.

Agam sama sekali tidak masalah selagi yang masak adalah Nadira.

Mereka baru saja selesai masak, Agam melihat sekarang rumah yang kemarin kosong melompong sekarang sudah terisi dan semuanya rapi sehingga enak di pandang mata.

"Kamu pinter banget sih sayang," ucap Agam sambil mengelus kepala Nadira.

"Oh iya, kakak ada sesuatu untuk kamu," Agam memberikan paper bag.

"Apa ini kak?" tanya Nadira. Agam menyuruh Nadira membuka nya.

"Wahh, dres ini sangat bagus," Agam memberikan dress itu karena mau ngajak Nadira makan malam di luar yang sudah di rencanakan nya sebelumnya.

"Belakangan ini kak Agam sangat jarang di rumah, begitu juga dengan mbak Farah. Di tambah lagi Bunda sekarang memilih ikut dengan Ayah bekerja di luar kota. Tidak ada lagi kehangatan di rumah ini," batin Hani.

Ia duduk sendirian di ruang tamu. "Nadira juga sudah sangat jarang ke sini," Hani sangat sedih sekali.

Malam hari nya Agam dan Nadira pulang bersama ke rumah mereka.

"Kakak mau tidur di sini?" tanya Nadira.

Agam mengangguk. Nadira terlihat bingung seperti mau menyampaikan sesuatu namun tidak jadi.

"Ada apa Nadira? Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Agam.

"Humm apa kita melakukan hal seperti itu lagi?" tanya Nadira sedikit gugup.

"Kenapa kamu bertanya itu?" tanya Agam.

"Aku belum bersih-bersih kak, aku juga baru saja selesai menstruasi, aku takut bau nya tidak enak," kata Nadira.

Agam tertawa kecil, Nadira jadi sangat malu.

Agam tiba-tiba mengangkat tubuh Nadira dan membawa nya ke tempat tidur.

"Saya sangat merindukan kamu," ucap Agam mencium bibir Nadira.

"Apa kamu tau, setelah bertemu dengan mu hari ini semua rasa lelah, penat saya hilang begitu saja."

Nadira tersenyum. "Aku senang kalau kakak merasa seperti itu ketika bersama ku," ucap Nadira.

"Sayang.." ucap Agam menatap Nadira.

"Iyah kenapa?" tanya Nadira.

"Saya tidak bisa menahan lagi, saya tidak berniat seperti itu sebelumnya, namun saya sangat mudah terangsang ketika bersentuhan dengan kamu," ucap Agam.

Karena tidak bisa menahan, Nadira juga tidak menolak akhirnya mereka melakukan nya untuk pertama kalinya di rumah baru itu.

Melihat ekspresi Nadira yang membuat Agam semakin bergairah, kecepatan Agam semakin laju. Nadira sudah meringis kesakitan namun Agam tidak berhenti.

Tangan Agam menggenggam kedua gunung kembar milik Nadira sedikit keras.

"Kak Agam... pelan-pelan, aku tidak tahan lagi," ucap Nadira.

"Aku mau keluar kak," namun Agam meminta Nadira mengeluarkan nya langsung.

Pinggang Nadira terangkat ke atas, Agam tersenyum puas melihat Nadira puas dengan nya.

Agam hampir saja keluar. "Sayang apa sebaiknya kakak keluar di dalam saja?" tanya Agam.

Nadira menggeleng kan kepala nya. "Jangan kak, bagaimana kalau nanti aku hamil?" tanya Nadira.

"Kakak akan menikahi kamu, kamu tidak mau menikah dengan kakak?" tanya Agam.

Agam mempercepat goyangan nya, dan akhirnya sampai di puncak ia mengeluarkan dengan cepat.

"Arrhhh!!!! Terimakasih sayang..." Agam mencium kening Nadira.

Sudah lama Agam tidak merasakan sensasi seperti itu lagi. Karena dengan istrinya ia melakukan hanya karena nafsu semata.

Keduanya sudah sangat lelah, satu jam seperti itu sungguh menguras tenaga keduanya.

Setelah beberapa lama akhirnya Agam ketiduran. Sementara Nadira tidak bisa tidur.

"Aku sangat mencintai kak Agam, aku memberikan semuanya kini kepada nya. Aku berharap kedepannya aku bisa menerima semua resikonya."

Nadira sadar dengan perbuatannya dengan Agam, namun hanya karena cinta ia rela melakukan itu.

Keesokan paginya..

Nadira merasa seseorang sedang menyentuh tubuhnya. Ia membuka matanya ternyata Agam.

"Kak Agam ngapain?" tanya Nadira.

Agam menatap dengan tatapan mata manja.

"Dia tidak bisa menahan lagi, dia bangun sendiri," ucap Agam. Nadira tertawa mendengar nya.

"Ini sudah pagi kak," ucap Nadira.

"ini masih jam lima pagi, sebentar saja," ajak Agam.

Akhirnya mereka melakukan nya.

"Kamu pasti capek, tidak perlu masak pagi-pagi," ucap Agam kepada Nadira yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Gak apa-apa kok kak, lagian aku ngampus sedikit siang," ucap Nadira.

Agam memeluk Nadira dari belakang.

"Kakak duduk dulu," Nadira menyiapkan semuanya.

Agam sangat terharu dengan perhatian, tanggung jawab Nadira kepada nya.

Selesai sarapan ia pun berangkat bekerja. "Oh iya nanti setelah pulang dari kampus, kakak akan menjemput kamu," ucap Agam.

Nadira menggeleng kan kepala nya. "Gak usah kak, aku ada janji dengan teman ku untuk kerjain tugas di luar," ucap Nadira.

"Hani ikut?" tanya Agam.

"Enggak kak, Hani tidak sama dengan ku," ucap Nadira.

"Baiklah kalau begitu," Agam berangkat.

Nadira juga segera siap-siap ke kampus, namun sebelum siap-siap ia merapikan kamar yang berantakan.

Ia melihat bercak merah yang ada di seprei warna cream nya.

"Loh bukannya aku sudah melakukan nya sebelumnya, kenapa masih berdarah sih?" tanya Nadira.

"Hufff wajar sih, kak Agam sangat ganas ia bahkan tidak memberikan waktu aku bernafas." ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam.

Nadira mengganti sprei terlebih dahulu dan setelah itu mandi.

Nadira berangkat ke kampus seperti biasa. "Hai Nadira..." sapa Hani yang menghampiri nya.

"Eh Hani, kok kamu sembab gitu sih?" tanya Nadira.

"Huff entah lah Nadira, aku sangat bingung dengan keluarga ku sekarang yang sudah sangat tidak beraturan, tidak sehangat dulu," ucap Hani.

"Maksudnya?" tanya Nadira.

"Kak Agam sekarang sudah sangat jarang pulang, kamu tau kan kalau tidak ada kak Agam di rumah semua nya terasa sepi."

"Tidak ada lagi yang di segani sehingga rumah sangat sepi." ucap Hani.

Nadira terdiam sejenak, ia jadi merasa bersalah karena dirinya yang membuat Agam tidak pulang.

Episodes
1 Episode 1 : 18++
2 Episode 2 : Hukuman
3 Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4 Episode 4 : Ciuman
5 Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6 Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7 Episode 6 Jalan-jalan
8 Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9 Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10 Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11 Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12 Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13 Episode 13 : Kekasih gelap
14 Episode 14 : Tatapan Cinta
15 Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16 Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17 Episode 17 : Hampir ketahuan
18 Episode 18 : Mulai Cemburu
19 Episode 19 : Nadira Sakit
20 Episode 20 : Nadira bersikap manja
21 Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22 Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23 Episode 23 : Merindukan Nadira
24 Episode 24 : Farah minta cerai
25 Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26 Episode 26 : Agam demam rindu berat
27 Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28 Episode 28 : Berciuman
29 Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30 Episode 30 : Bersaing
31 Episode 31 : Bathub
32 Episode 32 : Karena sudah Lama
33 Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34 Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35 Episode 35 : Nadira Kembali
36 Episode 36 : Perubahan
37 Episode 37 : Agam Mabuk
38 Episode 38 : Kejutan
39 Episode 39 : Hari pertama kuliah
40 Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41 Episode 41 : Ribut
42 Episode 42 : Bersikap romantis
43 Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44 Episode 44 : Suami yang hebat
45 Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46 Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47 Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48 Episode 48 : Cari tau
49 Episode 49 : Tes DNA
50 Episode 50 ; Tidak Mungkin
51 Episode Terakhir....
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 : 18++
2
Episode 2 : Hukuman
3
Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4
Episode 4 : Ciuman
5
Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6
Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7
Episode 6 Jalan-jalan
8
Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9
Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10
Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11
Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12
Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13
Episode 13 : Kekasih gelap
14
Episode 14 : Tatapan Cinta
15
Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16
Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17
Episode 17 : Hampir ketahuan
18
Episode 18 : Mulai Cemburu
19
Episode 19 : Nadira Sakit
20
Episode 20 : Nadira bersikap manja
21
Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22
Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23
Episode 23 : Merindukan Nadira
24
Episode 24 : Farah minta cerai
25
Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26
Episode 26 : Agam demam rindu berat
27
Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28
Episode 28 : Berciuman
29
Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30
Episode 30 : Bersaing
31
Episode 31 : Bathub
32
Episode 32 : Karena sudah Lama
33
Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34
Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35
Episode 35 : Nadira Kembali
36
Episode 36 : Perubahan
37
Episode 37 : Agam Mabuk
38
Episode 38 : Kejutan
39
Episode 39 : Hari pertama kuliah
40
Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41
Episode 41 : Ribut
42
Episode 42 : Bersikap romantis
43
Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44
Episode 44 : Suami yang hebat
45
Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46
Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47
Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48
Episode 48 : Cari tau
49
Episode 49 : Tes DNA
50
Episode 50 ; Tidak Mungkin
51
Episode Terakhir....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!