Nadira berlari ke arah pintu depan dan membuka nya.
"Kak Agam, kakak kebiasaan deh tiap datang gedor pintu seperti ini!" Nadira kesal.
Namun tiba-tiba Agam memeluk Nadira sangat erat. Wajah yang sedih untuk pertama kali di lihat oleh Nadira.
Nadira terdiam sejenak. "Kakak lagi ada masalah?" tanya Nadira. Tidak ada jawaban dari Agam ia membawa Agam masuk dan duduk di ruang tamu.
Nadira membawa segelas teh kesukaan Agam dan duduk di lantai tepat di depan Agam duduk.
"Coba ceritakan apa yang terjadi," suruh Nadira dengan lembut
Agam menatap wajah Nadira. Wajah yang tulus, adem dan menenangkan.
Agam menggeleng kan kepala nya. "Tidak apa-apa, tidak perlu di khawatir kan," ucap Agam.
Nadira mengangguk, ia tidak mau memaksa Agam untuk bercerita apa yang terjadi.
Malam ini Agam tidur di rumah Nadira. Namun Agam memilih tidur di luar karena takut tidak bisa mengontrol diri ketika satu tempat dengan Nadira.
Keesokan harinya...
"Kamu mau kemana sudah rapi pagi-pagi? Bukan nya kamu bilang hari ini tidak ada kelas?" tanya Agam baru saja bangun namun melihat Nadira di meja makan sudah rapi dan cantik.
"Aku mau ke rumah kak, Hani bilang bunda kurang sehat. Kok kakak gak bilang sama ku sih?" tanya Nadira.
"Kamu mau ke rumah? Lalu kamu akan meninggalkan aku sendirian di sini?" Agam tidak terima Nadira mau ke rumah nya.
"Kenapa kakak tidak pulang? Bukannya bunda lagi sakit? Lagian istri kakak juga di rumah. Tidak baik seperti itu," ucap Nadira.
"Di sini jauh lebih menyenangkan, tenang dan bahagia," ucap Agam.
"Walaupun aku kekasih kakak, tapi tetap saja kakak mempunyai istri, kita tidak bisa seperti ini, bagaimana kalau orang lain curiga?" tanya Nadira.
Agam menghela nafas panjang. "Bagaimana kalau kakak menikahi kamu?" tanya Agam.
Nadira memukul lengan Agam. "Jangan aneh-aneh deh kak, ayo makan," ucap Nadira.
"Kamu masak?" tanya Agam. Nadira mengangguk.
"Bunda ngajarin aku masak setiap hari di rumah kakak, tapi aku sangat jarang masak di sini karena tidak ada yang makan."
"Berhubung kakak di sini, kakak harus makan ini semua. Aku jamin rasanya sangat enak."
Agam melihat semua menu adalah kesukaan nya ia menatap Nadira dengan tatapan aneh.
"Jangan-jangan selama ini kamu mencari tau semua tentang kakak, sampai dengan makanan kesukaan kakak," ucap Agam.
"Iyah, semuanya tentang kakak aku sudah tau," ucap Nadira sambil tersenyum.
"Maafin kakak yah Nadira, kakak tidak sadar, kakak tidak peka dan membuat kamu sendirian selama itu," ucap Agam.
"Gak apa-apa kok kak, aku sekarang sudah mendapatkan apa yang aku mau, ini sudah cukup dan aku bahagia bersama kakak," mereka makan berdua di meja makan layaknya pasangan sungguhan.
"Bahkan aku tidak pernah seperti ini bersama istri ku, ini adalah momen yang sangat aku inginkan. Namun istriku hanya bisa mengurus dirinya sendiri," batin Agam sambil menatap Nadira makan.
Setelah selesai makan Nadira pamit pergi. "Hmm kakak mau kemana?" tanya Nadira.
"Kakak ke kantor, setelah dari kantor kakak pulang ke rumah," jawab Agam.
"Oohh ya sudah, semangat yah kerjanya," Nadira memberikan termos kecil.
"Apa ini?* tanya Agam. "Ini adalah kopi, biar di kantor kakak tidak ngantuk. Tadi malam kakak kurang nyenyak tidur nya, aku tau kok," ucap Nadira.
Agam tersenyum ia benar-benar sangat-sangat senang di perhatikan seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Mimik Pribadi
Gak mleleh gimana Agam dpt perhatian lebih dari kekasih gelap,smpe2 dia lupa tuh gimana caranya menyelesaikan konflik rmh tangganya dngn istrinya,skrng bknnya menyelesaikan mslh yng ada,mlh jdi nambah mslh apalgi klo smpe Nadira hamil,,,,
2024-11-06
0
Warlin Mga
lanjottt
yg bnyak upny 💪💪💪😘😘😘😘
2024-05-28
2