Episode 12 : Bunda menginginkan cucu

Agam memberikan beberapa obat kapsul kepada Nadira. Namun Nadira menolaknya.

"Aku tidak butuh itu, aku tidak mau minum obat," tolak Nadira membuat Agam heran.

"Apa kamu tidak mau sehat?" tanya Agam.

"Nanti pasti sembuh sendiri, rasa sakitnya hilang sendiri," jawab Nadira dengan nada yang sangat judes.

"Kamu kenapa? Apa kamu mau ke rumah sakit, saya tidak bisa melihat kamu kesakitan seperti ini," ucap Agam.

"Huff seandainya kak Agam tidak menyebut istrinya, aku pasti sudah menerima obat itu," batin Nadira.

Agam seperti mendengar suara hati nya, Agam tiba-tiba tersenyum.

"Baiklah saya mengerti kenapa kamu tidak mau, saya tidak sengaja mengatakan nya. Saya mengatakan itu agar kamu percaya kalau obat ini manjur," ucap Agam.

Karena di bujuk akhirnya Nadira mau minum obat itu.

"Ayo istirahat," tiba-tiba Agam mengangkat badan Nadira dan berjalan ke kamar.

"Kak Agam... ini masih siang," ucap Nadira karena Agam menciumi Nadira.

"Apa mencium kamu saja harus menunggu hari malam?" tanya Agam.

Nadira tersipu malu. "Sebelum sembuh saya tidak akan melakukannya," ucap Agam.

Nadira mendengar itu hanya bisa senyum malu.

Saat sedang bermesraan tiba-tiba handphone Agam berdering. Telpon dari istrinya.

"Siapa kak?" tanya Nadira karena Agam tiba-tiba melepaskan pelukan dari Nadira.

"Mbak Farah," jawab Agam, ia ijin keluar menjawab telpon dari istrinya.

Nadira masih biasa saja ketika istri Agam menelpon. Karena mau bagaimana pun kekasih nya sudah mempunyai istri.

"Nadira... Hari ini kakak pulang yah, Mbak Farah sudah kembali," ucap Agam.

Nadira mengangguk. "Ya sudah gak apa-apa," jawab Nadira.

Agam mendekati Nadira. Ia mencium pipi dan bibir Nadira. "Kamu jangan kemana-mana tampa sepengetahuan saya, kamu juga jangan pergi dengan pria mana pun!" ancam Agam.

"Iyah kak, iyahh," ucap Nadira.

"Saya akan menelpon kalau sampai di rumah," ucap Agam.

Setelah Agam pergi Nadira istirahat. Karena mata nya mengantuk akhirnya ia tidur.

Sementara di tempat lain Agam baru saja sampai di bandara dan menunggu istrinya beberapa menit.

"Mas Agam..." Farah memeluk Agam namun tiba-tiba Farah menatap tajam kepada Agam.

"Kamu kok wangi parfum perempuan sih?" tanya Farah.

"parfum ku habis, aku pakai punya Hani," jawab Agam walaupun sedikit gugup namun tetap terlihat tenang.

"Oohh, kamu jangan macem-macem sayang," ucap Farah.

Agam mengangguk ia mencium kening Farah.

Agam menyadari kalau hubungan dengan istrinya kini hanya sekedar menghargai orang tua nya saja dan tidak ada lagi kehangatan di kedua nya.

Farah sibuk bekerja, dan juga Agam sibuk dengan urusannya sendiri. Bahkan Farah tidak memiliki waktu untuk mengurus suami nya itu.

Agam tidak meminta banyak kepada istrinya. Ia hanya ingin istrinya bahagia itu sebabnya Agam tidak pernah melarang Farah mau melakukan apa pun yang dia mau.

Sesampainya di rumah. Hani duduk di ruang tamu.

"Akhirnya mbak Farah pulang juga," ucap Hani dengan nada jutek.

"Kok kamu ngomong nya gitu sih?" tanya mbak Farah.

"Emangnya aku ngomong apa mbak? Aku salah?' tanya Hani.

"Sudah-sudah apa yang kalian debat kan!" ucap Agam melerai keduanya.

"Mbak Farah kapan sih memikirkan kak Agam dan juga Bunda? Kenapa selalu mementingkan diri sendiri?" tanya Hani.

"Maksudnya apa Hani?" tanya Farah karena biasanya Hani selalu baik kepada Farah.

"Bunda sekarang sakit, tidak ada satu pun yang perduli. Kak Agam sibuk mbak Farah juga sibuk, ayah di luar kota aku sibuk kuliah," ucap Hani.

"Kok kamu gak ngasih tau kakak?" tanya Agam.

"Aku mau ngasih tau percuma saja, Bunda hanya mau cucu dari kakak dan mbak Farah," ucap Hani.

Keduanya terdiam. "Ya sudah kalau begitu biar kakak ngomong sama bunda dulu," Agam masuk ke kamar bunda Jihan.

"Agam... Kamu dari mana dua hari tidak pulang? nomor kamu juga tidak bisa di hubungi," ucap Bunda Jihan.

Agam sengaja memblokir nomor keluarga nya ketika bersama Nadira agar tidak ada yang mengganggu mereka.

"Maafin aku Bunda, aku sibuk dengan kerjaan ku, aku tidak tau bunda sakit."

Bunda menarik tangan Agam. "Kapan bunda punya Cucu nak? Bunda sudah tua, bunda takut tidak sempat melihat cucu dari kamu," ucap bunda Jihan.

"Bunda ngomong apa sih? tidak baik ngomong seperti itu. Bunda pasti menggendong cucu," ucap Agam.

Bunda Jihan menghela nafas panjang. "Bagaimana bunda mau punya Cucu kalau kalian tidak mau memberikan nya," ucap bunda.

Agam tidak tau harus menjawab apa, ia diam mendengar kan Bunda nya menangis.

"Seandainya bunda tau, sebenarnya aku juga sangat ingin punya anak, umur ku sudah segini, teman ku bahkan sudah punya dua anak," batin Agam.

Agam tidak ingin lama-lama di sana membuat pikiran nya tambah, ia pun memilih pergi dari sana.

"Bagaimana keadaan bunda Mas?" tanya Farah.

"Bunda demam tinggi, Bunda pasti sakit karena keinginan nya tidak kunjung terwujud," ucap Agam.

"Kapan kamu siap punya anak Farah?" tanya Agam. Farah menatap Agam. "Maksud kamu apa mas?" tanya Farah.

"Bunda sudah sangat ingin punya Cucu, kita menikah sudah dua tahun lebih, sudah saatnya kita punya anak," ucap Agam.

"Dari awal aku sudah bilang kan, kalau aku tidak mau mempunyai anak sebelum aku berhenti di dunia entertainment," ucap Farah.

"Kamu cari apa lagi sih Farah? Aku bisa memberikan semua apa yang kamu mau. Aku bisa memberikan uang berkali-kali lipat kepada mu asalkan kamu mau punya anak dengan ku," ucap Agam.

Farah menggeleng kan kepala nya. "Mas, kamu tau kan kalau aku bersusah-susah payah di posisi sekarang, ini adalah cita-cita ku," ucap Farah.

"Jadi kamu tidak mau mempunyai anak dari ku?" tanya Agam.

"Aku mau mas, tapi ada waktu nya, bukan sekarang."

"Kapan? Satu tahun lagi? Dua tahun lagi? Atau tiga tahun lag?" tanya Agam dengan sangat emosi.

"Aku tidak habis pikir dengan kamu," ucap Agam langsung keluar dari kamar.

Hani yang menguping di balik pintu terkejut ketika Agam keluar dari pintu.

"Hani, jangan cari kakak malam ini, bilang sama bunda kalau kakak ada kerjaan penting."

Agam pergi begitu saja sambil membawa kunci mobilnya. "Ya ampun, apa ini karena aku? Karena aku Mereka jadi berantem," ucap Hani.

"Ada apa ribut-ribut di luar tadi nak?" tanya bunda.

"Enggak kok Bunda, tadi sama kak Agam lagi ribut perkara cucian doang, ya udah kalau begitu ayo makan dulu, setelah ini baru minum obat," ucap Hani.

Nadira baru saja selesai mandi sore, namun ketukan pintu yang sangat keras membuat nya kaget.

"Siapa yang datang tiba-tiba seperti itu, dia seperti rentenir saja mengetuk pintu sangat keras, apa dia tidak tau kalau pintu ku sangat mahal. "

Terpopuler

Comments

Syakhira Esiandwi

Syakhira Esiandwi

Nexttt......

2024-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : 18++
2 Episode 2 : Hukuman
3 Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4 Episode 4 : Ciuman
5 Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6 Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7 Episode 6 Jalan-jalan
8 Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9 Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10 Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11 Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12 Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13 Episode 13 : Kekasih gelap
14 Episode 14 : Tatapan Cinta
15 Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16 Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17 Episode 17 : Hampir ketahuan
18 Episode 18 : Mulai Cemburu
19 Episode 19 : Nadira Sakit
20 Episode 20 : Nadira bersikap manja
21 Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22 Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23 Episode 23 : Merindukan Nadira
24 Episode 24 : Farah minta cerai
25 Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26 Episode 26 : Agam demam rindu berat
27 Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28 Episode 28 : Berciuman
29 Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30 Episode 30 : Bersaing
31 Episode 31 : Bathub
32 Episode 32 : Karena sudah Lama
33 Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34 Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35 Episode 35 : Nadira Kembali
36 Episode 36 : Perubahan
37 Episode 37 : Agam Mabuk
38 Episode 38 : Kejutan
39 Episode 39 : Hari pertama kuliah
40 Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41 Episode 41 : Ribut
42 Episode 42 : Bersikap romantis
43 Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44 Episode 44 : Suami yang hebat
45 Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46 Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47 Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48 Episode 48 : Cari tau
49 Episode 49 : Tes DNA
50 Episode 50 ; Tidak Mungkin
51 Episode Terakhir....
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 : 18++
2
Episode 2 : Hukuman
3
Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4
Episode 4 : Ciuman
5
Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6
Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7
Episode 6 Jalan-jalan
8
Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9
Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10
Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11
Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12
Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13
Episode 13 : Kekasih gelap
14
Episode 14 : Tatapan Cinta
15
Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16
Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17
Episode 17 : Hampir ketahuan
18
Episode 18 : Mulai Cemburu
19
Episode 19 : Nadira Sakit
20
Episode 20 : Nadira bersikap manja
21
Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22
Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23
Episode 23 : Merindukan Nadira
24
Episode 24 : Farah minta cerai
25
Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26
Episode 26 : Agam demam rindu berat
27
Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28
Episode 28 : Berciuman
29
Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30
Episode 30 : Bersaing
31
Episode 31 : Bathub
32
Episode 32 : Karena sudah Lama
33
Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34
Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35
Episode 35 : Nadira Kembali
36
Episode 36 : Perubahan
37
Episode 37 : Agam Mabuk
38
Episode 38 : Kejutan
39
Episode 39 : Hari pertama kuliah
40
Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41
Episode 41 : Ribut
42
Episode 42 : Bersikap romantis
43
Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44
Episode 44 : Suami yang hebat
45
Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46
Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47
Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48
Episode 48 : Cari tau
49
Episode 49 : Tes DNA
50
Episode 50 ; Tidak Mungkin
51
Episode Terakhir....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!