Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++

Agam menatap Nadira. "Apa kamu yakin?" tanya Agam.

Nadira mengangguk. Agam tersenyum ia mencium kening Nadira.

Agam masih terlihat sangat ragu, tapi ia tidak bisa menahan karena Nadira membuat nya sangat terangsang.

"Aku tidak pernah seperti ini selain kepada Farah, namun Kenapa kepada Nadira semuanya sangat berlebihan seperti ini," batin Agam.

Setelah beberapa lama akhirnya baju Nadira berhasil ia buka. Ternyata tubuh Nadira benar-benar sangat mulus.

Tidak malu Agam memainkan kedua gunung kembar milik Nadira dengan mulut nya. Badan Nadira seperti tersengat listrik sentuhan Agam membuat badan nya tidak berhenti merespon.

"Kamu sudah basah," Agam menyentuh milik Nadira. Nadira sangat malu ketika Agam mengatakan itu.

"Ini akan sedikit sakit," ucap Agam lagi.

Nadira mengangguk.

Tangan Nadira mematikan lampu, Agam tidak berhenti melakukan aksinya.

"Kak, aku sangat takut," tiba-tiba Nadira takut setelah melihat milik Agam yang besar, berurat.

"Kita sudah sampai di sini, kamu yang memancing kakak, kita harus menyelesaikan nya," ucap Agam.

Nadira pasrah. Agam melakukan nya dengan lembut. Mungkin karena pertama kali Nadira meringis kesakitan beberapa kali ia meminta Agam untuk berhenti.

Badan Agam sudah habis di cakar oleh nya. Air mata nya keluar dan suara teriakan nya semakin kuat ketika benda tumpul berurat berhasil menerobos goa milik Nadira.

Agam berhenti sejenak agar Nadira bisa bernafas. Badan Nadira sangat lemas namun ia menikmati permainan Agam.

Ia sudah tau kalau Agam ketika di kasur cukup kasar kepada istrinya, namun untungnya dengan nya Agam tidak terlalu kasar dan masih berusaha untuk lembut dan pelan.

Agam berhasil mengeluarkan pej*h nya di luar, Nadira sudah sangat lemas, begitu juga dengan Agam yang benar-benar sudah sangat lemas.

Ia berbaring di samping Nadira mencium kening Nadira sambil bertanya keadaan Nadira.

Nadira tidak sanggup berbicara, badan nya terasa sangat sakit.

Keesokan paginya...

"Kamu yakin gak apa-apa? Kamu serius mau ke kampus hari ini? Kakak bisa ijin ke pihak kampus kalau kamu sakit hari ini," ucap Agam sambil menyiapkan sarapan untuk Nadira di meja makan.

Nadira menggeleng kan kepala nya. "Gak usah kak, aku bisa kok," ucap Nadira.

Agam duduk di samping Nadira. "Maafin kakak yah, karena kakak kamu jadi sakit seperti ini seharusnya kakak tidak melakukan itu."

"Aku senang kok kak, karena aku bisa membuktikan perasaan ku kepada kakak." jawab Nadira.

Agam tersenyum ia mendekati wajah Nadira hendak mencium bibir Nadira namun di tahan oleh pemilik bibir itu.

"Kak Agam.. Bibir ku sudah sangat bengkak karena kakak tidak berhenti mencium nya," ucap Nadira.

Agam tertawa mendengar nya. "Baiklah-baiklah kalau begitu ayo kita makan."

Setelah selesai sarapan mereka mau berangkat ke kampus.

Nadira harus menahan rasa sakit di bagian sensitifnya, karena ulah Agam.

Karena tidak tega melihat Nadira berjalan sambil menahan rasa sakit, Agam tiba-tiba menggendong badan Nadira.

Nadira berfikir akan di bawa ke dalam mobil, namun ternyata di bawa ke dalam rumah dan di rebah kan di tempat tidur.

Agam melarang Nadira ke kampus hari ini, ia tidak memberikan ijin karena orang akan curiga dengan cara Nadira berjalan.

"Tapi hari ini aku harus presentasi, lagian aku sudah susah payah mengerjakan nya," kata Nadira sambil cemberut.

"Kan bisa besok Nadira..." ucap Agam.

"Iyah deh," jawab Nadira sedikit kecewa.

"Sayang... Hari ini kakak usahakan lebih cepat pulang, kamu jangan sedih yah," ucap Agam.

Nadira mengangguk, siapa yang tidak akan luluh ketika di lakukan dengan lembut seperti itu.

Agam berangkat bekerja.

"Selamat pagi Pak/ Pagi." jawab Agam.

"Tumben banget Bapak hari ini terlihat sangat segar, bahagia?" tanya sekertaris nya.

"Jadi biasa saya tidak seperti ini?" tanya Agam.

"Bukan seperti itu Pak, tapi hari ini Bapak terlihat sangat bahagia, apa ada proyek baru yang tinggi baru saja lolos?" tanya sekertaris nya.

"Ini melebihi dari proyek bagi saya," jawab Agam.

"Penasaran, kalau boleh tau apa itu pak?" tanya sekertaris nya lagi.

"Kamu kepo saja dengan urusan saya, kerjakan saja pekerjaan mu!" suruh Agam.

Sekretaris nya langsung menginyakan dan kembali bekerja.

Sampai di ruangannya Agam membuka handphone nya. "Kakak sudah sampai di kantor," pesan langsung di baca oleh Nadira.

Hari semakin siang. Agam bertanya kepada Nadira apa dia sudah makan siang namun tidak ada jawaban sama sekali.

Agam menelpon tidak kunjung di jawab oleh Nadira.

"Kemana dia? Apa dia marah?" tanya Agam.

Sudah jam satu siang namun tidak ada kabar dari Nadira. Agam tidak bisa berfikir dengan positif.

"Bapak mau kemana?" tanya sekretaris nya. "Saya ada urusan mendadak," ucap Agam.

Biasanya Agam memakan waktu setengah jam ke rumah Nadira, kali ini ia sangat cepat.

"Nadira... Nadira..." panggil nya dari luar. Ia masuk dan mencari keberadaan Nadira.

Ia masuk ke kamar Nadira namun tidak ada di sana.

"Kemana dia?" batin Agam.

Ia berusaha menelpon namun tidak di jawab, tiba-tiba suara mobil terdengar masuk ke halaman.

Agam berlari keluar ia melihat Nadira keluar dari mobil itu.

Tatapan kesal, marah dan khawatir bercampur aduk.

"Dari mana kamu?" tanya Agam.

"Aku dari kampus kak," jawab Nadira sedikit takut.

"Saya sudah melarang untuk pergi ke kampus, apa kamu tidak mau mendengar larangan saya?" tanya Agam.

"Aku minta maaf kak," ucap Nadira.

"Kamu kurang sehat, saya mengkhawatirkan kamu namun kamu tidak perduli," ucap Agam.

"Aku baik-baik saja, itu hanya sakit sementara sekarang sudah sembuh, aku bisa berjalan dengan baik," ucap Nadira.

"Terserah kamu saja, kamu sangat keras kepala," ucap Agam lalu pergi ke dalam.

"Kak Agam, aku minta maaf. Presentasi ini sangat penting bagi nilai ku," ucap Nadira.

Agam tidak mendengar kan nya, ia mengambil kunci mobil. Ia ingin pergi namun di tahan oleh Nadira.

"Kakak mau kemana lagi?" tanya Nadira.

"Mau pulang, kamu sama sekali tidak mendengar kan perkataan saya! Saya sangat tidak suka kepada orang yang membantah perkataan saya," ucap Agam.

Nadira memasang wajah memohon agar di maafkan.

"Maafin aku Kak," ucap Nadira lagi.

Agam tidak perduli. "Aaa!!!" Nadira tiba-tiba kesakitan ketika mengejar Agam keluar.

Agam sangat panik, ia membantu Nadira duduk di sofa.

"Ini yang kamu bilang sudah membaik?" tanya Agam.

Nadira menghela nafas panjang. "Aku sebenernya menahan sakit kak," ucap Nadira.

"Sudah lah lupakan saja, lain kali jangan seperti ini lagi," ucap Agam.

Nadira memeluk Agam. "Apa kamu sudah makan siang? Setelah makan minum obat dulu," ucap Agam.

"Obat apa kak?" tanya Nadira.

"Ini obat penghilang nyeri, dulu istri kakak juga makan ini," ucap Agam.

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Huhh!! Akhirnya jebol jga 😭😭😭

2024-11-06

0

Warlin Mga

Warlin Mga

next...next..next semangat upny yg bnyak😘😘

2024-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : 18++
2 Episode 2 : Hukuman
3 Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4 Episode 4 : Ciuman
5 Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6 Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7 Episode 6 Jalan-jalan
8 Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9 Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10 Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11 Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12 Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13 Episode 13 : Kekasih gelap
14 Episode 14 : Tatapan Cinta
15 Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16 Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17 Episode 17 : Hampir ketahuan
18 Episode 18 : Mulai Cemburu
19 Episode 19 : Nadira Sakit
20 Episode 20 : Nadira bersikap manja
21 Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22 Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23 Episode 23 : Merindukan Nadira
24 Episode 24 : Farah minta cerai
25 Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26 Episode 26 : Agam demam rindu berat
27 Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28 Episode 28 : Berciuman
29 Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30 Episode 30 : Bersaing
31 Episode 31 : Bathub
32 Episode 32 : Karena sudah Lama
33 Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34 Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35 Episode 35 : Nadira Kembali
36 Episode 36 : Perubahan
37 Episode 37 : Agam Mabuk
38 Episode 38 : Kejutan
39 Episode 39 : Hari pertama kuliah
40 Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41 Episode 41 : Ribut
42 Episode 42 : Bersikap romantis
43 Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44 Episode 44 : Suami yang hebat
45 Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46 Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47 Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48 Episode 48 : Cari tau
49 Episode 49 : Tes DNA
50 Episode 50 ; Tidak Mungkin
51 Episode Terakhir....
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 : 18++
2
Episode 2 : Hukuman
3
Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4
Episode 4 : Ciuman
5
Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6
Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7
Episode 6 Jalan-jalan
8
Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9
Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10
Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11
Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12
Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13
Episode 13 : Kekasih gelap
14
Episode 14 : Tatapan Cinta
15
Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16
Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17
Episode 17 : Hampir ketahuan
18
Episode 18 : Mulai Cemburu
19
Episode 19 : Nadira Sakit
20
Episode 20 : Nadira bersikap manja
21
Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22
Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23
Episode 23 : Merindukan Nadira
24
Episode 24 : Farah minta cerai
25
Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26
Episode 26 : Agam demam rindu berat
27
Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28
Episode 28 : Berciuman
29
Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30
Episode 30 : Bersaing
31
Episode 31 : Bathub
32
Episode 32 : Karena sudah Lama
33
Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34
Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35
Episode 35 : Nadira Kembali
36
Episode 36 : Perubahan
37
Episode 37 : Agam Mabuk
38
Episode 38 : Kejutan
39
Episode 39 : Hari pertama kuliah
40
Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41
Episode 41 : Ribut
42
Episode 42 : Bersikap romantis
43
Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44
Episode 44 : Suami yang hebat
45
Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46
Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47
Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48
Episode 48 : Cari tau
49
Episode 49 : Tes DNA
50
Episode 50 ; Tidak Mungkin
51
Episode Terakhir....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!