Episode 10 : Tidur bersama 18 +

Agam menatap wajah Nadira. "Ayo turun dan pergi istirahat," suruh Agam.

"Aku masih mau sama kakak," ucap Nadira.

"Besok kita bisa bertemu lagi, sekarang kita harus berpisah," ucap Agam.

"Istri kakak tidak di rumah, biasanya juga kakak sangat jarang pulang kalau tidak ada Mbak Farah," ucap Nadira.

"Biasanya saya sangat bosan tidak tau mau ngapain cepat pulang itu sebabnya saya memilih bekerja dan juga pergi bersama teman-teman saya," jawab Agam.

"Sekarang saya sudah memiliki kamu, itu sebabnya saya jauh lebih bersemangat dan juga menghabiskan waktu banyak bersama kamu," kata Agam.

"Boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Agam. Nadira mengangguk.

"Tentu kak," jawab Nadira.

"Saya menyukai kamu, apa kamu mau menjadi kekasih saya?" tanya Agam.

Nadira terdiam sejenak. "Tapi kak.."

"Akhir-akhir ini saya sangat nyaman bersama kamu, saya benar-benar sangat nyaman sampai perasaan itu ada dan saya mulai menyadari kalau saya bukan hanya sekedar nyaman tapi sayang sama kamu," ucap Agam.

"Kakak nyaman bersama ku?" tanya Nadira.

Agam mengangguk. "Kamu sangat perhatian, kamu selalu ada, kamu mengerti dan paham ketika saya lagi ada masalah," ucap Agam.

"Bagaimana dengan mbak Farah? Bagaimana kalau orang lain tau hubungan kita?" tanya Farah.

"Untuk saat ini kakak tidak memikirkan itu, yang di fikiran kakak hanya ingin bersama kamu," ucap Agam.

"Nadira... Kamu mau kan jadi kekasih saya?" tanya Agam.

Nadira mengangguk. Agam sangat senang ia memeluk Nadira, mencium nya tampa henti.

"Humm malam ini kakak tidur di sini aja yah, aku tidak punya teman di sini," ucap Nadira.

"Baiklah kalau begitu," jawab Agam memasukkan mobil nya ke parkiran dalam rumah.

"Apa kita tidur satu kamar?" tanya Agam.

"Iyah, tapi kakak gak boleh macem-macem!" ancam Nadira. Agam tersenyum sambil mengangguk.

"Ya udah kalau begitu aku mandi dulu," ucap Nadira.

Nadira cukup lama, sementara Agam sudah selesai mandi dari kamar mandi luar.

"Kakak belum tidur?" tanya Nadira melihat Agam masih membuka laptop nya.

Nadira duduk di samping Agam. Sangat canggung namun ia bahagia. Ini adalah impian nya setelah sekian lama.

Tidur bersama pujaan hati nya. Agam membawa Nadira tidur di lengan nya. "Kamu sangat wangi sekali," ucap Agam.

"Humm hari ini kakak pasti sangat lelah, apa kakak mau aku pijit?" tanya Nadira basa-basi karena ia belum ngantuk.

"Kamu juga pasti capek, sebaiknya kita istirahat."

Namun Agam tidak bisa menahan hasrat nya, apalagi wangi tubuh Nadira, di tambah lagi bentuk badan Nadira yang kini di pelukannya membuat nya tergoda.

Tubuh Nadira menyentuh milik nya membuat nya sangat cepat terangsang.

Ia mencium leher Nadira. "Kak Agam..." tegur Nadira.

Namun tidak ada penolakan sehingga Agam melanjutkan nya.

"Kak Agam hentikan," ucap Nadira karena tangan Agam sudah masuk ke piyama Nadira.

Agam sudah tidak bisa mengontrol diri nya, tiba-tiba ia bangun.

"Kakak minta maaf, Kakak sebaiknya tidur di luar," ucap Agam.

Namum Nadira menahan nya. "Lakukan dengan lembut yah kak, aku belum pernah soalnya," Agam terdiam sejenak.

"Kakak tidak akan melakukan itu kepada kamu Nadira, kakak memang sangat obsesi sama kamu, tapi sebelum menikah kakak tidak akan melakukannya."

"Tapi aku ingin membuktikan kepada kakak Kalau aku juga mencintai kakak, aku sudah sangat lama menyukai kakak," ucap Nadira membuat Agam terdiam sejenak.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***