Episode 8 : perasaan bahagia 18 +

"Kak hentikan," ucap Nadira sambil mendorong Agam. Agam menatap kebingungan.

"Nafas ku hampir saja habis," ucap Nadira. Agam menahan tawa nya sambil mengeluarkan kepala Nadira.

"Kamu masih mau ikut dengan kakak kan?" tanya Agam. "Kembali? Apa kita tidak langsung pulang?" tanya Nadira. Agam harus melanjutkan menyurpai tempat selanjutnya.

Nadira sama sekali tidak keberatan ia mengikuti Agam kemana pun selagi berdua itu akan membuat hati nya sangat senang.

"Bunda.." panggil Hani sambil duduk di dekat bunda Jihan di ruang tamu sambil nonton.

"Kenapa nak?" tanya Bunda Jihan.

"Hukuman aku dicabut dong, aku sangat bosan tidak bisa kemana-mana," ucap Hani.

"Jangan ngomong sama bunda, ngomong sama kakak kamu." Suruh Bunda.

"Percuma saja Bun, aku sudah susah payah membujuk kak Agam," ucap Hani.

"Ya udah kalau begitu Bunda coba ngomong nanti, oh iya kamu juga harus janji bakalan berubah tidak seperti kemarin lagi."

Hani berjanji ia tidak akan melakukan hal itu lagi, ia memohon kepada bundanya karena hanya dengan cara itu agar hukuman nya di cabut.

"Aku telpon Nadira ah," ucap Hani ingin memberitakan kabar bahagia nya.

Saat Nadira sedang bercanda bergurau dengan Agam tiba-tiba handphone Nadira berdering membuat kedua nya kaget.

"Kenapa dia menelpon ku?" tanya Nadira.

"Ya wajar lah dia nelpon kamu, kan kamu teman nya," jawab Agam.

Nadira kebingungan sejenak. ia berfikir yang aneh-aneh dan menjadi takut.

"Jawab saja, mungkin ada yang penting mau di bicarakan dengan kamu," suruh Agam.

"Halo Hani?"

"Lama banget sih kamu jawab nya? Kamu lagi ngapain?" tanya Hani.

"Tadi gak aku dengar, maafin yah," ucap Hani sedikit gugup.

"Kamu lagi di mana? Aku mau ngajakin kamu keluar," ajak Hani.

"Kamu harus tau kalau Bunda sudah setuju mau membujuk kak Agam mencabut hukuman ku," ucap Hani.

Nadira menoleh ke arah Agam. "Oohh bagus deh, semoga saja kak Agam mau," ucap Nadira.

"Kamu di mana? kita keluar yok pakai mobil Bunda ku," ajak Hani.

"Humm aku lagi gak di rumah, aku lagi ada urusan di luar."

"Ya udah nanti malam saja, kamu tidak perlu terburu-buru."

"Tapi aku seperti nya pulang larut malam," jawab Nadira lagi.

"Ya udah besok aja deh," ucap Hani. Setelah berbincang-bincang lewat telpon cukup lama, Nadira mematikan karena Agam mulai mengganggu nya.

Agam mencium bibir, wajah dan juga mengelus kepala Nadira sehingga Nadira jadi tidak fokus dengan Hani.

"Kak Agam... bagaimana kalau Hani tau? Aku belum selesai ngomong sama dia!" ucap Nadira setelah telpon mati.

Agam tersenyum, "ya lagian nelpon membahas hal yang tidak penting saja sangat lama, saya bosan menunggu nya," jawab Agam.

Nadira menatap Agam. "Sudahlah kita berangkat saja," ucap Nadira.

Hari semakin sore akhirnya pekerjaan Agam selesai. Mereka mampir di restoran untuk makan malam sebelum jalan pulang.

Selesai makan mereka langsung pulang sebelum larut malam, karena Besok Nadira masuk kuliah pagi.

Sesampainya di depan rumah Nadira ternyata ia sudah tertidur di samping Agam.

"Pasti dia sangat lelah," Agam berinisiatif untuk membawa Nadira ke dalam.

Untung saja tidak ada siapapun, jadi dia bisa menggendong Nadira ke dalam.

Saat di baring kan ke tempat tidur Agam tidak bisa memalingkan wajahnya dari payudara Nadira yang cukup besar dan terlihat belahan nya sedikit.

Nadira membuka mata nya, seperti nya Nadira hanya pura-pura tidur agar di gendong.

"Kamu sudah bangun? Apa kakak membuat kamu terbangun?" tanya Agam.

Nadira menggeleng kan kepala nya. "Apa kakak ingin menyentuh nya?" tanya Nadira.

Agam seketika terdiam, ia sangat malu karena Nadira tau apa yang di pikiran nya.

"Sebaiknya saya pulang," ucap Agam, namun tangan nya di tahan oleh Nadira.

"Aku sangat senang ikut kakak hari ini, aku bisa jalan-jalan jauh tanpa mengkhawatirkan apapun," ucap Nadira.

"Sebagai bayaran nya kakak boleh melakukan apapun itu," suruh Nadira.

Agam tidak ingin melakukan hal yang aneh-aneh hanya saja ia sangat menginginkan Nadira.

Tidak biasa nya ia seperti itu tertarik dengan wanita.

Agam menggenggam kedua gunung milik Nadira yang penuh di genggaman Agam.

Agam sudah cukup lihai, tidak perlu di ajari ia bisa melakukan nya dengan baik.

Agam membuka kancing kemeja Nadira sehingga sekarang Agam bisa melihat nya dengan jelas.

Puti*g yang kemerahan, kulit putih dan sangat padat.

"Apa saya boleh menghis*p nya?" tanya Agam. Nadira tersenyum sambil mengangguk.

Seketika badan Nadira merinding ketika Agam melakukan nya, kumis Agam menyentuh kulit nya membuat nya merinding, namun ia sangat menikmati.

Keduanya sangat terangsang sehingga Agam klimaks hanya dengan beberapa adegan dan sentuhan lembut dari Nadira.

Nadira juga klimaks ketika Agam mulai menyentuh area sensitif nya walaupun masih di tutupi dengan celana kulot nya.

Keduanya sama-sama lega, Nadira sangat malu karena celana nya sedikit basah dan tidak nyaman.

"Humm aku ke kamar mandi dulu kak," ucap Nadira.

Nadira langsung mandi, ia tidak bisa melupakan kejadian baru saja.

Tidak beberapa lama Nadira keluar dari kamar mandi, namun ia kaget karena Agam masih di kamar nya.

"Kenapa kakak belum pulang?" tanya Nadira.

"Saya mau memastikan kamu baik-baik saja kan?" tanya Agam.

Nadira mengangguk walaupun sedikit malu. "Saya minta maaf sudah terlalu lancang, tapi saya tidak bisa menahan perasaan saya," ucap Agam.

"Saya tertarik dengan kamu, saya tidak tau kapan perasaan ini mulai ada. Apa kamu juga menyukai saya?" tanya Agam.

Nadira menatap Agam. "Kamu tidak boleh berbohong, kamu tidak menolak ciuman dari saya saja sudah membuktikan Kaka kamu menyukai saya," ucap Agam.

Tidak ada jawaban dari Nadira ia hanya malu menundukkan kepalanya.

"Kamu tidak perlu khawatir, saya akan selalu ada untuk kamu, saya mencintai kamu," ucap Agam mencium kening Nadira.

Setelah itu Agam pergi meninggalkan Nadira.

"Kak Agam... Kakak dari mana?" tanya Hani yang menunggu Agam dari tadi bersama Bunda.

"Kamu jangan berharap hukuman kamu bisa kakak hilang kan, karena kakak tidak percaya kamu akan berubah!" ucap Agam.

"Yahhh," Hani sangat kecewa, karena belum di sampaikan saja kakak nya langsung berbicara seperti itu.

Bunda Jihan dan Pak Abas tidak bisa mengatakan apapun, mereka melihat Agam naik ke atas dan masuk ke kamar nya.

"Bunda, Ayah.. Bagaimana ini? Aku tidak tahan kalau seperti ini terus," ucap Hani.

"Kamu harus buktikan kepada kakak mu, kalau kamu sudah berubah, buat dia percaya lagi," ucap bunda.

orang tua nya meninggalkan Hani yang sedih di ruang tamu sendirian.

Agam sampai di kamar nya ia melihat pesan dari Wa nya.

Ia berfikir istrinya akan menanyakan kabar nya hari ini, namun ternyata tidak, hanya ada pesan dari Nadira yang menanyakan apa dia sudah sampai.

Terpopuler

Comments

Dinar

Dinar

ceritanya bagus banget 💐💐

2024-06-05

0

Warlin Mga

Warlin Mga

semangat upny yg banyak😘😘😘😘😘

2024-05-25

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : 18++
2 Episode 2 : Hukuman
3 Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4 Episode 4 : Ciuman
5 Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6 Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7 Episode 6 Jalan-jalan
8 Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9 Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10 Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11 Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12 Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13 Episode 13 : Kekasih gelap
14 Episode 14 : Tatapan Cinta
15 Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16 Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17 Episode 17 : Hampir ketahuan
18 Episode 18 : Mulai Cemburu
19 Episode 19 : Nadira Sakit
20 Episode 20 : Nadira bersikap manja
21 Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22 Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23 Episode 23 : Merindukan Nadira
24 Episode 24 : Farah minta cerai
25 Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26 Episode 26 : Agam demam rindu berat
27 Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28 Episode 28 : Berciuman
29 Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30 Episode 30 : Bersaing
31 Episode 31 : Bathub
32 Episode 32 : Karena sudah Lama
33 Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34 Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35 Episode 35 : Nadira Kembali
36 Episode 36 : Perubahan
37 Episode 37 : Agam Mabuk
38 Episode 38 : Kejutan
39 Episode 39 : Hari pertama kuliah
40 Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41 Episode 41 : Ribut
42 Episode 42 : Bersikap romantis
43 Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44 Episode 44 : Suami yang hebat
45 Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46 Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47 Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48 Episode 48 : Cari tau
49 Episode 49 : Tes DNA
50 Episode 50 ; Tidak Mungkin
51 Episode Terakhir....
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 : 18++
2
Episode 2 : Hukuman
3
Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4
Episode 4 : Ciuman
5
Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6
Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7
Episode 6 Jalan-jalan
8
Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9
Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10
Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11
Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12
Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13
Episode 13 : Kekasih gelap
14
Episode 14 : Tatapan Cinta
15
Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16
Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17
Episode 17 : Hampir ketahuan
18
Episode 18 : Mulai Cemburu
19
Episode 19 : Nadira Sakit
20
Episode 20 : Nadira bersikap manja
21
Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22
Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23
Episode 23 : Merindukan Nadira
24
Episode 24 : Farah minta cerai
25
Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26
Episode 26 : Agam demam rindu berat
27
Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28
Episode 28 : Berciuman
29
Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30
Episode 30 : Bersaing
31
Episode 31 : Bathub
32
Episode 32 : Karena sudah Lama
33
Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34
Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35
Episode 35 : Nadira Kembali
36
Episode 36 : Perubahan
37
Episode 37 : Agam Mabuk
38
Episode 38 : Kejutan
39
Episode 39 : Hari pertama kuliah
40
Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41
Episode 41 : Ribut
42
Episode 42 : Bersikap romantis
43
Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44
Episode 44 : Suami yang hebat
45
Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46
Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47
Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48
Episode 48 : Cari tau
49
Episode 49 : Tes DNA
50
Episode 50 ; Tidak Mungkin
51
Episode Terakhir....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!