Episode 6 Jalan-jalan

Sepanjang malam Agam lebih memilih untuk duduk bersama Rio di temanin minuman beralkohol.

"Seharusnya lu bahagia kembali dari Swiss, ini seperti orang banyak beban saja," ucap Rio. Agam tidak menjawab.

Keesokan paginya...

"Nadira..." panggil Agam mengetuk pintu rumah Nadira.

Tidak ada jawaban. "Nadira..." panggil Agam.

Nadira mendengar suara bel rumah yang tidak berhenti dari tadi.

"Siapa sih?" ucap nya sambil berjalan keluar.

"Kak Agam," ucap Nadira kaget.

Tiba-tiba Agam memeluk Nadira. Nadira kebingungan karena sangat tiba-tiba.

"Ada apa Kak? Bukannya kakak pulang minggu depan? kenapa sangat cepat?" tanya Nadira.

"Kakak sangat mengkhawatirkan kamu," jawab Agam.

"Aku tidak apa-apa kak, aku baik-baik saja,"jawab Nadira. Agam menanyakan kenapa nomor Nadira tidak bisa di telpon bahkan DM nya tidak di balas.

Nadira menjelaskan kalau dia memang menonaktifkan handphone nya karena kesal kepada Ayah nya.

Dia tidak ingin Ayah nya menghubungi nya. Agam menghela nafas panjang.

"Kenapa kakak sangat mengkhawatirkan ku seperti itu?" tanya Nadira.

"Entahlah saya tidak tau, saya tidak bisa tenang pikiran saya selalu kamu," ucap Agam.

Nadira tersenyum ia memegang tangan Agam walaupun sedikit malu. "Makasih yah kak sudah mengkhawatirkan aku," ucap Nadira.

Agam menatap wajah Nadira. Agam hendak mencium pipi Nadira namun Nadira langsung menawarkan untuk minum.

"Kakak sudah minum? Ayo minum terlebih dahulu ke dalam," ajak Nadira.

"Gak usah repot-repot, gak enak juga hanya berdua di dalam," tolak Agam.

Nadira terdiam sejenak. "Apa kamu tidak merindukan saya?" tanya Agam tidak ada jawaban dari Nadira ia hanya menundukkan kepalanya.

"Kakak yakin tidak mau minum terlebih dahulu?" tanya Nadira lagi.

Agam tidak bisa menolak akhirnya ia mau dan masuk ke dalam.

"Hari ini tidak ada jadwal kuliah?" tanya Agam.

"Ada kak, tapi nanti siang," jawab Nadira.

Agam mengikuti Nadira ke dalam.

Agam menunggu di ruang tamu. Tidak beberapa lama Nadira membawa kopi untuk Agam.

"Kamu pasti sangat kesepian di rumah sebesar ini sendirian," kata Agam.

"Humm aku sudah terbiasa kak, lagian nanti ada Bibik dan juga pekerja lain nya," jawab Nadira.

Banyak pembicaraan di antara mereka, Nadira juga menanyakan bagaimana liburan di Swiss kemarin namun Agam tidak menceritakan banyak hal.

"Apa hari Minggu kamu sibuk?" tanya Agam.

"Enggak kak, aku seperti nya di rumah aja," jawab Nadira terlihat lesu.

"Bagaimana kalau besok kamu ikut saya?"

"Kemana kak?" tanya Nadira bersemangat.

"Saya ada janji mengunjungi beberapa tempat yang mau di jadikan Pabrik, saya mau melihat lokasi yang cocok," jelas Agam.

"Mau kak, aku pengen jalan-jalan aku sudah bosan keluar masuk mal," jawab Nadira.

Hari Minggu tiba...

"Maaf yah kak, buat kakak lama nungguin nya," ucap Nadira.

Agam melihat penampilan Nadira, celana Levis dan baju crop top nya sehingga membuat lekuk tubuh Nadira terlihat jelas.

"Kenapa kak? Apa pakaian ku terlalu aneh? Aku sudah berusaha memakai pakaian yang santai," kata Nadira.

"Humm sebaiknya kamu tukar saja deh, saya takut saya tidak bisa fokus nyetir nanti."

Nadira menatap bingung. "Maksudnya kak?"

"Sebaiknya tukar yang lebih sopan jangan ngetat seperti ini." Suruh Agam.

Nadira mengangguk. Tidak beberapa lama ia kembali dengan pakaian sopan celana kulot dan kemeja.

Nadira terlihat sangat happy sekali. "Oh iya kak, apa Hani tidak di ajak juga?" tanya Nadira.

"Gak usah, dia sangat bawel kalau diajak, lagian dia tidak akan mau ikut ke desa-desa seperti ini," jawab Agam padahal sementara Agam tidak mengajak Hani.

"Bagus deh kalau begitu, aku bisa berduaan dengan kak Agam, kapan aku bisa kaya gini lagi," ucap Nadira dalam hati.

Dua jam perjalanan....

"Apa kamu bosan? Saya udah bilang sebelum nya perjalanan nya cukup jauh," ucap Agam sambil menoleh ke arah Nadira.

Nadira menggeleng kan kepala nya. "Seandainya kakak tau, aku sekarang sangat bahagia, aku berharap tujuan nya lebih jauh," batin Nadira.

"Kamu lapar? Ayo kita makan dulu," Agam sangat takut kalau Nadira tidak betah bersama nya.

Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di tujuan. "Kamu tunggu di sini sebentar yah," ucap Agam mengelus kepala Nadira.

Nadira tersenyum. "Humm apa saya boleh mencium kamu?" tanya Agam.

Nadira tidak menjawab, namun ekspresi nya seperti mengijinkan Agam.

Agam mencium bibir Nadira cukup lama. Entah perasaan apa yang datang, mereka berdua sangat bahagia melakukan hal itu.

Nadira melihat Agam pergi menghampiri orang-orang yang sudah menunggu nya dari tadi.

Nadira sangat ingin keluar. Sudah satu jam ia menunggu namun Agam tak kunjung kembali.

Ia sudah sangat bosan, ia juga haus akhirnya ia memutuskan untuk keluar mencari makanan dan minuman di warung terdekat.

"Wahh siapa gadis cantik itu?" orang desa sangat jarang melihat wanita cantik putih seperti Nadira.

"Dia pasti seorang artis yang datang ke sini," bisik-bisik para ibu-ibu warga.

Nadira hanya melemparkan senyuman manis kepada mereka semua yang menatap nya.

"Aku sangat menyesal keluar dari dalam mobil, aku sangat malu, bagaimana kalau mereka melihat aku bersama kak Agam," batin Nadira.

Setelah membeli apa yang dia cari, ia kembali ke dalam mobil.

"Oohh ternyata dia adalah istri Pak Agam, pantesan saja gaya nya sangat elite," ucap ibu-ibu itu.

"Dari mana kamu? Kenapa kamu tidak bilang mau keluar?" tanya Agam yang dari tadi mencari Nadira.

"Maaf kak, aku hanya mau membeli minuman dan jajanan, di mobil sangat membosankan," jawab Nadira.

"Ya sudah kalau begitu ayo masuk," Nadira masuk ke dalam mobil.

Sementara Agam berpamitan terlebih dahulu kepada semua rekan nya.

Agam masuk ke dalam mobil, ia melihat Nadira makan jajanan biasa sangat lahap sekali.

"Kenapa kakak menatap ku seperti itu?" melihat ekspresi Agam yang tersenyum.

"Umur saja yang sudah 22, tapi kelakuan masih seperti anak-anak," ucap Agam.

"Ih maksud kakak apa? Kakak bilang aku anak-anak?" tanya Nadira dengan kesal.

Melihat mulut Nadira penuh dengan jajanan membuat Agam tambah gemas ingin sekali mencubit pipi Nadira.

"Kakak nyebelin ih," Agam hanya tersenyum.

"Hmm tapi ngomong-ngomong kakak sangat tampan kalau lagi tersenyum seperti ini, aku sangat jarang melihat kakak tersenyum," ucap Nadira.

Agam langsung merubah ekspresi nya. "Jadi sebelumnya saya tidak tampan?" tanya Agam.

"Ih bukan gitu kak, tampan kok, hanya saja tambah tampan kalau lagi senyum," jawab Nadira.

"Kamu berbohong," ucap Agam mau menggelitik Nadira, mereka berdua bercanda di dalam mobil sampai tidak sengaja Agam menatap kedua mata Nadira.

Mata mereka bertemu satu sama lain. Untuk kali ini Nadira yang langsung mencium bibir Agam, Agam membalas ciuman Nadira sehingga terjadi ciuman hot di dalam mobil tersebut.

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Apa jadinya jika hubungan mereka trus berkembang dan smakin jauh,,,,tapi klo Nadira smpe hamil Bunda Jihan bakal seneng gak y secara dia ngarepin bngt cucu dari Agam 😷😷😷

2024-11-06

0

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

suami org tu

2024-06-25

0

Lily Mantansari

Lily Mantansari

/Kiss/

2024-06-11

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : 18++
2 Episode 2 : Hukuman
3 Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4 Episode 4 : Ciuman
5 Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6 Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7 Episode 6 Jalan-jalan
8 Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9 Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10 Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11 Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12 Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13 Episode 13 : Kekasih gelap
14 Episode 14 : Tatapan Cinta
15 Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16 Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17 Episode 17 : Hampir ketahuan
18 Episode 18 : Mulai Cemburu
19 Episode 19 : Nadira Sakit
20 Episode 20 : Nadira bersikap manja
21 Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22 Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23 Episode 23 : Merindukan Nadira
24 Episode 24 : Farah minta cerai
25 Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26 Episode 26 : Agam demam rindu berat
27 Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28 Episode 28 : Berciuman
29 Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30 Episode 30 : Bersaing
31 Episode 31 : Bathub
32 Episode 32 : Karena sudah Lama
33 Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34 Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35 Episode 35 : Nadira Kembali
36 Episode 36 : Perubahan
37 Episode 37 : Agam Mabuk
38 Episode 38 : Kejutan
39 Episode 39 : Hari pertama kuliah
40 Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41 Episode 41 : Ribut
42 Episode 42 : Bersikap romantis
43 Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44 Episode 44 : Suami yang hebat
45 Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46 Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47 Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48 Episode 48 : Cari tau
49 Episode 49 : Tes DNA
50 Episode 50 ; Tidak Mungkin
51 Episode Terakhir....
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 : 18++
2
Episode 2 : Hukuman
3
Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4
Episode 4 : Ciuman
5
Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6
Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7
Episode 6 Jalan-jalan
8
Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9
Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10
Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11
Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12
Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13
Episode 13 : Kekasih gelap
14
Episode 14 : Tatapan Cinta
15
Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16
Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17
Episode 17 : Hampir ketahuan
18
Episode 18 : Mulai Cemburu
19
Episode 19 : Nadira Sakit
20
Episode 20 : Nadira bersikap manja
21
Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22
Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23
Episode 23 : Merindukan Nadira
24
Episode 24 : Farah minta cerai
25
Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26
Episode 26 : Agam demam rindu berat
27
Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28
Episode 28 : Berciuman
29
Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30
Episode 30 : Bersaing
31
Episode 31 : Bathub
32
Episode 32 : Karena sudah Lama
33
Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34
Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35
Episode 35 : Nadira Kembali
36
Episode 36 : Perubahan
37
Episode 37 : Agam Mabuk
38
Episode 38 : Kejutan
39
Episode 39 : Hari pertama kuliah
40
Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41
Episode 41 : Ribut
42
Episode 42 : Bersikap romantis
43
Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44
Episode 44 : Suami yang hebat
45
Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46
Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47
Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48
Episode 48 : Cari tau
49
Episode 49 : Tes DNA
50
Episode 50 ; Tidak Mungkin
51
Episode Terakhir....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!