Episode 4 : Ciuman

Sepanjang perjalanan Nadira memikirkan kira-kira kado apa yang harus ia berikan kepada kak Agam.

Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di tempat makan siang.

Joe berusaha mengajak Nadira untuk berbicara, namun ia menjawab seadanya saja. Untung saja ada Hani di sana.

Makan siang selesai mereka segera masuk ke mall yang tidak jauh dari sana.

"Kalian duluan aja yah, aku mau ke toilet," Nadira mencari alasan agar berpisah dari mereka.

"Yah Nadira," ucap Joe.

"Biarkan saja dia, ayo kamu bantuin aku cari hadiah," Hani menarik tangan Joe untuk ikut dengan nya.

Sepanjang waktu Joe tidak berhenti bertanya tentang Hani.

Sampai pada akhirnya Hani muak mendengar nya, "aku sangat muak dari tadi kamu menanyakan tentang Hani, dia tidak merespon perasaan kamu, kenapa kamu masih menyukai dan berusaha untuk mendapatkan hatinya?" tanya Hani dengan nada kesal.

"Kok kamu jadi marah gitu sih?" tanya Joe bingung melihat ekspresi Hani.

"Sudah lah, lupakan saja,." Hani pergi meninggalkan Joe yang kebingungan.

Keesokan harinya..

Nadira baru saja keluar dari sebuah toko. "Hah? Ini sudah malam ternyata," ucap Nadira sambil melihat jam di handphone nya.

"Oh tuhan, satu jam lagi ulang tahun Kak Agam," ucap Nadira.

"Yahh bagaimana ini? Padahal aku berencana mau memberikan kado ulang tahun sebelum yang lain."

Nadira berjalan keluar mencari tumpangan, sambil berjalan ke jalan raya ia melihat terus kotak berukuran sedang yang ada di tangan nya.

Tiba-tiba lampu mobil yang sangat silau berhenti tepat di depan Nadira.

"Kak Agam?" Nadira sangat kaget karena melihat Kak Agam keluar dari mobil tersebut.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Agam.

"Aku.. Aku..." Nadira bingung harus jawab apa, ia menyembunyikan kotak itu di belakang nya.

"Kak Agam sendiri, apa yang kakak lakukan di sini? Kakak ngikutin aku yah?" tanya Nadira.

"Saya tidak punya waktu untuk mengikuti kamu, saya ada kerjaan di dekat sini," jawab Agam.

"Oohhhh," jawab Nadira.

"Kamu tidak takut di tambah hukuman lagi sama Ayah mu? Jam segini masih di luar sendirian, bagaimana kalau ada yang jahil?" tanya Agam.

"Apa yang kamu sembunyikan itu?"

Agam melihat dari tadi Nadira mencurigakan.

Nadira berusaha menyembunyikannya, namun Agam sangat penasaran karena ia berfikir itu barang yang mencurigakan.

Agam berusaha merebutnya, Nadira hampir sama jatuh karena tidak kuat untung nya Agam menangkap pinggang Nadira.

"Ada apa ini? kenapa jantung ku berdetak begitu cepat?" kedua mata mereka bertemu.

"Maaf-maaf, saya tidak sengaja. Saya sudah minta baik-baik kamu tidak mau memberikan nya."

"Itu tidak apa-apa kak, itu barang milik ku."

"Kalau tidak ada yang aneh-aneh, kamu tidak menyembunyikan nya seperti itu," ucap Agam sambil membuka pita kado itu.

Setelah membuka nya Agam membaca bagian depan nya.

Seketika ia memeriksa handphone dan melihat tanggal

"Bagaimana bisa kamu tau saya ulang tahun besok?" tanya Agam menatap Nadira.

Ia sudah bingung harus menjawab apa, karena semua tentang Agam sudah di ketahui oleh Nadira

"Selamat ulang tahun kak, aku cuma bisa ngasih ini."

Agam sangat penasaran apa isi kotak itu, setelah di buka ternyata isinya Syal rajut.

Agam menatap Nadira dengan kebingungan, banyak yang ingin ia tanyakan tapi ada rasa bahagia karena Nadira mengingat ulang tahun nya sementara ia sendiri tidak ingat.

"Aku tau ini sangat sederhana, tapi aku membuat nya sendiri di dalam, aku ingin kakak pakai di Swiss nanti," ucap Nadira.

"Kakak pasti bertanya-tanya, sebenarnya aku tau dari Hani, dan aku membuat ini karena aku dengar kakak akan pergi ke Swiss bersama istri Kakak," ucap Nadira.

Agam tidak bisa berkata-kata ia menatap Nadira.

"Boleh saya peluk kamu?" tanya Agam.

Nadira mengangguk, Agam dengan cepat memeluk tubuh mungkin Nadira yang sudah dingin karena angin malam.

"Terimakasih," Agam mengelus kepala Nadira.

Entah mengapa, sesuatu yang masuk kepikiran Agam ia merasa sangat nyaman ketika memeluk Nadira.

"Nadira sudah seperti adik ku sendiri, tapi kenapa kali ini sangat berbeda?" batin Agam.

"Tolong hentikan waktu, aku ingin sekali di peluk oleh kak Agam seperti ini," ucap Nadira dalam hati.

"Badan kamu sudah dingin, sebaiknya saya antar kamu pulang," kaya Agam.

"Humm aku mau ngajakin kakak ke sesuatu tempat mau gak?" tanya Nadira.

"Sesuatu tempat? Kemana?"

"Ayo ikut saja," Nadira mengambil kunci mobil Agam.

"Karena kakak ulang tahun, aku akan menjadi supir pribadi Kakak," ucap Nadira. Agam melihat senyuman Nadira yang sangat manis membuat nya juga tersenyum.

"Baiklah kalau begitu," jawab Agam.

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan, Agam tidak berhenti memandangi wajah Nadira yang semakin hari semakin manis dan cantik.

Sesampainya di tempat yang di tuju Agam kebingungan karena melihat tempat yang sangat sepi.

"Serius kamu bawa saya ke sini?" tanya Agam.

Nadira mengangguk. Ia menarik tangan Agam ke dalam taman yang sangat sepi namun sangat terang.

Di dalam sana ternyata sudah di siapkan kue ulang tahun.

"Kapan kamu menyiapkan semua ini?" tanya Agam.

"Rahasia... ayo tiup lilin nya," suruh Nadira.

Api yang di atas Lilin angka tiga puluh itu mati setelah di tiup oleh Agam.

"Selamat ulang tahun Kak, semoga kakak panjang umur sehat selalu, rejeki nya lancar, dan segera di beri momongan," namun tiba-tiba Agam memeluk Nadira.

Nadira membalas nya setelah mendengar Isak tangis Agam.

Agam menatap wajah Nadira, awal nya Nadira biasa saja namun Agam mencium bibirnya secara tiba-tiba.

Tidak ada perlawanan dari Nadira. "Maaf saya terbawa suasana, saya pikir kamu adalah istri saya," ucap Agam melepaskan pelukan dan ciuman nya.

Nadira yang mendengar itu sangat sedih, hati nya begitu sakit, namun ia sudah harus siap dengan hal itu.

"Ayo makan dulu kak kue nya," namun sedang menyuapi kue, Nadira iseng mengoleskan cream ke wajah Agam.

Agam ingin membalas nya namun Nadira kabur sehingga mereka saling kejar. Untuk pertama kalinya Nadira melihat Agam tertawa.

Keduanya lelah dan berbaring di tikar yang di sediakan melihat ke langit yang begitu cerah di penuhi bintang-bintang.

Mungkin Nadira terlalu lelah sehingga ia ketiduran di samping Agam.

Agam menatap wajah Nadira sangat dekat. Entah apa yang mendorong Agam ingin mencium bibir merah ranum serta seksi milik Nadira.

Namun tiba-tiba terhenti. "Apa yang kamu lakukan Agam, dia adalah teman adik mu, kamu sudah punya istri," Agam berusaha menyadarkan dirinya.

Karena tidak tega membangun kan Nadira ia menggendong Nadira ke arah mobil.

"Permisi Pak, penginapan sudah di siapkan, mbak nya langsung di bawa ke dalam," ucap pelayan yang menghampiri Agam.

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Aku kira dibopong mau dibawa plng,tapi ternyata mlh ke penginapan ,jngn smpe kamu apa2in anak gadis orng Agam,,,,👊🏻👊🏻👊🏻

2024-11-06

0

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

wei berani2 nya checkin

2024-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : 18++
2 Episode 2 : Hukuman
3 Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4 Episode 4 : Ciuman
5 Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6 Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7 Episode 6 Jalan-jalan
8 Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9 Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10 Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11 Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12 Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13 Episode 13 : Kekasih gelap
14 Episode 14 : Tatapan Cinta
15 Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16 Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17 Episode 17 : Hampir ketahuan
18 Episode 18 : Mulai Cemburu
19 Episode 19 : Nadira Sakit
20 Episode 20 : Nadira bersikap manja
21 Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22 Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23 Episode 23 : Merindukan Nadira
24 Episode 24 : Farah minta cerai
25 Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26 Episode 26 : Agam demam rindu berat
27 Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28 Episode 28 : Berciuman
29 Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30 Episode 30 : Bersaing
31 Episode 31 : Bathub
32 Episode 32 : Karena sudah Lama
33 Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34 Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35 Episode 35 : Nadira Kembali
36 Episode 36 : Perubahan
37 Episode 37 : Agam Mabuk
38 Episode 38 : Kejutan
39 Episode 39 : Hari pertama kuliah
40 Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41 Episode 41 : Ribut
42 Episode 42 : Bersikap romantis
43 Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44 Episode 44 : Suami yang hebat
45 Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46 Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47 Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48 Episode 48 : Cari tau
49 Episode 49 : Tes DNA
50 Episode 50 ; Tidak Mungkin
51 Episode Terakhir....
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 : 18++
2
Episode 2 : Hukuman
3
Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4
Episode 4 : Ciuman
5
Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6
Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7
Episode 6 Jalan-jalan
8
Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9
Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10
Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11
Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12
Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13
Episode 13 : Kekasih gelap
14
Episode 14 : Tatapan Cinta
15
Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16
Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17
Episode 17 : Hampir ketahuan
18
Episode 18 : Mulai Cemburu
19
Episode 19 : Nadira Sakit
20
Episode 20 : Nadira bersikap manja
21
Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22
Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23
Episode 23 : Merindukan Nadira
24
Episode 24 : Farah minta cerai
25
Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26
Episode 26 : Agam demam rindu berat
27
Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28
Episode 28 : Berciuman
29
Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30
Episode 30 : Bersaing
31
Episode 31 : Bathub
32
Episode 32 : Karena sudah Lama
33
Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34
Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35
Episode 35 : Nadira Kembali
36
Episode 36 : Perubahan
37
Episode 37 : Agam Mabuk
38
Episode 38 : Kejutan
39
Episode 39 : Hari pertama kuliah
40
Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41
Episode 41 : Ribut
42
Episode 42 : Bersikap romantis
43
Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44
Episode 44 : Suami yang hebat
45
Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46
Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47
Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48
Episode 48 : Cari tau
49
Episode 49 : Tes DNA
50
Episode 50 ; Tidak Mungkin
51
Episode Terakhir....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!