Episode 2 : Hukuman

Nadira sangat panik, ia berusaha berontak dan mendorong pria itu sekuat tenaga.

Kekuatan Nadira tidak sebanding dengan pria itu karena badan nya yang sangat besar.

"Ayolah sayang.." bujuk pria itu seluruh tubuh pria itu bau alkohol.

Nadira sudah mulai tidak bisa mengontrol diri nya, kepala nya sudah pusing ia hanya bisa berharap ada yang datang membantunya.

"Lepaskan dia!" suara bergelegar di lorong club itu.

"Siapa kau! Jangan ikut campur."

Nadira melihat Agam datang dan mendorong pria itu serta menarik tubuh Nadira.

"Kak, aku takut," Nadira bersembunyi di belakang tubuh Agam.

"Jangan mengganggu adik saya!" ucap Agam tiba-tiba penjaga keamanan datang membawa pria itu.

"Terimakasih kak," ucap Nadira.

Agam melihat wajah Nadira sudah sangat pucat dan ketakutan.

"Apa yang kalian berdua lakukan di sini? Apa kalian sudah ijin?" pertanyaan Agam membuat Nadira takut ia harus menjawab apa karena mereka memang salah.

"Aku minta maaf Kak, tapi yang ngajak Hani," Nadira tidak mau diri nya sendiri yang di omelin nantinya.

"Ya sudah kalau begitu sebaiknya kamu pulang saja, Hani sudah pulang di jemput oleh supir," suruh Agam.

"Iyah kak, aku minta maaf," Nadira meninggalkan Agam yang masih berdiri di tempat.

"Aduhh kepala ku sangat pusing," Nadira tidak bisa menahan dia hampir saja jatuh ke lantai namun dengan cepat Agam menangkap tubuh nya.

Agam tidak banyak basa-basi, ia segera menggendong tubuh Nadira ke mobil Nadira.

"Bro, kita tidak lanjut minum? Masih tanggung," panggil Rio.

"Apa kau tidak melihat gadis ini sudah mabuk?" ucap Agam.

"Humm tumben-tumbenan banget perduli, biasanya tidak. Awas jangan aneh-aneh mentang-mentang cantik," ejek Rio.

Agam tidak menanggapi nya ia segera meninggalkan parkiran Club teman nya.

"Turun kan aku," di tengah-tengah perjalanan Nadira muntah.

Agam sangat jengkel sekali, ia tidak bisa berkata-kata lagi.

Keesokan harinya...

"Nadira! Ayah mau ngomong!" Nadira baru saja keluar dari kamar nya, namun ternyata ayahnya sudah berdiri tidak jauh dari depan kamar nya.

"Ada apa Ayah?" tanya Nadira. Ayah nya mempertanyakan semuanya apa yang sudah di lakukan oleh Nadira.

"Kok Ayah bisa tau?" tanya Nadira.

"Agam sudah menceritakan semuanya, dan kamu menghabiskan begitu banyak uang hanya untuk foya-foya, bebas kesana kesini gak jelas!" bentak Ayah nya.

"Aku minta maaf Ayah," ucap Nadira.

"Ayah sangat percaya kepada kamu, tapi sekarang Ayah kecewa, Ayah akan memberikan hukuman," ucap ayahnya.

Nadira sangat keberatan karena Kartu kredit, mobil akan di sita, dan juga uang jajan akan di potong.

Di sore hari nya Nadira dan Hani nongkrong di cafe yang tidak jauh dari rumah mereka.

"Kok dari tadi kamu murung terus sih?" tanya Hani.

Nadira menceritakan semuanya, dan ternyata nasib mereka berdua sama, Hani juga di kasih hukuman bahkan sekarang dia di kawal oleh supir nya kemanapun itu.

"Arrhhh!!! Ini semua karena Kak Agam, aku harus menemui kak Agam, apa kamu mau ikut?" tanya Nadira

Hani menggeleng kan kepala nya. "Aku tidak mau, aku takut hukuman ku di tambah, sebaiknya kamu saja yang pergi," suruh Hani.

Nadira tanpa ragu ia memesan taksi ke perusahaan Agam.

"Eh siapa gadis kecil itu? Seperti nya wajah nya tidak asing," ucap staf yang melihat kedatangan Nadira.

"Itu adalah anak Pak Dedi," ketika mereka mengetahui itu adalah anak pak Dedi langsung segera melayani nya.

Nadira menyampaikan niatnya datang ke sana untuk apa.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu tidak melihat ini masih jam kerja?" tanya Agam melihat Nadira di luar ruangan.

"Aku mau bicara kepada kakak," ucap Nadira.

"Aku tidak suka kakak ikut campur dengan urusan ku sampai mengadukan semuanya kepada Ayah ku," tiba-tiba Agam menutup mulut Nadira dengan tangan nya.

Agam membawa nya masuk ke dalam ruangan.

Nadira bukannya berontak ia pasrah karena itu rasanya sangat nyaman dan itu adalah impian Nadira.

Ketika di lepas oleh Agam, Nadira sedikit kesal.

"Jadi kamu ke sini hanya mau mengatakan itu?" tanya Agam.

"Sebaiknya kakak ngomong sama Ayah ku kalau itu semua tidak benar, sekarang aku di hukum karena Kakak!" ucap Nadira.

Agam menatap wajah Nadira setengah kesal setengah lagi gugup bercampur malu, di tambah lagi Agam menundukkan sedikit tubuh nya dan menatap Nadira.

"Apa dia akan mencium ku?" batin Nadira.

"Saya rasa pengaruh alkohol tadi malam belum hilang," ucap Agam.

"Keluar lah dari ruangan saya sebelum saya menelpon Ayah mu!" ancam Agam.

"Kakak apa-apaan sih, aku sudah bilang jangan mengadukan apapun tentang ku," Nadira mengejar Agam ke meja kerja.

Namun tas nya nyangkut di engsel pintu dan ia terjatuh membuat Agam terkekeh.

Nadira yang kesakitan melihat senyuman Agam membuat nya meleleh dan melupakan rasa sakitnya.

"Permisi..." tiba-tiba staf datang, Nadira sangat malu karena duduk di lantai ia segera berdiri dan pergi tampa berpamitan.

Agam hanya bisa tersenyum tipis. "Ternyata anak pak Dedi aslinya jauh lebih cantik yah pak," ucap staf sambil meletakkan kertas di atas meja.

"Kalau boleh tau, tumben banget gadis itu ke sini, ada urusan apa dengan bapak?" Agam menggeleng kan kepala nya.

"Dia sahabat adik saya, ia mengambil beberapa barang yang ketinggalan," ucap Agam dan kembali fokus bekerja.

"Bagaimana? apa ada yang berubah?" Dari tadi Hani menunggu di Cafe.

Nadira menggeleng kan kepala nya. "percuma saja kamu berbicara seperti itu kepada kakak ku, karena tidak tidak akan mau mendengarkan," ucap Hani.

"Terus bagaimana dong? Kita harus bagaimana?" tanya Nadira.

"Mau bagaimana lagi, kita harus menjalani nya."

Beberapa hari kemudian..

Agam baru saja pulang ia melihat Nadira dan juga Hani sedang Nonton Drakor di ruang tamu.

Hani dan Nadira tidak perduli sama sekali, mereka berdua sama-sama memasang wajah kesal.

"Kenapa kamu tersenyum nak?" tanya Bunda Jihan.

Agam menunjuk ke arah Nadira dan Hani.

"Kasihanilah adik mu nak, dia tidak terbiasa seperti itu," ucap Bunda.

"Tidak Bunda, sesekali harus di berikan pelajaran."

"Ya sudah terserah kamu deh, kamu pergi lah mandi setelah itu makan malam bersama," kata Bunda Jihan.

Di malam hari nya...

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Agam membuat Nadira kaget.

"Aku menunggu ojek dari tadi gak datang-datang," jawab Nadira.

"Ini sudah sangat malam, supir mu mana?" tanya Agam. "Aku tidak mau pakai supir, aku tidak butuh aku bisa sendiri," ucap Nadira.

"Percuma saja kamu nunggu ojek, tidak akan ada."

"Sebaiknya kamu antar saja Nadira nak, kasian di pulang sendirian," suruh bunda Jihan.

"Gak usah Bunda, aku tunggu aja," tolak Nadira padahal dalam hatinya sangat senang karena Bunda meminta Agam mengantarkan nya.

Terpopuler

Comments

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Tlg jgn jd pelakor Nad

2024-06-25

0

Warlin Mga

Warlin Mga

semangat ...next

2024-05-20

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : 18++
2 Episode 2 : Hukuman
3 Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4 Episode 4 : Ciuman
5 Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6 Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7 Episode 6 Jalan-jalan
8 Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9 Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10 Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11 Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12 Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13 Episode 13 : Kekasih gelap
14 Episode 14 : Tatapan Cinta
15 Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16 Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17 Episode 17 : Hampir ketahuan
18 Episode 18 : Mulai Cemburu
19 Episode 19 : Nadira Sakit
20 Episode 20 : Nadira bersikap manja
21 Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22 Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23 Episode 23 : Merindukan Nadira
24 Episode 24 : Farah minta cerai
25 Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26 Episode 26 : Agam demam rindu berat
27 Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28 Episode 28 : Berciuman
29 Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30 Episode 30 : Bersaing
31 Episode 31 : Bathub
32 Episode 32 : Karena sudah Lama
33 Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34 Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35 Episode 35 : Nadira Kembali
36 Episode 36 : Perubahan
37 Episode 37 : Agam Mabuk
38 Episode 38 : Kejutan
39 Episode 39 : Hari pertama kuliah
40 Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41 Episode 41 : Ribut
42 Episode 42 : Bersikap romantis
43 Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44 Episode 44 : Suami yang hebat
45 Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46 Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47 Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48 Episode 48 : Cari tau
49 Episode 49 : Tes DNA
50 Episode 50 ; Tidak Mungkin
51 Episode Terakhir....
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 : 18++
2
Episode 2 : Hukuman
3
Episode 3 : Sikap Agam yang berubah
4
Episode 4 : Ciuman
5
Episode 5 : Hadiah ulang tahun yang berbeda
6
Episode 6 : Agam menelpon Nadira tiba-tiba
7
Episode 6 Jalan-jalan
8
Episode 8 : perasaan bahagia 18 +
9
Episode 9 : Menemani Agam bekerja
10
Episode 10 : Tidur bersama 18 +
11
Episode 11 : Keperawanan Nadira untuk Agam 21 ++
12
Episode 12 : Bunda menginginkan cucu
13
Episode 13 : Kekasih gelap
14
Episode 14 : Tatapan Cinta
15
Episode 15 : Rumah Agam dan Nandira
16
Episode 16 : Malam Hot di rumah baru
17
Episode 17 : Hampir ketahuan
18
Episode 18 : Mulai Cemburu
19
Episode 19 : Nadira Sakit
20
Episode 20 : Nadira bersikap manja
21
Episode 21 : Akhirnya terbongkar
22
Episode 22 : Kehamilan Nadira.
23
Episode 23 : Merindukan Nadira
24
Episode 24 : Farah minta cerai
25
Episode 25 : Berharap Nadira Hadir
26
Episode 26 : Agam demam rindu berat
27
Episode 27 : Bertemu lagi dengan Nadira
28
Episode 28 : Berciuman
29
Episode 29 : Apakah Agam akan menyerah
30
Episode 30 : Bersaing
31
Episode 31 : Bathub
32
Episode 32 : Karena sudah Lama
33
Episode 33 : Agam Kembali ke Kota
34
Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
35
Episode 35 : Nadira Kembali
36
Episode 36 : Perubahan
37
Episode 37 : Agam Mabuk
38
Episode 38 : Kejutan
39
Episode 39 : Hari pertama kuliah
40
Episode 40 : Ayah Nadira Menikah lagi
41
Episode 41 : Ribut
42
Episode 42 : Bersikap romantis
43
Episode 42 : Mantan istri tidak tau diri
44
Episode 44 : Suami yang hebat
45
Episode 45 : Cekcok dengan mama tiri
46
Episode 46 : Pindah ke Rumah Pak Boby
47
Episode 47 : Gana dan Kina lagi-lagi bertengkar
48
Episode 48 : Cari tau
49
Episode 49 : Tes DNA
50
Episode 50 ; Tidak Mungkin
51
Episode Terakhir....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!