sakit

Tin... tin..

Suara klakson Mobil tepat berhenti di depan yana, membuat nya bingung siapa orang yang ada didalam Mobil tersebut.

Dan tak Lama kaca jendela mobil terbuka memperlihat kan orang tersebut.

"Hay Nona kenapa hujan hujanan di malam hari?"ucap Namjoon.

"Tuan Namjoon,"ucap Yana.

"Mari cepat masuk lah tidak baik kehujanan Di malam Hari,"ucap Namjoon.

Ya pemilik Mobil tersebut adalah tuan Namjoon rekan kerja Yana.

Yana segera masuk kedalam mobil Namjoon walau tidak enak hati tapi dari pada menolak trus kehujanan Lama Lama bisa sakit ya kan.

"Terima kasih banyak tuan Namjoon atas tumpangan Nyan,"ucap Yana.

"Panggil nama saja nona tidak usah pakai tuan kita tidak sedang bicara tentang pekerjaan,"ucap Namjoon.

"Ow Ne Namjoon,"ucap Yana tersenyum.

"Oh kau kenapa bisa ada di tempat tadi malam malam begini, sampai kehujanan dan kenapa tidak membawa Mobi?"ucap Namjoon.

"mobil ku sedang di servis dan tadi aku ada urusan disana saat ingin pulang aku kehujanan deh, taksi pun tak ada yang lewat,"ucap Yana dengan keluhan nya.

"Begitu ya sudah saya antar sekalian kebetulan kita juga searah kan,"ucap Namjoon.

"Ne terimakasih banyak Namjoon maaf Sudah merepot kan mu,"ucap Yana tak enak hati.

"Tidak masalah,"ucap Namjoon tersenyum.

Saat di perjalanan ternyata Namjoon curi curi pandang menatap Yana, ada Debaran debaran yang bergejolak di Dada nya entah apa maksud dari debaran itu tapi Namjoon berusaha untuk terlihat biasa Saja.

Setengah jam perjalanan akhir nya sampai juga di Apartemen yana.

"Sekali lagi terimakasih tuan Namjoon, aku jadi tidak enak hati sudah merepotkanmu,"ucap Yana.

"Iya sama sama dan tidak merepot kan sama sekali,"ucap Namjoon.

"Apa tuan mau mampir dulu di Apartemen saya?"ucap Yana.

"Lain kali saja nona ini sudah larut malamute,"ucap Namjoon.

"Baik lah dan hati hati di Japan,"ucap Yana yang langsung turun dari mobil.

Namjoon pun langsung melaju kan mobil nya keluar dari halaman apartemen tersebut dan Yana segera masuk kedalam.

Ceklekkk....

Hakcimmmmm,"suara bersin.

"Ya ampun nona muda noda tidak apa apa wajah nona pucat sekali?"ucap bibik.

"Gak Papa bik ini mungkin kena ujan tadi di minum obat juga akan sembuh,"ucap yana.

"Beneran gak Papa non?"ucap bibi khawatir.

"Iya bibi tenang aja ya ya udah aku Keatas dulu ya,"ucap yana yang langsung menuju kamar nya.

Skip pagi.

Walau pun yana merasa tidak enak badan tapi dia tetap masuk kampus dengan membawa tubuh nya yang terasa lemas dan wajah yang pucat tapi ia tetap ingin mengikuti pelajaran hari ini.

"Yan kamu terlihat pucat banget aku antar ke UKS aja ya biar kamu istirahat!"ucap Hera.

"Ia benar kamu pucat banget, dan kamu juga deman mending kamu istirahat aja di UKS!"ucap lisa.

Kedua teman nya sangat khawatir melihat keadaan sahabat nya mereka takut Yana kenapa napa dan kondisi nya tambah drop kalo di paksakan untuk belajar.

"Aku gak Papa kok kalian tenang aja,"ucap Yana meyakinkan.

"Yakin nih gak papa?"ucap mereka.

Iya gak papa ya udah yuk kita ke kelas,"ucap Yana yang di angguki mereka.

Namun baru beberapa langkah Yana melihat Suga yang jalan berlawanan yana pun langsung menghampiri nya.

"Oppa,"ucap yana.

"Ada apa?"ucap Suga dingin.

"Oppa kenapa gak datang kemarin,padahal aku sudah nungguin Oppa sampai kehujanan?"ucap yana.

"OH sori lupa,"ucap Suga cuek.

"OH gitu ya udah gak Papa oya Oppa ini aku bawain makanan buat Oppa nasi goreng spesial dimakan ya,"ucap yana memberi kan kotak makan.

"Hah nasi goreng makanan apa itu baru dengar?"ucap jimin bingung.

"Ini makanan indonesia jim kamu juga nanti cobain ya ini aku sendiri lo yang masak,"ucap yana tersenyum.

"Oya ya sepertinya enak Hyung aku minta ya?"ucap jungkook.

"Nih buat kalian aja udah udah Kenyang,"ucap Suga memberi.

Yana yang melihat kaget saat Sugar memberi kotak makan itu kepada teman nya, tapi dia hanya diam walau hati nya kecewa karena dia merasa Suga menolak pemberian nya.

"Ya udah Oppa kalo gitu aku kekelas dulu ya ,dan Oppa semangat ya belajar nya,"ucap yana.

"Hem,"ucap suga cuek dan melanjut kan langkah nya.

Sesampai nya di ruang kelas yana hanya diam dia bingung harus bagaimana cara untuk mendapat kan cinta nya  Suga dia hanya diam melamun dengan keadaan tubuh yang semakin lemas.

Kedua teman nya pun trus memandangi Yana mereka tak menyangka yana bisa sabar dan kuat mental menghadapi Sugar.

"Kenapa kalian menatap ku seperti itu?"ucap Yana yang melihat tatapan teman nya.

"Gak kita hanya kagum aja dengan kesabaraan kamu, menghadapi tunangan mu yang sombong itu,"ucap lisa yang di balas senyuman oleh yana.

"Iya benar tu kalo aku yang di posisi kamu mungkin aku udah menyerah,"ucap Hera.

"Ya nama nya juga cinta  mau gimana lagi,"ucap yana.

"Hahaha makan tu cinta,"ucap lisa dan mereka tertawa bersama.

Skip Apartemen

Hari sudah sore yana merebah kan tubuh nya di kasur di merasa tubuh nya yang semakin lemas walau ia sudah meminum obat tapi tak ada reaksi.

"Em haus banget,"ucap yana yang berusaha mengambil Air minum di atas meja.

Pranggggggg...

Karena tangan dan tubuh nya melemas ia tak sengaja men jatuh kan gelas sampai pecah saat ia berusaha bangun tiba tiba penglihatan nya buram Dan?

Brukkkk...

"Ya ampun nona kenapa?"ucap bibik kwatir melihat majikan nya tak sadar kan diri.

Ia berlari keluar meminta bantuan kedapa supir pribadi untuk membawa majikan kan kerumah sakit.

Di depan UGD bibik dan supir menunggu dokter yang sedang memeriksa majikan mereka dengan cemas.

Sampai suara langkah kaki seseorang terdengar.

"Bik bagaimana ke adaan yana?"ucap Seokjin.

"Nona lagi di periksa dokter di dalam tuan,"ucap bibik.

"Apa yang terjadi kenapa yana bisa tak sadar kan diri?"ucap Seokjin.

"Nona demam tinggi dari semalam tuan setelah pulang kehujanan,"ucap bibik.

"Kehujanan!"ucap Seokjin bingung sebenar nya apa yang terjadi ia tak tau.

Ya pas di perjalan menuju rumah sakit bibik menelpon Seokjin memberi tahu kalo yana tak sadar kan diri dan dilarikan ke rumah sakit seokjin juga sudah menghubungi Yoongi tapi tak di angkat.

Ceklekkkk....

Suara ruangan terbuka dan keluarlah dokter yang meriksa pasien.

"Dok bagaimana keadaan adik saya?"ucap Seokjin.

"Keadaan pasien sudah stabil dan demam nya juga Sudah mulai Turun,"ucap dokter.

"Syukur lah,"ucap Seokjin.

"jangan sampai pasien kelelah dan stres ya, karena itu bisa mempengaruhi kesehatan nya dan seperti nya juga pasien kurang istirahat akhir akhir ini,"ucap dokter.

"Iya tuan nona akhir akhir ini memang kurang istirahat, dan saya sering mendengar nona menangis setiap malam,"ucap bibi.

"Menangis,"ucap Seokjin heran.

Yana sudah di pindah kan di ruangan rawat inap dan Seokjin lah yang menjaga nya sedang kan bibi dan supir sudah pulang Seokjin sedih melihat kondisi  yana dia terus memegang tangan yana dan mengelus kepala Nya.

"Cepat sembuh gadis kecil ku!"ucap Seokjin lalu mencium kening Yana.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***