Dua siswi baru melangkah kan kakinya masuk kedalam ruangan tersebut,namun baru sampai di ambang pintu tiba-tiba hawa dingin menghampiri mereka.suasan menjadi sedikit tegang karenanya.
Gleg
Suara halus terdengar dari tenggorokan,dia menelan air liurnya dengan susah payah menandakan kecemasan yang mendalam.matanya liar karena takut.tubuhnya mengeras seketika seakan tidak mau melangkah masuk ke dalam sana.
Wajah kepala sekolah yang serius menatap dan menunggu mereka di balik meja yang luas,seakan akan menelan habis diri mereka sesaat.mata mereka terpaku.
"Masuk",Perintahnya
Suara itu sontak membuat tubuh keduanya mengeras sesaat,antara ada penolakan.mereka tidak mau melangkah masuk,ini sangat berbahaya jika mereka masuk bukan?.
Langkah demi langkah di paksakan.ruangan itu seperti ruang interogasi dengan cahaya yang remang-remang dan suara yang sunyi hanya terdengar langkah kaki mereka mendekat dan bunyi suara halus di tenggorokan mereka yang terdengar saat ini.
hanya terdengar suara decakan cicak cicak di dinding bak dentuman gong yang menambah ketegangan mereka.menatap satu sama lain kebingungan.
Setelah terjadi keributan beberapa menit lalu di kantin mereka berdua pun di bawa keruang kepala sekolah untuk di minta penjelasan lebih detil apa alasan mereka membuat keributan padahal mereka baru saja 2 Minggu menjadi siswi di sekolah tersebut.
"Nama kamu siapa?"tanya pak Agus yang merupakan kepala sekolah.pertanyaan itu di tuju ke Mentari dan temanya itu secara bergantian.lalu Mentari berinisiatif untuk menjawab terlebih dahulu pertanyaan tersebut.
"Nama saya Mentari pak"jawab Mentari dengan cukup tenang.
Setelah mendengar jawaban dari mentari pak Agus pun menganggukkan kepalanya seperti berkata oohh.lalu beliau pun melanjutkan pertanyaannya lagi kepada Mentari.
"Dari kelas?"tanya pak Agus lagi
"dari kelas 10 MIPA 1 pak"jawabnya lagi.
Setelah itu pak Agus beralih pernyataan yang sama kepada perempuan yang berdiri di samping mentari.
"Saya Dini pak,dari kelas 10 MIPA 3"ucap dini dengan nada sedikit gugup.
Ohhhh namanya Dini batin Mentari.Mentari sedikitpun tidak menunjukkan gelagat bahwa dia takut saat berada di ruangan kepala sekolah berbanding terbalik dengan Dini yang sedikit gugup sampai berkeringat dingin.
Kenapa dia gugup? bukannya tadi dia yang paling ganas sampai menyiram air orange dan mencelaku habis-habisan tadi dengan kata-kata busuknya itu pikiri mentari sambil melirik Dini yang ada di sebelahnya.
"Baik, sekarang coba kalian berdua jelaskan apa sebenarnya yang terjadi di kantin beberapa saat yang lalu",Tanyanya dengan nada mengintegrasi dengan tangan yang di lipat dan mata yang menatap lurus ke mereka bak anak panah yang kapan saja bisa menusuk mereka.
Mereka menarik napas dalam-dalam dan mulai bercerita secara bergantian tentang kronologi seperti yang di minta.tanpa ada sedikit pun kebohongan ataupun mencela satu sama lain.
Setelah mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak kenapa mereka membuat keributan pak Agus pun memutuskan untuk memberi mereka sedikit hukuman yang dengan tujuan agar mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.
"Karena kalian murid baru saya tidak bisa skor kalian dari sekolah. kalian baru dua Minggu di sini"ucap pak Agus penuh penekanan dan langsung membuyarkan pikiran Mentari yang sedang memikirkan sikap teman di sebelahnya itu.
"Jadi sebagai hukuman kalian harus membersihkan halaman sekolah selama seminggu"ucapnya penuh penekanan
"bukan hanya halaman sekolah tetapi setiap sudut sekolah.seperti WC,menyiram bunga, menyapu halaman sekolah dan memungut sampah"timpalnya lagi sambil memberi penjelasan lebih detail Agara yang mendapat hukuman menjalankan hukumannya dengan benar.
Dini yang mendengar penjelasan itupun senang bukan main karena mereka tidak di skor.walupun di kasi hukuman akan tetapi hukuman itu lebih baik dari pada di skor,batin Dini sambil mengucap syukur berbanding terbalik dengan Mentari ia merasa seperti di manfaatkan karena menurutnya membersihkan sekolah selama seminggu itu seperti merubah profesi
mereka yang awalnya adalah siswi tapi malah menjadi tukang bersih-bersih sekolah.
"Terimakasih pak atas keringanan hukuman yang bapak berikan kepada kami"Mentari mulai bersuara.walupun ia tidak terima atas hukuman yang di beri setidaknya ia harus sopan dan mengucapkan terima kasih agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan masalah baru yang akan merugikan dirinya sendiri.
"Hmmmm.sekrang kalian boleh mulai dari membersihkan seluruh WC yang ada di sekolah ini",ucap pak Agus memberi perintah.
Lalu tanpa babi Bu Dini dan Mentari pun bergegas melakukan seperti yang pak Agus perintahkan kepada mereka dan mulai mengambil alat-alat pembersih WC.
Saat mereka membersihkan WC wanita dan WC guru mereka berdua tidak memiliki kendala apapun akan tetapi saat mereka ingin membersihkan di depan WC anak laki-laki tiba-tiba muncul bau yang menyengat dari berbagai arah.mereka menutup hidung dengan tangan menghalang bau.
"Lo bersihkan bagian yang di sana,gue bersihkan bagian yang ini",ucap Dini kepada Mentari dan di jawab anggukan dari Mentari.
Saat baru ingin membersihkan bagiannya Mentari mencium bau busuk yang amat sangat menganggu, seperti urine,kotoran pup dan bau rokok menyerang dirinya.ia mengernyitkan menutup hidung lagi dan lagi.
"Ah",Mentari mendesah gusar
Ia merasa jijik dan merasa di Kerjai oleh Dini karena ia di suruh membersihkan tempat yang amat sangat kotor ini.berbanding terbalik dengan Dini yang membersihkan kamar WC yang lumayan bersih.
"huek.huek"suara muntahan yang keluar dari mulut Mentari.tubuhnya sedikit bergetar di buatnya,walupun begitu ia tetap melakukan tugasnya dengan seksama walupun sedikit terpaksa.
"huek.....",Sura itu terus keluar dari mulut mungil miliknya dan sontak membuat Dini tertawa terbahak-bahak seperti melihat sebuah pertunjukan yang menyenangkan baginya saat melihat Mentari seperti itu.
"Gak lucu",Katanya memandangi Dini dengan mata dan wajah yang memerah
"Sini gantian",Pintanya namun tidak di kubris Oleh temanya itu, malahan ia asik tertawa menikmati pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.
"Rasakan pembalasan dari gue",Teriak nya menyiram segayung air membuat Dini terkejut dan berteriak dramatis.
"Liat"
Byurr
Dini menyirami Mentari dengan air,ia tak mau kalah dan akhirnya mereka siraman air sampai mereka merasa puas
"Gue gak mungkin kalah",Teriak Mentari terus menyiram Dini dengan semangat yang membara
"Gue juga",Ucapnya sama-sama tidak mau kalah
Dan pada akhirnya baju mereka bedua basah kuyup seperti orang habis di guyur air hujan dadakan.
"Ahahahhahahahh",Tawa mereka bedua pecah saat memandangi wajah mereka satu sama lain
"Muka lu kayak tikus kecebur goat",Ujarnya tertawa
"Muka lu kayak monyet",Katanya tak mau kalah
...----------------...
Hai terimakasih udah membaca cerita pertamaku,aku harap kalian suka.
Jagan lupa follow ig godomiba
Terimakasih 🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Kirito
Keren banget sih, Plot twist-nya bikin baper!
2024-05-26
2