12. Bagaimana Dengan Sandra?

Hampir dua jam mengobrol di kedai kopi. Marsha pun meminta ijin untuk pulang. Aldo setuju, pria itu kemudian menawarkan untuk mengantar gadis itu.

“Aku bisa naik taksi, Al.” Tolak Marsha secara halus.

Namun Aldo bersikukuh. “Aku tidak mau mendengar penolakan, Sha. Kita pulang bersama. Atau, bagaimana jika kita makan malam dulu sebelum pulang?”

Marsha menggelengkan kepalanya. “Aku makan di rumah saja.”

“Baiklah. Kalau begitu, aku yang mampir, kita makan di apartemen kamu.” Jawab Aldo dengan santai. Membuat mata Marsha membulat sempurna. Pria itu kemudian berdiri, berjalan menuju keluar. Dengan cepat Marsha pun menyusulnya.

“Silahkan, Sha.” Aldo membukakan pintu penumpang depan di sebelah kiri untuk Marsha. Dan gadis itu pun menurut.

Dalam perjalanan pulang, mereka kembali bercerita. Masih dengan rasa tidak percaya Marsha yang melihat perubahan penampilan Aldo.

Lima belas menit kemudian mereka pun tiba di parkiran bawah tanah gedung apartemen tempat tinggal Marsha.

“Kamu tidak menanyakan, darimana aku tahu tempat tinggal kamu?” Tanya Aldo saat mobil sudah berhenti, namun mesinnya masih menyala.

Marsha berdecak pelan. Satu alis gadis itu terangkat. “Bukannya kamu lebih tahu? Atau jangan-jangan kamu yang memilih tempat ini?” Marsha berbalik melempar pertanyaan.

Aldo terkekeh. Kepalanya menggeleng pelan.

“Aku baru pindah ke hotel setahun ini, Sha. Jadi bukan aku yang memilih tempat ini.” Jawabnya kemudian mematikan mesin mobil. Marsha pun melepaskan sabuk pengaman yang membelenggu tubuhnya.

“Jadi—.” Aldo sengaja menggantung ucapannya.

“Apa?” Tanya Marsha tak mengerti. Ia pun mengurungkan niat membuka pintu.

“Aku boleh mampir dan menumpang makan malam ‘kan?” Tanya Aldo sembari menaik turunkan alisnya.

Marsha kembali berdecak. “Boleh, asal tidak ada yang marah saja.”

“Aku benar-benar masih lajang, Sha. Tadi ‘kan sudah aku katakan.” Jelas Aldo serius. “Siapa juga yang mau dengan pria culun seperti aku ini?” Ia pun mengedikan bahunya.

Marsha terkekeh. Ia kemudian membuka pintu mobil di samping.

Aldo mengikutinya. Namun, panggilan masuk dari Rafael menghentikan pergerakan pria itu.

“Ya, bos?” Ucapnya sembari melihat ke arah Marsha yang sedang berdiri di samping mobil.

“Kamu dimana?” Suara Rafael terdengar tegas.

“Aku sedang di luar, bos. Ada sedikit urusan dengan teman lama.” Jawab Aldo yang tak seratus persen berbohong.

Ia belum mengatakan perihal keberadaan Marsha kepada Rafael. Pria itu menunggu waktu yang tepat.

“Apa masih lama? Aku butuh bantuan kamu di kantor, Al.”

Aldo menghela nafas pelan. Baru saja ia akan mampir ke tempat tinggal Marsha. Tetapi, Rafael sudah memanggilnya.

‘Apa dia tahu aku sedang bersama Marsha?’

“Baiklah. Aku akan segera kesana.” Jawab Aldo. Dan panggilan pun berakhir.

Pria itu kemudian keluar dari mobil untuk menemui Marsha.

“Sha, maaf. Aku tidak jadi mampir hari ini. Ada panggilan darurat dari Big bos.” Ucap pria itu penuh sesal.

Marsha tersenyum tipis. “Tidak apa-apa, Al. Masih ada hari esok.”

Aldo mengangguk. Ucapan Marsha mengisyaratkan jika dirinya boleh mampir di kemudian hari. Pria itu pun tersenyum.

“Aku pergi dulu.” Pamitnya lalu kembali ke dalam mobil. Beberapa detik kemudian, kereta besi itu pun melaju meninggalkan parkiran apartemen.

Marsha pun melanjutkan langkah menuju tempat tinggalnya.

“Kamu pulang bersama pak Aldo, Sha?” Suara Chef Robby terdengar, membuat langkah Marsha terhenti. Gadis itu memutar badannya ke belakang. Nampak sang atasan berdiri tak jauh darinya.

“Tadi tidak sengaja bertemu di kedai kopi, Chef. Dan pak Aldo menawarkan saya tumpangan.” Jelas Marsha sedikit berdusta.

Chef Robby menganggukkan kepalanya. Hatinya sedikit ragu dengan ucapan Marsha. Karena pria itu melihat sang pujaan hati mengobrol lama dan terlihat akrab dengan Aldo.

\~\~\~

“Ada apa, bos?” Tanya Aldo saat masuk ke dalam ruangan sang atasan. Rafael sendiri tengah berdiri menghadap jendela kaca besar yang memperlihatkan gedung-gedung tinggi lainnya di luar sana.

“Apa kamu perlu bantuan detektif swasta, Al? Kenapa kamu belum juga memberikan aku kabar berita tentang Marsha?” Rafael berbicara tanpa membalik badannya. Kedua tangan pria itu pun masuk ke dalam saku celana panjang yang ia gunakan.

“Bos—

“Apa jangan-jangan kamu tidak mencarinya? Kenapa, Al? Kamu tidak ingin aku bertemu dengannya?”

Rafael membalik badan, melangkah perlahan mendekati sang sahabat yang sekaligus menjabat sebagai asisten pribadinya itu.

“Bukan begitu, Raf.” Lirih Aldo sembari menundukkan kepalanya. Tangan pria itu tertaut, dan saling meremat. Jantungnya berdetak lebih cepat. Ia merasa hawa di dalam ruangan luas itu menjadi sangat panas.

“Lalu?”

Aldo tersentak saat Rafael telah berdiri di hadapannya. Seketika ia mengangkat wajahnya.

“Kamu lupa dengan janjimu—

“Aku tidak lupa, Raf. Sampai saat ini aku masih mengingatnya.” Potong Aldo dengan cepat.

Rafael tersenyum mengejek. “Kamu mengingatnya, tetapi tidak ingin menepatinya. Iya ‘kan?”

Aldo menggelengkan kepalanya. “Bukan begitu, Raf.” Ia gelagapan. Tangan gemetarnya mengibas-ngibas di udara.

“Beri aku waktu sedikit lagi. Tidak akan lama. Aku janji akan membawa Marsha bertemu denganmu.” Suara Aldo nyaris bergetar. Meski kini penampilannya telah berubah, ia tetaplah pria dengan hati yang lemah lembut.

Tatapan Rafael begitu menusuk dan mengintimidasi. Membuatnya susah bernafas.

“Secepatnya, Al.” Sentak Rafael membuat Aldo sedikit terlonjak.

“Lalu bagaimana dengan Sandra? Jangan lupa jika kamu pria beristri dan memiliki seorang putri.” Ucap Aldo, yang membuat mata Rafael menatapnya nyalang.

Aldo menelan ludah dengan susah payah. Seolah ada bongkah batu yang tersangkut di dalam kerongkongannya.

Salah bicara lagi. Aldo merutuki kebodohannya. Ia menyesal kenapa selalu berbicara tanpa berpikir terlebih dulu.

“Tidak ada hubungannya dengan Sandra dan Safa. Aku hanya ingin meminta maaf, dan menyelesaikan masalah diantara kami.” Ucap Rafael dengan nada frustrasi.

Aldo menganggukkan kepala pelan. Ia menuntun Rafael untuk duduk di atas sofa. Pria itu kemudian mengambilkan air minum untuk sang atasan.

‘Maafkan aku, Raf. Aku belum bisa mempertemukan kalian saat ini. Marsha sangat senang bekerja di hotel. Aku tidak mau merusak ketenangannya. Setidaknya, untuk saat ini.’

“Karena janjimu, aku urungkan niat menyewa detektif untuk mencari Marsha. Tetapi sampai lima tahun lamanya. Kenapa kamu belum memberikan aku kabar baik, Al?”

Kini Rafael berbicara lebih tenang. Ia melihat ketakutan di wajah sahabat itu.

“Aku selalu mencarinya, Raf. Dan aku yakin akan menemukannya.” Ucap Aldo penuh percaya diri.

Terpopuler

Comments

kriwil

kriwil

kalau jodoh sama robby harus nya kasih sifat laki laki dewasa jangan terlalu kepo dan ngrengek tanya ini itu padahal cerita di sini idah umur dah pada matang

2024-06-26

2

Muhammad Dimas Prasetyo

Muhammad Dimas Prasetyo

dari omongan Rafael kayaknya dia sudah ga begitu menginginkan kembali menjalin hubungan dengan marsha cuma sekedar meminta maaf aja tentang kejadian dulu..begitu kah Thor

2024-05-29

1

Milla

Milla

Semangat up thor lanjut cerita mu bagus kok seru aku kasih sepucuk mawar yaaaa untuk moodbosster 💪🫶

2024-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 01. Kamu Jahat, El.
2 02. Terpaku Di Masalalu.
3 03. Takut Bertemu Mantan?
4 04. Perpisahan
5 05. Akhirnya Aku Menemukan Mu.
6 06. Rafael Haditama.
7 07. Apa Kita Pernah Bertemu?
8 08. Kamu Merayakan Ulang Tahun Gadis Itu.
9 09. Sudah Menghancurkan Masa Depannya.
10 10. Akan Memberitahunya Nanti.
11 11. Aku Baik-Baik Saja, Al.
12 12. Bagaimana Dengan Sandra?
13 13. Aku Hanya Orang Ketiga.
14 14. Kami Telah Melewati Batas, Bu.
15 15. Hari Kelulusan SMA.
16 16. Kita Belum Selesai, Cha.
17 17. Apa Dia Melihat Marsha?
18 18. Apa Dia Bertanya Tentang Aku?
19 19. Aku Harus Mengundurkan Diri.
20 20. Aku Sangat Merindukanmu, Cha.
21 21. Anda Sungguh Tidak Sopan.
22 22. Sandra Bertemu Marsha.
23 23. Siapa Tante Baik Itu?
24 24. Aku Memang Ingin Menculikmu, Cha.
25 25. Tolong Lepaskan Aku.
26 26. Beraninya Dia Menyentuh Marsha.
27 27. Tidur Bersama.
28 28. Rafael Telah Berbohong?
29 29. Dua Pria Di Apartemen Marsha.
30 30. Jadi Kamu Tante Baik Itu.
31 31. Mari Kita Berpisah.
32 32. Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?
33 33. Kita Harus Bicara.
34 34. Lima Tahun Lalu.
35 35. Kepergian Farel.
36 36. Hanya Kamu Satu-satunya.
37 37. Please, El. Hentikan!
38 38. Bukankah Kita Impas?
39 39. Tolong Maafkan Rafael.
40 40. Maafkan Ibu, Nak.
41 41. Kembalikan Dia Padaku.
42 42. Apa Yang Terjadi Dengan Rafael?
43 43. Penyakit Rafael Kambuh Lagi.
44 44. Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?!
45 45. Karena Kamu Suami Orang.
46 46. Cari Tahu Keberadaan Putraku.
47 47. Maafkan Aku Merepotkan Mu.
48 48. Ingin Semuanya Cepat Berakhir.
49 49. Jika Rafael Menolak Bercerai?
50 50. Maafkan Aku, San.
51 51. Sepakat Untuk Berpisah.
52 52. Resmi Berpisah.
53 53. Aku Mengenal Ibu Dengan Baik.
54 54. Ibu Mau Ikut Kamu Ke Jakarta.
55 55. Aku Terlalu Memanjakan Mu.
56 56. Bisakah Kita Memulai Dari Awal?
57 57. Aku Belum Tahu, El.
58 58. Aku Butuh Waktu, Al.
59 59. Mama Kira Cupu, Ternyata Suhu.
60 60. Apa Kamu Tahu Dimana Rafa Tinggal?
61 61. Bertemu Kembali ( Marsha—Ibu Miranda )
62 62. Sepertinya Kalian Sangat Akrab?
63 63. Aku Akan Melakukan Apapun.
64 64. Cukup Dengarkan Aku.
65 65. Alasan Apa Lagi?
66 66. Siapa Sebenarnya Kekasihmu, Sha?
67 67. Mengenang Masa Lalu.
68 68. Pergi Berdua.
69 69. Aku Lepas Kendali.
70 70. Merasa Tidak Adil Dengan Sandra.
71 71. Jadi Kalian Tinggal Bersama?
72 72. Aku Akan Kembali Padamu.
73 73. Melihat Calon Menantu Di Tempat Kerja.
74 74. Ibu Hanya Ingin Kamu Bahagia.
75 75. Apa Kamu Menerima Aku Kembali?
76 76. Aku Menerima Kamu Kembali, El.
77 77. Seperti Wangi Parfum Wanita?
78 78. Bukannya Dia Sedang Sibuk Di Kantor?
79 79. Aku Hanya Meminta Kejujuranmu.
80 80. Apa Marsha Melarangmu?
81 81. Marsha Adalah Calon Istriku.
82 82. Cukup Pikirkan Kebahagian Kita.
83 83. Membawa Marsha Ke Yogyakarta.
84 84. Ibu Titip Rafa Padamu, Sha.
85 85. Terimakasih Karena Masih Mencintaiku, El.
86 86. Kamu Dan Malioboro.
87 87. Apakah Posisinya Telah Tergantikan?
88 88. Dia Seorang Duda.
89 89. Ayah Ingin Bertemu Dengannya.
90 90. Kita Kawin Lari Saja.
91 91. Masih Berani Muncul Di Hadapanku?
92 92. Tidak Ada Lagi Penghalang.
93 93. Apa Kamu Mau Merancang Gaun Pengantin Marsha?
94 94. Tidak Ada Yang Boleh Menggantikan Posisinya.
95 95. Jangan Katakan Jika Kamu Cemburu.
96 96. Karena Aku Mencintaimu, Raf.
97 97. Tolong Biarkan Rafael Hidup Sesuai Keinginannya.
98 98. Bagaimana Jika Dia Mencintaimu, El?
99 99. Rafael Akan Tetap Menjadi Milikku.
100 100. Apa Aku Boleh Memelukmu?
101 101. Hadiah Pernikahan
102 102. Berhenti Membandingkan Milikmu Dan Sandra.
103 103. Se-Amin Namu Tak Se-Iman.
104 104. Hari Pernikahan.
105 105. Aku Pastikan Kami Akan Selalu Bahagia.
106 106. Aku Akan Membantumu Membukanya.
107 107. Apa Aku Boleh Menolak?
108 108. ( 21++ ) Tidak Akan Pernah Bosan.
109 109. Pengantin Baru.
110 110. Dia Selalu Bisa Membuat Aku Tidak Waras.
111 111. ExtraPart. Bulan Madu.
112 112. ExtraPart. Kamu Yang Memulai, Cha.
113 113. ExtraPart. Aldo Dan Sandra.
114 114. ExtraPart. Empat Anak Cukup.
115 115. ExtraPart. Bau Parfum Yang Membuat Mual.
116 116. ExtraPart. Sandra Butuh Teman Yang Selalu Ada.
117 117. ExtraPart. Marsha Pingsan?!
118 118. ExtraPart. Jadi Istriku Benar Hamil?
119 119. ExtraPart. Kabar Bahagia.
120 120. Happy Ending.
121 PENGUMUMAN !!!
Episodes

Updated 121 Episodes

1
01. Kamu Jahat, El.
2
02. Terpaku Di Masalalu.
3
03. Takut Bertemu Mantan?
4
04. Perpisahan
5
05. Akhirnya Aku Menemukan Mu.
6
06. Rafael Haditama.
7
07. Apa Kita Pernah Bertemu?
8
08. Kamu Merayakan Ulang Tahun Gadis Itu.
9
09. Sudah Menghancurkan Masa Depannya.
10
10. Akan Memberitahunya Nanti.
11
11. Aku Baik-Baik Saja, Al.
12
12. Bagaimana Dengan Sandra?
13
13. Aku Hanya Orang Ketiga.
14
14. Kami Telah Melewati Batas, Bu.
15
15. Hari Kelulusan SMA.
16
16. Kita Belum Selesai, Cha.
17
17. Apa Dia Melihat Marsha?
18
18. Apa Dia Bertanya Tentang Aku?
19
19. Aku Harus Mengundurkan Diri.
20
20. Aku Sangat Merindukanmu, Cha.
21
21. Anda Sungguh Tidak Sopan.
22
22. Sandra Bertemu Marsha.
23
23. Siapa Tante Baik Itu?
24
24. Aku Memang Ingin Menculikmu, Cha.
25
25. Tolong Lepaskan Aku.
26
26. Beraninya Dia Menyentuh Marsha.
27
27. Tidur Bersama.
28
28. Rafael Telah Berbohong?
29
29. Dua Pria Di Apartemen Marsha.
30
30. Jadi Kamu Tante Baik Itu.
31
31. Mari Kita Berpisah.
32
32. Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?
33
33. Kita Harus Bicara.
34
34. Lima Tahun Lalu.
35
35. Kepergian Farel.
36
36. Hanya Kamu Satu-satunya.
37
37. Please, El. Hentikan!
38
38. Bukankah Kita Impas?
39
39. Tolong Maafkan Rafael.
40
40. Maafkan Ibu, Nak.
41
41. Kembalikan Dia Padaku.
42
42. Apa Yang Terjadi Dengan Rafael?
43
43. Penyakit Rafael Kambuh Lagi.
44
44. Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?!
45
45. Karena Kamu Suami Orang.
46
46. Cari Tahu Keberadaan Putraku.
47
47. Maafkan Aku Merepotkan Mu.
48
48. Ingin Semuanya Cepat Berakhir.
49
49. Jika Rafael Menolak Bercerai?
50
50. Maafkan Aku, San.
51
51. Sepakat Untuk Berpisah.
52
52. Resmi Berpisah.
53
53. Aku Mengenal Ibu Dengan Baik.
54
54. Ibu Mau Ikut Kamu Ke Jakarta.
55
55. Aku Terlalu Memanjakan Mu.
56
56. Bisakah Kita Memulai Dari Awal?
57
57. Aku Belum Tahu, El.
58
58. Aku Butuh Waktu, Al.
59
59. Mama Kira Cupu, Ternyata Suhu.
60
60. Apa Kamu Tahu Dimana Rafa Tinggal?
61
61. Bertemu Kembali ( Marsha—Ibu Miranda )
62
62. Sepertinya Kalian Sangat Akrab?
63
63. Aku Akan Melakukan Apapun.
64
64. Cukup Dengarkan Aku.
65
65. Alasan Apa Lagi?
66
66. Siapa Sebenarnya Kekasihmu, Sha?
67
67. Mengenang Masa Lalu.
68
68. Pergi Berdua.
69
69. Aku Lepas Kendali.
70
70. Merasa Tidak Adil Dengan Sandra.
71
71. Jadi Kalian Tinggal Bersama?
72
72. Aku Akan Kembali Padamu.
73
73. Melihat Calon Menantu Di Tempat Kerja.
74
74. Ibu Hanya Ingin Kamu Bahagia.
75
75. Apa Kamu Menerima Aku Kembali?
76
76. Aku Menerima Kamu Kembali, El.
77
77. Seperti Wangi Parfum Wanita?
78
78. Bukannya Dia Sedang Sibuk Di Kantor?
79
79. Aku Hanya Meminta Kejujuranmu.
80
80. Apa Marsha Melarangmu?
81
81. Marsha Adalah Calon Istriku.
82
82. Cukup Pikirkan Kebahagian Kita.
83
83. Membawa Marsha Ke Yogyakarta.
84
84. Ibu Titip Rafa Padamu, Sha.
85
85. Terimakasih Karena Masih Mencintaiku, El.
86
86. Kamu Dan Malioboro.
87
87. Apakah Posisinya Telah Tergantikan?
88
88. Dia Seorang Duda.
89
89. Ayah Ingin Bertemu Dengannya.
90
90. Kita Kawin Lari Saja.
91
91. Masih Berani Muncul Di Hadapanku?
92
92. Tidak Ada Lagi Penghalang.
93
93. Apa Kamu Mau Merancang Gaun Pengantin Marsha?
94
94. Tidak Ada Yang Boleh Menggantikan Posisinya.
95
95. Jangan Katakan Jika Kamu Cemburu.
96
96. Karena Aku Mencintaimu, Raf.
97
97. Tolong Biarkan Rafael Hidup Sesuai Keinginannya.
98
98. Bagaimana Jika Dia Mencintaimu, El?
99
99. Rafael Akan Tetap Menjadi Milikku.
100
100. Apa Aku Boleh Memelukmu?
101
101. Hadiah Pernikahan
102
102. Berhenti Membandingkan Milikmu Dan Sandra.
103
103. Se-Amin Namu Tak Se-Iman.
104
104. Hari Pernikahan.
105
105. Aku Pastikan Kami Akan Selalu Bahagia.
106
106. Aku Akan Membantumu Membukanya.
107
107. Apa Aku Boleh Menolak?
108
108. ( 21++ ) Tidak Akan Pernah Bosan.
109
109. Pengantin Baru.
110
110. Dia Selalu Bisa Membuat Aku Tidak Waras.
111
111. ExtraPart. Bulan Madu.
112
112. ExtraPart. Kamu Yang Memulai, Cha.
113
113. ExtraPart. Aldo Dan Sandra.
114
114. ExtraPart. Empat Anak Cukup.
115
115. ExtraPart. Bau Parfum Yang Membuat Mual.
116
116. ExtraPart. Sandra Butuh Teman Yang Selalu Ada.
117
117. ExtraPart. Marsha Pingsan?!
118
118. ExtraPart. Jadi Istriku Benar Hamil?
119
119. ExtraPart. Kabar Bahagia.
120
120. Happy Ending.
121
PENGUMUMAN !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!