05. Akhirnya Aku Menemukan Mu.

Kaki Marsha terasa bergetar, dan jantungnya pun berdetak lebih cepat. Gadis itu seolah berat melangkah keluar dari dalam pesawat yang beberapa menit lalu telah mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta.

Lima tahun lalu, dengan berat hati ia meninggalkan pulau Jawa karena rasa sakit hati yang di alami. Sekarang, setelah ia nyaman berada di tempat pelariannya, gadis itu harus kembali demi tuntutan pekerjaan.

“Ada apa, Sha?” Tanya Chef Robby dari belakang punggung gadis berusia dua puluh tujuh tahun itu.

Semua penumpang burung besi itu sudah keluar, kini tertinggal mereka berdua di ambang pintu.

“Ayo. Jangan sampai petugas memarahimu.”

Tanpa meminta ijin terlebih dulu, chef Robby meraih jemari Marsha. Menuntun gadis itu untuk keluar dari dalam pesawat.

“C-chef.” Marsha melihat ke arah pertautan tangan mereka.

“Maaf.” Seketika Chef Robby melepasnya.

“Aku hanya tidak mau kita kena mara pramugari karena terlalu lama di atas sana.” Jelas Chef Robby.

Marsha menganggukkan kepalanya pelan.

“Sha. Aku tidak tahu apa yang kamu alami di masalalu. Tetapi, aku mohon cobalah untuk melepaskannya.”

Ucapan Chef Robby membuat gadis itu menatap sang atasan penuh tanya.

“Maaf jika aku lancang atau sok tahu. Tetapi, aku merasa ada sesuatu yang terjadi di masalalu yang membuat kamu enggan untuk kembali kesini.” Chef Robby kembali berbicara. Meraka berjalan pelan menjauh dari pesawat.

“Maafkan aku, Chef. Untuk saat ini, aku belum bisa bercerita. Tetapi, Terimakasih atas sarannya.” Gadis itu kemudian melangkah penuh semangat.

Setelah mendapatkan koper dan barang lainnya. Para Staff hotel kembali berkumpul sembari menunggu mobil jemputan yang akan mengantar mereka ke tempat tinggal yang telah disediakan oleh pemilik hotel.

Para Staff hotel yang datang dari Bali, mendapatkan tempat tinggal gratis berupa apartemen tipe studio. Apartemen yang hanya terdiri dari satu ruangan yang mencakup semua fungsi mulai dari tempat tidur, dapur, ruang belajar, lemari pakaian, dan lain sebagainya dengan tambahan kamar mandi. Lokasinya pun tidak jauh dari hotel tempat mereka bekerja.

Marsha mengingat kembali kenangan yang terlintas di benaknya, saat mini bus yang ia tumpangi melaju pelan di tengah padatnya lalu lintas jalanan.

Gadis berusia dua puluh tujuh tahun itu tidak menyangka akan kembali ke Jakarta secepat ini. Ia bahkan berkeinginan untuk menetap di pulau dewata.

“Apa kamu tidur, Sha?” Tanya Chef Robby saat melihat sang asisten memejamkan mata. Mereka duduk sedang berdampingan.

“Tidak, Chef. Hanya sedikit mengingat masalalu.” Aku gadis itu tanpa sadar.

“Aku harap kamu mengingat masalalu yang indah. Bukan yang menyakitkan.”

Dahi Marsha berkerut, halus seolah bertanya kenapa?

“Karena aku tidak suka melihat wajah kamu yang murung. Tersenyum lebih cantik.” Ucap Chef Robby sembari menyunggingkan sudut bibirnya.

“Iya, chef. Aku juga mengingat yang indah-indah.” Balas Marsha dengan tersipu malu. Baru kali ini ia mendapat pujian dari orang lain, selain Rafael.

Tidak. Baru saja Marsha mengatakan mengingat kenangan indah. Gadis itu justru teringat nama sang mantan kekasih. Ia pun menggelengkan kepalanya pelan.

“Selamat beristirahat, Sha.” Ucap Chef Robby saat mereka sudah berada di depan unit apartemen, yang kebetulan kembali berdampingan.

“Iya, Chef.”

\~\~\~

Pagi pun tiba.

Pukul enam pagi Marsha telah siap dengan seragam Chef jaketnya. Ini adalah hari pertamanya bekerja di hotel pusat. Gadis itu tidak ingin melakukan kesalahan dengan terlambat datang.

Saat sedang memakai sepatu, bel pada pintu apartemen berbunyi. Marsha pun bergegas membukanya.

“Sarapan.”

Chef Robby berdiri di depan pintu, sembari mengangkat sebuah paper bag.

“Silahkan masuk, Chef.” Gadis itu memberi jalan.

“Kenapa repot sekali, Chef?” Tanya Marsha saat Chef Robby mengeluarkan isi didalam paper bag. Dua kotak bubur ayam, dan dua botol air mineral.

“Karena aku tahu belum ada apa-apa di apartemen ini.” Ucap pria berusia tiga puluh lima tahun itu.

Chef Robby bertekad menunjukkan ketertarikannya pada Marsha secara terang-terangan. Mereka sekarang berada di Jakarta. Jauh dari Chef Made, tentu tidak ada orang yang akan berani menggoda mereka lagi.

“Rencananya pulang kerja nanti aku akan berbelanja, Chef.” Ucap Marsha sembari menerima bubur ayam yang di serahkan oleh Chef Robby padanya.

Pria dewasa itu menganggukkan kepalanya. “Kita pergi bersama. Aku juga ingin membeli beberapa keperluan.”

Marsha pun mengangguk setuju.

Tiga puluh menit kemudian, mereka pun berangkat bersama. Di lobby apartemen, tanpa sengaja bertemu dengan dua senior koki yang juga akan berangkat kerja.

“Yang lainnya dimana?” Chef Robby menanyakan keberadaan dua senior koki lainnya.

“Mereka dapat jadwal kerja sore, chef.”

Chef Robby mengangguk paham. Mereka pun berjalan menuju halte bus di depan apartemen.

Ini baru hari pertama mereka di Jakarta. Jadi, belum sempat membeli atau menyewa kendaraan untuk di gunakan sehari-hari. Chef Robby sendiri berniat membeli sebuah mobil bekas, untuk mempermudahkan dirinya berpergian selama satu tahun kedepan.

Tiba di depan hotel, para pekerja menatap kagum bangunan hotel mewah tempat mereka mencari nafkah itu. Gedung tinggi menjulang, berbeda dengan hotel di Bali yang tidak boleh lebih tinggi dari pohon kelapa.

Lain halnya dengan Chef Robby. Pria dewasa itu sudah pernah bekerja di hotel itu sebelum di pindah tugaskan ke cabang Bali.

“Selamat datang, Chef.” Ucap petugas ke amanah yang berjaga di depan pintu gerbang hotel.

Mereka kemudian berjalan menuju lobby, yang menjadi penghubungan bangunan utama hotel dan restoran.

Langkah-langkah riang para pekerja dapur itu menjadi pusat perhatian beberapa orang.

“Sepertinya aku mengenali wanita itu.” Gumam seorang pria yang baru saja keluar dari dalam lift.

Pria berpakaian formal khas orang kantoran itu pun mengusap wajahnya, agar penglihatannya semakin jelas.

“Ya. Tidak salah lagi.” Ia pun melebarkan langkah. Namun, rombongan para pekerja itu telah menghilang di balik pintu penghubung.

“Selamat pagi pak.” Sapa seorang wanita yang bertugas di resepsionis.

“Pagi.” Pria itu membalas. “Oh ya. Apa kamu tahu, orang-orang yang lewat disini tadi itu?” Tanyanya kemudian.

“Oh mereka Chef dan senior koki di restoran, pertukaran dari cabang Bali, pak.”

Mendengar jawaban resepsionis itu, sang pria pun mengangguk paham.

“Akhirnya aku menemukanmu, Sha.”

Terpopuler

Comments

Fatchi

Fatchi

gk setuju kalo balikan lah

2024-06-22

5

kagome

kagome

manggil sha berarti bukan rafael
rafaelkan manggilnya cha

2024-06-22

3

Syirfa Ratih

Syirfa Ratih

ooooooo...aq baru tau ada fakta kyk gitu...

2024-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 01. Kamu Jahat, El.
2 02. Terpaku Di Masalalu.
3 03. Takut Bertemu Mantan?
4 04. Perpisahan
5 05. Akhirnya Aku Menemukan Mu.
6 06. Rafael Haditama.
7 07. Apa Kita Pernah Bertemu?
8 08. Kamu Merayakan Ulang Tahun Gadis Itu.
9 09. Sudah Menghancurkan Masa Depannya.
10 10. Akan Memberitahunya Nanti.
11 11. Aku Baik-Baik Saja, Al.
12 12. Bagaimana Dengan Sandra?
13 13. Aku Hanya Orang Ketiga.
14 14. Kami Telah Melewati Batas, Bu.
15 15. Hari Kelulusan SMA.
16 16. Kita Belum Selesai, Cha.
17 17. Apa Dia Melihat Marsha?
18 18. Apa Dia Bertanya Tentang Aku?
19 19. Aku Harus Mengundurkan Diri.
20 20. Aku Sangat Merindukanmu, Cha.
21 21. Anda Sungguh Tidak Sopan.
22 22. Sandra Bertemu Marsha.
23 23. Siapa Tante Baik Itu?
24 24. Aku Memang Ingin Menculikmu, Cha.
25 25. Tolong Lepaskan Aku.
26 26. Beraninya Dia Menyentuh Marsha.
27 27. Tidur Bersama.
28 28. Rafael Telah Berbohong?
29 29. Dua Pria Di Apartemen Marsha.
30 30. Jadi Kamu Tante Baik Itu.
31 31. Mari Kita Berpisah.
32 32. Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?
33 33. Kita Harus Bicara.
34 34. Lima Tahun Lalu.
35 35. Kepergian Farel.
36 36. Hanya Kamu Satu-satunya.
37 37. Please, El. Hentikan!
38 38. Bukankah Kita Impas?
39 39. Tolong Maafkan Rafael.
40 40. Maafkan Ibu, Nak.
41 41. Kembalikan Dia Padaku.
42 42. Apa Yang Terjadi Dengan Rafael?
43 43. Penyakit Rafael Kambuh Lagi.
44 44. Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?!
45 45. Karena Kamu Suami Orang.
46 46. Cari Tahu Keberadaan Putraku.
47 47. Maafkan Aku Merepotkan Mu.
48 48. Ingin Semuanya Cepat Berakhir.
49 49. Jika Rafael Menolak Bercerai?
50 50. Maafkan Aku, San.
51 51. Sepakat Untuk Berpisah.
52 52. Resmi Berpisah.
53 53. Aku Mengenal Ibu Dengan Baik.
54 54. Ibu Mau Ikut Kamu Ke Jakarta.
55 55. Aku Terlalu Memanjakan Mu.
56 56. Bisakah Kita Memulai Dari Awal?
57 57. Aku Belum Tahu, El.
58 58. Aku Butuh Waktu, Al.
59 59. Mama Kira Cupu, Ternyata Suhu.
60 60. Apa Kamu Tahu Dimana Rafa Tinggal?
61 61. Bertemu Kembali ( Marsha—Ibu Miranda )
62 62. Sepertinya Kalian Sangat Akrab?
63 63. Aku Akan Melakukan Apapun.
64 64. Cukup Dengarkan Aku.
65 65. Alasan Apa Lagi?
66 66. Siapa Sebenarnya Kekasihmu, Sha?
67 67. Mengenang Masa Lalu.
68 68. Pergi Berdua.
69 69. Aku Lepas Kendali.
70 70. Merasa Tidak Adil Dengan Sandra.
71 71. Jadi Kalian Tinggal Bersama?
72 72. Aku Akan Kembali Padamu.
73 73. Melihat Calon Menantu Di Tempat Kerja.
74 74. Ibu Hanya Ingin Kamu Bahagia.
75 75. Apa Kamu Menerima Aku Kembali?
76 76. Aku Menerima Kamu Kembali, El.
77 77. Seperti Wangi Parfum Wanita?
78 78. Bukannya Dia Sedang Sibuk Di Kantor?
79 79. Aku Hanya Meminta Kejujuranmu.
80 80. Apa Marsha Melarangmu?
81 81. Marsha Adalah Calon Istriku.
82 82. Cukup Pikirkan Kebahagian Kita.
83 83. Membawa Marsha Ke Yogyakarta.
84 84. Ibu Titip Rafa Padamu, Sha.
85 85. Terimakasih Karena Masih Mencintaiku, El.
86 86. Kamu Dan Malioboro.
87 87. Apakah Posisinya Telah Tergantikan?
88 88. Dia Seorang Duda.
89 89. Ayah Ingin Bertemu Dengannya.
90 90. Kita Kawin Lari Saja.
91 91. Masih Berani Muncul Di Hadapanku?
92 92. Tidak Ada Lagi Penghalang.
93 93. Apa Kamu Mau Merancang Gaun Pengantin Marsha?
94 94. Tidak Ada Yang Boleh Menggantikan Posisinya.
95 95. Jangan Katakan Jika Kamu Cemburu.
96 96. Karena Aku Mencintaimu, Raf.
97 97. Tolong Biarkan Rafael Hidup Sesuai Keinginannya.
98 98. Bagaimana Jika Dia Mencintaimu, El?
99 99. Rafael Akan Tetap Menjadi Milikku.
100 100. Apa Aku Boleh Memelukmu?
101 101. Hadiah Pernikahan
102 102. Berhenti Membandingkan Milikmu Dan Sandra.
103 103. Se-Amin Namu Tak Se-Iman.
104 104. Hari Pernikahan.
105 105. Aku Pastikan Kami Akan Selalu Bahagia.
106 106. Aku Akan Membantumu Membukanya.
107 107. Apa Aku Boleh Menolak?
108 108. ( 21++ ) Tidak Akan Pernah Bosan.
109 109. Pengantin Baru.
110 110. Dia Selalu Bisa Membuat Aku Tidak Waras.
111 111. ExtraPart. Bulan Madu.
112 112. ExtraPart. Kamu Yang Memulai, Cha.
113 113. ExtraPart. Aldo Dan Sandra.
114 114. ExtraPart. Empat Anak Cukup.
115 115. ExtraPart. Bau Parfum Yang Membuat Mual.
116 116. ExtraPart. Sandra Butuh Teman Yang Selalu Ada.
117 117. ExtraPart. Marsha Pingsan?!
118 118. ExtraPart. Jadi Istriku Benar Hamil?
119 119. ExtraPart. Kabar Bahagia.
120 120. Happy Ending.
121 PENGUMUMAN !!!
Episodes

Updated 121 Episodes

1
01. Kamu Jahat, El.
2
02. Terpaku Di Masalalu.
3
03. Takut Bertemu Mantan?
4
04. Perpisahan
5
05. Akhirnya Aku Menemukan Mu.
6
06. Rafael Haditama.
7
07. Apa Kita Pernah Bertemu?
8
08. Kamu Merayakan Ulang Tahun Gadis Itu.
9
09. Sudah Menghancurkan Masa Depannya.
10
10. Akan Memberitahunya Nanti.
11
11. Aku Baik-Baik Saja, Al.
12
12. Bagaimana Dengan Sandra?
13
13. Aku Hanya Orang Ketiga.
14
14. Kami Telah Melewati Batas, Bu.
15
15. Hari Kelulusan SMA.
16
16. Kita Belum Selesai, Cha.
17
17. Apa Dia Melihat Marsha?
18
18. Apa Dia Bertanya Tentang Aku?
19
19. Aku Harus Mengundurkan Diri.
20
20. Aku Sangat Merindukanmu, Cha.
21
21. Anda Sungguh Tidak Sopan.
22
22. Sandra Bertemu Marsha.
23
23. Siapa Tante Baik Itu?
24
24. Aku Memang Ingin Menculikmu, Cha.
25
25. Tolong Lepaskan Aku.
26
26. Beraninya Dia Menyentuh Marsha.
27
27. Tidur Bersama.
28
28. Rafael Telah Berbohong?
29
29. Dua Pria Di Apartemen Marsha.
30
30. Jadi Kamu Tante Baik Itu.
31
31. Mari Kita Berpisah.
32
32. Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?
33
33. Kita Harus Bicara.
34
34. Lima Tahun Lalu.
35
35. Kepergian Farel.
36
36. Hanya Kamu Satu-satunya.
37
37. Please, El. Hentikan!
38
38. Bukankah Kita Impas?
39
39. Tolong Maafkan Rafael.
40
40. Maafkan Ibu, Nak.
41
41. Kembalikan Dia Padaku.
42
42. Apa Yang Terjadi Dengan Rafael?
43
43. Penyakit Rafael Kambuh Lagi.
44
44. Apa Yang Sedang Kalian Lakukan?!
45
45. Karena Kamu Suami Orang.
46
46. Cari Tahu Keberadaan Putraku.
47
47. Maafkan Aku Merepotkan Mu.
48
48. Ingin Semuanya Cepat Berakhir.
49
49. Jika Rafael Menolak Bercerai?
50
50. Maafkan Aku, San.
51
51. Sepakat Untuk Berpisah.
52
52. Resmi Berpisah.
53
53. Aku Mengenal Ibu Dengan Baik.
54
54. Ibu Mau Ikut Kamu Ke Jakarta.
55
55. Aku Terlalu Memanjakan Mu.
56
56. Bisakah Kita Memulai Dari Awal?
57
57. Aku Belum Tahu, El.
58
58. Aku Butuh Waktu, Al.
59
59. Mama Kira Cupu, Ternyata Suhu.
60
60. Apa Kamu Tahu Dimana Rafa Tinggal?
61
61. Bertemu Kembali ( Marsha—Ibu Miranda )
62
62. Sepertinya Kalian Sangat Akrab?
63
63. Aku Akan Melakukan Apapun.
64
64. Cukup Dengarkan Aku.
65
65. Alasan Apa Lagi?
66
66. Siapa Sebenarnya Kekasihmu, Sha?
67
67. Mengenang Masa Lalu.
68
68. Pergi Berdua.
69
69. Aku Lepas Kendali.
70
70. Merasa Tidak Adil Dengan Sandra.
71
71. Jadi Kalian Tinggal Bersama?
72
72. Aku Akan Kembali Padamu.
73
73. Melihat Calon Menantu Di Tempat Kerja.
74
74. Ibu Hanya Ingin Kamu Bahagia.
75
75. Apa Kamu Menerima Aku Kembali?
76
76. Aku Menerima Kamu Kembali, El.
77
77. Seperti Wangi Parfum Wanita?
78
78. Bukannya Dia Sedang Sibuk Di Kantor?
79
79. Aku Hanya Meminta Kejujuranmu.
80
80. Apa Marsha Melarangmu?
81
81. Marsha Adalah Calon Istriku.
82
82. Cukup Pikirkan Kebahagian Kita.
83
83. Membawa Marsha Ke Yogyakarta.
84
84. Ibu Titip Rafa Padamu, Sha.
85
85. Terimakasih Karena Masih Mencintaiku, El.
86
86. Kamu Dan Malioboro.
87
87. Apakah Posisinya Telah Tergantikan?
88
88. Dia Seorang Duda.
89
89. Ayah Ingin Bertemu Dengannya.
90
90. Kita Kawin Lari Saja.
91
91. Masih Berani Muncul Di Hadapanku?
92
92. Tidak Ada Lagi Penghalang.
93
93. Apa Kamu Mau Merancang Gaun Pengantin Marsha?
94
94. Tidak Ada Yang Boleh Menggantikan Posisinya.
95
95. Jangan Katakan Jika Kamu Cemburu.
96
96. Karena Aku Mencintaimu, Raf.
97
97. Tolong Biarkan Rafael Hidup Sesuai Keinginannya.
98
98. Bagaimana Jika Dia Mencintaimu, El?
99
99. Rafael Akan Tetap Menjadi Milikku.
100
100. Apa Aku Boleh Memelukmu?
101
101. Hadiah Pernikahan
102
102. Berhenti Membandingkan Milikmu Dan Sandra.
103
103. Se-Amin Namu Tak Se-Iman.
104
104. Hari Pernikahan.
105
105. Aku Pastikan Kami Akan Selalu Bahagia.
106
106. Aku Akan Membantumu Membukanya.
107
107. Apa Aku Boleh Menolak?
108
108. ( 21++ ) Tidak Akan Pernah Bosan.
109
109. Pengantin Baru.
110
110. Dia Selalu Bisa Membuat Aku Tidak Waras.
111
111. ExtraPart. Bulan Madu.
112
112. ExtraPart. Kamu Yang Memulai, Cha.
113
113. ExtraPart. Aldo Dan Sandra.
114
114. ExtraPart. Empat Anak Cukup.
115
115. ExtraPart. Bau Parfum Yang Membuat Mual.
116
116. ExtraPart. Sandra Butuh Teman Yang Selalu Ada.
117
117. ExtraPart. Marsha Pingsan?!
118
118. ExtraPart. Jadi Istriku Benar Hamil?
119
119. ExtraPart. Kabar Bahagia.
120
120. Happy Ending.
121
PENGUMUMAN !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!