Fa ela yang masih terus memeluk mamanya, tiba-tiba saja dari pintu rumah mereka keluarlah pria yang berusia 60an berpakaian jas rapi yang sedang bersiap-siap berangkat kerja. Dia adalah ayah Fa ela bernama Rafi, pengusaha serta pengacara yang memiliki firma hukum sendiri yang cukup terkenal di kota.
Yang terkejut dengan istrinya yang dipeluk gadis berlumuran cat merah, dia langsung bergegas berjalan kearah mereka. Lalu berusaha memisahkan istrinya dengan wanita berlumuran cat merah tersebut.
"Siapa kamu?, beraninya menyentuh istriku! " Seru ayah Fa ela yang marah pada gadis berlumuran cat merah tersebut.
Mama Fa ela yang terkejut dengan sikap suaminya itu, lalu marah pada suaminya.
"Ayah, masa tidak mengenali putrinya sendiri! " Seru Vivian yang kesal.
"Ela, Fa ela putri ayah! " Rafi yang terkejut melihat Fa ela berpenampilan seperti itu.
"Hiks.. " Suara tangis Fa ela, sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
Fa ela yang melihat ayahnya juga ingin memeluk ayahnya yang sudah berpenampilan rapi tersebut.
"Ayah..! " Seru Fa ela sambil merentangkan kedua tangannya, yang mau memeluk Rafi. "Wajah ayahku yang terlihat segar, sebelum sakit jadi kelihatan tampan" Suara hati Fa ela.
Rafi yang tahu anaknya mau memeluk dirinya, tiba-tiba dia menghentikan Fa ela untuk memeluknya.
"Tunggu sebentar!, ayah sudah mau berangkat kerja, jangan kamu kotori baju ayah mu ini dengan cat di tubuhmu" Larang Rafi sambil menyentuh dahi Fa ela dengan jari telunjuknya.
Fa ela pun lalu mengurungkan, dirinya untuk memeluk ayahnya.
Vivian yang melihat sikap Rafi, lalu memukul punggungnya.
"Pra..ak! " Suara tamparan pukulan tangan Vivian pada punggung suaminya.
"Aww!, sakit ma..! " Seru Rafi yang kesakitan sambil memegang punggungnya dengan tangan yang baru saja memegang dahi Fa ela.
"Ayah ini, tidak lihat putri kita sedang sedih! " Seru Vivian.
"Kau benar, siapa yang membuat dirimu menangis? " Ucap Rafi sambil marah.
"Tidak ada yah!, ela menangis karena bahagia melihat kalian berdua bersama" Ucap Fa ela yang menahan tangisnya.
Ucapan Fa ela membuat mereka heran.
"Bukankah kita baru bertemu 30 menit tadi di meja makan" Ucap Rafi yang heran.
"Betul ela, apa kamu lupa? " Tanya Vivian yang bingung dengan ucapan Fa ela.
Tiba-tiba dari belakang muncul suara yang buat Fa ela marah.
"Ayah, ma!. Sedang apa diluar semua?. Dan siapa gadis jorok ini? " Tanya Nico, dia kakak laki-laki Fa ela.
______________________
Fa ela yang mengenang saudaranya Nico. Dia saudara Fa ela satu-satunya, dan juga pembuat masalah dalam keluarga mereka.
Dulunya Nico anak yang penurut, dia disuruh Rafi disekolah hukum dia ikuti sampai akhirnya dia menjadi seorang jaksa yang keren.
Setahun kemudian dia menikah dengan wanita yang dijodohkan Rafi, tapi dia ternyata memiliki selingkuhan. Sehingga keluarga besan yang juga punya firma hukum seperti Rafi, menjadi musuh berbuyutan firma hukum Rafi.
Karena salah satu alasan itu firma hukum Rafi menjadi bangkrut, dan Nico dipecat menjadi jaksa.
Lalu dia berangkat keluar negeri untuk mencari pekerjaan dan membantu keluarga, tapi sampai sekarang Nico tidak pernah pulang melihat Fa ela maupun ayahnya.
Karena alasan itu Fa ela sangat membenci kakaknya itu, yang membuat dia harus membanting tulang siang malam dan merawat ayahnya yang sedang sakit sendirian.
"Suara br#$$k Nico" Pikir Fa ela.
Fa ela lalu menoleh kearah Nico dengan tatapan yang menakutkan, dan itu membuat Nico terkejut melihat pandangan mata Fa ela yang seperti mau membunuhnya.
"Ya ampun!, aku kira siapa?. Ada apa dengan mu?, apa sedang tren atau kamu mendapatkan hukuman dari senior mu? " Tanya Nico dengan tersenyum.
"Nico jangan bicara seperti itu!, sudah sana masuk. Dan kamu juga Ela bersihkan dirimu, baru berangkat ke kampus lagi" Ucap Vivian.
"Sudah ma, aku sudah telat nih!. Kamu urus bocah nakal ini, aku berangkat dulu ke kantor ya! " Ucap Rafi yang terburu-buru.
Vivian pun ikut dengan Rafi untuk mengantarkan suaminya sampai di mobilnya, sedangkan Fa ela terus menatap Nico dengan benci dan itu membuat Nico tidak nyaman.
"Cepat masuk!, bersihkan dirimu" Perintah Nico. Yang berjalan masuk didepan Fa ela.
"Dasar kakak tak tahu diri! " Gumam Fa ela dengan kesal.
Tiba-tiba saja Fa ela melompat dibelakang Nico, dan sontak saja Nico kaget Fa ela bergelantungan dibelakangnya.
"Lepaskan aku!, gadis nakal! " Perintah Nico dengan kesal.
Lalu Fa ela yang juga menyimpan amarah di hatinya, tiba-tiba saja dia mengigit telinga kakaknya.
"Ah.., Ela sakit! " Teriak Nico yang kesakitan suaranya sampai terdengar keluar.
"Ma, kenapa Nico berteriak? " Tanya Rafi yang sudah berada di dalam mobil.
"Tidak tahu yah" Jawab Vivian.
"Sudah ma, masuk saja kedalam. Aku yang akan tutup gerbangnya" Ucap Rafi.
"Baik yah" Jawab Vivian.
Rafi pun mengeluarkan mobilnya, dan Vivian bergegas masuk kedalam rumah nya.
Saat masuk dia sudah melihat Fa ela berada dipunggung Nico dan mengigit telinga Nico.
Nico yang meronta kesakitan, melihat mamanya dia pun meminta tolong pada Vivian.
"Mama.. bantuin Nico!, telinga Nico mau putus nih! " Seru Nico minta tolong sama Vivian.
Vivian bergegas berjalan kearah mereka.
"Fa ela!, lepaskan kakakmu! " Perintah Vivian dengan tegas.
Fa ela pun mendengarkan ucapan mamanya, dan melepaskan telinga Nico lalu turun dari punggungnya.
Nico lalu berlari dibelakang Vivian sambil memegangi telinganya yang sakit.
"Lihat ma, telinga Nico mau putus karena Ela! " Nico yang mengadu pada mamanya.
Vivian pun melihat telinga Nico yang memerah dengan bekas gigitan Fa ela.
"Dasar manja, belum putus saja bingung! " Ucap Fa ela dengan kesal.
"Memangnya kamu anjing tunggu putus baru dilepaskan! " Seru Nico yang marah.
"Kalau putus tinggal disambung pakai lem saja, kan sudah beres! " Ucap Fa ela yang sinis.
"Ela jangan seperti itu sama kakak mu sendiri, sekarang kamu minta maaf! " Ucap Vivian dengan perintah.
Fa ela pun menahan kekesalannya pada Nico, dan menuruti permintaan Vivian.
"Maaf! " Seru Fa ela dengan setengah hati.
"Lihat ma, dia tidak tulus meminta maaf kepada ku! " Seru Nico dengan manja.
"Kalau tidak mau terima maafku ya sudah!, yang penting aku sudah minta maaf" Ucap Fa ela yang langsung pergi naik ke kamarnya.
"Fa ela, Ela..! " Panggil Vivian berulang kali.
"Dasar gadis psikopat! " Seru Nico dengan kesal.
"Kamu ini tidak baik bicara seperti itu pada adik sendiri! " Tegur Vivian.
"Iya" Jawab Nico dengan wajah ditekuk.
"Kamu pasti buat salah sama Ela!, sehingga dia menjadi seperti itu! " Seru Vivian.
"Tidak, aku dengan dirinya seperti biasanya" Ucap Nico sambil mengingat sikapnya pada Fa ela yang membuatnya semarah itu.
"Apa gara-gara aku mengejeknya tadi? " Tanya Nico.
"Kamu ini! " Seru Vivian sambil memukul punggung Nico dengan lembut.
"Aku cuma bercanda ma, masa seperti itu saja marah" Ucap Nico.
Sedangkan di kamar Fa ela melihat sekeliling kamarnya, dengan perasaan senang.
"Oh, kamarku yang dulu! "Seru Fa ela dengan bahagianya.
Fa ela lalu berjalan menyentuh dan memeriksa barang-barang yang dulu dikamarnya.
" Aku rindu ranjang lamaku, aku juga rindu dengan aroma kamarku. Ah! Senangnya aku kembali ke masa lalu ku"Ucap Fa ela sambil rebahan diranjangnya.
Fa ela pun merasa senang sekali bisa kembali ke masa lalunya, dikamar Fa ela tersenyum sambil melihat langit-langit kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
lily
ap yg akan Ela lakuin nanti
2024-10-01
0