Kemarahan Alga

"Al,biar kita nganter lho pulang ya",Cindy dan Vina terus mengikuti Alana yang berjalan keluar gerbang.

"Gak bisa,apartemen yang ku tempati tidak mengijinkan tamu masuk",jawab Alana memberikan pengertian pada kedua sahabatnya itu.

"Ih kok gitu,mana ada peraturan apartemen kayak gitu Al,jangan bilang lho gak mau kita main ke apartemen lho?",tanya Vina dengan wajah sedih yang di buat-buat.

"Bener,tega banget sih Al",timpal Cindy yang membuat Alana memutar bola malas dengan drama keduanya.

"Aku gak bercanda,emang peraturan di apartemen yang ku tempati sekarang agak aneh,penjagaannya juga ketat",jelas Alana membuat keduanya akhirnya mengalah melihat ekspresi serius sang sahabat.

"Ya udah deh,kita duluan kalo gitu"

"Kalo ada apa-apa bilang ke kita ya Al jangan sungkan, meskipun sekarang lho bukan bagian dari keluarga Blanchard tapi kita tetap sahabat"

"Benar,kita gak akan pernah biarin lho susah sendiri Al"

Mendengar perkataan kedua temannya membuat Alana tersenyum tipis, kemudian ia merentangkan kedua tangannya membuat kedua gadis itu langsung memeluknya.

Celine yang berdiri tidak jauh dari ketiga orang itu mengepal kuat tangannya,"Kenapa setelah perempuan jalang itu tidak punya apa-apa lagi dia masih bisa tersenyum bahagia?"

"Apakah karna masih mempunyai kedua sahabat yang kaya raya?",gumamnya lagi kemudian otaknya berputar."Baiklah aku akan membuat mu kehilangan segalanya termasuk kedua sahabat mu itu,sehingga kau tidak akan bisa tersenyum seperti sekarang"

Di saat sedang menatap geram ke arah Alana tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti di depannya, dengan cepat ekspresi wajahnya berubah menjadi gadis cantik polos dan menggemaskan.

"Kak Alga!",pekiknya kegirangan seperti seorang bocah, sengaja ia mengencangkan suaranya agar Alana menoleh ke arahnya yang di jemput oleh sang kakak.

Benar saja atensi Alana teralihkan.

Celine memeluk sang kakak dengan bergelayut manja saat sadar Alana sudah melihat ke arah mereka.

Itu yang di sukai Alga dari Celine,manja dan menggemaskan sehingga ia bisa memperlakukannya seperti gadis kecil,ia mengusap-usap pucuk kepala sang adik dengan gemasnya.

"Eh tunggu dulu,kenapa tanganmu membiru?",tanya Alga syok saat menyadari pergelangan tangan kecil Celine membiru.

Celine tampak terkejut dan langsung menyembunyikan tangannya ke belakang dan juga langsung menundukkan kepalanya,tapi kepalanya kemudian memiring diam-diam melihat ke arah Alana dengan kedua sahabatnya yang masih memperhatikan.

Alga mengikuti arah pandang Celine,hingga ia langsung bisa menebak saat melihat Alana, emosinya kian memuncak ia benar-benar tidak terima adik kesayangannya terluka apalagi jika yang melukainya adalah orang yang ia benci.

Dengan langkah lebar ia akan berjalan mendekati Alana tapi Celine dengan cepat menahannya,"Kak, kakak mau kemana?",tanya Celine dengan wajah panik.

"Memberikan pelajaran kepada orang yang melukai mu",jawab Alga dengan tatapan marah,namun Celine dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Enggak kak,jangan...bu...bukan...Alana kok yang melakukannya",ujarnya dengan gagap dan ragu sehingga ia terlihat sedang berbohong dan takut.

"Celine bohong kak,Alana yang memang melakukannya aku adalah saksinya,lihat dia juga bahkan melukai ku"

Entah darimana Dinda tiba-tiba muncul di samping Celine dan membantu Celine berbicara,ia juga menunjuk pergelangan tangannya yang membiru.

"Bagaimana bisa kau masih melindunginya Celine,kakak tidak terima kakak akan membalasnya dua kali lipat!",tanpa mempedulikan Celine yang terus menghentikannya,Alga tetap melangkah mendekati Alana.

Dinda yang melihat itu tersenyum dan dengan cepat ia menarik tangan Celine mengikuti Alga,ia tidak sabar melihat Alana terlihat menyedihkan setelah di amuk oleh Alga.

***

"Mereka ngomongin apa ya,kok keknya mereka lagi ngomongin kita"

"Lebih tepatnya ngomongin tentang Alana deh",ujar Vina menimpali ucapan Cindy.

"Tapi kok gue kesal banget ya Al sama kakak lho itu,dia lebih sayang sama anak pungut dibandingkan adiknya sendiri,lihat aja tuh Celine manja banget",Vina menatap Alga tak suka.

Keduanya memang tak pernah tahu bagaimana kehidupan asli Alana selama ini,karna Alana menutupinya tak mau di anggap menyedihkan dan tidak disayangi di keluarganya dimana hal itu akan membuat harga dirinya turun.

"Biarin aja aku gak peduli",jawab Alana memperhatikan taxi,dimana mereka memang sudah ada di halte depan sekolah.

"Eh-eh kok mereka jalan ke sini Al",ujar Cindy membuat Alana menoleh dan memang benar,

"Alana!",suara bentakan Alga menyebut nama Alana menarik perhatian orang-orang sekitar.

Melihat kemarahan di wajah Alga membuat nyali Cindy dan Vina menciut, mereka berangsur-angsur bersembunyi di belakang Alana yang tampaknya tetap tenang.

"Kak Alana gak sengaja kok,iya kan Al",ucap Celine seakan meminta persetujuan Alana,ia sudah ada samping Alga bersama Dinda yang menatap Alana penuh benci.

"Hampir saja semalam gue terpancing dan merasa iba sama lho,tapi sekarang akhirnya gue sadar kalau semua yang lho ucapin semalam,semuanya untuk menarik simpati papa kak Aldi dan gue!",sinis Aldi dengan menunjuk-nunjuk di depan wajah Alana yang tak menampilkan ekspresi apapun.

Aldi memang berbicara 'lho' 'gue' dengan Alana,hanya pada Alana.

"Dan asal lho tahu,lho gak berhasil menarik simpati dari kita semua justru kita semua merasa senang damai dan tentram dengan gak adanya lho di rumah,papa bahkan menyesal sempat menahan lho buat pergi tapi beruntung lho sadar diri dan keluar dari rumah!",Alga berbicara dengan tatapan penuh kebencian pada Alana,entah kenapa ia begitu membenci Alana sejak kecil, apakah ia punya alasan begitu membenci Alana sedari kecil?

"Gue awalnya gak mau berurusan sama lho lagi,tapi lihat lho ngelukain tangan adik gue dan gue gak terima",Alga mengangkat tangan Celine di depan wajah Alana yang menjadi semakin dingin dari sebelumnya.

"Terus apa mau mu?",tanya Alana dengan tatapan begitu tajam menatap Alga.

Alga dibuat geram dengan sikap dingin dan tidak bersalah Alana, padahal sudah jelas-jelas ia menyakiti Celine dan temannya,"Emang dasar gak pernah berubah!",kesalnya kemudian menarik tangan Alana kasar kemudian menggenggam erat pergelangan tangan Alana dengan sekuat tenaga.

Alana tersentak kaget dan dengan cekatan ia mengangkat kakinya dan menendang selangka mantan kakaknya itu,ia tidak peduli jika kakaknya itu cacat nantinya.

"Aku tidak peduli kau ingin melindungi adik kesayangannya mu itu seperti apa,tapi jika menyentuh ku aku tidak akan tinggal diam!",ucap Alana dengan nada penuh penekanan hingga akhirnya Alga terjatuh tampak begitu kesakitan.

"Kak Alga!",pekik Celine saat Alga langsung terjatuh dengan memegangi selangkangan nya.

"Sialan tangan ku sakit sekali",lirih Alana dalam hati melihat pergelangan tangannya yang membiru bahkan tulang tangannya remuk, bagaimana tidak tenaga Alga lima kali lipat lebih besar darinya apalagi tangan Alga begitu besar.

Tanpa mempedulikan Dinda dan Celine yang memekik karna keadaan kakaknya itu,Alana memilih menjauh dari sana untuk mendapatkan taxi lebih cepat,Vina dan Cindy tentu saja langsung mengikutinya.

"Kalian pulang saja aku juga akan pulang"

"Ya udah kita pulang Al,hati-hati ya maaf kita terlalu lemah untuk melindungimu"

"Tidak apa-apa",jawab Alana dengan sudut bibirnya tertarik ke atas.

Hingga akhirnya kedua sahabatnya itu berbalik pergi.

"Alana biar aku mengantarmu",ucap seseorang tiba-tiba datang dengan motor sportnya.

"Tidak per..."

Belum sempat Alana menolak,pria itu langsung turun dan memasangkan helm ke kepalanya.

Mau tidak mau,Alana hanya bisa pasrah dan naik ke atas motor Fadil,lagipula taxi di depan sekolahnya itu memang jarang ada karna sangat jarang ada murid di sekolah itu menggunakan kendaraan umum.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

Hahaha sukurin tuh,kaka ga ada akhlak..biar cacat sekalian tuh

2025-03-16

0

awesome moment

awesome moment

smg rusak senjata andalan Alga.. habis masa depanmu

2025-01-19

0

Konny Rianty

Konny Rianty

Kerennnn bngettt cerita nyaa Thorrr....

2025-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Alana Blanchard
2 Kesempatan kedua untuk Alana
3 Perubahan Alana
4 Alana vs Celine
5 Tidak akan ada hal buruk lagi
6 Fakta tak terduga
7 Ulang tahun terlupakan
8 Permintaan Alana
9 Berita heboh di sekolah
10 Sampah di buang ke tong sampah
11 Pergi?
12 Pergi dari rumah
13 Peringatan
14 Kemarahan Alga
15 Bertemu kembali
16 Bertemu seseorang
17 Rencana Alana
18 Karna aku sudah sadar
19 Rencana yang sama
20 Membungkam
21 Interaksi pertama
22 Kedatangan Alvarez dan Aldi
23 Ulang tahun Alvarez
24 Ulang tahun Alvarez 2
25 Rahasia Zahra
26 Kedatangan Daniel lingg
27 Sifat Asli Celine
28 Ide Chairul
29 Mengambil hak
30 Merawat Daniel lingga
31 Tentang Daniel (visual Alana)
32 Masih punya muka
33 Serangan
34 Mansion Daniel lingga
35 Kekhawatiran Chairul
36 Mansion di atas gedung pencakar langit
37 Obsesi Celine
38 Rencana Bobby
39 Penyerangan Bobby
40 Serangan Bobby 2
41 Kadatangan Rafael tiba-tiba
42 Panggil 'Bibi'
43 Setuju
44 Pernikahan
45 Apa arti pernikahan ini?
46 Kedatangan Alexa
47 Siapa sosok Lahar?
48 Pergi
49 Mencoba menyadarkan
50 Keluarga Josephine
51 Kebingungan Alana
52 Nekat
53 William
54 Daniel marah?
55 Balik marah
56 Menuntut penjelasan
57 Lahar Alexa
58 Bertemu sahabat
59 Butuh pengakuan
60 Bertemu Rafael dan tinggal bersama
61 Hukuman
62 Masih belum yakin
63 Cemburu
64 Tidak ingin berharap lebih
65 Pertama kali bertemu ayah kandung
66 Ikatan batin
67 "Aku bukan anak kandungmu"
68 Sadar
69 Menyatakan perasaan sebenarnya
70 Merasa bersalah
71 Kedatangan Hanna
72 Permohonan Hanna
73 Tidak menyangka
74 Perusahaan
75 Izin keluar Hanna
76 Gara-gara kalung
77 Alana hilang
78 Tempat asing
79 Siapa yang menculik ku?
80 Kemarahan Alana
81 Kedatangan Daniel
82 Membawa Alana pulang
83 Kelelahan
84 Ditelepon Alva
85 Alana sakit?
86 Postif
87 Ketakutan Alana
88 Meninggal?
89 Bobby meninggal
90 Kabar kehamilan
91 Bayi kembar
92 TAMAT
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Alana Blanchard
2
Kesempatan kedua untuk Alana
3
Perubahan Alana
4
Alana vs Celine
5
Tidak akan ada hal buruk lagi
6
Fakta tak terduga
7
Ulang tahun terlupakan
8
Permintaan Alana
9
Berita heboh di sekolah
10
Sampah di buang ke tong sampah
11
Pergi?
12
Pergi dari rumah
13
Peringatan
14
Kemarahan Alga
15
Bertemu kembali
16
Bertemu seseorang
17
Rencana Alana
18
Karna aku sudah sadar
19
Rencana yang sama
20
Membungkam
21
Interaksi pertama
22
Kedatangan Alvarez dan Aldi
23
Ulang tahun Alvarez
24
Ulang tahun Alvarez 2
25
Rahasia Zahra
26
Kedatangan Daniel lingg
27
Sifat Asli Celine
28
Ide Chairul
29
Mengambil hak
30
Merawat Daniel lingga
31
Tentang Daniel (visual Alana)
32
Masih punya muka
33
Serangan
34
Mansion Daniel lingga
35
Kekhawatiran Chairul
36
Mansion di atas gedung pencakar langit
37
Obsesi Celine
38
Rencana Bobby
39
Penyerangan Bobby
40
Serangan Bobby 2
41
Kadatangan Rafael tiba-tiba
42
Panggil 'Bibi'
43
Setuju
44
Pernikahan
45
Apa arti pernikahan ini?
46
Kedatangan Alexa
47
Siapa sosok Lahar?
48
Pergi
49
Mencoba menyadarkan
50
Keluarga Josephine
51
Kebingungan Alana
52
Nekat
53
William
54
Daniel marah?
55
Balik marah
56
Menuntut penjelasan
57
Lahar Alexa
58
Bertemu sahabat
59
Butuh pengakuan
60
Bertemu Rafael dan tinggal bersama
61
Hukuman
62
Masih belum yakin
63
Cemburu
64
Tidak ingin berharap lebih
65
Pertama kali bertemu ayah kandung
66
Ikatan batin
67
"Aku bukan anak kandungmu"
68
Sadar
69
Menyatakan perasaan sebenarnya
70
Merasa bersalah
71
Kedatangan Hanna
72
Permohonan Hanna
73
Tidak menyangka
74
Perusahaan
75
Izin keluar Hanna
76
Gara-gara kalung
77
Alana hilang
78
Tempat asing
79
Siapa yang menculik ku?
80
Kemarahan Alana
81
Kedatangan Daniel
82
Membawa Alana pulang
83
Kelelahan
84
Ditelepon Alva
85
Alana sakit?
86
Postif
87
Ketakutan Alana
88
Meninggal?
89
Bobby meninggal
90
Kabar kehamilan
91
Bayi kembar
92
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!