Sejak Sabtu siang perasaan Nyonya Paulina gelisah. "Kenapa menjadi tidak karuan begini perasaanku"ujarnya gelisah.
Nyonya Paulina bergegas menemui Tuan Andrew yang membaca berita dari tabletnya di ruang tengah.
"Papa, kita menyusul Reza yaa..kok Mama merasa tidak tenang. Entah apaa yang terjadi pada anak itu." katanya Paulina dengan merajuk.
"Mmm sudah biasa kan, Ma, Reza naik gunung. Apalagi ditemani sama Arthur dan Cika." ujar Andrew santai tidak ada beban.
"Tapi Pa, Cyntia juga ikut kemaren.. Cyntia itu bukan gadis yang terbiasa kegiatan seperyi itu. Nanti kalau ada apa-apa, gimana Mama tanggung jawab ke Jeng Siska?"keluhnya.
"OK, Papa kondisikan dengan Rio dulu, Ma.."jawab Andrew seperti biasanya: irit bicara.
"Mas Rio, siapkan mobil ya!"titahnya ke Rio yang berada di samping taman.
"Siap Tuan!"jawab Rio patuh.
"Duuh.. rasanya kok ngga enak hati ya."kata Paulina. Dia gelisah sendiri.
"Ma, Papa kan udah bilang. Jangan jodoh-jodohin Reza lagi. Papa ngga permasalahkan dia belum menikah. Masih 30 tahunan juga. Lelaki itu tidak ada kedaluarsanya." Andrew berusaha menjelaskan ke istrinya itu.
Paulina tetap tidak mau mengalah.
"Mama pengen segera punya cucu. Pengen punya penerus!"kata Paulina keukeuh.
Semua sudah siap, Tuan" info dari Rio.
Mobil yang berisi Tuan Andrew dan Nyonya Paulina kemudian berjalan menembus kemacetan kota. Tidak kurang dari 1,5 jam, mobil mereka telah sampai di gerbang Taman Nasional Gunung Haribo.
Dalam perjalanan itu, Nyonya Paulina terus menyerocos tentang cucu teman-teman sosialitanya. Betapa gantengnya, betapa cantiknya dan betapa lucunya. Sementara Tuan Andrew diam saja. Terkadang memang hanya mendengarkan saja sudah merupakan hiburan tersendiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya di parkir Taman Nasional, Paulina langsung menuju mobil karavan yang terparkir di Taman Parkir itu. Mobil itu hanya satu-satunya disitu. Pengunjung lainnya sudah beranjak pulang karena telah sore. Taman Nasional Gunung Haribo memang hanya ramai pada akhir pekan saja. Setelah itu, seperti biasanya sepi.
Setelah Nyonya Reza dengan gegap gempita memanggil anaknya dari luar, segera dia masuk. Betapa terkejutnya dia mendapati Reza bertelanjang dada dan seorang perempuan muda yang tidak dikenalnya tidur di ranjang.
Dimana Cyntia?
Rheinald datang memenuhi panggilan HP tuan Andrew.
Nyonya Paulina yang kebingungan dipeluk oleh Andrew dari samping. Sementara Reza dengan tenangnya mengambil kaos dan memakainya.
Dari kesaksian singkat Rheinald, Paulina duduk terpaku.
"Be be narkah itu?" Paulina masih merasa tidak percaya.
Arista yang ada di luar karavan bergegas menghilang. Keberadaan kelompok penjaga keluarga tuan Andrew memang misterius. Mereka bekerja dengan rapi. Nyonya Paulina tidak pernah tau keberadaan mereka.
Sebenarnya sudah hal yang lazim jika keluarga yang termasuk jajaran orang terkaya di dunia itu memiliki penjaga. Tidak mudah mengidentifikasikan apakah kenalan mereka lawan atau kawan. Berbagai macam ancaman sering dialamatkan ke mereka termasuk cara-cara licik untuk menghancurkan bisnis atau keluarga mereka.
Tuan Andrew memang merahasiakan hal ini pada Nyonya Paulina. Hal ini karena Nyonya Paulina adalah perempuan dengan pemikiran polos dan sederhana. Dia tidak ingin istrinya terbebani pikiran macam-macam. Jadi, istrinya hanya mengenal Rheinald, asisten anaknya dan Mas Rio, asisten suaminya. Sementara Arista, Daniel, Dion dan lainnya berada di balik tirai yang tidak dia ketahui keberadaannya.
Rheinald bergegas memberikan teh hangat ke Reza, Paulina dan Andrew. Air panas yang dimasak oleh Arista tadi sudah matang dan diseduh dalam teko. Tidak lupa dia membuat untuk dirinya sendiri dan asisten Tuan besarnya, Mas Rio.
"Minum dulu Tuan, Nyonya"
Sementara Mas Rio berjaga di luar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments