Sesampainya di Taman Nasional, Reza menghubungi Arthur. Arthur muncul dari deretan warung di pinggir jalan langsung ketawa.
"Za, kamu bawa rumah?"tanya Arthur sambil memeluk temannya.
"Bawa rumah, bawa anak orang, bawa boneka manja sama Rheinald." katanya sambil memutar bola matanya.
"Oh kalau gitu, tadi Luis, Stella dan Kiara diajak aja ya Ma. Ada yang ganti profesi penitipan anak ni.. "kata Arthur menoleh ke Cika, istrinya, yang tertawa.
"Boleh kenalan ma anak orang, Za?"tanya Cika sambil menoleh ke Keisha yang membantu menurunkan koper Cyntia.
Cyntia yang merasa dipanggil segera menempatkan dirinya sebagai calon Nyonya Reza
"Aku Cyntia." ucap Cyntia menyalami mereka.
"Ikut mendaki?"tanya Cika keheranan melihat barang bawaannya.
"A..Aku photoshoot. Kemudian healing sebentar. Mama Paulina yang menyarankan supaya kami lebih dekat." kata Cyntia berusaha menjelaskan keberadaannya yang sudah direstui Mamanya Reza.
"Oh, ada photo shoot hari ini? Dari agensi apa ya?" tanya Cika yang dulunya model terkenal.
Cika benar-benar bertanya karena memang sudah tidak mengikuti perkembangan mode tanah air. Apalagi para model pendatang baru.
Beruntungnya di saat yang bersamaan, beberapa model yang naik mobil Van tiba di tempat itu.
Sang Fotografer yang untungnya Cyntia juga kenal tiba dan melambaikan tangan ke Cyntia.
"Francoise!!" teriak Cyntia yang langsung kabur ke teman-teman modelnya. Merasa terselamatkan dari pertanyaan Cika.
Cika hanya mengedikkan bahunya.
"Ini barang-barang gimana nasibnya?" tanya Keisha.
Pemilik barang kabur tanpa memberi keterangan apa-apa. Trus gimana?
"Nanti saya masukkan kembali, Nona!"seru Rheinald yang jengkel.
Arthur dan Cika, Reza dengan Keisha bersiap untuk mendaki bersama kelompok lainnya. Sementara Rheinald tetap stay di atas karavan dan mengawasi dari jauh dengan teropong.
Reza tersenyum ketika Keisha benar-benar membuktikan jika dia bukan perempuan manja. Tidak ada keluhan yang keluar dari mulut Keisha. Dia ketawa-ketawa dan sering menceritakan cerita lucu. Cika menjadi akrab dengan Keisha. Walaupun Cika dulunya model, tapi demi hobi suaminya dia mau untuk menyesuaikan diri.
Ketika malam tiba, mereka sudah mendirikan tenda dan membuat penerangan.
Reza dan Keisha duduk di sebuah batang kayu tumbang. Sementara Arthur dan Cika mojok menikmati we time ke entah sekian kalinya. Itulah cara mereka tetap mesra sampai sekarang.
"Pak, saya boleh tanya ngga sekarang?" ucap Keisha sambil melihat Reza.
"Panggil saya 'Mas', Kei. Saya belum menjadi bapak-bapak." katanya sambil tersenyum simpul.
"OK. Mas Re.. za."ujarnya agak ragu.
"Gini, beberapa hari saya mempelajari tentang Mas Reza. Baik tentang keartisan, kemudian lulusan universitas ternama dengan gelar Suma Cumlaude, kemudian sampai mengembangkan bisnis ke Sosis Siap Makan. Apa yang ingin Mas Raih lagi? Karena hampir impian orang sudah Mas capai?"tanya Keisha sambil menyorongkan alat perekam.
"Mmm.. Next!" jawab Reza sambil menyeduh kopi panas dari ceret.
"Kok next?" tanya Keisha.
"Aku belum minat menjawab itu karena itu tergantung dari jawaban seseorang."ujar Reza sambil mengedipkan matanya.
"OK. Sekarang beranjak ke pertanyaan lain.."
Pertanyaan Keisha terpotong.
"Kei, katamu tadi, kamu sudah mempelajari aku. Sekarang saya gantian nanya: Menurutmu, saya itu gimana?"tanya Reza sambil menatap dalam mata Keisha.
"Eh, se.. sebagai idol, sebagai pimpinan perusahaan... "pipi Keisha langsung memerah.
"Sebagai seorang laki-laki!"sergah Reza langsung. Muka Reza mendekat ke muka Keisha yang langsung merona.
Jiaahhhh author kok yang jadi deg-degan. Reza, tanyain ke author juga doong...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments