Perjalanan ke Taman Nasional itu memakan waktu yang lebih lama dari biasanya karena badan karavan yang besar. Reza tidak mau bermasalah dengan hajat hidup orang banyak. Sebisa mungkin karavan itu melewati jalan yang besar.
Gambaran karavan mewahnya keluarga Reza.
Sementara itu, Cyntia sudah berulang kali mengeluh tentang perjalanan yang lama.
"Kok lama sih.. Pegel ini. Za, abis ini kita pesta di diskotek yuk."ujarnya sambil meraba dada Reza. "Za, liburan besok ke Jepang yuk.. "kata Cyntia tidak putus asa menarik perhatian Reza.
Keisha yang jengah melihat ke gatelan Cyntia pun memutar bola matanya.
"Eh, tante, masih siang ini. Kalau adegan-adegan 21+ nanti aja. Liat-liat situasi dong..!"tegur Keisha yang entah kenapa ada rasa tidak terima. Pengen rasanya jambak rambut cokelat itu.
"Ini memang lewat jalan memutar."kata Reza yang sudah berusaha bersabar dari tadi dan menepis tangan Cyntia yang masih berusaha meraba dadanya.
"Kalau kita memakai mobil biasa, sudah 1 jam yang lalu sampainya karena lewat jalan normal. Karena memakai karavan, mau tidak mau harus lewat jalan yang agak sepi biar tidak bikin macet."jelas Rheinald yang menyopiri di depan.
"Lagian kenapa bawa banyak barang begitu sih? Dan kenapa kamu mempengaruhi Mama supaya kamu diperbolehkan ikut kalau hanya mengeluh mulu? " cetus Reza yang semakin tidak suka keberadaan Cyntia yang dari tadi mengeluh.
Cyntia terdiam dan mencoba mengalihkan pembicaraan ke Keisha.
"Hei, kamu itu stafnya Reza ya?" sambil menendang sepatu Keisha.
Keisha yang sedari tadi melamun tersentak. "Oh, saya, tante?"
"Eh, enak saja panggil Tante! Panggil 'Nona' bukan 'Tante'. Emang umur berapa kamu?"
"20 Nona. Saya wartawan di TimeNews"jawab Keisha.
Lumayanlah pikir Cyntia. Sudah ada wartawan disini. Rencana jadi lebih mudah.
"Tugas kamu itu ngintilin Reza gitu ya? Umur 20 tahun kok sudah kerja? Putus sekolah ya?"tanya Cyntia sok tau.
"Saya dulu masuk program percepatan, Nona. Jadi lompat kelas!"jawab Keisha.
"Oh, siswa miskin yang berprestasi? Baguslah."kata Cyntia sambil meremehkan.
"Maaf, klo Nona umur berapa ya? Sama dengan Pak Reza?"tanya Keisha dengan tatapan menyelidik.
"Saya ini 21 tahun. Sekolah di luar negri."jelas Cyntia emosi disamakan dengan umur Reza.
"Mau mendaki gunung juga?" tanya Keisha menatap heran stelan Barbie yang tertempel di badan Cyntia.
"Photo shoot. sebentar habis itu mau healing ma Reza "jawab Cyntia sambil memandang Reza yang memperhatikan jalan dan memasang headset.
Memang hari Minggu ada sejumlah jadwal photoshoot. Sesama kegiatan model, pasti bisa memberikan alibi pikir Cyntia
"Aku ke belakang dulu," ujar Cyntia.
Mobil karavan mewah itu memang seperti hotel berjalan. Mengendarainya juga tidak sembarang orang mampu. Terdapat ruang sopir, ruang tamu, tempat tidur serta toilet mewah.
Cyntia masuk ke kamar mandi. Agak mual dia sedari pagi tadi. Setelah muntah, dia membuka tas kecilnya. Terdapat sebuah botol kecil berupa cairan bening berkilauan.
"Apakah om Willy benar-benar bisa dipercaya ya? Ini harus berhasil. Kalau tidak, tiap hari aku kembali melayani om Willy bau busuk itu.
Setelah menjadi Nyonya Reza, manusia bau busuk itu harus aku lenyapkan!
Membayangkan bau busuk om Willy, Cyntia kembali memuntahkan isi perutnya.
"Sial, apakah aku mengandung?"
Kalau diingat-ingat, harusnya dia mulai bulanan hari ini.
Apapun yang terjadi, pokoknya tidak boleh gagal!
Apalagi benih Willy sudah tertanam di perutnya.
Tidak boleh gagal!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments