Keisha memacu motor bebeknya. Perjalanan dari kantor pusat The Silverspoon sangat jauh. 1 jam perjalanan ke kantor TimeNews. Itupun karena Keisha sudah piawai meliuk liukkan sepeda motornya menghindari kemacetan.
Sore itu sesampainya di kantor Keisha bergegas menuju ke ruangan mas Yodha. Karena di dalam masih ada tamu sehingga Keisha menunggu di depan pintu.
"Mas, sejak awal kamu tau kan, aku ngga bisa janjiin itu. Selama ini kita hanya have fun saja. Aku belum mau terikat. Aku lebih suka seperti ini. Kita sama-sama mendapatkan kepuasan."kata seorang wanita yang bergegas meninggalkan ruang Mas Yodha dan bertabrakan dengan Keisha.
"Eh, mbak Vera.. "kata Keisha pelan. Takut dituduh nguping. Ya sebenernya memang benar sih, dia nguping sekilas.
"Baru pulang, Kei?" sapa Vera santai kemudian menuju ruangan Pak Pramono.
Di dalam nampak Mas Yodha mengacak rambutnya dengan kasar. Kacamatanya kemudian dipakai dan kemudian melihat Keisha ragu-ragu mengetuk pintu.
"Masuk Kei."ujar Yodha.
Keisha bergegas melaporkan dengan seksama apa yang di dapatnya ke Yodha.
Yodha mendengarkan dengan serius. Keisha heran. Begitu cepat perubahan mimik Yodha. Dari yang galau menjadi semangat seperti tidak ada kekecewaan terhadap penolakan Vera.
Keisha kembali ke kubikelnya dan tertawa lirih. Ternyata dunia sudah banyak berubah.. Aku saja yang mungkin masih kolot. Menurut Keisha, komitmen itu penting dan sampai sekarang Keisha masih berteguh dengan hal itu. Sementara seorang wanita yang menurutnya ideal telah mencampakkan sebuah komitmen menjadi permainan nafsu saling membutuhkan saja.
Seminggu kemudian Keisha mendapatkan info jika isian lembar wawancara tertulisnya sudah bisa diambil. Jam 07.00 Keisha dengan semangat memacu motor bebeknya ke kantor pusat SilverSpoon. Perjalanan penuh dengan kemacetan itu dilalui dengan hati penuh semangat. Berita pertamanya akan segera di dapatkan.
"Pak, ngambil balesan surat!"ucap Keisha ke Pak Satpam.
"Tadinya mau dikirim. Tapi kata Pak Reza nyuruh diambil aja ma yang ngirim kesini. Surat balasan ada disana, Neng!"kata Pak Satpam yang di dada kanannya tertera nama Subedri.
Dengan perasaan gegap gempita dibukanya surat balasan dan mukanya jadi cengo.
Lah! Kok gini sih?
Dari bernomor-nomor pertanyaan cuma dibulatin dan ditulis:
Semua ada di internet. Lain kali lebih rajin nyarinya. Tidak usah wawancara.
What??
Kepala Keisha jadi panas!
Dasar cowok dogol!! Ngasi waktu seminggu cuma mau nulis kaya gini??
Keisha menghentak hentakkan kakinya. Emosinya memuncak.
"Pak, saya bisa nemuin Pak Reza nggak hari ini?"tanya Keisha sambil mengepalkan tangannya. Emosi yang meninggi berusaha dipadamkan.
"Aku harus meminta penjelasan."tegas Keiha dalam hati.
"Kalau pengen ketemu, silakan masuk saja Neng. Nanti tanya FO ya. Kalau Bapak, mah, ngga bisa ngasi keputusan."saran Pak Satpam.
"Mbak, bisa ketemu dengan Direktur Utama, Pak Reza?"tanya Keisha ke bagian FO.
Seorang gadis berambut disanggul cepol tersenyum di depannya.
"Maaf, dengan siapa? Apakah sudah janjian?"tanyanya.
"Saya Keisha, wartawan TimeNews. Beberapa saat yang lalu saya telah mengirimkan wawancara tertulis. Namun sepertinya saya kurang paham dan saya meminta penjelasan."jawab Keisha sopan.
"Kata Pak Reza, kalau ada wartawan TimeNews datang nanyain dia, disuruh nunggu aja di ruangannya. Mbaknya nanti naik ke lantai 7 ya.. "jawab gadis FO tersebut sambil tersenyum.
Keisha bergegas naik. Semua harus ada penjelasannya. Ini menyangkut Berita pertama baginya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments