"Ki, kalau mau wawancara orang, gimana caranya?" tanya Keisha sambil melongok di kubikel Riski keesokan paginya.
"Mau wawancara siapa Kei?"jawab Riski sambil mengetik artikelnya tentang penyerahan sumbangan di Panti Asuhan Setia Hati.
"Reza. Om om itu"
"Pengetahuan dasar tentang the Indigo dah kamu pegang?"tanya Riski yang berhenti sebentar menatap Keisha dan kemudian mengedit kembali artikel di laptopnya itu.
"Pengetahuan dasar tentang siapa Reza udah?" lanjutnya kembali.
"Udiinnn." jawab Keisha sambil mengerjapkan matanya.
"Kalau gitu, minta surat ke bagian umum sana. Biar wawancaranya resmi. Jangan lupa juga kasi tau Mas Yodha."papar Riski.
"Di surat itu, menerangkan kalau kamu itu wartawan resmi dan menerangkan maksud wawancaranya. Nanti minta CPnya. Pak Reza orang sibuk. Apalagi sekarang."lanjutnya lagi.
"Jd yg menghubungi aku CP dia? Bukan Reza nya?"tanya Keisha agak sedikit nge lag.
"Orangnya superrr sibuk Kei. Ngga mungkin dia ngadepin sendiri trus menjawab sendiri. Tapi jawaban wawancaranya tetap sepengetahuan dia kok." jelas Riski.
"Tidak memuaskan" cibir Keisha.
"Reporter nomer satu di negara ini, Nona Zamora, tidak berhasil membuat dia stay dan mewawancarai dia barang 30 menit saja. Apalagi kita, Kei." ujar Riski kemudian berjalan menuju dispenser untuk menambah air panas ke dalam tehnya.
Keisha manggut manggut.
"Tidak boleh pertanyaan di luar konteks?" tanyanya lagi walaupun sebenarnya Keisha sudah tau jawabannya.
"Harus yang sudah tertulis, Kei. Memangnya mau lomba tebak tepat antar Kalurahan? Udah, sana ke bagian admin" kata Riski sambil mengusir ngusir Keisha karena sudah membuat kegiatan menulis artikelnya terganggu.
Siang itu Keisha mengambil surat pemberitahuan wawancara dan menuju Kantor pusat perusahaan SilverSpoon.
"Pak Satpam, saya Keisha dari Time News, mau masukin surat permohonan wawancara."ujar Keisha ke Satpam Perusahaan yang sedang menonton TV.
"OK. Tumpuk aja disitu Neng!"jawab pak Satpam seraya acuh tak acuh. Keisha melirik tumpukan surat yang berjubel di pojok. Hhh kapan suratnya bisa terambil dengan cepat kalau kaya gini.
"Kapan surat saya kira kira bakal dijawab ya Pak?"tanya Keisha.
"Kalau wawancaranya sama saya, jam ini juga langsung saya jawab!" jawab Pak Satpam yang sedari tadi nonton Sinetron pagi itu.
"Kalau sama pak Reza?"tanya Keisha sambil duduk.
"Seabad Neng. Bikin candi dulu deh.. Abis kelar, nanti kesini, dah. Siapa tau minat membalas." kata Pak Satpam terkekeh.
Keisha memonyongkan bibirnya.
"Trus gimana nasib surat saya?"
"Paling seminggu dibales ma Pak Reynald. Asisten Pak Reza."jawab Pak Satpam.
Bersamaan itu, sebuah mobil mewah masuk. Seorang lelaki tampan dengan pakaian formal tersenyum membuka sedikit kaca mobilnya menyapa Pak Satpam. Sementara yang menyetir mobil melirik sekilas.
Pak Satpam menunduk hormat.
Lelaki itu melirik Keisha yang sedang duduk dan tersenyum. Seakan listrik ribuan volt yang dari senyuman itu merayap di tubuh Keisha.
"Neng, lah. malah ngalamun.. Itu tadi Pak Reza. Baru selesai makan siang dengan klien. Yang depan itu Pak Reinald. Asisten pak Reza yang bakal balas suratnya."terang Pak Satpam.
Bayangan laki laki culun yang terbang terbang itu hancur sudah. Digantikan pria matang yang luar biasa tampan dengan senyum yang tidak bisa terhapus walaupun diguyur 1000 gelas es teh jeruk.
Duuuh apakah Keisha jatuh cinta, apa cinta mempermudah semuanya atau membuat semuanya jadi ribet??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments