Sebuah mobil sport keluaran terbaru memasuki gerbang sebuah mansion mewah yang penuh bunga. Seorang lelaki yang sangat tampan dengan sinar mata teduh dan perawakan tinggi gagah keluar dari mobil itu membuka pintu utama. Dilihatnya mamanya sedang asik berdiskusi dengan kepala pelayan di pintu dekat taman samping.
Paulina tampaknya sedang berbicara serius dengan Nona Sayuri di ruang tengah ketika Reza membuka pintu mansion.
"Mama sayang.."ujar Reza dengan lembut mengecup pipi Paulina. "Sedang apaan?" Tanyanya lagi.
"Mama sedang me list belanjaan buat makan malam besok. "jawab mamanya sambil mendiktekan sederet belanjaan ke kepala koki, Nona Sayuri.
"Ingat ya, buat yang spesial untuk tamu yang spesial.." ujarnya sambil tersenyum mengingatkan.
"Baik nyonya." jawab Sayuri mohon diri kemudian masuk ke ruang belakang.
"Ada kabar bahagia ngga hari ini, Sayang." tanya Paulina memicingkan matanya ke anak semata wayangnya itu.
"Banyak, Ma. Laba bersih kita ada kecenderungan meningkat di Silverspoon. Ini aja masih awal tahun loh.. Trus... "
"Stop! stop! stop.. Bukan itu. Kalau yang itu Mama bisa nanya ke Manager atau ke asisten. Mama menanyakan tentang calon menantu." tandas Paulina.
Paulina memang kuatir dengan anak semata wayangnya itu. Tidak pernah dia mendapat laporan dari Reynald, asisten pribadi anaknya, tentang kedekatan Reza dengan perempuan. Ketika di dekatkan dengan wanita manapun, kisahnya langsung menguap dengan cepat.
Reza selalu berkutat dengan dunia bisnisnya. Dulu ketika masih berkecimpung di Boysband, hampir tidak ada gosip tentang perempuan. Kalaupun ada, itupun menghilang seiring waktu.
Reza membuang nafasnya.. "Ma.. Masa nanya itu mulu. Tiap sepulang kerja, Mama selalu tanya itu. Nanti kalau udah ada, Reza kenalin.. "
Paulina melirik Reza sambil menimbang-nimbang.
"Za, besok Steffani kesini dengan orang tuanya, Pak Hartono. Mereka mama undang untuk makan malam di rumah kita. Mungkin kalian bisa menjajagi satu sama lain!" ujar Paulina setelah lama kemudian.
"Steffani itu sudah aku anggap adik sendiri. Ngga lucu kalau menikah. Aku ngerasa ngga cocok Ma."tolak Reza dengan tegas.
"Nggak cocok inilah, itulah.. Alasanmu selalu seperti itu. Steffani cantik, badannya juga bagus, dari keluarga terhormat. Keluarganya juga punya perusahaan tekstil. Mereka itu sederajad denganmu. Mama dan Papa juga kenal akrab dengan orangtuanya. Dia juga sangat mencintaimu Nak."kata Paulina berusaha meyakinkan anaknya.
"Tadi siang Steffani datang dan bilang kalau sudah siap kamu dinikahi. Dia juga tidak masalah jika nantinya harus menunggumu mencintainya" tambah Paulina lagi.
"Tiap saat kok selalu datang kesini. seperti ngga ada kerjaan" kata Reza kemudian mengambil apel merah ranum di meja.
"Ngapain kerja kalau keluarganya saja kaya?"kilah Paulina.
"Cewek manja. Bisanya cuma menyusahkan saja." tandas Reza.
"Kamu itu kalau dibilangin selalu gitu!" Paulina meninggi.
"Ma, aku itu tidak minat sama cewek.. "kata-kata Reza terputus ketika Papa Andrew datang...
"Ya Tuhan, kamu ngga minat dengan perempuan Za? Ka.. Kamu belok gitu??" Mata Andrew membulat salah paham.
Asisten Tuan Andrew, Mas Rio yang berada di belakang Tuan Andrewpun hampir menjatuhkan berkas-berkas.
Sama terkejutnya dengan Tuannya.
Paulina terkejut sambil memegangi dadanya. Wanita paruh baya itu ambruk ke sofa.
"Pa..Papaaaa...
Dan Paulina pingsan.
"Ya Tuhan...apa lagi ini?" Reza mengacak rambutnya dengan kasar.
"Mas Rio, cepat panggil dokter!" Andrew cepat-cepat menggendong istrinya a la bridal style ke tempat tidur utama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Una loca(。・`ω´・)
Keren parah! Pengen baca lagi dan lagi!
2024-05-15
1