Hubungan kita belum selesai

Yara merasa tenang karena dokter sudah menangani putrinya, walaupun luka sang putri mendapat beberapa jahitan. Setidaknya, hasil ct scan tak menunjukkan adanya keretakan pada tulang rahangnya. Kulit dagu Vara hanya mengalami robekan akibat benturan yang sangat keras. Kini, putrinya itu tertidur karena obat pereda nyeri yang dokter berikan lewat suntikan di infusnya.

Cklek!

Yara dan Owen langsung mengalihkan pandangan mereka, keduanya melihat Azka yang baru saja kembali setelah mengurus administrasi. Entah kemana pria itu, Yara merasa Azka sangat lama. Anehnya, pria itu kembali dengan memasang raut wajah yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa? Bayarannya mahal yah?" Tanya Yara dengan perasaan tak enak.

"Bukan soal itu, " ujar Azka dengan menatap sang kakak dengan lekat.

"Lalu?" Tanya Yara dengan keningnya yang mengerut dalam.

Azka menghela nafas pelan, "Suami kakak ada disini," ujar Azka yang mana membuat Yara membulatkan matanya.

"Mas Alva ada di rumah sakit ini? Bagaimana mungkin?! Apa dia sudah tahu keberadaan kakak? Apa dia datang karena tahu tentang si kembar?!" Seru Yara dengan gelisah.

"Kakak tenang dulu." Ujar Azka sekarang mengelus pelan bahu sang kakak.

"Bagaimana aku bisa tenang! Pria itu ada disini, bagaimana jika tahu tentang Vara dan Jovan?! Dia pasti akan mengambil mereka dariku," ucap Yara dengan gelisah.

Azka menggeleng pelan, dia mencoba menenangkan sang kakak yang tampak panik. Owen mengerti situasi, pria itu membiarkan kakak beradik itu mengobrol tentang masalah yang mereka hadapi. Sementara Owen, dia hanya memandang Vara yang tertidur dengan nyenyak dan memastikan anak itu tak terganggu dengan suara bising di sekitarnya.

"Aku rasa, dia sedang ada perlu disini. Kakak harus berhati-hati jika keluar dari ruangan ini. Jangan sampai, dia melihat kakak." Ujar Azka memberi saran pada kakaknya itu.

"Kamu benar." Lirih Yara.

"Kalau menurutku, Kak Yara tak akan bisa tenang sebelum bercerai dengannya." Celetuk Owen secara tiba-tiba yang mana membuat Yara dan Azka mengalihkan pandangan mereka padanya.

"Seharusnya, kakak minta dia untuk menceraikan kakak. Dengan begitu, kakak bisa terlepas dari dia. Tentang anak, dia tidak memiliki hak. Karena pernikahan kalian tidak di akui secara negara. Jika dia merebut hak asuh anak kalian di pengadilan, kakak bisa melawannya." Terang Owen.

"Tidak semudah itu, suami kakak berasal dari keluarga Elgard. Orang kaya, berkuasa, kita sulit mengalahkannya. Mereka bisa berbuat apapun hanya dengan uang mereka," ucap Yara.

Owen mengangguk mengiyakan, "Betul juga, sulit kalau begitu ...." Gumamnya.

Malam hari, Yara masih menemani sang putri yang masih di rawat di rumah sakit. Dokter belum mengizinkan Vara pulang sebelum infusannya habis. Maka dari itu, malam ini terpaksa Yara menginap untuk menemani putranya. Karena sudah jamnya makan malam, Yara berusaha membujuk putrinya itu untuk makan.

"Nda mau Bundaa, cakit inina hiks ... cakit tau nda hiks .... lapaal, tapi cakit hiks ...." Isak Vara, dia merasa sakit saat membuka mulutnya untuk menerima suapan makanan dari Yara.

"Terus bagaimana? Vara lapar kan? Ayo, Bunda akan menyuapi Vara sedikit saja. Tidak perlu membuka mulut lebar-lebar," bujuk Yara.

Vara tetap menggeleng, dia merasa dagunya terasa nyeri untuk di gerakkan. Anak itu hanya menatap makanannya dengan perut yang berbunyi pelan. Dia lapar, tapi sulit untuk makan. Vara tak suka seperti ini, dia ingin makan dan mengisi perutnya yang kosong.

"Susu bagaimana? Vara mau? Kalau mau, Bunda belikan sekarang." Tawar Yara, berharap ada sesuatu yang bisa mengisi perut putrinya.

Vara mengangguk, setidaknya susu dapat mengisi perutnya. Dia juga tidak perlu membuka mulutnya dengan lebar untuk menyedot susu. Setelah mendapat persetujuan dari sang putri, Yara memutuskan untuk keluar membeli susu untuk Yara. Dia tadinya ingin meminta tolong pada Azka atau Owen, tapi ternyata kedua pria itu tertidur dengan pulas di sofa.

"Tunggu disini, Bunda akan segera kembali. Kalau Vara perlu sesuatu, tinggal bangunkan Om saja yah " Pamit Yara. Vara mengangguk, dia membiarkan sang bunda pergi membelikan susu untuk nya.

Yara mengecek ponselnya, dia mendapat beberapa pesan masuk dari Bu Leni yang sepertinya terkejut dengan kepergiannya Yara pun membalasnya, dia mengatakan jika dirinya baik-baik saja. Langkah wanita itu terhenti setibanya di depan lift. Namun, tatapannya tak kunjung lepas dari ponselnya itu.

Ting!

Pintu lift terbuka, Yara melangkahkan kakinya masuk tanpa memandang ke depan. Dirinya tidak tahu, ada siapa saja di dalam lift itu. Fokusnya hanya pada ponselnya, dia tidak menyadari jika ada seorang pria di dalam lift sedang memandangnya dengan tatapan lekat.

"Apa Jovan menangis yah? Aku harus menghubungi ibu." Gumam Yara.

Yara memundurkan langkahnya, hingga tubuhnya menabrak seorang pria yang berdiri di belakangnya. Reflek, Yara menoleh. Matanya membulat sempurna saat melihat pria yang baru saja dirinya tabrak. "Ma-Mas Alva?!" Kaget Yara dengan tatapan tak percaya.

Alva, pria itu hanya diam. Dia masih tampak syok dengan keberadaan Yara di lift yang sama dengannya. Sedangkan Yara, keringat dingin sudah membasahi keningnya. Wanita itu segera memencet tombol lift agar pintu kembali terbuka dan dia bisa kabur sekarang juga.

DUGH!

"AAA!" Di luar dugaan, lift mengalami kerusakan. Tiba-tiba saja lift berhenti secara mendadak, membuat Yara panik.

"Liftnya tidak bisa di buka." Gumam Yara dengan gusar. Dia berusaha memencet tombol lift, berharap lift terbuka. Namun, lift itu justru kembali bergerak turun dengan cepat dan berhenti secara mendadak. Sehingga membuat Yara merasa takut.

DUGH!

Alva reflek memeluk tubuh Yara yang akan terjatuh, pria itu menahan tubuh wanita itu dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya, memegang kuat penyangga yang ada di dinding lift. Nafas keduanya terdengar memburu, jantung mereka terdengar berdegup kencang.

"Aku takut." Lirih Yara dengan suara bergetar. Wanita itu tak berani bergerak, dia takut lift itu akan kembali bergerak turun dan mencelakainya.

Alva berusaha untuk menggapai tombol bantuan, tetapi karena jaraknya yang jauh membuatnya harus sedikit bergerak. Pria itu merasakan cengkraman tangan Yara pada kemejanya terasa sangat kuat. Wanita itu benar-benar takut, dan dia belum sadar jika sekarang dirinya ada di pelukan pria yang selama ini dia hindari.

Setelah Alva menggapai tombol bantuan, dengan cepat keduanya mendapat respon dari pihak rumah sakit. "Cepatlah sedikit, disini tidak ada oksigen!" Seru Alva dengan sedikit keras pada pihak yang akan menolong mereka.

"Bantuan akan segera datang, harap tetap tenang." Balasnya.

Alva menarik dasinya, dia kesulitan bernafas. Pengap rasanya, tetapi pria itu berusaha untuk tenang. Perlahan, pandangannya turun. Menatap ke arah Yara yang masih memeluknya, tangannya pun berada di punggung wanita itu. Lima tahun lamanya, keduanya kembali bertemu. Tak di sangka, pertemuan mereka di saat kejadian seperti ini.

"Dimana kamu selama lima tahun ini?" Pertanyaan Alva membuat Yara tersadar. Wanita itu segera menjauhkan tubuhnya dan memandang Alva dengan raut wajahnya yang tak terkontrol.

"Ma-Mas ...,"

"Hubungan kita belum selesai Yara, kemana perginya kamu selama ini?"

Deghh!

_____

Dag dig dug, lanjut besok kawan🥳

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Apanya yg blm selesai, Apakah Alva ingin memastikan sesuatu jangan sampai sikembar jatuh ketangan Alva😭🤧

Dayana berjuang anatara hidup dan mati tapi ada support suami... Sedangkan
Yara 5 thn tanpa keluarga hamil dan melahirkan bukan perkara mudah apalagi hamil kembar berjuang antara hidup dan mati agar tidak berpisah dari anak Yara rela mengorbankan hidupnya impiannya..

Aku harap kalau seandainya Alva berjodoh dengan Yara ya minimal hadirkan laki2 bisa membuat Alva merasakan gimana sakitnya jadi Yara, fokuss ke istri tercinta dan menelantarkan wanita baik2 seperti Yara..

Terimakasih triple up nya kak..

2024-05-17

85

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

maka selesaikan sekarang. apalagi alva menikahi yara karena niat tidak bagus

2025-02-07

3

fsf

fsf

kalau mereka cuma nikah siri harusnya sudah jatuh talak karna ngak ada nafkah lahir batin apalagi nikah siri kan cuma berlaku 3bulan

2024-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 Buku nikah di ruang kerja Mas Alva
2 Keputusan Yara
3 Si kembar yang menggemaskan
4 Hampir bertemu
5 Kerinduan si kembar
6 Kedatangan Azka
7 Keputusan Azka
8 Kembali pulang
9 Tragedi
10 Pertemuan yang tak terduga
11 Hubungan kita belum selesai
12 Hubungan kita selesai, Mas!
13 Lepaskan salah satunya!
14 Tingkah si kembar
15 Pertemuan pertama Alva dan Jovan
16 Keputusan Yara
17 Di luar rencana
18 Berduka
19 OM ALPAAA!
20 Terungkapnya keberadaan si kembar
21 Balasan kecil dari Azka
22 Rindu Ayah
23 Lujaaaaakk!
24 Bertemu cucu
25 Kehebohan Grace
26 Kelakuan Alva yang meresahkan
27 Kita paloan yah
28 Kecemburuan Alva
29 Jangan buat Bunda menangis, Ayah
30 Kediaman Elgard
31 Dua puluh tujuh hari sebagai syarat
32 Perdebatan Azka dan Alva
33 Perjanjian
34 Ajakan makan malam
35 Tak pantas mencintainya
36 Tamparan tak di sengaja
37 Kelakuan keluarga Elgard
38 akta si kembar
39 Ku cemburu
40 Pergi bersama
41 Suasana yang hangat dan haru
42 Keadaan hati
43 Jovan sakit
44 Selalu dengan kehebohan
45 Tangisan tanpa suara
46 Kepasrahan Alva
47 Rekam hati seorang anak
48 Andaikan
49 Kembali ke rumah lama
50 Akhir dari persyaratan
51 Jenguk cucu
52 Tidak siap berpisah
53 Kejutan di hari sidang
54 Bukan perpisahan yang diinginkan
55 Tak ingin kehilangan
56 Ingin bertemu ayah
57 Masih mencintainya
58 Hati yang terluka
59 Takut
60 Hanya ketakutan
61 Si kompor meleduk
62 Rindu yang tak bisa di jelaskan
63 Terbayang akan penyesalan
64 Mulai membaik
65 Bertemu lagi
66 Onty cama angkel ngapain?
67 Kebahagiaan yang di inginkan
68 Rumah baruuu
69 Dia yang sangat menggemaskan
70 Pertemuan tak sengaja
71 Aku percaya dengan Istriku
72 Pesanan Oma
73 Aku ingin kejutanku sayang
74 Akhirnya ....
75 Wajah berseri Alva
76 Kedatangan Tuan Arlo
77 Respon si kembar
78 Tentang Tuan Arlo
79 Tidak kalah pedas
80 Kejutan di luar Kejutan
81 Pilihan Alva
82 Ingin bertemu
83 Lebih takut kehilangan kalian
84 Ego Tuan Arlo
85 kelakuan si kecil
86 Mual~
87 Calon adik si kembar
88 Vara yang merajuk
89 Ketegasan Alva
90 Calon debay~
91 Keanehan Malven
92 Lindunya nanti dulu, Vala lapal
93 Tendangan calon baby
94 Gara-gara si Owen
95 Copan kah begitu?
96 Pertama masuk sekolah
97 Mengidam
98 Paksu merajuk
99 Diresmikan
100 Gara gara Pr
101 Tuan Arlo
102 Obrolan santai
103 Jujur dan percaya kunci segalanya
104 Keposesifan Alva
105 Kehamilan Fanny
106 Gara gara kambing
107 Kehangatan keluarga
108 Penyesalan Tuan Arlo
109 Mencintaimu
110 Lahiran mendadak
111 Ezhar Zeroun Elgard
112 Ekstra part 1
113 Ekstra part 2
114 Ekstra Part 3
115 Ekstra part 4
116 Ekstra part 5
117 Ekstra part end
118 KARYA BARU: BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
119 Bonchap
120 Bonchaaap
121 Bonchap MalVa
122 Bonchap MalVa
123 Bonchap MalVa
124 Bonchap MalVa
125 Bonchap MalVa
126 Bonchap MalVa
127 Bonchap MalVa
128 Bonchap MalVa
129 Bonchap MalVa
130 Bonchap MalVa
131 Bonchap MalVa
132 Bomchaap MalVa
133 Bonchap Malva
134 Bonchap MalVa
135 IF YOU COME BACK
136 KARYA BARU!
137 Cinta Yang Kamu Pilih (Promosi)
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Buku nikah di ruang kerja Mas Alva
2
Keputusan Yara
3
Si kembar yang menggemaskan
4
Hampir bertemu
5
Kerinduan si kembar
6
Kedatangan Azka
7
Keputusan Azka
8
Kembali pulang
9
Tragedi
10
Pertemuan yang tak terduga
11
Hubungan kita belum selesai
12
Hubungan kita selesai, Mas!
13
Lepaskan salah satunya!
14
Tingkah si kembar
15
Pertemuan pertama Alva dan Jovan
16
Keputusan Yara
17
Di luar rencana
18
Berduka
19
OM ALPAAA!
20
Terungkapnya keberadaan si kembar
21
Balasan kecil dari Azka
22
Rindu Ayah
23
Lujaaaaakk!
24
Bertemu cucu
25
Kehebohan Grace
26
Kelakuan Alva yang meresahkan
27
Kita paloan yah
28
Kecemburuan Alva
29
Jangan buat Bunda menangis, Ayah
30
Kediaman Elgard
31
Dua puluh tujuh hari sebagai syarat
32
Perdebatan Azka dan Alva
33
Perjanjian
34
Ajakan makan malam
35
Tak pantas mencintainya
36
Tamparan tak di sengaja
37
Kelakuan keluarga Elgard
38
akta si kembar
39
Ku cemburu
40
Pergi bersama
41
Suasana yang hangat dan haru
42
Keadaan hati
43
Jovan sakit
44
Selalu dengan kehebohan
45
Tangisan tanpa suara
46
Kepasrahan Alva
47
Rekam hati seorang anak
48
Andaikan
49
Kembali ke rumah lama
50
Akhir dari persyaratan
51
Jenguk cucu
52
Tidak siap berpisah
53
Kejutan di hari sidang
54
Bukan perpisahan yang diinginkan
55
Tak ingin kehilangan
56
Ingin bertemu ayah
57
Masih mencintainya
58
Hati yang terluka
59
Takut
60
Hanya ketakutan
61
Si kompor meleduk
62
Rindu yang tak bisa di jelaskan
63
Terbayang akan penyesalan
64
Mulai membaik
65
Bertemu lagi
66
Onty cama angkel ngapain?
67
Kebahagiaan yang di inginkan
68
Rumah baruuu
69
Dia yang sangat menggemaskan
70
Pertemuan tak sengaja
71
Aku percaya dengan Istriku
72
Pesanan Oma
73
Aku ingin kejutanku sayang
74
Akhirnya ....
75
Wajah berseri Alva
76
Kedatangan Tuan Arlo
77
Respon si kembar
78
Tentang Tuan Arlo
79
Tidak kalah pedas
80
Kejutan di luar Kejutan
81
Pilihan Alva
82
Ingin bertemu
83
Lebih takut kehilangan kalian
84
Ego Tuan Arlo
85
kelakuan si kecil
86
Mual~
87
Calon adik si kembar
88
Vara yang merajuk
89
Ketegasan Alva
90
Calon debay~
91
Keanehan Malven
92
Lindunya nanti dulu, Vala lapal
93
Tendangan calon baby
94
Gara-gara si Owen
95
Copan kah begitu?
96
Pertama masuk sekolah
97
Mengidam
98
Paksu merajuk
99
Diresmikan
100
Gara gara Pr
101
Tuan Arlo
102
Obrolan santai
103
Jujur dan percaya kunci segalanya
104
Keposesifan Alva
105
Kehamilan Fanny
106
Gara gara kambing
107
Kehangatan keluarga
108
Penyesalan Tuan Arlo
109
Mencintaimu
110
Lahiran mendadak
111
Ezhar Zeroun Elgard
112
Ekstra part 1
113
Ekstra part 2
114
Ekstra Part 3
115
Ekstra part 4
116
Ekstra part 5
117
Ekstra part end
118
KARYA BARU: BERONDONG PILIHAN SINGLE MOM
119
Bonchap
120
Bonchaaap
121
Bonchap MalVa
122
Bonchap MalVa
123
Bonchap MalVa
124
Bonchap MalVa
125
Bonchap MalVa
126
Bonchap MalVa
127
Bonchap MalVa
128
Bonchap MalVa
129
Bonchap MalVa
130
Bonchap MalVa
131
Bonchap MalVa
132
Bomchaap MalVa
133
Bonchap Malva
134
Bonchap MalVa
135
IF YOU COME BACK
136
KARYA BARU!
137
Cinta Yang Kamu Pilih (Promosi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!