"Entah mengapa, rasanya aku akan mati dalam jangka waktu singkat jika tidak berhati-hati. Aku benar-benar harus melewati semua ini?" Gumam ku seraya menghela nafas gusar menutupi wajahku yang mulai gelap.
"Oh ya, aku hampir lupa, yang terakhir... dalam hal tujuan di akademi ini. Satu-satunya ukuran keberhasilan kalian semua adalah prestasi akademik yang kalian capai singkat nya nilai yang kalian peroleh. Seluruh Guild di dunia ini hanya akan menghargai kalian berdasarkan pencapaian yang kalian raih. Tentu saja, akademi juga mengikuti prinsip yang sama. Akademi akan menilai kalian dengan ketat dan tegas. Jadi, jika ada di antara kalian yang tidak berhasil lulus, maka persiapkan diri kalian untuk mencoba lagi tahun depan." Jelas Louis Mengakhiri penjelasan nya, atau lebih tepatnya salah satu dari edukasi panjang yang akan ia sampaikan.
>>>>>>______
"Baiklah itu saja saran-saran dariku. Selamat beristirahat dan kita akan ketemu lagi besok untuk membahas lebih lanjut jadwal akademi kalian semua." Ucap Louis dengan wajah acuh tak acuh melangkah keluar dari kelas.
"Akhirnya selesai juga. Aku tidak tahu bahwa sekolah hari pertama akan melelahkan seperti ini." Gumamku seraya menghela nafas panjang seraya bersandar pada tempat dudukku sejenak lalu mulai merapihkan barang-barang ku.
Pada saat itulah aku teringat kembali pada suatu benda yang ada di bawah mejaku. Terlihat sebuah bentuk kotak yang dilapisi oleh kain yang berwarna hitam. "Benda apa ini sebenarnya?" Batin ku seraya menatap aneh benda yang berada di bawah meja ku itu.
Awalnya aku mengira benda tersebut milik orang lain, namun beberapa saat kemudian aku menyangkal asumsi tersebut, karena menemukan bukti yang meyakinkan bahwa benda hitam misterius ini adalah milikku, atau lebih tepatnya untuk diriku dari seseorang.
Tanpa pikir panjang aku pun memasukkan benda yang di lapisi oleh kain hitam tersebut ke dalam tas dan bersiap-siap untuk kembali ke kamarku untuk segera beristirahat. Mengingat aku telah menjadi murid dari akademi ini, aku tidak akan kembali lagi ke rumah dan mulai menetap di asrama, karena sudah menjadi peraturan tetap bahwa murid akademi harus menetap di asrama yang telah disiapkan.
"Ughhhh aku lapar. Sepertinya aku harus mengisi perut ku terlebih dahulu sebelum kembali ke asrama. Ini semua gara-gara ceramah panjang guru bedebah itu yang entah mengapa membuat ku lelah hanya mendengar nya saja." Kataku pelan seraya melangkah santai menyusuri lorong gedung menuju kantin akademi.
>>>>>>______
Gedung Kantin Akademi
Tidak membutuhkan waktu yang lama, aku pun sampai di kantin akademi. Terlihat suasana ramai kantin yang saat itu memang sudah waktunya jam makan siang. Aku pun mulai ikut mengantri disalah satu barisan yang seragamnya serupa dengan ku yaitu, Seragam putih yang mempunyai corak warna biru.
Adapun tingkatan murid di akademi dibedakan menjadi tiga dan masing-masing tingkatan mempunyai seragam yang berbeda warna. Seragam tahun pertama berwarna putih dan corak-corak berwarna biru. Seragam tahun kedua berwarna hitam dan corak-corak merah. Seragam tahun Ketiga berwarna hitam juga, namun corak-corak berwarna hijau terang.
"Seperti yang diharapkan dari akademi bergengsi. Menu makan siangnya benar-benar seperti menu restoran bintang lima." Gumamku terkekeh pelan lalu mulai menyantap makan siang ku dengan penuh rasa bahagia. Aku memilih tempat duduk yang berada di tengah-tengah, sebagaimana biasanya karakter tambahan lakukan.
"Ah bahagia nya, bahkan di kehidupan ku sebelumnya belum pernah aku menikmati makanan mewah seperti steak daging ini." Batinku yang merasa sangat bahagia dan bahkan hampir ingin menangis, karena saking enaknya.
Aku makan dengan lahap makanan tersebut, sampai secara tiba-tiba indera pendengaranku mendengarkan sebuah suara yang menegur ku. "Permisi, apakah kami berdua bisa ikut menumpang di meja yang kamu tempati ini? Soalnya meja yang lain sudah penuh." Ujar pemilik suara tersebut dengan lembut membuat ku refleks menoleh ke sumber suara dan melihat sosok yang mempunyai paras cantik luar biasa. Aku bahkan dibuat takjub, karena ketika sepasang mataku bertemu dengan mata biru langit bak sebuah mutiara itu, secara tidak sadar aku tiba-tiba mengatakan sesuatu sesuai dengan apa yang kulihat.
"Cantik sekali." Ucapku yang untungnya pelan, sehingga lawan bicaranya itu tidak mendengar dengan jelas apa yang di ucapkan oleh diriku.
"Anu... Apakah kamu mengatakan sesuatu?" Ujar gadis cantik tersebut meminta diriku untuk mengulang perkataan nya. Aku yang tersadar pun seketika mengucapkan sumpah serapah (Hanya didalam hati ku saja) mengingat betapa gilanya diriku, karena secara tiba-tiba mengatakan hal tersebut.
"A-ah abaikan saja yang tadi. Jadi, silahkan saja jika kalian berdua tidak keberatan." Ucap ku seraya mempersilahkan kedua gadis cantik tersebut. Aku cukup gugup, karena terbilang saat ini adalah pertama kalinya ada yang menyapa ku terlebih dahulu.
"Ah iya, aku mengerti dan terima kasih sudah mau berbagi tempat dengan kami. Evelyn mari duduk." Ucap gadis tersebut dengan lembut memanggil temannya yang bernama Evelyn. Namun berbeda dengan diriku, yang sedikit tersentak ketika mendengar nama dari teman gadis tersebut, karena merasa sangat familiar dengan pemilik nama Evelyn yang ia kenal.
Aku yang penasaran pun memutuskan untuk memastikan nya dengan melirik ke arah teman dari gadis yang berbicara dengan ku. Pada saat itulah aku semakin yakin dengan melihat dirinya. "Rambut hitam panjang yang di kuncir gaya pony tail, mata coklat keemasan, mimik wajah acuh tak acuh menunjukkan kesan dinginnya, tidak salah lagi ini adalah satu karakter penting didalam novel Evelyn Marie." Batinku menatap serius ke arah Evelyn.
Evelyn Marie, sekilas dirinya terlihat seperti murid wanita yang mempunyai wajah cantik yang luar biasa, namun identitas dirinya yang sebenarnya adalah kesatria dari Negara Prancis. Dalam novelnya, ia mengganti identitas nya sebagai murid akademi supaya bisa mengawal putri bangsawan penting dari Negera Prancis yang bernama Shopia.
"Tunggu dulu, Jika ia memang mengawal seorang putri bangsawan Prancis, maka gadis yang disebelah nya adalah Shopia, putri bangsawan Negara Prancis?!" Batinku yang tentunya terkejut bukan main, karena tidak menyangka akan secepat ini bisa berinteraksi dengan karakter penting dalam novel.
"Entah ini keberuntungan atau kemalangan, aku benar-benar tidak tahu." Batinku seraya menghela nafas panjang dan semua gelagat ku disadari oleh Shopia. Gadis cantik itu pun kembali mengatakan sesuatu kepadaku, namun aku dengan cepat menggelengkan kepalanya seraya berkata bahwa aku tidak apa-apa.
Alasan lain mengapa aku mengatakan kemalangan, karena saat ini semua pasang mata sedang menatap ke meja ku berada, atau lebih tepatnya menatap tajam ke arah diriku. "Ughhhhkkk inilah mengapa aku tidak ingin terlibat dengan gadis yang kecantikannya di luar nalar." Batinku merasakan tatapan menusuk yang ditunjukkan kepadaku.
>>>>>> Bersambung
~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se ras ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Anonim
Semangat 🔛🔥
2024-06-19
2
☠zephir atrophos☠
sabar aja
2024-05-26
3
Keyozzx
Kenapa aku dipertemukan novel tolol burik gini pasti yang bikin engga punya ide otak ya bego ibu ya mati Makanya sifat ya cupu sama bego persis kaya mc di novel ini🤓🤓🤪
2024-05-23
4