"Elit diantara para elit, kah... Fazel ini tidak buruk juga bisa menjadi anggota elit dari akademi bergengsi ini." Kataku yang jelas-jelas tengah membicarakan diriku sendiri. Saat ini aku sudah berada di gerbang masuk Akademi Elysium. Sebuah akademi mewah dengan fasilitas lengkap mulai dari, berbagai metode pelatihan yang lengkap dari instruktur-instruktur, kantin mewah, Lapangan latihan, Pusat kebugaran, Ruang pemulihan, Ruang kelas, dan terakhir tentunya asrama untuk para murid-murid nya.
"Fyuhhhh... Inilah titik awalnya. Titik awal dimana di mulainya cerita utama." Ucap ku seraya tersenyum tipis melangkah masuk ke dalam Akademi Elysium.
>>>>>>______
"Satu A, Satu A, Satu A, Satu... Ah ini dia kelasku." Gumamku setelah berjalan cukup lama menyusuri lorong gedung murid tahun pertama. "Aku benar-benar berada di kelas yang sama dengan karakter utama. Entah bagaimana, orang yang membawa ku kemari pastinya telah melakukan sesuatu." Gumamku seraya menghela nafas panjang. Aku diam sejenak menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya. Setelah cukup tenang, dengan tenang aku pun membuka pintu kelasku dan melangkah masuk ke dalam nya.
Pada saat itulah aku dibuat takjub oleh interior kelas yang benar-benar sangat mewah namun terkesan nyaman ditempati.
"Desain interior kelas di akademi ini terlihat mirip dengan desain perguruan tinggi di dunia ku sebelumnya." Ucapku dalam hati yang takjub melihat sekeliling kelas. Sampai aku pun tersadarkan dan mulai melangkah dan pada saat itulah aku teringat sesuatu yang sangat penting.
"Dimana aku harus duduk?!" Batinku dalam hati menyapu pandangan dan pada saat itulah aku melihat sosok familiar yang terlihat tengah berbincang-bincang renyah dengan murid di sisinya. Aku tersenyum tipis dan secara tidak sadar bergumam pelan, "Seperti yang diharapkan dari karakter utama. Benar-benar memancarkan kehangatan disekitar nya." Gumamku seraya melangkah ke arah kursi yang masih kosong. Selain Liam sang pemeran utama, aku juga melihat beberapa karakter yang berkaitan dengan sang pemeran utama juga berada di kelas ini.
Kursi yang berada di jajaran ketiga dari keenam jajaran. Kursi yang biasanya digunakan karakter tambahan, aku duduk menyendiri seraya mengeluarkan sebuah bolpoin dan buku di atas meja, namun yang menjadi fokus utamaku adalah mengecek sesuatu dari jam tangan digital pintar yang ku gunakan.
"Sepertinya aku harus berkeliling disekitar Akademi supaya tidak tersesat lagi nanti nya." Gumamku tersenyum masam, karena sebelumnya aku memang tersesat karena tidak mengetahui dimana gedung murid dari tahun pertama. Jika saja aku tidak diberi arahan oleh salah satu petugas yang tengah berjaga disana, aku pasti akan terlambat masuk ke kelas.
"Kugkhhhhh... Entah mengapa aku mulai mengantuk. Sudah sejak lama, terakhir kali aku berangkat ke sekolah sepagi." Batinku seraya merenggangkan otot-otot ku yang kaku dan bersiap mengambil posisi tidur sembari duduk.
Sampai aku pun tersadarkan, karena sepasang mata ku melihat ada sesuatu dibawah mejaku. Awalnya aku mengira bahwa tempatku saat ini adalah milik orang, namun dengan segera aku menepis pemikiran tersebut karena tidak lama kemudian seorang guru masuk ke dalam kelas ku dan tidak ada lagi murid yang datang dari arah pintu masuk.
"Sebelumnya, izinkan aku mengucapkan selamat kepada kalian semua yang telah berhasil melewati ujian masuk yang sulit dan serangkaian tes yang ketat. Selamat datang di Akademi Elysium." Ucap guru tersebut seraya tersenyum tipis, namun sedetik kemudian senyuman tersebut langsung hilang begitu saja digantikan dengan wajah tegasnya.
"Perkenalkan namaku adalah Louis, Louis Gabriel. Mulai dari sekarang aku adalah Wali dari kelas Satu A murid tahun pertama. Semuanya mohon kerjasama nya." Ucap guru tersebut bernama Louis. Aku yang mendengar nama dari guru tersebut pun sontak mengernyitkan dahi, karena merasa familiar dengan namanya, dan samar-samar aku mengingat nya.
"Begitukah, jadi ia adalah Player rank A+" Batin ku yang samar-samar mengingat karakter Louis dan mengetahui sedikit deskripsi karakter nya. Aku pun juga melirik ke arah yang lainnya, karena murid yang lainnya pun mengetahui identitas asli dari Louis yang seorang player dan terbilang masih cukup aktif dalam menerima misi.
"Uahhhh mereka benar-benar melihatnya dengan terang-terangan." Batinku seraya memasang ekspresi gentir melihat murid-murid yang lainnya berbinar-binar menatap Louis. Walaupun begitu aku cukup memaklumi nya, karena peringkat A+ terbilang cukup tinggi dan tidak semua orang bisa mencapai tingkat tersebut dengan mudah.
"Itu saja perkenalan singkat dariku. Mengingat ini adalah hari pertama, jadi kita tidak akan memulai pelajaran atau pelatihan terlebih dahulu. Sebagai gantinya sebagai wali dari kelas ini aku mempunyai tugas untuk memberikan edukasi kepada murid." Jelas Louis panjang lebar. Aku yang mendengar itu sontak bernafas lega, karena entah mengapa mendengar penjelasan nya berarti sama saja dengan tidak ada pelajaran apapun untuk hari ini.
"Pertama kali mungkin akan menjadi momen yang istimewa, mengingat bahwa setiap orang mungkin memiliki perasaan yang berbeda-beda. Beberapa mungkin merasa antusias dan sulit tidur karena kebahagiaan yang meluap, sementara yang lain mungkin merasa cemas. Atau mungkin semua merasa sangat senang karena berhasil diterima di akademi bergengsi ini. Bahkan di antara kita, ada yang merasa gembira karena dapat bertemu kembali dengan orang-orang yang dicintai. Setiap perasaan yang kita alami adalah valid dan menambah keistimewaan dari hari pertama ini." Jelas Louis terdengar seperti bercanda, namun raut wajah yang ia tunjukkan berbanding terbalik dengan itu.
"Tetapi ingatlah dengan sungguh-sungguh dalam benak hati kalian, Elysium berbeda dengan tempat-tempat sebelumnya yang kalian kenal. Saya ingin mengingatkan kalian sekali lagi untuk memahami hal ini dalam hati masing-masing, bahwa di sini tidak ada waktu untuk hubungan asmara atau hal serupa. Di Akademi ini, kalian akan mengalami pertempuran dan menghadapi situasi yang menakutkan, untuk menyadarkan kalian akan kekejaman dan kengerian dunia saat ini." Ujar Louis tersenyum lebar seraya mengeluarkan aura yang membuat para murid bergidik ngeri dan bahkan ada yang sampai pucat.
"Tidak, daripada disebut senyuman, itu lebih mirip dengan menyeringai." Batin ku yang seketika bulu kudukku berdiri ketika mendengar nya. Tentu saja, aku sudah mengetahui ini akan terjadi, tapi mengingat situasi yang akan ku alami kedepannya benar-benar harus penuh persiapan.
"Entah mengapa, rasanya aku akan mati dalam jangka waktu singkat jika tidak berhati-hati. Aku benar-benar harus melewati semua ini?" Gumam ku seraya menghela nafas gusar menutupi wajahku yang mulai gelap.
"Oh ya, aku hampir lupa, yang terakhir... dalam hal tujuan di akademi ini. Satu-satunya ukuran keberhasilan kalian semua adalah prestasi akademik yang kalian capai singkat nya nilai yang kalian peroleh. Seluruh Guild di dunia ini hanya akan menghargai kalian berdasarkan pencapaian yang kalian raih. Tentu saja, akademi juga mengikuti prinsip yang sama. Akademi akan menilai kalian dengan ketat dan tegas. Jadi, jika ada di antara kalian yang tidak berhasil lulus, maka persiapkan diri kalian untuk mencoba lagi tahun depan." Jelas Louis Mengakhiri penjelasan nya, atau lebih tepatnya salah satu dari edukasi panjang yang akan ia sampaikan.
>>>>>> Bersambung
~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se ras ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
korek ngok
Nostalgia beud sklah kek nya
2024-06-04
6
Ta Ma
🍀🍀🍀🍀
2024-05-31
2