Tentu ada syarat nya

Dengan tergesa, Jave menghampiri Ailyn yang masih sibuk dengan hak sepatunya yang tersangkut.

" Wah, bagus lah kau kembali, cepat bantu aku !" seru Ailyn memerintah Jave.

Seketika Jave membungkuk kan badan nya. Ailyn yang merasa akan ditolong oleh Jave pun jadi tersipu dibuat nya. Akan tetapi, bukannya menolong Ailyn, Jave malah sibuk melihat arloji yang Ailyn pakai, sembari membolak balik dengan ekspresi wajah yang tampak kebingungan.

' Walaupun rantainya terlihat lebih panjang, tapi ini benar milik ku', gumam Jave dalam hati

Sreet ..

Dengan cepat Ailyn menarik arloji tersebut dari tangan Jave.

" Apa yang kau lakukan?!" tanya Ailyn merasa terkejut

" Kau menemukannya dimana?" Jave menatap Ailyn penasaran.

" Apa kau begitu ingin tahu~?" timpal Ailyn tersenyum menggodanya.

" Tidak, lupakan saja"

Jave kembali pada posisi berdiri hendak meninggalkan Ailyn.

" Tunggu ! "

Ailyn menarik tangan Jave, mencoba menghentikan langkahnya. Jave yang merasa terkejut, seketika menoleh ke arah Ailyn.

" Aku akan memberitahumu tapi, bisakah kau menolongku lebih dulu?"

Ailyn tersenyum sembari mengedipkan kedua matanya pada Jave.

" Huuft..! "

Jave pun menghela nafas kasar.

Tangan nya yang terlihat kuat, dengan sekali tarik hak sepatu Ailyn terbebas dari sela kaki meja tersebut.

" Wah ! pasti kau sering olahraga ya !" seru Ailyn mengangkat kedua ibu jari nya.

" Kita bicarakan nanti setelah selesai kerja " ujar Jave berlalu pergi meninggalkan Ailyn yang masih takjub memandanginya.

Tak berapa lama setelah kejadian itu, rekan bisnis yang ikut meeting pada hari itu mulai ramai berdatangan. Dengan semangat Ailyn kembali melanjutkan pekerjaan nya, sembari tersenyum senang, memikirkan pertemuan nya dengan Jave setelah bekerja nanti.

...----------------...

" Ehm disini ! "

Ailyn memanggil Jave dari dalam kaca mobil nya.

Jave yang melihat nya, bergegas menghampiri tempat parkir mobil Ailyn. Melihat Jave sedang menuju ke arahnya, dengan cepat Ailyn membuka pintu mobil nya. Lalu mempersilahkan Jave masuk kedalamnya.

" Sudah kuduga, kau hanya berpura-pura tidak mengenaliku" ujar Ailyn membuka pembicaraan.

" Katakan intinya saja" sahut Jave dingin.

" Aku menemukan nya di bawah pohon flamboyan, pagi hari setelah kau menghilang" timpal Ailyn mulai menjelaskan.

" Jadi kau ingat semua kejadian itu? " Jave tampak keheranan.

" Tentu saja, kau harusnya lebih terbuka padaku, karna aku tahu semua rahasia mu ~" jawab Ailyn menggodanya.

" Cepat berikan benda itu, setelah ini anggap kita tidak akan bertemu lagi !" tegas Jave melirik kearah liontin yang Ailyn pakai.

" Apa ini begitu penting?" Ailyn mencoba memancingnya.

Jave hanya mengangguk menanggapinya.

" Baiklah, akan ku kembalikan padamu" ujar Ailyn sembari melepas kalung liontin dari lehernya.

Ailyn memamerkan kalung arloji tersebut di hadapan Jave. Seketika Jave yang ingin mengambilnya, di gagal kan oleh Ailyn yang dengan cepat memasuk kan nya kedalam saku nya.

" Haha.. tidak semudah itu, tentu ada syarat nya" Ailyn terkekeh melihat ekspresi Jave yang terlihat kesal.

Jave yang mulai merasa kesal pada Ailyn, mencoba bernegoisasi dengannya, demi mendapatkan arlojinya kembali.

" Baiklah, apa syarat nya?".

°°°

Disisi lain, di dalam kediaman tempat tinggal Ailyn. Nyonya Lamia dan Asha (kakak tiri perempuan) sedang berbincang dengan para kerabat wanita, sembari menikmati hidangan ringan bersama.

" Slrrp.. (menyeruput teh), jadi bagaimana perjodohan selanjut nya? apa anak haram itu sudah pasti akan setuju?" tanya salah satu kerabat yang biasa dipanggil bibi Maye membuka topik tentang Ailyn.

" Bisakah bibi tidak memanggilnya seperti itu?" protes Asha dengan senyum terpaksa.

" Ya memang dia itu anak haram kan, ibu nya yang j*lang itu sudah merebut kebahagiaan keluarga kalian !" jawab bibi Maye ketus.

" Sudahlah Maye.. tak perlu dibahas, aku sudah menganggap Ailyn seperti anak ku sendiri, masalah perjodohan, aku yakin kali ini dia pasti menerimanya" timpal nyonya Lamia tersenyum licik.

" Ya memang harus, kalau anak haram itu mengerti caranya bersyukur, slrrp !" bibi Maye kembali menyeruput teh nya.

...----------------...

Kembali pada pembicaraan Ailyn dan Jave didalam mobil.

" Apa maksudmu ?"

Jave tampak kebingungan mendengar syarat yang Ailyn ajukan.

" Maksudku kan jelas, kau harus menikahi ku, jadi lah suami ku, hingga pada waktu nya nanti akan kukembalikan benda ini padamu" jelas Ailyn tersenyum santai.

" Pada waktunya?" Jave semakin bingung.

" Benar, sampai aku benar-benar merasa yakin, lalu.. secara sukarela mengembalikannya padamu~" jawab Ailyn kembali menggodanya.

' Arggh ! manusia ini benar-benar !' geram Jave dalam hati.

" Sehari" Jave mencoba bernegoisasi

" Pfftt.. hahaha kau gila ya, mana ada seperti itu, setahun !" jawab Ailyn terkekeh

" Seminggu" sahut Jave menambah jangka waktunya

" Baiklah dua tahun " timpal Ailyn tak mau kalah

" Yang benar saja !, penawaran mu sangat tidak masuk akal !" protes Jave tak terima

Melihat ekspresi baru dari raut wajah Jave, Ailyn pun menjadi semakin ingin menggodanya.

" Baik lah, waktu 6 bulan sudah lebih dari cukup, jika kau berhasil membuat ku hamil dalam jangka waktu tersebut~" goda Ailyn sembari mengelus perutnya.

' Pantas saja kekuatan ku tidak tembus padanya, bisa jadi wanita ini gila', gumam Jave dalam hati.

" Jangan menganggap ku gila" ujar Ailyn tiba-tiba membuat Jave terkejut, membelalak kan kedua matanya

' Hah ?! Ada apa ini? sekarang dia bisa membaca pikiranku?' pikir Jave tak percaya

" Setidak nya kau dan aku akan saling menguntungkan, kita adalah simbiosis mutualisme~", Ailyn masih menggodanya

" Mengapa harus selama itu? mereka pasti sedang mencariku " Jave kembali protes.

Klak ! ( suara arloji terbuka).

" Lihat lah, kacanya retak, ini perlu perbaikan, asistenku telah menemui orang terpercaya yang bisa memperbaikinya tapi, perlu beberapa bulan untuk mencari material yang sama persis"

Ailyn menunjukan kerusakan pada kaca arloji tersebut.

" Itu bukan kaca biasa, kau tidak akan bisa menemukanya, hanya ahli spiritual tingkat tinggi yang bisa memperbaikinya" timpal Jave kecewa.

" Baik lah, bagaimana jika kita mencari Ahli spiritual terbaik untuk memperbaikinya, jika ini berhasil kau bisa memilikinya kembali" Ailyn kembali memberi penawaran.

Kali ini Jave mengangguk yang berarti menyetujui penawaran tersebut.

" Tapi jangan lupa untuk menikahi ku~" Ailyn kembali menggodanya.

" Baiklah, sampai benda itu selesai diperbaiki" sahut Jave pasrah.

Ailyn yang mendengar persetujuan dari Jave merasa sangat senang. Jave yang melihat Ailyn kegirangan merasa aneh dibuat nya.

Karena di dimensi asalnya, tidak ada wanita dengan sikap seagresif Ailyn, para elf wanita yang memasuki usia siap menikah, biasanya bersikap lembut dan penurut. Sehingga membuat para pasangan pria menjadi lebih semangat mengejarnya.

Jave menganggap pemikiran manusia begitu rumit dan sangat beragam, namun ia selalu berhasil memanipulasinya dengan baik.

Berbeda dengan wanita dihadapannya ini, yang membuatnya jadi lebih banyak berpikir. Bahkan ia pun bingung, mengapa harus menurut pada wanita ini.

Padahal mereka belum lama ini saling berkomunikasi. Ia merasa seperti sedang terjebak ditempat asing dengan wanita asing yang aneh.

' Semoga benda itu cepat selesai diperbaiki ', harap Jave dalam hati.

Terpopuler

Comments

𝙆𝙖𝙞𝙨𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙬𝙖 𝙠𝙪𝙣𝙤

𝙆𝙖𝙞𝙨𝙖𝙧 𝙙𝙚𝙬𝙖 𝙠𝙪𝙣𝙤

hmmmmm

2024-07-12

0

FT. Zira

FT. Zira

dan kamu akan tergila gila pada akhirnya🤭🤭🤭🤭

2024-06-21

1

FT. Zira

FT. Zira

biasa juga si Ailyn😏

2024-06-21

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!