Tidur Dengannya

Pukul dua malam dini hari Erick tiba di rumah, dengan pakaian sedikit basah karena tidak memakai payung saat setelah dari gedung tempat ia mengadakan pertemuan ke tempat ia memarkirkan mobilnya. Sebenarnya cuaca tidak memungkinkan untuknya pulang. Tetapi rasa khawatir terhadap sang mama membuatnya harus menerobos badai.

Dia takut kalau mama Lisa sendirian di rumah. Karena sewaktu-sewaktu penyakit asma yang diderita bisa kambuh, apa lagi di cuaca dingin seperti ini.

Setibanya di dalam rumah Erick langsung pergi menuju kamar mama Lisa, untuk memastikan kalau wanita yang ia sayangi itu baik-baik saja. Lelaki itu membuka pintu secara perlahan menghindari suara pintu terbuka supaya mamanya tidak terbangun.

Pelan-pelan lelaki itu melangkah mendekat ke arah sang mama. Ternyata rasa khawatirnya sedikit terbayarkan saat melihat mama Lisa tertidur pulas. Erick menghela napas lega tidak ada yang terjadi seperti yang ia cemaskan. Dengan perasaan lega ia membiarkan tidur dan menaikkan selimut untuk menutupi tubuh mama yang beringsut kedinginan.

Erick menuju kamar dengan pakaian yang agak basah ia mulai kedinginan. Sesampainya di kamar dengan mata lelah karena mengantuk lelaki itu tidak menyalakan lampu yang padam. Hanya ada pencahayaan dari lampu tidur yang suram.

Erick langsung mandi dengan air hangat akan sedikit menetralisir air hujan yang membasahi kepalanya sehingga tidak membuatnya pusing.

Setelah mandi lelaki yang hanya memakai celana boxers itu langsung menyelusup ke dalam selimut. Karena mata sudah tidak bisa dikondisikan ia langsung terlelap.

_

Di pagi hari Sita masih nyaman dengan tidurnya masih sama seperti saat dia memulai tidur semalam. Suasana kamar yang senyap membuatnya semakin tidak ingin membuka mata. Dan tidak menyadari kalau ia saat ini sedang tidur di kamar orang lain.

Napasnya sesak saat ia merasakan tubuhnya tertindih sesuatu yang berat menimpanya. Sita dengan mata terpejam berusaha menyingkirkan sesuatu yang berat itu. Tetapi tidak membuat bergerak sedikit pun. Justru semakin erat memeluk tubuhnya. Sita yang mulai merasakan keanehan itu pun membuka mata.

Dan....

“Aaaaaa!” Sita berteriak saat mendapati tubuh Erick memeluknya dengan erat. Bahkan wajah lelaki itu sangat dekat dengan wajahnya.

“Ada apa sih ... pagi begini berteriak. Aku masih ngantuk, tau ....” eram Erick masih dengan setengah sadar mempererat pelukannya seperti memeluk guling.

Sita yang dalam posisi tubuhnya terkurung karena tubuh Erick itu pun tidak bisa bergerak. Perempuan itu menghela napas. Ini yang pertama kali baginya dipeluk oleh lelaki apa lagi sedekat ini sehingga kulit mereka saling bersentuhan.

Keadaan Erick yang tidak memakai pakaian membuatnya semakin gugup. “Tuan, bangun aku sesak. Kalau kamu terus menindihku seperti ini aku bisa mati.” Sita berusaha mengangkat lengan Erick. Tetapi hasilnya sama. “Tuan bangunlah!” pekiknya membuat Erick seketika terperanjat kaget.

“Sita sedang apa kamu di sini?” tanyanya. Terkejut karena ada Sita sepagi ini di tempat tidurnya. Matanya memandang dari atas sampai bawah melihat perempuan yang mengenakan piyama model langsung dan berbahan satin itu dengan heran.

Sita yang sedikit risi dipandang itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Sedangkan matanya memaling karena malu melihat Erick hanya memakai boxers. “Semalam, Tante Lisa melarangku pulang. Hujan sangat lebat jadi aku harus tidur sini.” Sita berbicara tanpa menoleh.

“Oke, tidak masalah. Sita habis ini kamu mau kuantar langsung ke kantor atau ke apartemen?”

“Sepertinya aku langsung ke kantor. Karena ini sudah jam setengah tujuh, kalau aku ke apartemen bisa-bisa terlambat.” Sita berucap masih menutupi wajahnya.

“Kamu kenapa menutup wajah begitu, Sita?” tanya Erick tanpa rasa bersalah.

“Aku enggak mau melihat badanmu seperti itu, Tuan.”

Setelah Sita berucap Erick barulah sadar jika ia tidak mengenakan kaos atau pakaian layak. Ia memang lebih suka tidur seperti itu dan siapa tau kalau ada perempuan tidur di ranjangnya. Setelah menyadari Erick seketika menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Saat ini tubuh mereka dalam balutan satu selimut saling berharapan satu sama lain. Merasa malu dengan penampilan masing-masing.

“Oke, kamu yang ke kamar mandi duluan atau aku?” tanya Erick menatap Sita yang tampak menunduk.

Sita berpikir sejenak. “Kamu duluan aja, Tuan. Aku akan mandi setelahmu. Lagi pula aku mau menemui tante dulu, buat minjam pakaian adikmu. Aku harus segera pergi ke kantor dan pakaianku ada di apartemen. Tidak mungkin kan ... kalau aku harus pulang dulu. Kamu tau sendiri jarak rumahmu ini ke apartemenku sangat jauh. Bisa-bisa kalau aku terlambat bisa kena semprot Tuan Raka.”

“Baiklah aku mandi, kalau kamu mau cepat sekalian mandi di kamar mama aja. Setelah kita sarapan pergi sama-sama.” Erick beranjak dari tempat tidur melangkah ke kamar mandi.

Sedangkan Sita setelah Erick masuk ke kamar mandi. Perempuan itu segera menemui Lisa. Dan kebetulan setelah dia mengatakan ingin meminjam pakaian ternyata ada banyak pakaian adik Erick yang pas dengan tubuhnya.

Setalah mandi Sita memakai pakaian. Mereka sarapan bersama mama Lisa dan Sita duduk di meja makan menunggu Erick keluar dari kamar.

“Semalam, Erick pulang jam berapa, Sita? Jadi kalian tidur bersama tadi malam? Kalian tidak berbuat di luar batasan, kan?” cerca mama Lisa. Membuat Sita gugup karena salah tingkah.

“Semalam aku tidak tau Tuan Ericko pulang jam berapa, Tante. Kami tidak tau kalau tidur seranjang semalam.” Sita meraih gelas yang berisikan air putih di hadapannya lalu meminum.

“Sita, suasana pagi ini sangat membuat Mama bahagia. Kapan kalian akan resmikan hubungan kalian ke pernikahan. Mama sudah tidak sabar ingin kita melewati hari-hari seperti ini. Sita, kira-kira kapan aku bisa menemui orang tuamu?” tanya mama Lisa memandang lekat Sita yang semakin gugup.

“A—aku, hmm, a—aku.” Sita bingung dengan kata-kata yang akan diucapkan. Ia gugup kalau Lisa harus bertanya tentang pernikahan. Seseorang tolonglah Sita, bawa dia pergi dari hadapan mama Lisa.

“Nanti kalau waktunya tepat aku akan segara melamarnya, Ma.” Erick menyahut dari arah belakang mereka lalu duduk di kursi tengah di antara Sita dan Lisa. “Lagi pula Sita masih ingin berkarier, Mama tau sendiri, bukan. Membina rumah tangga harus dibutuhkan persiapan yang matang.”

“Tapi usiamu sudah tiga puluh tahun, Erick. Mau sampai kapan kalian menunda-nunda pernikahan? Mama juga kepengen menimang-nimang cucu kayak teman-teman Mama.”

Sita bergeming, ia tidak berani berucap sepatah kata pun. Ia memilih diam mendengarkan mama Lisa dan Erick berdebat. Keinginan wanita di hadapannya untuk menjadikannya menantu semakin membuatnya merasa bersalah.

Apa pun yang terjadi ia harus segera jujur pada mama Lisa, kalau hubungannya dengan Erick hanya sebatas pacar sandiwara.

Komen Like dan Vote jangan lupa ditinggalkan untuk Othor Jenny 💞

Terpopuler

Comments

Anas Theresia

Anas Theresia

lanjut thor,sita dan eric jodoh thor

2021-12-28

0

Egga Lobud Pontoh

Egga Lobud Pontoh

Thor kepo kisah Rio...

2021-05-21

0

Riani Ririn

Riani Ririn

lanjuuuuuuut

2021-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Nyaman Sendiri
3 Bertamu Calon Mertua
4 Tidur di kamarnya
5 Tidur Dengannya
6 Mulai Ada Rasa
7 Menjenguknya
8 Kejujuran Raka
9 Kejujuran_Tertunda
10 Kejujuran_Tertunda ll
11 Perintah_Mama
12 Menikahlah_Denganku
13 Tawaran_Menyulitkan
14 Keputusan_Pasti
15 Kesepakatan
16 Rahasia Arini
17 Terjerat Pasal
18 Persyaratan Ke-tiga
19 Hukuman berlaku
20 Hukuman Berlaku ll
21 Bukan Karena Uang
22 Terikat dengannya
23 Pertemuan Bersama
24 Bukan Barang
25 Bukan Barang ll
26 Hari Pernikahan
27 Hari Pernikahan #2
28 Akhirnya Sah!
29 Pertama Kali Merasakan
30 Terenggut
31 Khawatir
32 Menyadarinya
33 Menyesal Telah Mengenalnya
34 Pergi Dari Hidupnya
35 Penyesalan Terlambat
36 Kedatangan Sherena
37 Mama Lisa Sakit
38 Kehidupan Baru
39 Menutup Hati
40 Mobil Mogok
41 Kesalahan Bab!
42 Dipertemukan_Walau_Menghindar
43 Apakah Kau Menganggapku?
44 Menjelaskan Salahpaham
45 Persyaratan
46 Kertas Kosong
47 Meninggalkan Noda
48 Salon-Salonan
49 Aku Mencintaimu
50 Makan_Malam
51 Bahagia Atau Sebaliknya?
52 Pengumuman!
53 Minikmati Sentuhannya
54 Cemburu?
55 Apakah Semua Berakhir?
56 Flash back
57 Keputusan Akan Berubah?
58 Sita Pingsan
59 Kabar Bahagia
60 Memperbaiki Semua
61 Konflik Pelik telah usai
62 LS 2 chapter 1
63 LS2 Suap-suapan
64 LS2 Makan Malam
65 LS2 Kemarahan Keysia
66 LS2 Menginap Bersama
67 LS2 Menjelaskan Pada Keysia
68 LS2 Memecat Nara
69 LS2
70 LS2 Kecelakaan
71 LS2 Mengantar Nara
72 LS2 Membantu Nara
73 LS2 Selisih Sita dan Erick
74 LS2 Bertemu Di Restoran.
75 LS2 Bicara Serius
76 LS2 Meluruskan Semua
77 LS2 Menyogok Security
78 LS2 Main Bola
79 LS2 Bicara Bersama
80 LS2 Periksa Kandungan
81 LS2 Berlibur (part 1)
82 LS2 Berlibur (part2)
83 LS2 Berlibur (Part 3)
84 LS2 Berlibur (part 4)
85 LS2 Will you marry me?
86 LS2 Orang Asing
87 LS2 Orang Asing (part 2)
88 LS2 Melanggar Perjanjian
89 LS2 Ketakutan
90 LS2 Ketakutan (Part 2)
91 LS2 Kedatangan Erick dan Sita
92 LS2 Menghukum Johan!
93 LS2 Menghukum Johan (part 2)
94 LS2 Kejutan Karel
95 LS2 Bulan Madu
96 LS2 Bulan Madu (part 2)
97 LS2 Main Nyamuk-nyamukan
98 LS2 Mimpi Buruk
99 LS2 Kedatangan di Rumah
100 LS2 Yang Sebenarnya
101 LS2 Pre-wedding
102 LS2 Malu Dengan Nyamuk
103 LS2 Cemburu
104 LS2 Ingin Es krim
105 LS2 Erick kenapa?
106 LS2 Erick Sakit
107 LS2 Pulang ke rumah
108 LS2 Last Chapter
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Prolog
2
Nyaman Sendiri
3
Bertamu Calon Mertua
4
Tidur di kamarnya
5
Tidur Dengannya
6
Mulai Ada Rasa
7
Menjenguknya
8
Kejujuran Raka
9
Kejujuran_Tertunda
10
Kejujuran_Tertunda ll
11
Perintah_Mama
12
Menikahlah_Denganku
13
Tawaran_Menyulitkan
14
Keputusan_Pasti
15
Kesepakatan
16
Rahasia Arini
17
Terjerat Pasal
18
Persyaratan Ke-tiga
19
Hukuman berlaku
20
Hukuman Berlaku ll
21
Bukan Karena Uang
22
Terikat dengannya
23
Pertemuan Bersama
24
Bukan Barang
25
Bukan Barang ll
26
Hari Pernikahan
27
Hari Pernikahan #2
28
Akhirnya Sah!
29
Pertama Kali Merasakan
30
Terenggut
31
Khawatir
32
Menyadarinya
33
Menyesal Telah Mengenalnya
34
Pergi Dari Hidupnya
35
Penyesalan Terlambat
36
Kedatangan Sherena
37
Mama Lisa Sakit
38
Kehidupan Baru
39
Menutup Hati
40
Mobil Mogok
41
Kesalahan Bab!
42
Dipertemukan_Walau_Menghindar
43
Apakah Kau Menganggapku?
44
Menjelaskan Salahpaham
45
Persyaratan
46
Kertas Kosong
47
Meninggalkan Noda
48
Salon-Salonan
49
Aku Mencintaimu
50
Makan_Malam
51
Bahagia Atau Sebaliknya?
52
Pengumuman!
53
Minikmati Sentuhannya
54
Cemburu?
55
Apakah Semua Berakhir?
56
Flash back
57
Keputusan Akan Berubah?
58
Sita Pingsan
59
Kabar Bahagia
60
Memperbaiki Semua
61
Konflik Pelik telah usai
62
LS 2 chapter 1
63
LS2 Suap-suapan
64
LS2 Makan Malam
65
LS2 Kemarahan Keysia
66
LS2 Menginap Bersama
67
LS2 Menjelaskan Pada Keysia
68
LS2 Memecat Nara
69
LS2
70
LS2 Kecelakaan
71
LS2 Mengantar Nara
72
LS2 Membantu Nara
73
LS2 Selisih Sita dan Erick
74
LS2 Bertemu Di Restoran.
75
LS2 Bicara Serius
76
LS2 Meluruskan Semua
77
LS2 Menyogok Security
78
LS2 Main Bola
79
LS2 Bicara Bersama
80
LS2 Periksa Kandungan
81
LS2 Berlibur (part 1)
82
LS2 Berlibur (part2)
83
LS2 Berlibur (Part 3)
84
LS2 Berlibur (part 4)
85
LS2 Will you marry me?
86
LS2 Orang Asing
87
LS2 Orang Asing (part 2)
88
LS2 Melanggar Perjanjian
89
LS2 Ketakutan
90
LS2 Ketakutan (Part 2)
91
LS2 Kedatangan Erick dan Sita
92
LS2 Menghukum Johan!
93
LS2 Menghukum Johan (part 2)
94
LS2 Kejutan Karel
95
LS2 Bulan Madu
96
LS2 Bulan Madu (part 2)
97
LS2 Main Nyamuk-nyamukan
98
LS2 Mimpi Buruk
99
LS2 Kedatangan di Rumah
100
LS2 Yang Sebenarnya
101
LS2 Pre-wedding
102
LS2 Malu Dengan Nyamuk
103
LS2 Cemburu
104
LS2 Ingin Es krim
105
LS2 Erick kenapa?
106
LS2 Erick Sakit
107
LS2 Pulang ke rumah
108
LS2 Last Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!