Tidur di kamarnya

Sita sangat canggung di antara mereka. Ia tampak tersipu malu saat teman-teman mama Lisa bertanya soal kelanjutan hubungannya dengan Erick. Posisi Sita sangat sulit, menjawab salah, tidak menjawab juga semakin salah. Sesekali perempuan itu mengode Erick melalui mata, meminta supaya Erick bisa membawanya menyingkir dari tengah ibu-ibu yang membuatnya semakin terpojok.

Tapi sepertinya Erick tampak tidak mengetahui kode dari Sita. Ia terus saja duduk dengan santai menyaksikan Sita sedang ditanyai oleh mereka.

“Udah, dong ... kasihan kalau Sita terus di kasih pertanyaan.” Mama Lisa menggeser temannya untuk duduk di sebelah Sita. “Sita sayang, pindahlah duduk di sebelah Erick. Kalau kamu terus di sini lama-lama bisa keriting menjawab pertanyaan mereka.”

“Enggak papa, tante. Sita enggak keberatan kok menjawab. Lagi pula ini pertama kalinya aku dan tante-tante semua yang ada di sini ketemu, kalau enggak malam ini kapan lagi,” ucap Sita dengan canggung.

“Tapi Sita kamu harus duduk di sebalah sana ....” desis mama Lisa dibalik katupan giginya. Ia memberi isyarat pada Sita supaya cepat berpindah dari posisinya. Karena Naina putri dari Karina berusaha duduk di dekat putranya.

Lisa segara berdiri dan menarik tangan Sita, tanpa menunggu kesiapan dari sang empu wanita itu lalu membawanya ke sebelah Erick.

Erick yang sedang memainkan ponsel itu pun terkejut saat Sita tiba-tiba di sampingnya. “Sita, ada telepon dari asistenku, aku harus pergi. Kamu enggak apa-apa, kan kalau aku tinggal sendiri di sini? Nanti setelah urusanku selesai aku akan mengantarmu pulang.” Lelaki itu berbisik, tidak terdengar oleh mama Lisa dan teman-temannya.

“Tapi aku tidak mengenal siapa pun di sini. Bagai mana mungkin kamu tinggalkan aku sendiri,” desis Sita di balik katupkan giginya.

“Aduh kalian ini serasi banget sih ... jadi teringat masa dulu. Sita cantik dan Erick ganteng, kalian pasangan luar biasa.” Salah satu seorang memuji sehingga membuat pipi Sita bersemu malu.

Sedangkan Karina dan Naina putrinya memandang sinis. Seperti sudah muak dengan pemandangan di hadapan mereka. Karina yang sedari kedatangan Sita tidak nyaman akhirnya wanita itu beranjak dari sofa yang ia duduki.

“Maaf ya Jeng, aku harus pulang. Ada urusan mendadak yang aku lupa kerjakan.”

“Kenapa buru-buru sekali, kita kan belum selesai,” balas mama Lisa.

Ibu-ibu di sana juga turut menanyakan. Karena tidak biasanya Karina meninggalkan arisan untuk pergi lebih dulu. Mama Lisa tahu penyebabnya karina ingin pergi pasti karena temannya itu merasa tidak nyaman dengan adanya Sita.

“Baiklah Jeng, kalau kamu mau pulang enggak apa-apa. Lagi pula urusan kan lebih penting dari pada arisan kita yang unfaedah ini,” kelakar mama Lisa membuat teman-temannya tertawa.

Tidak selang beberapa lama Karina dan putrinya pergi. Setelah mereka tidak ada Erick meminta izin pada mama Lisa akan pergi menemui orang penting yang tidak bisa di tunda lagi.

Meski dengan berat hati Sita rela ditinggal Erick sendiri dengan mama Lisa. Meski tampak garing di antara obrolan ibu-ibu itu ia bisa menyesuaikan pembicaraan mereka. Hingga akhirnya satu per satu dari mereka pergi untuk pulang ke rumah masing-masing.

Hanya tinggal Sita dan mama Lisa yang ada di dalam rumah itu. Dan beberapa pelayanan sedang membersihkan sisa-sisa dari ibu-ibu arisan barusan.

“Tante, sepertinya Sita harus pulang. Ini sudah larut malam, besok aku harus bekerja.” Sita memandang jam tangannya tampak risau.

“Tapi ... apa sebaiknya kita tidak menunggu Erick? Mungkin sebentar lagi dia pulang. Lagian ini kan sudah malam, sopir mama juga sudah pulang.”

“Enggak masalah kok, tante. Sita bisa pulang naik taxi.” Sita berucap sembari tersenyum. Supaya mama Lisa tidak tersinggung dengan ucapannya.

“Baiklah, ayo kuantar sampai depan.” Mama Lisa merangkul Sita dari samping lalu menggandeng ke luar.

Tapi sangat disayangkan kilatan petir membelah langit kelabu yang tertutup awan. Sebelum Sita melangkah ke gerbang hujan pun turun dengan sangat deras.

“Sepertinya malam ini kamu harus tidur di sini. Tidak mungkin kamu pulang saat hujan badai sepertinya ini. Lagi pula Erick sepertinya tidak bisa pulang, ayo masuk!” Mama Lisa kembali menggandeng Sita ke dalam rumah.

Sita merasa kakinya tersangkut jangkar. Dengan berat hati ia harus tetap tinggal untuk malam ini. Sita menyalahkan badai kenapa harus turun sekarang? Gadis itu menarik napas lalu membuangnya kasar, mengikuti mama Anna dari belakang menuju salah satu kamar yang terletak di lantai dua.

“Silakan, Sita masuklah. Untuk malam ini kamu tidurlah di sini. Nanti aku akan menyuruh pelayan bawakan pakaian, ada beberapa piama putriku yang belum terpakai.”

“Jadi selama ini tante punya anak perempuan?” tanya Sita. Karena selama ini ia tidak mengetahui kalau Erick pacar pura-puranya itu mempunyai seorang adik atau kakak.

Mama Lisa tersenyum, sepertinya ia harus menjelaskan karena Sita tidak lama lagi akan menjadi bagian dari keluarganya. “Jadi Erick selama ini belum pernah cerita ke kamu kalau dia punya seorang adik? Anak itu memang keterlaluan.” Lisa menggeleng tidak habis pikir.

Bagai mana bisa bercerita, kalau sedangkan hubungan mereka tidak sedekat itu. Sita tampak tersenyum palsu tapi tidak mengurangi keeleganannya.

“Putri Mama, adiknya Erick selama ini masih menimba ilmu di nagara Australia. Dia pasti senang kalau tau kakaknya sudah mempunyai pacar dan sebentar lagi akan menikah.”

Sita kembali tersenyum garing, ia harus mengalihkan pembicaraan yang menjuru ke pernikahan. Lagi pula mana mungkin seseorang yang tidak mempunyai perasaan dan hubungan harus menikah. Perempuan itu memutar bola mata untuk mengalihkan.

“Tante, kamar ini sepertinya bukan kamar tamu, dari segi desain interior sepertinya ini kamar laki-laki.” Mata Sita menyusuri kamar yang bernuansa abu-abu dan putih itu.

Lisa kembali tersenyum. “Ini memang bukan kamar tamu, Sita. Ini adalah kamar Erick.”

“Hah?!” Sita membulatkan mata membuktikan sebagai ekspresi terkejutnya. “Tapi ... kenapa Tante membawaku ke sini? Bukankah ada banyak kamar di rumah ini.” Sita menggaruk kepala yang tidak gatal.

“Ada, tapi belum dibersihkan. Lagi pula sepertinya Erick tidak pulang malam ini, jadi tidak usah merasa khawatir, tidurlah dengan nyenyak.”

Setidaknya Sita sedikit lega setelah mendengar kalimat mama Lisa. Ia lebih tenang karena Erick tidak pulang malam ini.

Lisa pun keluar dari kamar Erick, menyuruh pelayan membawakan piyama untuk Sita.

Setelah pelayan membawakan piyama ke kamar Sita langsung mengganti pakaiannya. Ia sudah tidak tahan menahan kantuk yang menghinggapi matanya.

“Nyaman sekali ....” gumamnya, saat merebahkan tubuhnya ke peraduan yang membuat tubuhnya memantul. Ia seolah tersihir dengan rasa nyaman di atas ranjang gadis itu pun tertidur lelap.

Buat kalian yang rajin Vote biar aku rajin upnya 💞

Terpopuler

Comments

Daratul Laila

Daratul Laila

hahaha entar ericknya pulang loech....makin seru aja ceritanya

2021-09-20

0

Dee Na

Dee Na

tiba2 ntar yg punya kamar pulang

2021-07-23

0

Maulina Kasih

Maulina Kasih

apakah endingya tetep sm erick...krn baca sinop nya erick nyebut nama wanita lain

2021-07-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Nyaman Sendiri
3 Bertamu Calon Mertua
4 Tidur di kamarnya
5 Tidur Dengannya
6 Mulai Ada Rasa
7 Menjenguknya
8 Kejujuran Raka
9 Kejujuran_Tertunda
10 Kejujuran_Tertunda ll
11 Perintah_Mama
12 Menikahlah_Denganku
13 Tawaran_Menyulitkan
14 Keputusan_Pasti
15 Kesepakatan
16 Rahasia Arini
17 Terjerat Pasal
18 Persyaratan Ke-tiga
19 Hukuman berlaku
20 Hukuman Berlaku ll
21 Bukan Karena Uang
22 Terikat dengannya
23 Pertemuan Bersama
24 Bukan Barang
25 Bukan Barang ll
26 Hari Pernikahan
27 Hari Pernikahan #2
28 Akhirnya Sah!
29 Pertama Kali Merasakan
30 Terenggut
31 Khawatir
32 Menyadarinya
33 Menyesal Telah Mengenalnya
34 Pergi Dari Hidupnya
35 Penyesalan Terlambat
36 Kedatangan Sherena
37 Mama Lisa Sakit
38 Kehidupan Baru
39 Menutup Hati
40 Mobil Mogok
41 Kesalahan Bab!
42 Dipertemukan_Walau_Menghindar
43 Apakah Kau Menganggapku?
44 Menjelaskan Salahpaham
45 Persyaratan
46 Kertas Kosong
47 Meninggalkan Noda
48 Salon-Salonan
49 Aku Mencintaimu
50 Makan_Malam
51 Bahagia Atau Sebaliknya?
52 Pengumuman!
53 Minikmati Sentuhannya
54 Cemburu?
55 Apakah Semua Berakhir?
56 Flash back
57 Keputusan Akan Berubah?
58 Sita Pingsan
59 Kabar Bahagia
60 Memperbaiki Semua
61 Konflik Pelik telah usai
62 LS 2 chapter 1
63 LS2 Suap-suapan
64 LS2 Makan Malam
65 LS2 Kemarahan Keysia
66 LS2 Menginap Bersama
67 LS2 Menjelaskan Pada Keysia
68 LS2 Memecat Nara
69 LS2
70 LS2 Kecelakaan
71 LS2 Mengantar Nara
72 LS2 Membantu Nara
73 LS2 Selisih Sita dan Erick
74 LS2 Bertemu Di Restoran.
75 LS2 Bicara Serius
76 LS2 Meluruskan Semua
77 LS2 Menyogok Security
78 LS2 Main Bola
79 LS2 Bicara Bersama
80 LS2 Periksa Kandungan
81 LS2 Berlibur (part 1)
82 LS2 Berlibur (part2)
83 LS2 Berlibur (Part 3)
84 LS2 Berlibur (part 4)
85 LS2 Will you marry me?
86 LS2 Orang Asing
87 LS2 Orang Asing (part 2)
88 LS2 Melanggar Perjanjian
89 LS2 Ketakutan
90 LS2 Ketakutan (Part 2)
91 LS2 Kedatangan Erick dan Sita
92 LS2 Menghukum Johan!
93 LS2 Menghukum Johan (part 2)
94 LS2 Kejutan Karel
95 LS2 Bulan Madu
96 LS2 Bulan Madu (part 2)
97 LS2 Main Nyamuk-nyamukan
98 LS2 Mimpi Buruk
99 LS2 Kedatangan di Rumah
100 LS2 Yang Sebenarnya
101 LS2 Pre-wedding
102 LS2 Malu Dengan Nyamuk
103 LS2 Cemburu
104 LS2 Ingin Es krim
105 LS2 Erick kenapa?
106 LS2 Erick Sakit
107 LS2 Pulang ke rumah
108 LS2 Last Chapter
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Prolog
2
Nyaman Sendiri
3
Bertamu Calon Mertua
4
Tidur di kamarnya
5
Tidur Dengannya
6
Mulai Ada Rasa
7
Menjenguknya
8
Kejujuran Raka
9
Kejujuran_Tertunda
10
Kejujuran_Tertunda ll
11
Perintah_Mama
12
Menikahlah_Denganku
13
Tawaran_Menyulitkan
14
Keputusan_Pasti
15
Kesepakatan
16
Rahasia Arini
17
Terjerat Pasal
18
Persyaratan Ke-tiga
19
Hukuman berlaku
20
Hukuman Berlaku ll
21
Bukan Karena Uang
22
Terikat dengannya
23
Pertemuan Bersama
24
Bukan Barang
25
Bukan Barang ll
26
Hari Pernikahan
27
Hari Pernikahan #2
28
Akhirnya Sah!
29
Pertama Kali Merasakan
30
Terenggut
31
Khawatir
32
Menyadarinya
33
Menyesal Telah Mengenalnya
34
Pergi Dari Hidupnya
35
Penyesalan Terlambat
36
Kedatangan Sherena
37
Mama Lisa Sakit
38
Kehidupan Baru
39
Menutup Hati
40
Mobil Mogok
41
Kesalahan Bab!
42
Dipertemukan_Walau_Menghindar
43
Apakah Kau Menganggapku?
44
Menjelaskan Salahpaham
45
Persyaratan
46
Kertas Kosong
47
Meninggalkan Noda
48
Salon-Salonan
49
Aku Mencintaimu
50
Makan_Malam
51
Bahagia Atau Sebaliknya?
52
Pengumuman!
53
Minikmati Sentuhannya
54
Cemburu?
55
Apakah Semua Berakhir?
56
Flash back
57
Keputusan Akan Berubah?
58
Sita Pingsan
59
Kabar Bahagia
60
Memperbaiki Semua
61
Konflik Pelik telah usai
62
LS 2 chapter 1
63
LS2 Suap-suapan
64
LS2 Makan Malam
65
LS2 Kemarahan Keysia
66
LS2 Menginap Bersama
67
LS2 Menjelaskan Pada Keysia
68
LS2 Memecat Nara
69
LS2
70
LS2 Kecelakaan
71
LS2 Mengantar Nara
72
LS2 Membantu Nara
73
LS2 Selisih Sita dan Erick
74
LS2 Bertemu Di Restoran.
75
LS2 Bicara Serius
76
LS2 Meluruskan Semua
77
LS2 Menyogok Security
78
LS2 Main Bola
79
LS2 Bicara Bersama
80
LS2 Periksa Kandungan
81
LS2 Berlibur (part 1)
82
LS2 Berlibur (part2)
83
LS2 Berlibur (Part 3)
84
LS2 Berlibur (part 4)
85
LS2 Will you marry me?
86
LS2 Orang Asing
87
LS2 Orang Asing (part 2)
88
LS2 Melanggar Perjanjian
89
LS2 Ketakutan
90
LS2 Ketakutan (Part 2)
91
LS2 Kedatangan Erick dan Sita
92
LS2 Menghukum Johan!
93
LS2 Menghukum Johan (part 2)
94
LS2 Kejutan Karel
95
LS2 Bulan Madu
96
LS2 Bulan Madu (part 2)
97
LS2 Main Nyamuk-nyamukan
98
LS2 Mimpi Buruk
99
LS2 Kedatangan di Rumah
100
LS2 Yang Sebenarnya
101
LS2 Pre-wedding
102
LS2 Malu Dengan Nyamuk
103
LS2 Cemburu
104
LS2 Ingin Es krim
105
LS2 Erick kenapa?
106
LS2 Erick Sakit
107
LS2 Pulang ke rumah
108
LS2 Last Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!