Ayah Dan Anak Baru

Kerajaan Erundil adalah kerajaan terkaya yang pernah ada. Pemimpin Kerajaan Erundil adalah Alvart Raelyst. Putra Ketiga dari Raja sebelumnya, yang berhasil memenuhi kriteria untuk penjadi pemimpin Erundil masa kini.

Raja Alvart Raelyst dianugrahi seorang Putri setelah 15 tahun pernikahannya. Putri tersebut bernama Andralia Raelyst. Andralia, tumbuh dengan manjaan Para Pelayan. Apapun keinginannya, akan selalu dikabulkan oleh mereka, begitupun dengan Ayahnya.

"Andralia ingin punya teman laki-laki. Tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dengan Andralia. Andralia, ingin dia bisa memanjat pohon tinggi untuk mengambilkan bunga di hutan sana!"

Atas keinginan Sang Putri, Raja Erundil, Alvart Raelyst memerintahkan orang kepercayaannya, Kyle Beasley untuk mencari bocah sesuai dengan keinginan Putri tercintanya.

Kyle melewati tiga minggu sulitnya untuk mencari bocah yang sesuai dengan permintaan Sang Putri.

"Panjat tebing tinggi itu. Dan cari bunga ungu di tebing sana. Kalau gagal, aku membunuhmu" Perintah Kyle.

Jantung Lucian berdentum dengan kencang. Dia segera berlari di hutan yang penuh dengan semak liat tanpa alas kaki. Dia mulai mencengkramkan tangannya dengan kuat di bebatuan tebing dan Kyle melihat Lucian sudah seperti terbiasa memanjat tebing tinggi.

"Baguslah, aku tidak perlu kesulitan mencari bocah lagi" Lirih Kyle sambil memperhatikan setiap langkah dan tangan Lucian.

...♧♧♧...

Napas Lucian seakan hampir habis. Dia masih teringat dengan bagaimana wajah Ibunya saat pedang sudah di hunuskan. Dia kembali tersenyum dengan lebar.

"Ini artinya, aku bisa bebaskan?"

"Apa setelah ini, aku bisa tidur dengan nyaman?"

"Apa setelah ini aku bisa makan tanpa memikirkan orang lain?"

Pikiran Lucian berada di tempat lain. Meski begitu, dia tau berada di mana dan apa tujuannya. Bunga kecil berwarna ungu dengan pangkal kelopak yang berwarna kuning hampir putih terlihat. Dia dengan semangat yang mengebu-gebu, segera memanjat ke arah bunga ungu itu.

"Bunga yang cantik" Lirihnya saat melihat titik hitam di pangkal kelopak bunga itu. Dia mencabut tanaman berbunga ungu itu tanpa dosa dan menyelipkan batang-akarnya di ikat pinggang yang dia kenakan.

Lucian melihat ke bawah. Ternyata dia cukup tinggi memanjat. Dia turun memperhatikan langkahnya.

Sampai di bawah, dia segera berlari ke arah Kyle yang menunggunya. "Tuan! Lihat ini! Apa benar ini bunga yang Anda inginkan?!" Tanya Lucian dengan semangat dan mengulurkan tanaman bunga ungu itu.

Kyle melihat bunga itu dengan dekat, tanpa menyentuhnya.

"Bagus, ini bunga Violet. Bisa digunakan untuk aroma terapi. Sekarang, ikuti aku" Ucap Kyle.

"Kemana, Tuan?" Tanya ragu Lucian.

"Menemui Baginda di Istana"

GLUGH!

Lucian menelan ludah.

Lantai marmer terasa begiti dingin saat telapak kaki Lucian mengijaknya. Dia masih menggunakan pakaian yang lusuh. Bisik-bisik Pelayan terdengar di telinga Lucian yang tajam.

"Siapa anak yang Kolonel bawa?"

"Lihatlah warna matanya, bukankah itu unik?"

"Apa itu anak Kolonel? Warna rambut dan aura mereka hampir sama"

Kyle langsung melihat ke arah Pelayan yang berbisik 'itu anak Kolonel'. Pelayan yang mengibah itu langsung menunjukkan senyuman lebarnya saat melihat kening Kyle berkerut.

"Kami bercanda" Ucap mereka sambil terkekeh.

Lucian terkejut mendengar Pelayan yang bercanda dengan Kyle. "Apa mereka tidak takut dengan orang itu?" Tanya batin Lucian sambil membuntuti Kyle dari belakang.

Kyle sampai di depan ruang pribadi Alvart.

TOCK! TOCK!

Kyle mengetuk pintu itu sambil berkata, "Baginda, Saya izin masuk"

Kedua mata Lucian terbelalak lebar. Jantungnya berdegup dengan kencang saat pintu kayu dengan ukiran mewah itu di buka oleh Kyle.

Sosok pria berambut perak terlihat sedang duduk di sana sambil melihat gulungan kertas di sana. Dia Alvart Raelyst, Raja Erundil.

"Akhirnya kau pulang juga, Kyle. Apa kau sudah menyerah mencari boc-" Alvart langsung berhenti berbicara saat melihat bocah berambut hitam legam dengam mata merah di belakang Kyle, yang memegang tanaman dari tebing.

Alvart melihat pakaian Lucian yang memprihatinkan. Tubuhnya juga kurus.

"Saya membawa anak yang Putri Andralia inginkan" Ucap Kyle.

Alvart langsung berdiri dan memastikan bocah yang dia lihat itu sekali lagi. Alvart melihat lengan kurus Lucian.

"Jangan bercanda. Bagaimana bisa lengan kecilnya menahan beban tubuhnya saat memanjat?" Tanya Alvart tak percaya.

"Saya sudah mengujinya sendiri. Dia sudah memanjat tebing hutan untuk mengambil bunga violet itu" Jawab Kyle.

Alvart melihat ke arah Lucian dengan melongo. "Bocah kecil kurus ini memanjat tebing hutan yang hampir setinggi 85 meter itu?" Tanya Alvart.

Kyle mengangguk.

Alvart kembali berdiri tegak dan menarik kera Kyle.

Lucian menelan ludah melihatnya.

"Astaga, siapa yang menyuruh bocah besar ini untuk menguji bocah sekecil itu memanjat tebing berbahaya!" Tegas Alvart sambil memukul paha Kyle.

Kyle mengalihkan pandangannya.

Mata biru Alvart menyipit. "Hei, siapa yang menyuruhmu mengalihkan pandanganmu, bocah besar?" Tanya Alvart.

Lucian lagi-lagi melongo melihat pria menyeramkan yang di takuti oleh orang-orang di luar sana bisa sejinak itu di dalam istana.

Alvart menghela napas dan mengelengkan kepalanya. Dia melihat bocah berambut hitam legam itu.

"Siapa namamu?" Tanya Alvart sambil tersenyum.

"Lucian, Baginda" Jawab Lucian sambil menundukkan pandangannya.

"Baiklah, apa orang tuamu tidak keberatan kalau kamu tinggal di sini untuk sementara waktu?" Tanya Alvart.

Lucian melihat ke arah Kyle. Kyle segera mengalihkan pandangannya begitu mata mereka berkontak.

"Apa yang terjadi?" Tanya Alvart.

"Ibu saya, baru saja dibunuh Kolonel" Adu Lucian.

Alvart melongo untuk sekali lagi sambil melihat Kyle yang tak berani melihatnya.

"Kyle,.... Apa yang ku dengar barusan?" Tanya Alvart sambil berusaha mendapatkan pandangan Kyle.

Kyle terus menghindari tatapan mata Alvart. "Saya tidak menyukai Ibunya. Dia orang tua yang kasar dan juga, sedikit ngelunjak" Jawab Kyle sambil mengerak-gerakkan kepalanya ke segala arah.

"Kyle.... Hukuman apa yang pantas ku berikan untukmu?" Tanya Alvart.

Kyle di buat termenung dan menunduk oleh Alvart. Di sana, Lucian merasa kasihan kepada Kolonel berusia 28 tahun itu.

"Baginda, saya tidak merasa sedih atas kematian Ibu saya. Ini membuat saya sedikit terbebas. Saya berterima kasih kepada Kolonel yang membawa saya" Lucian membungkuk di hadapan Alvard.

Alvart dibuat bungkam oleh Lucian. Ujung bibirnya berkedut. "Akh, kenapa aku harus bertemu Kyle versi 2?" Batin Alvart menahan air matanya.

Alvart menepuk pundak Lucian. "Bocah ini benar-benar kurus" Batinnya.

"Tetap saja. Kyle aku menghukummu" Ucap Alvart.

Kyle melihat ke arah Lucian dengan lemas. "Saya...menerima hukuman Anda..." Ucap lemas Kyle.

Alvart mengambil napas panjang. "Aku menghukummu untuk menjadi Ayah bocah ini. Dengan begitu, aku memaafkanmu" Ucap Alvart sambil melipat lengannya di depan dada.

Kyle terkejut. Begitu pula dengan Lucian. "Saya?" Tanya Kyle.

"Ya, aku akan memberimu uang tunjangan" Jawab Alvart.

"Tidak mau" Ucap Kyle menolak penawaran itu.

"Kenapa? Memang apa lagi yang kau inginkan?" Tanya Alvart.

"Beri saya keleluasaan bekerja dengan Anda. Jangan menyuruh saya untuk cuti" Pinta Kyle.

Alvart sudah tidak kuat menahan air matanya. "Terserah. Kau mendapatkan apapun yang kau mau" Ucap lemas Alvart. Dia sudah tidak terkejut dengan permintaan aneh dari Kyle selama ini.

Kyle melihat Lucian yang melihatnya.

"Panggil aku Ayah mulai sekarang" Ucap Kyle kepada Lucian.

"Tidak mau" Jawab Lucian dengan cepat.

"Kenapa?!" Tanya Kyle terkejut sekaligus khawatir dengan ucapan Lucian.

"Kau terlihat sangat muda" Jawab Lucian.

"Aku memang muda. Tapi, aku punya banyak uang" Jawab Kyle.

Mata Lucian langsung berbinar. "Baik! Ayah! Aku mau jadi anakmu!" Jawab Lucian dengan riang dan tersenyum lebar.

"Bagus anakku" Jawab Kyle.

Alvart sudah mencair di sana. Dia tidak tau harus bagaimana menghadapi dua manusia itu di masa depan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!