Bab 5: Jordan Terluka

"Papa benar-benar tidak habis pikir dengan mamamu, bisa-bisanya dia bersikeras ingin membuatmu dan Celine bercerai," ucap Hans William dengan ekspresi kesal, mengungkapkan kekecewaannya pada istrinya.

Jordan terdiam, matanya memancarkan kebingungan dan kekecewaan. "Aku sudah tau? Apa yang Mama katakan padamu?" tanyanya, suaranya terdengar penuh dengan rasa ingin tau.

Hans menggelengkan kepala dengan sedih. "Dia pikir kebahagiaanmu tergantung pada keturunan. Tapi Papa tidak setuju. Kebahagiaanmu lebih dari sekadar memiliki anak. Kau harus berbicara dengannya, Jordan. Jangan biarkan rencananya merusak pernikahan kalian."

Jordan mengangguk, mencerna kata-kata ayahnya dengan serius. "Terima kasih, Pa. Aku akan bicara dengan Mama," ucapnya, berjanji untuk memperjuangkan kebahagiaannya dengan Celine. Jordan tidak akan membiarkan siapapun menghancurkan rumah tangganya, meskipun itu ibunya sendiri.

Dan jujur saja, Jordan sangat marah dan kecewa atas tindakan ibunya. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan wanita itu, bagaimana bisa dia ingin mengorbankan kebahagiaannya hanya demi egonya.

Rasanya seperti kepercayaannya pada ibunya hancur seketika, dan dia merasa terkhianati oleh orang yang seharusnya memberikan dukungan dan cinta.

Dia akan menegaskan bahwa kebahagiaannya bersama Celine tidak boleh diatur oleh keinginan egois orang lain.

Obrolan Jordan dan Tuan Hans terus berlanjut, saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari perusahaan milik Jordan.

"Terkadang aku bertanya-tanya, apa yang dipikirkan Mama," ujar Jordan sambil mengaduk-aduk kopi.

Tuan Hans mengangguk setuju, "Papa juga, Mamamu benar-benar sudah berubah. Tapi kau harus ingat, cinta sejati tidak pernah berkompromi. Kalian berdua harus bersama-sama melawan rintangan ini."

Jordan mengangguk, merasa lega mendapat dukungan dari ayahnya. "Aku akan melakukannya, Pa. Aku tidak akan membiarkan ego seseorang merusak hubungan kami. Karena tidak ada yang lebih penting bagiku selain kebahagiaan Celine.

Setelah hampir satu jam berbicara, Jordan dan Tuan Hans memutuskan untuk meninggalkan kafe tempat mereka bertemu. Mereka berpisah, dan kembali pada kesibukan masing-masing dengan pikiran yang lebih jernih. Jordan terutama.

🌺🌺🌺

Jordan menghampiri Celine di butiknya, membawa beberapa cup kopi untuk Celine dan para pegawai. Senyum lebar Celine saat melayani pelanggan membuat hati Jordan hangat. Setelah satu minggu, akhirnya dia melihat lagi senyum lebar Celine yang ia rindukan.

"Sayang," panggil Jordan dengan penuh kehangatan. Senyum lebar Celine tampak di sudut bibirnya ketika melihat kedatangan suami tercintanya.

Celine meminta pegawainya untuk menggantikan posisinya lalu menghampiri Jordan. "Ge, kau datang?" serunya di tengah langkah, Celine terlihat sangat bahagia.

"Aku habis bertemu Papa terus ke sini. Sudah makan siang?" tanya Jordan. Celine menggeleng. "Ayo makan siang bersama." dia mengulurkan tangannya pada Celine, yang kemudian disambut hangat olehnya. kemudian mereka berdua berjalan beriringan meninggalkan butik milik Celine.

.

.

Suasana restoran begitu tenang, dihiasi oleh aroma makanan yang lezat dan lampu-lampu redup yang menciptakan aura romantis. Para pelayan menyambut dengan hangat, tersenyum ramah saat membawa hidangan mereka.

Celine dan Jordan memilih meja di dekat jendela, ingin menikmati pemandangan kota yang sibuk di siang hari. Mereka duduk bersama, "Ge, kau ingin memesan apa?" Tanya Celine sambil membolak-balik buku menu. Saat ini mereka berada di restoran Italia.

Jordan menyunggingkan senyum, memperhatikan Celine dengan penuh kehangatan. "Aku ingin mencoba pasta carbonara, kau sendiri," jawabnya sambil menatap menu.

Celine mengangguk, kemudian pelayan mencatat pesanan Jordan. "Baiklah, kalau begitu aku akan memesan pizza margherita saja," ucapnya dengan senyum. Mereka berdua menikmati momen di restoran, menunggu hidangan favorit mereka datang sambil menikmati kebersamaan.

Mereka menyantap makan siangnya dengan tenang, menikmati setiap suap hidangan Italia yang lezat. Suasana restoran yang nyaman dan pemandangan kota yang indah menambah kesempurnaan momen bersama mereka.

🌺🌺🌺

Kabar tentang kepulangan Rossa dari luar negeri telah sampai ke telinga Nyonya Tamara. Rossa sendiri adalah orang yang ingin dia jodohkan dengan Jordan. Jika putranya menolak untuk meninggalkan Celine, maka dia akan meminta Jordan menjadikan Rossa istri kedua.

"Mau kemana kau?" Langkah Tamara yang hendak memasuki mobil mewahnya dihentikan oleh Hans William, yang baru saja kembali dari bertemu dengan Jordan.

Tamara tersenyum lebar. "Rossa sudah kembali dari luar negeri, dan aku berencana untuk bertemu dengannya,"

"Untuk apa?" Hans William menyela ucapan istrinya, matanya menyiratkan kekhawatiran. "Ingin memintanya menikah dengan Jordan? Jangan bermimpi, Tamara. Aku tidak akan membiarkan kau menghancurkan rumah tangga Celine dan Jordan."

Tamara menatap suaminya dengan tajam. "Memisahkan mereka? Siapa bilang? Jordan harus memberikan cucu untukku, Hans. Jika tidak, dia harus menikah lagi, dan Rossa adalah pilihan yang tepat."

Hans William menggeleng, kecewa dengan sikap istrinya. "Kau benar-benar egois, Tamara. Bagaimana kau bisa hanya memikirkan keinginanmu sendiri tanpa memikirkan perasaan mereka? Jordan mencintai Celine, dia tidak akan pernah setuju dengan rencanamu itu!"

"Jordan akan setuju jika aku yang memintanya, Hans. Dia tidak punya pilihan lain," ujar Tamara, berkeras pada pendiriannya.

Hans William menatap istrinya dengan penuh penolakan. "Kau mengabaikan kebahagiaan anakmu demi ambisimu sendiri. Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan kehidupan mereka!" ucapnya dengan tegas.

Perdebatan mereka berlanjut, dipenuhi dengan ketegangan dan kekecewaan. Meskipun mereka berdua memiliki pandangan yang berbeda, namun keduanya sama-sama bertekad untuk melindungi kebahagiaan dan keutuhan rumah tangga Celine dan Jordan.

Tamara mengakhiri perdebatan dengan Hans dengan meninggalkannya. Dia masuk ke dalam mobilnya dengan emosi, tanpa mengatakan apapun lagi. Namun suasana hatinya diliputi oleh amarah yang membara.

🌺🌺🌺

Celine dan Jordan berjalan santai di trotoar jalan, bergandengan tangan, menikmati cuaca yang cerah. Tiba-tiba, sebuah ranting kayu lapuk patah dan meluncur ke arah Celine. Tanpa berpikir dua kali, Jordan melindungi Celine, tapi ranting itu justru mengenainya.

Darah segar langsung mengalir dari luka kening dan pipi Jordan, membuat Celine panik. Dia segera mengeluarkan kain dari tasnya dan menekan luka Jordan. "Ge, apa kau baik-baik saja?" serunya panik.

Jordan menahan rasa sakit, mencoba tersenyum. "Aku baik-baik saja, sayang. Jangan khawatir," ucapnya, wajahnya penuh dengan ketenangan meski terasa sakit.

Mereka berdua segera mencari bantuan medis, tetapi Celine tetap tidak bisa menahan kepanikannya. Rasanya seperti dunia mereka berdua tiba-tiba berubah menjadi kekacauan. Mereka segara mencari Klin terdekat.

.

.

Luka Jordan ditutup dengan perban, yang di keningnya dibalut perban melingkar dengan darah sedikit menetes di atas alis kanannya, sementara perban di pipinya selebar tiga jari orang dewasa. Mereka berada di klinik yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Celine duduk di samping Jordan, tangan kanannya menggenggam erat tangan Jordan yang lainnya. Wajahnya pucat dan penuh kekhawatiran. "Maafkan aku, Ge. Aku sangat panik tadi," katanya dengan suara gemetar.

Jordan tersenyum lembut, mencoba menenangkan Celine. "Tidak apa-apa, sayang. Ini bukan salahmu. Aku lega karena kau tidak terluka," ucapnya dengan lembut.

Mereka menunggu dengan tenang saat dokter merawat luka Jordan. Meskipun terasa sakit, Jordan tetap bersikap tabah, karena yang terpenting baginya adalah melindungi Celine. Karena Jordan tidak mungkin bisa memaafkan dirinya sendiri Jika sesuatu yang buruk sampai terjadi pada istrinya. karena bagi Jordan Tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan Celine.

Selanjutnya mereka diizinkan untuk pulang setelah dokter memastikan bahwa luka Jordan tidak terlalu serius. Celine merasa lega, namun tetap penuh penyesalan atas kejadian tersebut. Mereka meninggalkan klinik dengan perasaan lega, dan kejadian hari ini membuat mereka harus lebih berhati-hati di kemudian hari.

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

sri hastuti

sri hastuti

ayo papa Hans, hrs tegas pd istrimu yg gak tau diri itu, jangan smp terjadi jebakan2 kasihan celine dan Jordan
ayo Thor gak kuat aku, jd jengkel jdnya, sm mama tamara 😡😡

2024-05-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!