Anxienty!

Permulaan

Negara dengan beragam suku dan budaya, namun terpecah belah akibat lidah yang saling menyakiti.

Senjata tertajam bukanlah besi yang telah berulang kali ditempa dan dipanaskan, melainkan perwujudan dari kata-kata tidak mengenakkan hati bagi kita itu sendiri.

Singkat cerita. Tahun 2021 yang lalu, ada seseorang yang membawa unsur kesihiran di setiap desa, kota, dan pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Sesosok misterius dengan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dan menggunakan topeng-topeng yang berasal dari masing-masing suku terkenal yang ada di setiap pulau Indonesia.

Mereka kemudian memberkahi penduduk Indonesia dan pada saat itulah masalah muncul, Indonesia tidak luput dari sifat sombong sehingga mereka yang diberkati sihir yang lebih kuat dari yang lain mulai menindas dan beradu domba.

Bahkan kekejaman bermunculan dimana-mana dan fitnah beredar luas di internet.

"Mereka yang memberikan kekuatan sihir kepada penduduk Indonesia pasti orang Indonesia dan berasal dari salahsatu dari 5 pulau besar, yaitu Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua"

Nusa tenggara Timur dan Barat menjadi satu pada pulau Jawa karena mereka hanya netral terhadap konflik yang terjadi.

Sehingga Petinggi dan yang terkuat dari 5 pulau Indonesia memutuskan hubungan dengan pulau lain.

Mereka membuat dinding sihir yang khusus serta yang mengejutkannya lagi, 5 Pulau besar mengapung di udara sehingga keluar dari permukaan air.

Sejak saat itu, dunia tak lagi sama.

...12 MEI 2023...

Berada disekolah SMA. Menikmati kehidupan santainya di kelas 2 yang kini seorang lelaki bernama Celis Von D'e mengambil jurusan Swordmaster.

Sebelumnya, jurusan SMA adalah IPA DAN IPS—sekarang sudah berganti menjadi Swordmaster dan Wizards.

Kelas Celis berada di paling ujung. Dikenal sebagai kelas paling buruk, lemah, dan miskin.

"Aku benci kelas ini," ucapnya dalam hati.

Kelas ini hanya berisikan empat orang dan Celis salah satunya. Celis duduk di kursi paling ujung belakang. Wajar saja... isinya hanya kalangan atas yang suka menindas kaum yang berada di bawahnya.

Mereka adalah BSK, Geng yang lemah dan sangat sombong. Hanya bisa menindas yang lebih lemah dari mereka. Kelompok ini terdiri dari:

Eja, pria kurus tinggi pas-pasan namun memiliki power yang ngeri.

Yohan, pria kurus pendek dengan rambut pirangnya. Dia hanyalah kroco, namun memiliki pengetahuan stalker yang luar biasa.

Dan Rehan, pria gemuk dengan bau badan yang sangat menjijikkan. Dia sering dimanfaatkan karena memiliki kekayaan yang melimpah.

Itulah isi dari kelas 2 Swordmaster paling buruk ini. Hanya terdapat empat orang, bahkan guru saja enggan datang ke kelas ini saking buruknya.

Aku adalah yang terlemah di antara mereka. Karena aku tak memiliki bakat atau apapun.

"Woi Celis, minta uang dong," ancam Rehan dengan membuka tangannya ke arah Celis.

"Hahahaa, jangan gitu dong Rehan. Kau tau kan dia tu anak yatim, hahahaa..." Eja terus menerus menendang-nendang Celis hingga terjatuh kelantai dan masih melanjutkannya.

"Kasian yatim, hahahaa..." Yohan mengejeknya juga dengan sekali tendangan keras yang menghantam kepala Celis.

Mereka menertawakan kekurangan Celis.

Yah... begitulah keseharian Celis di sekolah. hanya diam pada kepurukannya, Di-bully trio kroco, dan dicaci-maki oleh mereka.

Celis diinjak-injak terus-terusan oleh Eja.

"Apa aku dilahirkan untuk dijadikan pijakan orang? Selalu aja dijadikan bahan bully orang," ucap Celis dalam benaknya.

Dalam keadaan terpojok seperti ini, pikiran Celis menjadi kosong sesaat.

"Tolol, bajingan, kroco, lemah, yatim, mati saja sana!!"

Mereka duduk dan hanya menertawakan Eja yang sedang mem-Bully Celis.

Yah, dia mengatakan fakta. Jadi, aku tidak perlu melawannya.

Pikiran Celis yang awalnya kosong, tiba-tiba ia jadi teringat Chattingan-nya dengan seseorang di masa lalu.

Eja mundur perlahan, dan Celis bangkit dari sujudnya.

"Hoho, dah berani?"

"Kalian bertiga berisik, dasar Kroco," Celis mengatakannya dengan sinis dan tersenyum jahat.

Mereka merasa terhina. Rehan dan Yohan beranjak dari tempat duduk, kemudian menyinggahi Celis.

Mereka mengatur posisi dari tiga arah yang berbeda.

Celis terkepung.

Celis dan Eja saling menatap.

Yohan datang untuk mengunci leher Celis.

Eja secara bertubi-tubi menghajar muka Celis.

Sedangkan Rehan lagi men-transfer uang ke penjaga CCTV.

Jika tidak melakukan penyuapan, mereka bertiga akan dihukum karena tindakan bullying.

Di ruang CCTV, penjaga CCTV menonton Celis habis-habisan ditonjok oleh Eja. Hp-nya bergetar di meja, menandakan uang itu telah sampai kepadanya.

"Kalo semua kelas punya otak kopong kayak Rehan mungkin aku udah kaya, hahahaa."

Sesaat setelahnya bell pulang berbunyi.

"Cih, gada perlawanan dek."

Celis babak belur, dan mereka meninggalkannya.

Seperti biasa, Celis selalu pulang paling terakhir.

Ia melihat ke arah jam dinding di lorong kelas.

16.27

"Aku masih ada ga ya obat bengkak ini?" Sambil memegang pipi dan matanya yang bengkak.

Celis pun sampai di rumahnya. Dia mencari kotak P3K, namun tampaknya sudah habis dan tidak ada obat yang tersisa.

"Adoh, mana gada duit lagi buat belinya. Coba cari di kamar situ ah."

Celis sampai di depan pintu.

Membuka pintu.

Terlihat, keadaan kamarnya tersusun rapi dan sangat bersih, karena Celis merawatnya dengan baik dan benar.

"Di mana ya, aku ga pernah si. Bongkar-bongkar di kamar orangtua angkatku."

Celis membuka laci meja dan lemari bajunya. Namun, Ia tak menemukan apapun.

"Duh, masa gada."

Seketika melihat ke kasur.

"Mungkin di sana ya."

Celis memasukkan tangannya ke bawah kasur. Dia mulai meraba-raba supaya dapat merasakan sesuatu di bawah kasur itu.

Dia mendapatkannya.

"Ha, dapat!"

Menariknya keluar.

Tetapi yang ia temukan bukan kotak P3K, melainkan peti panjang misterius yang sangat berdebu.

"Apa ini?" Celis tampak sangat asing dengan benda itu.

Ketika ia membukanya, ternyata peti itu berisikan sebuah katana dengan sarung hitam.

"Katana?"

Dia mengangkatnya, mengira itu berat ternyata ringan sekali.

"Ringan anjay, apa ini terbuat dari besi?"

Saat menarik pedang itu dari sarungnya...

... tiba-tiba kekhawatiran dan rasa takut yang intens Celis kambuh. Yah... dia memiliki riwayat penyakit Anxienty.

Anxiety sendiri adalah perasaan khawatir, cemas, atau takut yang berlebihan dan tidak terkendali. Ini bisa mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Anxiety bisa berupa gejala fisik seperti jantung berdebar, keringat berlebihan, atau gejala psikologis seperti perasaan takut atau khawatir yang tidak rasional.

Napas Celis tersengal-sengal, berkeringat, dan ia merasa sangat lelah. Celis tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Dia kebingungan bagaimana bisa penyakitnya kambuh.

"Gyah..!!! penyakitku..!!"

Tampak, seperti ada sesuatu di uluh hatinya.

Cahaya putih yang keluar dari uluh hati Celis, bersamaan dengan pedangnya merespon, mengeluarkan bayangan hitam pekat di bilahnya.

Bayangan hitam itu kemudian menyerap cahaya putih dan melahapnya hingga menjadi Cahaya hitam.

Cahaya hitam lalu masuk lagi ke dalam uluh hati Celis.

Celis berlutut, dan mengontrol napasnya.

"Apa-apaan coba, apa itu tadi? Cahaya putih tadi itu apa?"

Celis menoleh ke arah kaca lemari...

... dia pulih.

"Hah?!"

Celis berdiri dan menutupi pedang itu ke sarungnya.

Menatap dirinya di depan kaca dengan rasa aneh namun bangga.