Pak Ben Takut

Esok harinya Anisa kuliah seperti biasa. Dan siangnya juga Anisa bekerja di kantor Pak Ben. Selama seminggu berjalan dengan lancar. Tapi setelah jalan seminggu Anisa merasakan ada yang berubah dari Pak Ben. Pak Ben jadi makin baik dan perhatian padanya.

"Nanti saya telat ke kantor. Kamu di kantor sendiri ngga papa kan," Pak Ben berkata saat Anisa baru selesai membantu Pak Ben mengumpulkan kertas tugas mahasiswa.

"Iya Pak ngga papa."

"Kamu jangan lupa makan. takut nanti sakit kalau sampai telat makan," Anisa hanya mengangguk.

Setelah itu Anisa balik ke bangku nya. Anggi langsung bertanya Pak Ben bicara apa karena Anisa lama di depan.

"Dia menyuruhku jangan lupa makan siang," jawab Anisa sambil tersenyum tipis dan merapikan bukunya di meja.

"Apa serius!?" Anggi terlihat kaget.

"sutt... jangan kencang kencang. Kamu ngapain sih Nggi."

Pak Ben sebelum pergi dari kelas melihat ke Anisa dan Anggi yang terlihat ribut. Anggi dan Anisa langsung diam saat melihat Pak Ben menatap keduanya.

Setelah Pak Ben keluar, Anggi tertawa kencang. Anisa langsung menutup mulut Anggi dengan tangannya.

"Kamu ngapain sih tertawa gitu Nggi?"

"Aku benar benar merasa lucu Nis. orang yang kemarin kamu bilang galak dan nyebelin, sekarang bisa perhatian gitu sama kamu."

"Ya mungkin dia ngga mau aku sakit. Kan kalau aku sakit nanti ngga ada yang bantuin dirinya di kantor."

"Tapi sepertinya ini perhatiannya beda loh Nis. Awas ya kamu hati hati nanti bisa cinta loh. Ingat dulu perkataanmu yang bilang ngga mungkin. Sekarang jadi berubah kan."

"Aku juga ngga tau Nggi. sekarang kalau sama dia tuh rasanya gimana gitu. Ada rasa senangnya."

"Wah ternyata Pak Duda Meresahkan ya. Bisa membuat hati seorang Anisa jadi berbunga gitu."

"Sudah ah jangan bahas itu terus. Ayo kita ke kantin aja. Kita beli es biar otak kita lebih segar."

Keduanya pun ke kantin untuk beli minuman dingin.

Pulang kuliah, Anisa membawa mobilnya menuju tempat kerjanya. Sampai di kantor Anisa menuju ruangan Pak Ben. Saat menunggu lif, Anisa tidak sendiri. Ada dua wanita yang sedang menunggu lif juga.

"Dia kan sekertaris Pak Ben."

"Masa sih. Kok bisa Pak Ben mempekerjakan anak muda gitu."

"Iya. Sepertinya ada orang dalam deh. Soalnya dia kerjanya juga setengah hari doang."

"Wah enak banget."

"Iya. Dan dengar dengar dia masih kuliah."

"Pantas. Jangan jangan dia beby sugar Pak Ben lagi."

"Sutt... Jangan sembarangan bicara."

Anisa sebenarnya mendengar pembicaraan dua wanita itu. Tapi Anisa tidak mempedulikannya, Anisa tipe orang yang cuek. Kalau dirinya tidak merasa Anisa tidak peduli dengan omongan orang. Saat pintu lif terbuka, dua wanita itu masuk. Sedang Anisa tidak mau masuk karena ada dua wanita suka gosip.

Anisa naik lif selanjutnya. Sampai tempat kerjanya, Anisa langsung bekerja. Sedang Pak Ben rupanya pergi ke rumah Tante Maya untuk menjemput Quin. suster Quin sedang pulang kampung. Jadi Quin di jaga Tante Maya.

"Makasih ya Mah, sudah jagain Quin."

"Iya. Kamu ngga usah berterimakasih. Quin kan cucu Mamah. Jadi Mama ya harus ikut adil jagain kalau kamu sedang tidak bisa."

Setelah pamitan, Pak Ben mengajak Quin untuk pulang.

Di kantor Pak Ben kedatangan Papah Anisa. Papah Anisa rupanya mampir ke kantor Pak Ben setelah tadi habis pergi ke kantor Papahnya Pak Ben.

Papah Anisa menelfon Pak Ben. Untuk memberi tau kalau sudah ada di kantornya.

"Halo."

"Iya halo Om."

"Ben, saya sudah di kantor kamu. Kamu ada di ruangan kan?"

"Apa Om!?

"Apa Om! Om ada di kantor Ben?"

"Iya. Tadi Om habis dari kantor Papah mu. karena Om lewat kantormu, jadi Om mampir ke sini."

"Oh gitu Om. Maaf Om saya ada di luar, gimana kalau Om bertemu Ben nya besok saja. Soalnya saya sedang di jalan mau antar Quin pulang."

"Oh gitu. Ya sudah kalau kamu ngga ada, Om pulang aja."

"I ...iya Om."

Telfon lalu di matikan. Pak Ben bernafas lega karena Papah Anisa tidak sampai masuk ke ruang kerjanya. Rupanya Pak Ben takut kalau Anisa bertemu dengan Papah nya. Karena setau Pak Ben itu, Anisa adalah simpanan Papahnya sendiri.

Pak Ben juga menelfon Resepsionis untuk memberi tau. Tamu yang datang mencarinya di suruh besok saja. Karena Ben akan datang telat.

"Dan satu lagi. Jangan ada tamu yang boleh masuk ke dalam ruangan saya. selama saya belum datang. mengerti?"

"Baik Pak, saya mengerti."

Telfon lalu di matikan. Pak Ben Mambawa mobilnya menuju rumah. Pak Ben cukup cepat membawa mobil agar cepat sampai.

Papah Anisa untungnya baru di parkiran kantor Pak Ben. Jadi setelah tau Pak Ben ngga ada di tempat, Papah Anisa menyuruh Pak Supir pergi lagi.

Jam setengah 4 sore, Pak Ben baru sampai di kantor. Pak Ben naik ke atas menuju ruangannya. Tadi sebelum pergi ke atas, pak Ben bertanya ke resepsionis apa ada yang datang mencarinya. Karena ngga ada yang datang, resepsionis pun bilang ngga ada.

Pak Ben seperti takut kalau sampai Anisa bertemu dengan Papahnya.

Sampai di depan raungan nya, Pak Ben buka pintu. Anisa melihat ke pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Sore Pak."

"Sore. apa ada kesulitan?"

"Ngga ada Pak."

"Baguslah. Ngga ada orang yang datang."

"Memangnya kenapa Pak? Kok bagus ngga ada yang datang."

"Ngga papa. ya sudah lanjut kerja lagi aja."

Keduanya lanjut kerja. Pak Ben memeriksa berkas berkas.

Anisa bangun dari duduknya karena mau meminta tandatangan Pak Ben.

"Pak ini tolong di periksa sama di tandatangani."

"Oh iya," Pak Ben mengambil berkasnya.

"Nanti temani saya temui klien mau ngga Nis?"

"Jam berapa Pak?"

"Jam tujuh malam. Nanti kamu akan saya hitung lembur. Gimana?"

"Boleh deh Pak. Lumayan kan lemburan."

"Ya sudah nanti kamu jangan pulang dulu ya."

"Baik Pak."

Pak Ben lalu menandatangani sambil memeriksanya. sedang Anisa kembali ke mejanya. Dalam hati Anisa merasa senang karena mau di ajak pergi oleh Pak Ben.

Anisa sudah waktunya pulang. Tapi karena nanti mau pergi sama Pak Ben, jadi Anisa menunggu sampai jam 7 malam.

Anisa mengirim pesan ke Mamahnya kalau mau pergi sama Bosnya. Dan akan pulang telat.

Anisa duduk sambil memainkan hpnya. Lalu Anisa melihat ke Pak Ben yang sedang serius melihat ke komputer.

"Tampan juga dia," Anisa bicara dalam hatinya sambil melihat ke Pak Ben.

Lalu dengan pelan Anisa mengarahkan kamera hpnya ke Pak Ben. Anisa rupanya mau mencuri foto Pak Ben.

Saat Anisa mau memfoto, tiba tiba Pak Ben menengok ke arahnya. Anisa buru buru menarik hpnya.

jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

makin Deket nih

2024-08-11

1

🍁M Ali Yusuf❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

Dasar Ben Songong ini😁😁

2024-07-08

3

🍁M Ali Yusuf❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

la itu kamu termakan dengan ucapan mu

2024-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Anisa Zahra
2 Sudah Selesai
3 Pergi Ke Pesta
4 Dansa
5 Ban Mobil Bocor
6 Bertemu Lagi
7 Hukuman
8 Ngga Jadi Ke Mall
9 Salah Jalan
10 Uang Halal
11 Kaget Tapi Tidak Marah
12 Anisa Punya Rencana
13 Sekertaris
14 Pak Ben Takut
15 Anisa Merasa Takut
16 Abang Alek
17 Abang Mengadu
18 Quin Datang Ke Kantor
19 Pergi Ke Taman Safari
20 Perhatian
21 Anisa Sakit
22 Cari Kado
23 Benaya Merasakan Perasaan Aneh
24 Sudah Janji
25 Quin Datang Ke Kantor
26 Tatapan Tajam
27 Benaya Marah
28 Anisa Sakit
29 Di Blokir
30 Quin Sakit
31 Quin Di Bawa ke Rumah Sakit
32 Anisa Sakit
33 Di Antar Pulang
34 Membuka Blokiran
35 Anisa Jenguk Quin
36 Quin Pulang Dari Rumah Sakit
37 Anisa Sudah Bete
38 Tidur Di Kelas
39 Anisa Tidak Bisa Menolak
40 Anisa Bingung
41 Hotel
42 Mau Datang Ke Rumah Anisa
43 Anggi Kaget
44 Pak Ben Sudah Sampai Di Rumah Anisa
45 5 Tahun Lagi
46 Sekertaris Cowok
47 Om Om
48 Bukan Pembantu
49 Sampai Villa
50 Renang Bersama
51 Menikmati Malam Di Villa
52 Anisa Menangis
53 Pulang
54 Pak Ben Kuatir
55 Masuk Kuliah
56 Pantai Anyer
57 Anisa Sebenarnya Juga Takut
58 Pak Ben Minta Izin Menikahi Anisa
59 Quin Takut
60 Tiga Minggu Lagi
61 Anisa Kecapean
62 Beli Cincin
63 Datang Bulan
64 Buat Masalah
65 Selesai
66 Kangen
67 Sah
68 Merayu Quin
69 Memijit Kaki
70 Pendarahan
71 Berbohong
72 Abang Cari Informasi
73 Bogem Mentah
74 Ben Pulang
75 Anisa Pulang Ke Rumah
76 Sudah Mau Mengajar Di Kampus
77 Mau Makan Malam
78 Menginap
79 Tidak Pulang
80 Quin Menangis
81 Pulang Dari Hotel
82 Klinik 24 Jam
83 Bebas Ngga Ada Quin
84 Jeruk Asam
85 Melakukan Pemeriksaan
86 Mamah Anisa Menangis
87 Di Sofa
88 Tujuh Bulanan
89 Pemeriksaan Terakhir
90 Pergi Ke Mal Untuk Belanja
91 Pecah Ketuban
92 Bayi Yang Tampan
93 Bahagia
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Anisa Zahra
2
Sudah Selesai
3
Pergi Ke Pesta
4
Dansa
5
Ban Mobil Bocor
6
Bertemu Lagi
7
Hukuman
8
Ngga Jadi Ke Mall
9
Salah Jalan
10
Uang Halal
11
Kaget Tapi Tidak Marah
12
Anisa Punya Rencana
13
Sekertaris
14
Pak Ben Takut
15
Anisa Merasa Takut
16
Abang Alek
17
Abang Mengadu
18
Quin Datang Ke Kantor
19
Pergi Ke Taman Safari
20
Perhatian
21
Anisa Sakit
22
Cari Kado
23
Benaya Merasakan Perasaan Aneh
24
Sudah Janji
25
Quin Datang Ke Kantor
26
Tatapan Tajam
27
Benaya Marah
28
Anisa Sakit
29
Di Blokir
30
Quin Sakit
31
Quin Di Bawa ke Rumah Sakit
32
Anisa Sakit
33
Di Antar Pulang
34
Membuka Blokiran
35
Anisa Jenguk Quin
36
Quin Pulang Dari Rumah Sakit
37
Anisa Sudah Bete
38
Tidur Di Kelas
39
Anisa Tidak Bisa Menolak
40
Anisa Bingung
41
Hotel
42
Mau Datang Ke Rumah Anisa
43
Anggi Kaget
44
Pak Ben Sudah Sampai Di Rumah Anisa
45
5 Tahun Lagi
46
Sekertaris Cowok
47
Om Om
48
Bukan Pembantu
49
Sampai Villa
50
Renang Bersama
51
Menikmati Malam Di Villa
52
Anisa Menangis
53
Pulang
54
Pak Ben Kuatir
55
Masuk Kuliah
56
Pantai Anyer
57
Anisa Sebenarnya Juga Takut
58
Pak Ben Minta Izin Menikahi Anisa
59
Quin Takut
60
Tiga Minggu Lagi
61
Anisa Kecapean
62
Beli Cincin
63
Datang Bulan
64
Buat Masalah
65
Selesai
66
Kangen
67
Sah
68
Merayu Quin
69
Memijit Kaki
70
Pendarahan
71
Berbohong
72
Abang Cari Informasi
73
Bogem Mentah
74
Ben Pulang
75
Anisa Pulang Ke Rumah
76
Sudah Mau Mengajar Di Kampus
77
Mau Makan Malam
78
Menginap
79
Tidak Pulang
80
Quin Menangis
81
Pulang Dari Hotel
82
Klinik 24 Jam
83
Bebas Ngga Ada Quin
84
Jeruk Asam
85
Melakukan Pemeriksaan
86
Mamah Anisa Menangis
87
Di Sofa
88
Tujuh Bulanan
89
Pemeriksaan Terakhir
90
Pergi Ke Mal Untuk Belanja
91
Pecah Ketuban
92
Bayi Yang Tampan
93
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!