Sekertaris

Anisa akhirnya mau jadi sekertaris Pak Ben. Hari ini Anisa langsung mulai kerja. Pak Ben langsung memberi tau tugas tugas Anisa.

"Kamu sudah mengerti kan Nis?"

"Sejauh ini saya sudah mengerti. Tapi nanti kalau saya tidak mengerti boleh bertanya kan sama Bapak?"

"Boleh. Silakan kamu bertanya pada saya kalau kamu ada yang tidak mengerti apa tidak paham."

"Oh iya Pak, saya mau tanya dulu."

"Tanya apa?"

"Saya kerja jadi sekertaris Bapak hanya di sini saja kan? Kalau di kampus saya tidak membantu Bapak."

"Iya. Kamu kerja hanya di kantor saja. kalau di kampus tidak usah membantu saya. Tapi kalau kamu buat kesalahan dan harus di hukum, kamu harus terima hukuman saya di kampus."

"Baik pak."

"Ya sudah kamu langsung kerja saja. Ingat ya kamu selesai kerja jam 6 sore."

"Iya Pak saya tau."

Anisa langsung bekerja di depan laptop. Pak Ben tadinya matanya melihat ke komputer, tapi Pak Ben melirik ke Anisa. Pak Ben ingin melihat ke Anisa. Anisa rupanya kerjanya masih satu ruangan dengan Pak Ben.

Anisa merasa sedang di tatap lalu menengok. Benar saja Pak Ben masih menata Anisa. Pak Ben yang ketahuan sedang menatap Anisa langsung salah tingkah. Pak Ben langsung melihat ke komputer.

Anisa tersenyum tipis melihat Pak Ben yang terlihat salah tingkah.

Jam berlalu dan sekarang sudah jam 5 sore. Hp Anisa berbunyi tanda panggilan. Ternyata dari Mamah.

"Ya halo Mah."

"Kamu kok belum pulang sayang. Ini sudah sore loh."

"Anisa langsung kerja Mah. pulangnya nanti jam 6 sore. Soalnya Anisa mulai kerja jam 2 siang," Anisa bicara sangat pelan dan berbisik karena takut Pak Ben dengar.

Pak Ben melihat Anisa yang menerima telfon sambil berbisik jadi curiga. Anisa mematikan telfonnya. Saat meletakan hp di meja, Anisa melihat Pak Ben yang sedang menatapnya.

"Siapa yang telfon? Kenapa kamu bicaranya pelan seperti itu. Kamu ngga sedang menerima job kan? Ingat ya kamu sudah janji sama saya untuk meninggalkan pekerjaan haram itu."

"Iya Pak saya ingat. Makanya saya ngga menerima tawarannya. Kan saya sudah janji sama bapak."

"Bagus. Kalau kamu sampai menerima tawaran kerja seperti itu lagi, saya akan pecat kamu. Dan satu lagi, saya akan laporkan kamu ke rektor agar kamu di DO dari kampus."

"Iya Pak. Saya ngga akan lagi terima tawaran kerja gitu lagi. Saya lanjut kerja lagi ya Pak."

Anisa lanjut kerja. Karena kalau tidak di setop, pasti Pak Ben masih aja terus bicara.

Jam 6 sore, Anisa langsung bersiap karena pulang. Sedang Pak Ben masih saja duduk dan masih bekerja.

"Pak."

Pak Ben mengangkat wajahnya saat Anisa memanggilnya.

"Ada apa?"

"Sudah waktunya pulang. Ini sudah jam 6."

Pak Ben melihat ke jam.

"Ya sudah kamu pulang sana."

"Bapak ngga pulang?"

"Saya pulang nya nanti."

"Oh iya Pak. kalau gitu saya pulang dulu," Pak Ben jawab iya.

Anisa keluar dari ruang kerja Pak Ben. Anisa merasa pinggangnya sangat pegal karena dari pagi sampai sore terus duduk.

Sampai di mobil, Anisa langsung membawa mobilnya pulang. Anisa ingin cepat sampai rumah karena mau istirahat.

Sampai di rumah Anisa langsung menjatuhkan badanya di sofa. Mamah dan Papah melihat Anisa yang langsung tiduran hanya melihatnya saja.

"Capek Mah, Pah."

"Kerja ya capek sayang."

"Besok ngga usah kerja lagi. Papah akan tambahin uang jajan kamu lebih banyak."

"Ngga bisa Pah. Anisa sudah tandatangan kontrak."

"Kenapa kamu tandatangan kontrak langsung. Harusnya kamu tuh pertimbangkan dulu sayang."

"Soalnya kerjanya enak Pah. Jadi Anisa ngga pikir panjang lagi."

"Memangnya apa kerjaan kamu?"

"Sekertaris Manager."

"Wah hebat juga kamu sayang, langsung jadi sekertaris Manager."

"Iya Mah, makanya Anisa langsung terima."

Anisa tidak bilang kerja di perusahaan Pak Ben. Karena Papah dan Mamah pasti kenal. Karena Pak Ben adalah menantu Tante Maya dan orang tua Pak Ben teman bisnis Papah. Anisa ingin mengerjai Pak Ben dulu.

Setelah 20 menit tiduran di sofa, Anisa pergi ke kamar karena mau mandi dan istirahat di kamar.

Sedang Pak Ben di kantor sedang melihat hasil kerja Anisa. Pak Ben cukup puas dengan kerjaan Anisa. Karena langsung bisa mengerjakan tanpa ada salah.

"Ini anak benar benar pintar. Semoga saja dia benar benar tidak lagi bekerja yang seperti kemarin."

jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

Anisa ide mu bikin orang malu entar

2024-08-11

1

Irma Ima

Irma Ima

makin ke sini semakin seru cerita nya

2024-07-18

1

🍁M Ali Yusuf❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁M Ali Yusuf❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

ya sudah semangat mengerjain guru dosen mu ya Anisa😁

2024-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Anisa Zahra
2 Sudah Selesai
3 Pergi Ke Pesta
4 Dansa
5 Ban Mobil Bocor
6 Bertemu Lagi
7 Hukuman
8 Ngga Jadi Ke Mall
9 Salah Jalan
10 Uang Halal
11 Kaget Tapi Tidak Marah
12 Anisa Punya Rencana
13 Sekertaris
14 Pak Ben Takut
15 Anisa Merasa Takut
16 Abang Alek
17 Abang Mengadu
18 Quin Datang Ke Kantor
19 Pergi Ke Taman Safari
20 Perhatian
21 Anisa Sakit
22 Cari Kado
23 Benaya Merasakan Perasaan Aneh
24 Sudah Janji
25 Quin Datang Ke Kantor
26 Tatapan Tajam
27 Benaya Marah
28 Anisa Sakit
29 Di Blokir
30 Quin Sakit
31 Quin Di Bawa ke Rumah Sakit
32 Anisa Sakit
33 Di Antar Pulang
34 Membuka Blokiran
35 Anisa Jenguk Quin
36 Quin Pulang Dari Rumah Sakit
37 Anisa Sudah Bete
38 Tidur Di Kelas
39 Anisa Tidak Bisa Menolak
40 Anisa Bingung
41 Hotel
42 Mau Datang Ke Rumah Anisa
43 Anggi Kaget
44 Pak Ben Sudah Sampai Di Rumah Anisa
45 5 Tahun Lagi
46 Sekertaris Cowok
47 Om Om
48 Bukan Pembantu
49 Sampai Villa
50 Renang Bersama
51 Menikmati Malam Di Villa
52 Anisa Menangis
53 Pulang
54 Pak Ben Kuatir
55 Masuk Kuliah
56 Pantai Anyer
57 Anisa Sebenarnya Juga Takut
58 Pak Ben Minta Izin Menikahi Anisa
59 Quin Takut
60 Tiga Minggu Lagi
61 Anisa Kecapean
62 Beli Cincin
63 Datang Bulan
64 Buat Masalah
65 Selesai
66 Kangen
67 Sah
68 Merayu Quin
69 Memijit Kaki
70 Pendarahan
71 Berbohong
72 Abang Cari Informasi
73 Bogem Mentah
74 Ben Pulang
75 Anisa Pulang Ke Rumah
76 Sudah Mau Mengajar Di Kampus
77 Mau Makan Malam
78 Menginap
79 Tidak Pulang
80 Quin Menangis
81 Pulang Dari Hotel
82 Klinik 24 Jam
83 Bebas Ngga Ada Quin
84 Jeruk Asam
85 Melakukan Pemeriksaan
86 Mamah Anisa Menangis
87 Di Sofa
88 Tujuh Bulanan
89 Pemeriksaan Terakhir
90 Pergi Ke Mal Untuk Belanja
91 Pecah Ketuban
92 Bayi Yang Tampan
93 Bahagia
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Anisa Zahra
2
Sudah Selesai
3
Pergi Ke Pesta
4
Dansa
5
Ban Mobil Bocor
6
Bertemu Lagi
7
Hukuman
8
Ngga Jadi Ke Mall
9
Salah Jalan
10
Uang Halal
11
Kaget Tapi Tidak Marah
12
Anisa Punya Rencana
13
Sekertaris
14
Pak Ben Takut
15
Anisa Merasa Takut
16
Abang Alek
17
Abang Mengadu
18
Quin Datang Ke Kantor
19
Pergi Ke Taman Safari
20
Perhatian
21
Anisa Sakit
22
Cari Kado
23
Benaya Merasakan Perasaan Aneh
24
Sudah Janji
25
Quin Datang Ke Kantor
26
Tatapan Tajam
27
Benaya Marah
28
Anisa Sakit
29
Di Blokir
30
Quin Sakit
31
Quin Di Bawa ke Rumah Sakit
32
Anisa Sakit
33
Di Antar Pulang
34
Membuka Blokiran
35
Anisa Jenguk Quin
36
Quin Pulang Dari Rumah Sakit
37
Anisa Sudah Bete
38
Tidur Di Kelas
39
Anisa Tidak Bisa Menolak
40
Anisa Bingung
41
Hotel
42
Mau Datang Ke Rumah Anisa
43
Anggi Kaget
44
Pak Ben Sudah Sampai Di Rumah Anisa
45
5 Tahun Lagi
46
Sekertaris Cowok
47
Om Om
48
Bukan Pembantu
49
Sampai Villa
50
Renang Bersama
51
Menikmati Malam Di Villa
52
Anisa Menangis
53
Pulang
54
Pak Ben Kuatir
55
Masuk Kuliah
56
Pantai Anyer
57
Anisa Sebenarnya Juga Takut
58
Pak Ben Minta Izin Menikahi Anisa
59
Quin Takut
60
Tiga Minggu Lagi
61
Anisa Kecapean
62
Beli Cincin
63
Datang Bulan
64
Buat Masalah
65
Selesai
66
Kangen
67
Sah
68
Merayu Quin
69
Memijit Kaki
70
Pendarahan
71
Berbohong
72
Abang Cari Informasi
73
Bogem Mentah
74
Ben Pulang
75
Anisa Pulang Ke Rumah
76
Sudah Mau Mengajar Di Kampus
77
Mau Makan Malam
78
Menginap
79
Tidak Pulang
80
Quin Menangis
81
Pulang Dari Hotel
82
Klinik 24 Jam
83
Bebas Ngga Ada Quin
84
Jeruk Asam
85
Melakukan Pemeriksaan
86
Mamah Anisa Menangis
87
Di Sofa
88
Tujuh Bulanan
89
Pemeriksaan Terakhir
90
Pergi Ke Mal Untuk Belanja
91
Pecah Ketuban
92
Bayi Yang Tampan
93
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!