Ban Mobil Bocor

Anisa dan Abang terus berdansa. Keduanya sangat menikmati acaranya sambil berdansa. Kalau orang melihat Anisa dan Abang berdansa, pasti orang pikir kalau meraka adalah sepasang kekasih.

Sekitar jam 10 malam, Mamah menelfon Papah. Mamah menyuruh Papah pulang. Karena Mamah sudah di rumah.

Setelah mematikan telfon, Papah mendekati Anisa dan Abang.

"Mamah sudah suruh kita pulang. Ayo kita pulang sekarang."

"Tunggu, bentar lagi ya Pah," kata Abang.

"Iya Pah. Ya udah deh, Adek biar pulang sama Abang saja. Papah pulang aja dulu. Kasihan Mamah di rumah," Anisa langsung menyuruh Papah pulang sendiri.

"Ya sudah kalau gitu. Kalian jangan pulang terlalu malam ya."

"Iya Pah."

Papah lalu pergi ke yang punya acara untuk berpamitan.

"Kenapa pulang. baru jam 10. Anak anakmu aja masih asik berdansa."

"Istri sudah menelfon menyuruh aku pulang. Iya mereka belum mau pulang katanya."

"Ya biarlah mereka menikmati acaranya. terimakasih sudah datang."

"Iya. aku pulang ya."

Saat Papah mau keluar, Papah berpapasan dengan anak yang punya hajat.

"Ben."

"Om. Om mau kemana?" sambil bersalaman.

"Om mau pulang."

"Oh. Om kok pulang sendiri. Kayanya tadi datang bersama teman wanitanya," Papah tidak langsung menjawab. Karena sedang berpikir teman wanita yang di maksud Ben. Lalu Papah pun ingat siapa yang di maksud Ben.

"Iya. Teman wanita Om belum mau pulang. Katanya masih ingin menikmati acara nya."

"Oh seperti itu. Enak ya om punya teman wanita yang bisa gantian dengan anaknya," Papah justru tersenyum dengarnya. Papah tau kalau Ben sedang salah sangka.

Saat Papah mau jelaskan kalau wanita itu adalah Anisa anaknya. Hp Papah berbunyi. Ternyata dari pak supir.

Papah mengangkat telfonnya. Lalu sambil berjalan meninggalkan Ben. Tapi sebelum pergi Papah berkata mau pulang dulu.

Ben pun masuk ke dalam acara. Ben tadi baru mengantar putrinya ke mobil. Karena mau pulang di antar supir bersama susternya.

Ben masuk kedalam untuk menikmati acaranya lagi. Ben duduk bersama orang tuanya. mata Ben langsung melihat Anisa dan Abangnya yang sedang berdansa.

Saat Anisa sedang berdansa, mata Anisa tidak sengaja bertemu orang yang sudah berapa hari ini sangat di bencinya.

Tatapan Anisa terlihat sekali tatapan sebal. Sedang Ben terus menatap Anisa dengan penuh heran. Karena di pikiran Ben, Anisa masih muda tapi sudah ambil jalan yang salah.

Anisa mengalungkan tangannya di leher Abang. Lalu meletakan wajahnya di dada Abang. Mata Anisa masih sambil melihat ke Ben.

"Dek jangan gini ah. Abang geli."

"Diam Bang. Cuman sebentar aja. Biar Anisa gini."

"Tapi Abang ngga nyaman."

"5 menit saja," Abang akhirnya diam dan menuruti Anisa.

"Itu orang kenapa ada di sini. Sebel banget deh lihatnya. Apa lagi tatapannya itu ih. orangnya gila sih tampannya, tapi tetap aja nyebelin!" Anisa bicara dalam hatinya sambil kesal.

Setelah lima menit, Abang mengajak Anisa duduk karena sudah capek. Anisa duduk dan minum. Begitu juga dengan Abang. Anisa melihat ke orang yang menyebalkan tadi, ternyata sudah tidak ada. Anisa merasa lega.

"Dek kita pulang yuk."

"Ayo. Anisa juga dah bosen disini."

Abang lalu mengajak Anisa berpamitan. Anisa menggandeng tangan Abang dan berjalan beriringan.

Setelah berpamitan, Anisa dan Abang langsung pulang.

Sampai di rumah Anisa ganti baju dan bersih bersih. Setelah selesai Anisa langsung tidur.

Pagi hari Anisa bersiap mau ke kampus. Sebelum pergi Anisa sarapan dulu. Abang dan Papah sudah pergi ke kantor, jadi Anisa sarapan di temani Mamah.

"Mah, Anisa pergi dulu ya."

"Iya sayang. Hati hati di jalan. Jangan sampai menabrak lagi."

"Hehe... Iya Mah."

Anisa membawa mobilnya menuju kampus. Sampai di kampus, Anisa sedikit bernafas karena hari ini tidak ada mata kuliahnya Dosen yang menyebalkan.

Anisa bilang ke Anggi kalau semalam bertemu Pak Ben.

"Trus kamu negur ngga?"

"Ih buat apaan, sori ya aku negur dia. Aku masih kesal sama dia."

"Jangan gitu Nis. takutnya nanti kesal kamu itu jadi cinta loh."

"Ih amit amit. Ngga akan ya Nggi."

"Awas aja kalau sampai kamu cinta tuh Dosen."

"Ngga akan! Sudah ah jangan bahas dia. Aku malas."

"Sekarang kamu bisa bilang gitu. Ngga tau nanti ya."

Tidak lama Dosen datang.

Pulang kuliah Anisa ke parkiran menuju mobilnya. saat mau buka pintu mobil, Anisa melihat pak supir yang kemarin mobilnya di tabrak.

"Eh pak. Kok bapak ada di sini?"

"Eh mba. iya Mba, saya sedang menjemput Bos saya."

"Bos. Bos bapak kuliah di sini?"

"Bos saya Dosen di sini mba."

"Oh Dosen. Ya sudah ya pak, saya pergi dulu."

"Iya mba, silakan."

Anisa membawa mobilnya meninggalkan parkiran kampus.

Saat di jalan tiba tiba mobil Anisa oleng. Anisa yang merasakannya langsung menepikan mobilnya ke kiri jalan.

Anisa keluar dari mobil untuk melihat ada apa dengan mobilnya. Ternyata ban nya kempes.

"Aduh gimana ini. bengkel jauh lagi. Masa aku harus ganti ban sendiri sih."

Anisa lalu membuka bagasi mobil untuk mengambil ban serep. Anisa sambil melihat siapa tau ada orang yang bisa bantu.

Saat roda mobil sudah keluar, Anisa menelfon Abangnya.

"Kamu telfon bengkel aja Dek. Suruh montirnya datang."

"Tapi Anisa ngga punya no montir Bang."

"Cari di google lah Dek. bengkel terdekat dari kamu situ."

"Oh iya. Ya sudah ya Bang."

Anisa mencari di google. Saat Anisa sedang sibuk dengan hpnya, ada mobil yang berhenti di sampingnya.

"Mba. Mobilnya kenapa?" saat Anisa menengok ternyata pak supir yang tadi bertemu di parkiran kampus.

"Ini Pak, mobil saya banyak kempes."

"Oh. Mba nya bisa ganti ban?"

"Ngga Pak," sambil geleng kepala.

"Bos, boleh ngga saya bantu mba nya?"

"Buat apa kamu bantu dia. Kamu emangnya kenal dia?"

"Mba Anisa itu yang menabrak mobil ini kemarin Pak."

Lalu Bos pak supir dengan pelan membuka kaca mobilnya. Mata Anisa langsung melotot saat kaca mobil terbuka dan melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.

"Kamu ngga usah bantu dia. Dia itu pasti sudah minta tolong sama teman laki lakinya. Lihat aja dia sedang on di hpnya. sudah ayo jalan, saya bisa telat nanti."

Anisa yang mendengar perkataan orang itu makin kesal aja.

"Maaf ya Mba, saya ngga bisa bantu."

"Iya ngga papa pak."

Mobil itu pun berjalan meninggalkan Anisa. Anisa menghentakkan kakinya karena merasa kesal. Ternyata orang yang ada di mobil melihatnya dari spion. Dan orang yang di mobil hanya tersenyum.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

bener tuh nis jangan benci benci nanti jatuh cinta beda tipis antara cinta dan benci

2024-08-10

2

Ila Lee

Ila Lee

pak Ben salah faham Anisa kn dtg pesta sama abang dan papa nya🤣🤣🤣

2024-07-18

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

dosen killer

2024-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Anisa Zahra
2 Sudah Selesai
3 Pergi Ke Pesta
4 Dansa
5 Ban Mobil Bocor
6 Bertemu Lagi
7 Hukuman
8 Ngga Jadi Ke Mall
9 Salah Jalan
10 Uang Halal
11 Kaget Tapi Tidak Marah
12 Anisa Punya Rencana
13 Sekertaris
14 Pak Ben Takut
15 Anisa Merasa Takut
16 Abang Alek
17 Abang Mengadu
18 Quin Datang Ke Kantor
19 Pergi Ke Taman Safari
20 Perhatian
21 Anisa Sakit
22 Cari Kado
23 Benaya Merasakan Perasaan Aneh
24 Sudah Janji
25 Quin Datang Ke Kantor
26 Tatapan Tajam
27 Benaya Marah
28 Anisa Sakit
29 Di Blokir
30 Quin Sakit
31 Quin Di Bawa ke Rumah Sakit
32 Anisa Sakit
33 Di Antar Pulang
34 Membuka Blokiran
35 Anisa Jenguk Quin
36 Quin Pulang Dari Rumah Sakit
37 Anisa Sudah Bete
38 Tidur Di Kelas
39 Anisa Tidak Bisa Menolak
40 Anisa Bingung
41 Hotel
42 Mau Datang Ke Rumah Anisa
43 Anggi Kaget
44 Pak Ben Sudah Sampai Di Rumah Anisa
45 5 Tahun Lagi
46 Sekertaris Cowok
47 Om Om
48 Bukan Pembantu
49 Sampai Villa
50 Renang Bersama
51 Menikmati Malam Di Villa
52 Anisa Menangis
53 Pulang
54 Pak Ben Kuatir
55 Masuk Kuliah
56 Pantai Anyer
57 Anisa Sebenarnya Juga Takut
58 Pak Ben Minta Izin Menikahi Anisa
59 Quin Takut
60 Tiga Minggu Lagi
61 Anisa Kecapean
62 Beli Cincin
63 Datang Bulan
64 Buat Masalah
65 Selesai
66 Kangen
67 Sah
68 Merayu Quin
69 Memijit Kaki
70 Pendarahan
71 Berbohong
72 Abang Cari Informasi
73 Bogem Mentah
74 Ben Pulang
75 Anisa Pulang Ke Rumah
76 Sudah Mau Mengajar Di Kampus
77 Mau Makan Malam
78 Menginap
79 Tidak Pulang
80 Quin Menangis
81 Pulang Dari Hotel
82 Klinik 24 Jam
83 Bebas Ngga Ada Quin
84 Jeruk Asam
85 Melakukan Pemeriksaan
86 Mamah Anisa Menangis
87 Di Sofa
88 Tujuh Bulanan
89 Pemeriksaan Terakhir
90 Pergi Ke Mal Untuk Belanja
91 Pecah Ketuban
92 Bayi Yang Tampan
93 Bahagia
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Anisa Zahra
2
Sudah Selesai
3
Pergi Ke Pesta
4
Dansa
5
Ban Mobil Bocor
6
Bertemu Lagi
7
Hukuman
8
Ngga Jadi Ke Mall
9
Salah Jalan
10
Uang Halal
11
Kaget Tapi Tidak Marah
12
Anisa Punya Rencana
13
Sekertaris
14
Pak Ben Takut
15
Anisa Merasa Takut
16
Abang Alek
17
Abang Mengadu
18
Quin Datang Ke Kantor
19
Pergi Ke Taman Safari
20
Perhatian
21
Anisa Sakit
22
Cari Kado
23
Benaya Merasakan Perasaan Aneh
24
Sudah Janji
25
Quin Datang Ke Kantor
26
Tatapan Tajam
27
Benaya Marah
28
Anisa Sakit
29
Di Blokir
30
Quin Sakit
31
Quin Di Bawa ke Rumah Sakit
32
Anisa Sakit
33
Di Antar Pulang
34
Membuka Blokiran
35
Anisa Jenguk Quin
36
Quin Pulang Dari Rumah Sakit
37
Anisa Sudah Bete
38
Tidur Di Kelas
39
Anisa Tidak Bisa Menolak
40
Anisa Bingung
41
Hotel
42
Mau Datang Ke Rumah Anisa
43
Anggi Kaget
44
Pak Ben Sudah Sampai Di Rumah Anisa
45
5 Tahun Lagi
46
Sekertaris Cowok
47
Om Om
48
Bukan Pembantu
49
Sampai Villa
50
Renang Bersama
51
Menikmati Malam Di Villa
52
Anisa Menangis
53
Pulang
54
Pak Ben Kuatir
55
Masuk Kuliah
56
Pantai Anyer
57
Anisa Sebenarnya Juga Takut
58
Pak Ben Minta Izin Menikahi Anisa
59
Quin Takut
60
Tiga Minggu Lagi
61
Anisa Kecapean
62
Beli Cincin
63
Datang Bulan
64
Buat Masalah
65
Selesai
66
Kangen
67
Sah
68
Merayu Quin
69
Memijit Kaki
70
Pendarahan
71
Berbohong
72
Abang Cari Informasi
73
Bogem Mentah
74
Ben Pulang
75
Anisa Pulang Ke Rumah
76
Sudah Mau Mengajar Di Kampus
77
Mau Makan Malam
78
Menginap
79
Tidak Pulang
80
Quin Menangis
81
Pulang Dari Hotel
82
Klinik 24 Jam
83
Bebas Ngga Ada Quin
84
Jeruk Asam
85
Melakukan Pemeriksaan
86
Mamah Anisa Menangis
87
Di Sofa
88
Tujuh Bulanan
89
Pemeriksaan Terakhir
90
Pergi Ke Mal Untuk Belanja
91
Pecah Ketuban
92
Bayi Yang Tampan
93
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!