Dansa

Anisa dan Abang terus mengobrol. Papah lalu datang dengan membawa piring yang berisi makanan.

Abang yang melihat makanan di piring Papah terlihat enak enak lalu mengajak Anisa mengambil.

"Ayo dek kita ambil. Kayanya makanannya enak."

"Iya ya Bang. Ayo, Anisa juga pengin."

Keduanya menuju tempat makanan. tapi Anisa mau ke toilet dulu sebelum ambil makan.

Saat Abang sedang ambil makanan, ada yang menyapa Abang.

"Hai Lex," Abang menengok ke sumber suara.

"Eh, Bro. Gimana kabar. Makin keren aja," keduanya lalu saling jabat tangan.

"Kamu juga makin keren."

"Ah kamu bisa aja. Gimana kerjaan sekarang. Enak kantoran apa enak kerjaan sekarang?"

"Sama aja. kerja ngga ada yang enak."

Abang sudah selesai ambil makanan. Begitu juga dengan teman Abang.

Setelah keduanya ambil makanan, keduanya berpisah menuju meja masing masing.

Anisa masuk ke dalam toilet. Lalu di dalam toilet ternyata mengantri. Saat Anisa sedang mengantri, ada suster datang sambil mengandeng anak kecil yang sudah kebelet pipis.

"Tahan dulu ya sayang. Toiletnya penuh."

"Tapi cus, Quin dah pengin pipis," anak itu sambil menahan kencing. Anisa melihat ke anak itu.

Pintu toilet terbuka yang di depan Anisa. setelah kosong, Anisa menyuruh anak itu untuk pipis dulu.

"Makasih ya kak."

"Iya sus sama sama."

Anak itu dan susternya masuk toilet. Lalu toilet sebelah nya terbuka dan Anisa masuk ke dalam.

Anak yang tadi rupanya sudah selesai pipis. Lalu anak itu ingin menunggu Anisa keluar dari toilet.

Saat Anisa keluar, anak itu langsung mendekatinya.

"Tante, makasih ya tadi sudah bantu Quin."

"Oh iya sama sama anak cantik," sambil Anisa mengusap rambut anak itu.

Setelah itu suster mengajak anak itu keluar dari toilet.

"Dadah... Tante. Quin pergi dulu," Anisa hanya menjawab iya.

Anisa keluar dari toilet setelah selesai . Setelah itu Anisa ambil makanan. Anisa cukup banyak mengambil makanan di piringnya.

Anisa, Papah dan Abang makan bersama. Acara sangat meriah. Banyak makanan dan ada juga hiburan.

Lalu ada acara dansa. Dan MC meminta pada para tamu undangan untuk ikut berdansa dengan yang sedang berulang tahun pernikahan.

"Pah kita dansa yuk," ajak Anisa pada Papah nya.

"Papah ngga bisa. Sama Abang aja sana."

"Yuk Bang, kita dansa."

"Ngga ah, malas."

"Ih Abang ayo," Anisa sambil menggoyangkan lengan Abang nya.

"Adek jangan gini ah. Malu tau. Kaya anak kecil aja."

"Makanya ayo dansa."

"Ngga!"

"Papah... Abang ngga mau nih."

"Lex ayo sana ajak adik mu dansa. Dari pada dia bikin berisik."

"Tapi Pah."

Akhirnya Abang mau menemani Anisa dansa. Anisa terlihat senang. Sampai di lantai dansa, Anisa langsung mengalungkan tangannya di leher Abang.

"Dek jangan gini ah."

"Ngga papa Bang. Kita kan Kaka adik. ngapain malu."

Anisa menarik kedua tangan Abang agar merangkul pinggangnya. Karena musiknya sangat enak buat dansa, Anisa sangat menikmatinya.

Orang yang dari tadi melihat Anisa, hanya geleng kepala. Anisa terlihat seperti wanita gimana gitu. Karena Anisa yang sangat agresif. Anisa banyak mengatur gerak pada Abang karena Abang sangat kaku.

"Sudah yuk Dek."

"Ih tunggu dong Bang. Ini kan belum satu lagu "

Sedang orang yang duduk di kursi meja yang di pojok terus menatap Anisa dan Abang.

"Aku harus kasih tau Alex cewe itu ngga bener nih. tapi gimana cara nya ya,"

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Jaspit Elmiyanti

Jaspit Elmiyanti

salah paham nih.. orang itu ,cewek ngak benar kayak mana pula

2025-02-06

0

Aprilia Amanda

Aprilia Amanda

lah cewe ga bener? emang kenal? 🤣

2025-01-29

0

Sri Astutik

Sri Astutik

lanjut,ok

2024-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Anisa Zahra
2 Sudah Selesai
3 Pergi Ke Pesta
4 Dansa
5 Ban Mobil Bocor
6 Bertemu Lagi
7 Hukuman
8 Ngga Jadi Ke Mall
9 Salah Jalan
10 Uang Halal
11 Kaget Tapi Tidak Marah
12 Anisa Punya Rencana
13 Sekertaris
14 Pak Ben Takut
15 Anisa Merasa Takut
16 Abang Alek
17 Abang Mengadu
18 Quin Datang Ke Kantor
19 Pergi Ke Taman Safari
20 Perhatian
21 Anisa Sakit
22 Cari Kado
23 Benaya Merasakan Perasaan Aneh
24 Sudah Janji
25 Quin Datang Ke Kantor
26 Tatapan Tajam
27 Benaya Marah
28 Anisa Sakit
29 Di Blokir
30 Quin Sakit
31 Quin Di Bawa ke Rumah Sakit
32 Anisa Sakit
33 Di Antar Pulang
34 Membuka Blokiran
35 Anisa Jenguk Quin
36 Quin Pulang Dari Rumah Sakit
37 Anisa Sudah Bete
38 Tidur Di Kelas
39 Anisa Tidak Bisa Menolak
40 Anisa Bingung
41 Hotel
42 Mau Datang Ke Rumah Anisa
43 Anggi Kaget
44 Pak Ben Sudah Sampai Di Rumah Anisa
45 5 Tahun Lagi
46 Sekertaris Cowok
47 Om Om
48 Bukan Pembantu
49 Sampai Villa
50 Renang Bersama
51 Menikmati Malam Di Villa
52 Anisa Menangis
53 Pulang
54 Pak Ben Kuatir
55 Masuk Kuliah
56 Pantai Anyer
57 Anisa Sebenarnya Juga Takut
58 Pak Ben Minta Izin Menikahi Anisa
59 Quin Takut
60 Tiga Minggu Lagi
61 Anisa Kecapean
62 Beli Cincin
63 Datang Bulan
64 Buat Masalah
65 Selesai
66 Kangen
67 Sah
68 Merayu Quin
69 Memijit Kaki
70 Pendarahan
71 Berbohong
72 Abang Cari Informasi
73 Bogem Mentah
74 Ben Pulang
75 Anisa Pulang Ke Rumah
76 Sudah Mau Mengajar Di Kampus
77 Mau Makan Malam
78 Menginap
79 Tidak Pulang
80 Quin Menangis
81 Pulang Dari Hotel
82 Klinik 24 Jam
83 Bebas Ngga Ada Quin
84 Jeruk Asam
85 Melakukan Pemeriksaan
86 Mamah Anisa Menangis
87 Di Sofa
88 Tujuh Bulanan
89 Pemeriksaan Terakhir
90 Pergi Ke Mal Untuk Belanja
91 Pecah Ketuban
92 Bayi Yang Tampan
93 Bahagia
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Anisa Zahra
2
Sudah Selesai
3
Pergi Ke Pesta
4
Dansa
5
Ban Mobil Bocor
6
Bertemu Lagi
7
Hukuman
8
Ngga Jadi Ke Mall
9
Salah Jalan
10
Uang Halal
11
Kaget Tapi Tidak Marah
12
Anisa Punya Rencana
13
Sekertaris
14
Pak Ben Takut
15
Anisa Merasa Takut
16
Abang Alek
17
Abang Mengadu
18
Quin Datang Ke Kantor
19
Pergi Ke Taman Safari
20
Perhatian
21
Anisa Sakit
22
Cari Kado
23
Benaya Merasakan Perasaan Aneh
24
Sudah Janji
25
Quin Datang Ke Kantor
26
Tatapan Tajam
27
Benaya Marah
28
Anisa Sakit
29
Di Blokir
30
Quin Sakit
31
Quin Di Bawa ke Rumah Sakit
32
Anisa Sakit
33
Di Antar Pulang
34
Membuka Blokiran
35
Anisa Jenguk Quin
36
Quin Pulang Dari Rumah Sakit
37
Anisa Sudah Bete
38
Tidur Di Kelas
39
Anisa Tidak Bisa Menolak
40
Anisa Bingung
41
Hotel
42
Mau Datang Ke Rumah Anisa
43
Anggi Kaget
44
Pak Ben Sudah Sampai Di Rumah Anisa
45
5 Tahun Lagi
46
Sekertaris Cowok
47
Om Om
48
Bukan Pembantu
49
Sampai Villa
50
Renang Bersama
51
Menikmati Malam Di Villa
52
Anisa Menangis
53
Pulang
54
Pak Ben Kuatir
55
Masuk Kuliah
56
Pantai Anyer
57
Anisa Sebenarnya Juga Takut
58
Pak Ben Minta Izin Menikahi Anisa
59
Quin Takut
60
Tiga Minggu Lagi
61
Anisa Kecapean
62
Beli Cincin
63
Datang Bulan
64
Buat Masalah
65
Selesai
66
Kangen
67
Sah
68
Merayu Quin
69
Memijit Kaki
70
Pendarahan
71
Berbohong
72
Abang Cari Informasi
73
Bogem Mentah
74
Ben Pulang
75
Anisa Pulang Ke Rumah
76
Sudah Mau Mengajar Di Kampus
77
Mau Makan Malam
78
Menginap
79
Tidak Pulang
80
Quin Menangis
81
Pulang Dari Hotel
82
Klinik 24 Jam
83
Bebas Ngga Ada Quin
84
Jeruk Asam
85
Melakukan Pemeriksaan
86
Mamah Anisa Menangis
87
Di Sofa
88
Tujuh Bulanan
89
Pemeriksaan Terakhir
90
Pergi Ke Mal Untuk Belanja
91
Pecah Ketuban
92
Bayi Yang Tampan
93
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!