Tempat tinggal Baru

*

*

Meninggalkan keramaian dan keriuhan di desa, Danastri dan keluarganya, saat ini masih terombang-ambing di laut, menuju salah satu kota tetangga membutuhkan waktu sekitar satu hari, tapi Danastri memilih menuju dua kota berikutnya jadi butuh sekitar empat hari sebelum akhirnya ia menepi dipelabuhan, di waktu yang berbeda dengan waktu ketika ia datang ke desa, kini ia sampai ketika pagi menjelang.

Tetapi Danastri dan keluarganya jelas berpindah kapal ketika menuju dua kota berikutnya, karena kapal tersebut tidak memungkinkan.

Kalau memaksakan menggunakan kapal tersebut, ia akan sampai sekitar 10 hari karena kecepatan kapal tersebut tidak secepat kapal yang biasa dijadikan transportasi antar kota.

Begitu sampai, ia mengajak tiga orang keluarganya untuk sarapan lebih dulu di pelabuhan. Baru setelahnya, ia mengunjungi kantor sipil untuk mendaftarkan rumah tangga sebagai penduduk pindahan dari kota lain.

Untuk menutupi identitas, Danastri tidak merubah nama, tetapi merubah kota tempat tinggal mereka dulu. Agar Sanungga yang punya kuasa, tidak akan mudah menemukan mereka.

Meski sudah jauh, dan tidak mungkin bagi Sanungga menyusulnya ke kota tersebut, karena ia sama sekali tidak mendapat informasi apapun dari warga desanya tentang keluarganya yang pergi melarikan diri dengan kapal di desa.

Tapi Danastri tetap ingin berjaga-jaga, ia dan keluarganya bagaikan tikus kecil di mata Sanungga yang saat ini berkuasa.

Maka dari itu, ia lebih memilih melarikan diri bersama keluarga dan membuka lembaran hidup baru. Membangun kerajaan bisnisnya sendiri, agar ia bisa setara, bahkan melebihi kekuasaan Sanungga, memudahkannya membalas dendam.

Pada saat ini, semuanya masih terbelakang, jadi pencatatan sipil pun masih dengan serba kertas dan pena. Jadi akan sulit bagi Sanungga menemukan keluarganya, meski ia mencarinya di seluruh penjuru kota.

Tapi, mengingat hal ini, daripada mencarinya dan membuang-buang waktu, Danastri pikir, Sanungga lebih mungkin mencari wanita baru daripada dirinya yang tidak jelas keberadaannya. Dan Danastri hanya bisa meminta maaf dalam hati jika benar-benar ada wanita yang menggantikan posisinya saat ini. Semoga, ia lebih beruntung dari pada dirinya yang berakhir menyedihkan dan tragis.

"Bapak, Ibu, maaf membuat kalian melarikan diri bersama Tri..." Ucap Danastri dengan raut sendu menatap Ayah dan ibunya, serta adiknya dengan tatapan bersalah.

"Nduk, tidak, jangan begitu. Kami rela meninggalkan tempat itu demi keselamatan kita semua. Karena meskipun semisal hanya kau yang melarikan diri, tidak menjamin kita bertiga akan tetap aman di desa." Jelas Ibu Danastri seraya mengusap bahunya.

"Benar, nak, bapak setuju dengan ibu. Apalagi setelah mendengar betapa liciknya Sanungga, bapak yakin dia tidak akan melepaskan kita. Adalah hal benar bagimu membawa kita semua pergi." Timpal Ayah Danastri tak kalah lembutnya.

Danastri menatap keduanya dengan penuh rasa syukur. Ia bersyukur memiliki orang tua yang sayang dan mendukung dirinya kapanpun dan dimanapun. Keduanya bahkan percaya sepenuhnya pada dirinya tanpa banyak bertanya dan menyanggah.

Benar, keluarhanya kebih percaya pada putri sulung yang selama 20 tahun dibesarkan oleh keduanya dibanding Sanungga yang baru datang beberapa bulan dalam hidup mereka.

"Bapak, Ibu, terimakasih..." Ucap Danastri seraya memeluk keduanya dan menangis.

"Sudah, sudah, ayo makan dulu. Bukankah kau bilang setelah dari kantor catatan sipil ini, kita akan mencari rumah? Maka bergegaslah, sebelum hari menjadi gelap dan kita malah menjadi gelandangan di kota orang, hahaha." Ucap Ayah Danastri bercanda, sehingga suasana diantara keempatnya berangsur-angsur mencair. Bahkan si kecil Wudira juga mulai tersenyum, setelah kebingungan dan takut dalam beberapa hari ini, menghadapi dunia luar yang asing baginya.

*

"Kita sudah menjadi warga kota, selanjutnya beli rumah dan tinggal dengan nyaman." Ucap Danastri tersenyum, menatap catatan rumah tangga atau kartu keluarga dan tanda pengenal setiap orang ditangan.

Tentu saja Danastri membayar mahal atas semua hal tersebut, jika tidak, maka hal-hal ini tidak akan bisa dibuat dengan cepat. Bisa memakan waktu berbulan-bulan lamanya jika ia mengikuti aturan antri. Tapi demi kenyamanan, ia rela mengeluarkan uang.

"Tri, sekalian tanyakan pada petugas, dimana kita bisa membeli rumah di kota ini." Ucap Ayah Danastri.

Danastri akhirnya menganggukkan kepalanya dan kembali memasuki kantor catatan sipil. Setelah beberapa menit bertanya, akhirnya ia di arahkan ke sisi selatan kota, tidak jauh dari kantor, hanya sekitar 2 jam an menuju tempat pembelian rumah.

Keempatnya menunggu di sisi jalan, menaiki angkutan umum yang bisa membawa keempatnya menuju tempat pembelian rumah. Sampai 2 jam berlalu, dan keempatnya sampai.

Danastri langsung masuk untuk menanyakan rumah yang akan dibelinya. Disambut pegawai, Danastri dengan lugas menjelaskan keinginannya tentang rumah.

Tapi beberapa orang melihat penampilan Danastri yang terlihat lusuh. Akhirnya pembelian tertunda karena orang-orang ini. Kemudian, orang yang melayaninya membela Danastri dan keluarga, sampai Danastri melihat gambar rumah yang sesuai dengan kriterianya, dan langsung membelinya secara cash.

10 juta adalah harga yang fantastis pada tahun 2000, karena gaji umr per bulan di ibukota saja hanya sekitar 300 ribuan, jadi kedua orang tuanya bahkan menenangkan Danastri untuk memastikan jika ia tidak ditipu dan tidak gegabah.

Danastri kembali menenangkan keduanya dan akhirnya membeli rumah tersebut, alhasil kini, ia dan keluarganya berada di rumah yang jelas-jelas akan menjadi miliknya di masa depan.

Benar, pertama-tama Danastri meminta pegawai mengantarnya melihat rumah, untuk memastikan kebenaran rumahnya. Setelah rumah satu lantai bergaya klasik tersebut dengan halaman yang luas dan dinding yang dibangun dengan batu bata, terlihat sangat kokoh, Danastri akhirnya tidak segan membelinya.

Di ibukota, harga rumah tersebut kemungkinan besar bisa mencapai 50 sampai 70 juta. Tapi di kota ini, jelas masih sangat murah. Jadi ia tidak ragu lagi dan langsung menyelesaikan transaksi jual beli dengan pegawai tersebut yang semakin ramah saja pada Danastri.

Setelah transaksi dan mendapatkan surat-surat kepemilikan rumah dengan persyaratan yang telah selesai dilewati, akhirnya rumah tersebut benar-benar menjadi milik Danastri dan keluarganya. Dan yang membuat Danastri semakin yakin membelinya adalah karena rumah tersebut, sudah lengkap dengan perabotannya.

Hanya perabotan kecil yang belum ada, seperti alat masak, alat makan, dan alat kebersihan rumah, perabotan yang lebih besar seperti lemari, meja, kursi, sofa, meja makan, lampu, sudah tersedia.

Peralatan elektronik jelas berbeda, hal tersebut harus dibeli baru jika Danastri menginginkannya saat ini.

"Tri, kemari, ada yang mau bapak dan ibu bicarakan." Ucap Ayah Danastri, yang sudah duduk di sofa baru di rumah baru.

"Ada apa, pak, bu?" Tanya Danastri sedikit gugup ketika melihat wajah serius keduanya.

"Nduk, kami tidak meragukanmu sama sekali, tapi kami ingin tahu, darimana sebenarnya kau dapat banyak uang ini?" Tanya Ibunya.

*

*

Terpopuler

Comments

Neng Alifa

Neng Alifa

gajiku dl dithn 2003 itu 600 rb hhahh

2024-12-01

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut thorrrr kuh

2024-06-26

0

Yuli Purwati

Yuli Purwati

author nya teliti banget dalam membuat karya.sampai2 mencari tau sedetil ini😁 good job thor.emang iya sih,kalau waktu itu uang saku sekolah 1rb aja udah wow banget,bisa beli nasi pecel,jajanan,minuman limun,gorengan,permen😁😁😁

2024-05-19

3

lihat semua
Episodes
1 Terlahir Kembali
2 Melarikan Diri
3 Tempat tinggal Baru
4 Berbelanja
5 Ide Usaha Kecil
6 Investasi Saham
7 Laris Manis
8 Berjualan di Alun-alun
9 Akuisisi Hotel
10 Merekrut Pegawai
11 Bisa Beladiri
12 Naik 10x lipat Juga
13 Membeli Kendaraan
14 Keluarga Janitra
15 Keterkejutan Kedua Orangtua
16 Motif Egois dan Penyelamatan
17 Hamil
18 Dihubungi Zack
19 Keluarga Harmonis
20 Rencana Menggaet Zack
21 Teman Bapak
22 Tidak Bisa Berlatih
23 Pengumuman!!
24 Wawancara Zack
25 Jangan Mengkhawatirkan Banyak Hal
26 Mencari Informasi
27 Tuan Janitra
28 Keterkejutan
29 Jodohkan?
30 Semuanya Berjalan Lancar
31 Meminta Bertemu
32 Cari Tahu keluarga Kusuma
33 Perjamuan
34 Apa Kau Penasaran
35 Menolak
36 Nasihat Tidak Berguna
37 Kekecewaan
38 Tidak Menyalahkan
39 Tidak Menyalahkan 2
40 Peresmian dan Pertemuan
41 Menikah
42 Gugup
43 Tidur Bersama
44 Gardana Bersikap Perhatian
45 Overthinking Danastri
46 Terpana
47 Perjamuan
48 Gugup
49 Lepas Kendali
50 Siasat
51 Terpojok
52 Apa yang kau alami?
53 Apa yang terjadi?
54 Pengejaran
55 Berlawanan
56 Ketidakmampuan Sanungga
57 Dendam Terbalaskan
58 Berkunjung
59 Inspeksi Pegawai
60 Gugup
61 Demam
62 Salah Orang
63 Sanungga Tewas
64 Hutang Permintaan Maaf
65 Hukuman Yang Pantas
66 Nama adalah doa dan harapan
67 Tiga Malaikat Kecil
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Terlahir Kembali
2
Melarikan Diri
3
Tempat tinggal Baru
4
Berbelanja
5
Ide Usaha Kecil
6
Investasi Saham
7
Laris Manis
8
Berjualan di Alun-alun
9
Akuisisi Hotel
10
Merekrut Pegawai
11
Bisa Beladiri
12
Naik 10x lipat Juga
13
Membeli Kendaraan
14
Keluarga Janitra
15
Keterkejutan Kedua Orangtua
16
Motif Egois dan Penyelamatan
17
Hamil
18
Dihubungi Zack
19
Keluarga Harmonis
20
Rencana Menggaet Zack
21
Teman Bapak
22
Tidak Bisa Berlatih
23
Pengumuman!!
24
Wawancara Zack
25
Jangan Mengkhawatirkan Banyak Hal
26
Mencari Informasi
27
Tuan Janitra
28
Keterkejutan
29
Jodohkan?
30
Semuanya Berjalan Lancar
31
Meminta Bertemu
32
Cari Tahu keluarga Kusuma
33
Perjamuan
34
Apa Kau Penasaran
35
Menolak
36
Nasihat Tidak Berguna
37
Kekecewaan
38
Tidak Menyalahkan
39
Tidak Menyalahkan 2
40
Peresmian dan Pertemuan
41
Menikah
42
Gugup
43
Tidur Bersama
44
Gardana Bersikap Perhatian
45
Overthinking Danastri
46
Terpana
47
Perjamuan
48
Gugup
49
Lepas Kendali
50
Siasat
51
Terpojok
52
Apa yang kau alami?
53
Apa yang terjadi?
54
Pengejaran
55
Berlawanan
56
Ketidakmampuan Sanungga
57
Dendam Terbalaskan
58
Berkunjung
59
Inspeksi Pegawai
60
Gugup
61
Demam
62
Salah Orang
63
Sanungga Tewas
64
Hutang Permintaan Maaf
65
Hukuman Yang Pantas
66
Nama adalah doa dan harapan
67
Tiga Malaikat Kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!