3

Hari ini rencana Laura membawa Abel ke bersenang-senang ke taman hiburan di kota tersebut. Nyonya Laurent sengaja menyuruh Damian untuk mengantar mereka ke sana.

"Dam, mama ingin kau mengantar mereka?" ucap nyonya Laurent.

Damian langsung menghentikan sarapannya. Ia menatap Laura dan mamanya itu. "Aku sibuk!" ketusnya.

Mendengar ucapannya, Laura sudah tak lagi heran. Namun mama nya merasa Damian keterlaluan.

"Bisakah kau bersikap lebih baik, Dam? Kau sudah terlalu lama berlarut sehingga anakmu sendiri kau acuhkan!" ucap nyonya Laurent.

Damian meletakkan sendoknya lalu ia bangkit dari kursi itu"Aku berangkat!"ketusnya.

"Dam! Damian! " pekik nyonya Laurent,.

Damian tak menghiraukan teriakan ibunya itu. Sementara Laura mencoba menenangkan mertuanya itu.

"Sudah ma! Mama jangan khawatir Laura dan Abel sudah biasa pergi berdua saja" ucapnya sambil mengelus punggung renta milik nyonya Laurent.

Nyonya Laurent menatap menantunya itu nanar. Dirinya merasa menyesal telah mengambil keputusan untuk menjadikan Laura sebagai istri dari putranya.

"Maafkan mama, Laura! Mama yakin suatu hari Damian akan menerima kau dan Abel" sahut nyonya Laurent.

***

"Ma, aku ingin menaiki permainan itu!" ucap Abel seraya tangannya menunjuk tepat dimana permainan itu berada.

Laura mengikuti arah jari bocah itu. "Ya Tuhan! Tidak boleh sayang itu sangat berbahaya. Mama sangat takut! Naik yang lain saja ya?" ucap nya pelan meyakinkan bocah itu.

Abel merasa kesal, namun ia tetap menuruti mama nya itu.Mereka berjalan menuju arah yang lain.

"Aduh! Maaf nona aku tidak sengaja!" ucap pria yang baru saja menabrak punggung Laura.

Laura membalikan tubuhnya. "Tak apa! Apa anda baik-baik saja, tuan?" sahutnya.

Pria itu masih berdiri menatap Laura intens. Laura kembali menegurnya.

"Hei tua, apakah anda baik-baik saja?" ucapnya lagi, sehingga pria itu tersadar dari lamunannya.

"Ya, aku tak apa-apa" ucap pria itu.

"Baiklah kalau begitu kami pamit" ucap Laura.

Pria itu masih menatap kepergian mereka.Ia terpesona melihat kecantikan dan kelembutan Laura. Sedetik kemudian ia mengejar langkah mereka.

"Hei tunggu!" teriaknya sehingga membuat Laura dan Abel menghentikan langkahnya.

Laura membalikkan tubuhnya. "Ya, ada apa tuan?" sahut Laura.

"Ah tidak! Hanya saja, kau menjatuhkan ini" ucapnya sambil memberikan dompet milik Laura.

Laura mengambil benda itu dan tak lupa ia berterima kasih kepada pria itu.

Sepanjang hari mereka sangat menikmati hari-hari yang selalu mereka lewati bersama. Abel tak sekalipun merasakan kesepian dan kekurangan kasih sayang dari seorang ibu. Laura selalu memberikan kebahagian kepada bocah itu. Laura sudah menganggap Abel seperti darah daging nya sendiri.

Dari kejauhan sepasang mata memperhatikan mereka. Terselip senyum di garis bibirnya. Damian selalu memperhatikan gerak-gerik Laura dan Abel. Walau tak ingin menyentuh gadis kecil itu. Namun dalam hatinya ia sangat menyayangi gadis itu. Apalagi paras wajahnya mewarisi sosok wanita yang sangat ia cintai.

"Maafkan papa!"gumamnya lalu ia melangkah pergi meninggalkan mereka.

" Ma, sepertinya Abel melihat papa!"ucap gadis itu.

Laura hanya tersenyum. Setiap berkunjung ke sana, Abel selalu mengatakan itu. Tapi nyatanya sosok papa yang di maksud gadis kecil itu tidak pernah ada. Laura menganggap Abel terlalu berhalusinasi dan mengharap kehadiran sosok ayah dalam dirinya.

"Oh ya? Mungkin Abel salah lihat" sahutnya.

"E-em, tidak ma! Abel yakin sekali itu papa" ucapnya tegas.

Laura pun hanya mengiyakannya agar bocah itu tak lagi membicarakannya.

Hampir jam 5 sore akhirnya mereka berdua memutuskan untuk kembali ke rumah.

"Abel sudah lelah, sayang? Bagaimana jika kita pulang?" ucap Laura. Abel hanya menurut.

Mereka segera keluar dari tempat itu. Laura mencoba menghubungi sopir yang mengantar mereka namun tidak terjawab.

"Ya Tuhan, kemana perginya pak Dorman? Kenapa teleponnya tidak di angkat?" ucapnya pelan.

Tin tin tin

Laura menoleh sumber suara.

"Perlu tumpangan?" ucap pria yang berada di dalam mobil tersebut.

Laura menundukkan tubuhnya ia melihat siapa yang berada di dalamnya. "Tuan?!" ucapnya.

Pria itu tersenyum ke arah nya. "Apa kalian sedang menunggu? Jika berkenan aku akan mengantar ke tempat tujuan kalian" ucapnya menawarkan diri.

Laura agak ragu, namun melihat cuaca yang mendung akhirnya Laura menerima tawaran itu. "Apa tidak merepotkan tuan?".

" Tentu saja tidak! Silahkan masuk!"sahutnya seraya membuka pintu mobil itu.

Laura pun segera memasuki mobil itu. Benar saja, tak lama kemudian hujan turun membasahi bumi.

"Hampir saja. Terimakasih tuan kami membuat Anda repot saja" ucap Laura.

Pria itu hanya tersenyum simpul. Sementara Abel yang sudah lelah kini tertidur dipangkuan Laura.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di kediaman Laura.

"Terimakasih tuan atas tumpangan nya, lain kali saya akan membalas budi baik tuan" ucap Laura sambil menggendong tubuh mungil Abel.

"Tidak perlu sungkan,kapan pun kamu perlu bantuan aku akan bersedia membantumu!" ucapnya.

"Kalau begitu kami izin masuk dulu" sahut Laura.

Dari arah balkon sepasang mata kembali mengintai mereka. Raut wajah penasaran terpancar dari wajah tegas nya.

Terpopuler

Comments

Mujiyem Muji

Mujiyem Muji

Damian egoisnya tinggi kasihan abel

2024-08-26

0

Febby Fadila

Febby Fadila

Istrinya meninggal karna melahirkan masa yg disalahin anaknya... namanya juga takdir

2024-08-07

2

Rini Musrini

Rini Musrini

menarik ceritanya

2024-07-02

3

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 Pengumuman
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 Pengumuman
141 140
142 141
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 Pengumuman
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 Kecelakaan
177 Kesedihan Lily
178 Laura bangun dari koma
179 179
180 180
181 181
182 Lily melahirkan
183 183
184 184
185 Pertemuan Veronica dan Marissa
186 186
187 187
188 Masa lalu Laura dan Damian
189 Laura meminta pendapat
190 Fakta
191 pengumuman
192 Abel mengungkap kebenaran Noah dan Gabriel
193 Kekhawatiran Lukas
194 Ketulusan Lukas
195 Kehidupan baru
Episodes

Updated 195 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
Pengumuman
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
Pengumuman
141
140
142
141
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
Pengumuman
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
Kecelakaan
177
Kesedihan Lily
178
Laura bangun dari koma
179
179
180
180
181
181
182
Lily melahirkan
183
183
184
184
185
Pertemuan Veronica dan Marissa
186
186
187
187
188
Masa lalu Laura dan Damian
189
Laura meminta pendapat
190
Fakta
191
pengumuman
192
Abel mengungkap kebenaran Noah dan Gabriel
193
Kekhawatiran Lukas
194
Ketulusan Lukas
195
Kehidupan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!