2

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" pekik Damian ketika melihat Laura tertidur di sofa kamarnya.

Mendengar teriakan itu, sontak membuat Laura terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan kedua matanya perlahan lalu memperbaiki posisi duduknya.

Belum sempat Laura menjawab pertanyaan itu, nyonya Laurent masuk dan menjelaskan kepada putranya itu.

"Apa kau lupa! Laura sekarang adalah istrimu, kau harus bisa menerimanya mulai saat ini" sahut nyonya Laurent yang tentu saja membuat berang Damian.

"Ma! Aku sudah bersedia menikahinya, tapi bukan berarti aku akan tidur dengannya" balas Damian geram.

"Oke oke, mama tak memaksa mu, tapi dia tetap istrimu. Kau harus bisa menerimanya nya. Kau ingin membuatku mati?" ucap nyonya Laurent.

Mendengar ucapan nyonya Laurent membuat Laura merasa iba. Ia sungguh sangat menyayangi nyonya itu.

"Nyonya, jangan berkata seperti itu. Jangan pernah meninggalkan saya. Hanya nyonya yang saya punya" ucap Laura seraya mendekati nyonya Laurent. Bahkan ia tak mampu membendung air matanya.

Melihat tingkah Laura, Damian semakin jijik ia merasa Laura hanya menarik simpatinya saja.

"Menjijikan! Jangan berlaga seperti itu. Kau hanya membuatku muak!" ucap Damian kepada Laura.

"Damian! Tutup mulutmu! Kau keterlaluan!" sahut nyonya Laurent lalu keluar bersama Laura.

"Ayo Laura, kau bisa kembali ke kamarmu!" sambungnya lagi.

Laura pun menurut. Ia segera membawa tubuhnya dan mengekor nyonya Laurent dari belakang. Sementara Damian menatap kedua punggung mereka yang berbeda usia itu nanar.

"Kau tak apa-apa sayang?" tanya nyonya Laurent kepada menantunya itu.

"Saya baik ma!" sahut Laura.

"Kau tak perlu berbicara formal padaku. Kau harus membiasakan dirimu" sahut nyonya Laurent.

Laura pun mengiyakannya. Kemudian Laura kembali ke kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Walaupun ia hanya seorang pembantu di rumah itu, tapi nyonya Laurent telah menganggap Laura sebagai putrinya. Ia selalu memberikan yang terbaik untuk Laura.

Laura memang seorang gadis yang baik. Tak hanya itu ia memiliki wajah yang cantik dan kulit yang putih mulus.

Laura menatap langit-langit kamarnya "Ya Tuhan, berikan lah aku kekuatan untuk menjalani takdir ini" gumamnya.

Tak lama terdengar handle pintu dari kamarnya. "Mama!" pekik Abel gadis kecil yang selalu menemaninya.

Laura bangkit dari tidurnya. "Sayang, kau sudah bangun?" ucapnya seraya merentangkan kedua tangannya.

Abel menyambut dan memeluk tubuh mungil Laura. "Aku lapar ma!" ucap Abel.

"Kau lapar? Kau ingin makan apa sayang? Mama akan membuatkannya untuk mu" sahutnya seraya mencubit pipi gembul gadis kecil itu.

Sejak di rawat Laura, Abel terbiasa memanggilnya mama, walau ia telah diberitahu neneknya bahwa Laura bukan ibunya, namun Abel tetap bersikukuh menyebutnya seperti itu.

"Aku ingin nasi goreng saja" sahutnya.

Akhirnya mereka berdua keluar dari kamar itu menuju dapur.

"Kau duduk di sini ya sayang, mama akan memasak untuk mu" ucap Laura seraya meletakkan tubuh mungil itu di kursi meja makan yang berada di sana.

Abel hanya mengangguk dan mengiyakan ucapan mamanya itu.

Laura berkutat dengan kesibukan memasaknya, tiba-tiba terdengar langkah kaki memasuki dapur itu. Laura menoleh ke arah sumber suara. Ternyata yang tak lain dan tak bukan Damian, suaminya.

Damian melirik sekilas mereka berdua.

"Papa! Kau ingin makan bersamaku?" tanya Abel manja, namun Damian tak menghiraukan nya.

Melihat Abel si acuhkan membuat Laura menjadi sedih. Abel tak pernah sekali pun di gendong oleh ayahnya itu. Walau demikian, Abel selalu saja ingin mendekati dan bermanja dengan pria itu.

Setelah mengambil air di dalam lemari pendingin, Damian lalu meninggalkan mereka di sana.

"Sayang, nasi goreng sudah siap" ucap Laura gembira menghibur bocah itu.

Mood di wajah gadis kecil itu pun berubah. Yang awalnya bahagia kini menjadi lesu setelah melihat ayahnya yang tak mengindahkan nya.

"Aku sudah kenyang, ma" sahutnya.

Mendengar itu Laura pun menghela nafas sejenak"Yahh, sia-sia dong mama masak ini. Lalu ia meletakkan piring itu di atas meja".

Abel melihat itu membuat dirinya tambah bersedih. "Apakah mama marah padaku?" tanyanya.

Laura menatap gadis itu, ia menggeleng kepalanya pelan. "Tidak! Mama sedih Abel tak ingin menyantap masakan mama lagi" sahut Laura yang berpura-pura ngambek.

Abel memeluknya dan mengecup pipi mulus Laura. "Baiklah ma, Abel akan menghabiskan untuk mama!"

Mendengar Abel mengatakan itu membuat Laura menjadi senang.

Terpopuler

Comments

Dina Anggraeny

Dina Anggraeny

sayang sama mama nya biarpun cuma mama angkat/ mama sambung

2024-09-24

1

Mujiyem Muji

Mujiyem Muji

abel gadis kecil yg pinter

2024-08-26

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 Pengumuman
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 Pengumuman
141 140
142 141
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 Pengumuman
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 Kecelakaan
177 Kesedihan Lily
178 Laura bangun dari koma
179 179
180 180
181 181
182 Lily melahirkan
183 183
184 184
185 Pertemuan Veronica dan Marissa
186 186
187 187
188 Masa lalu Laura dan Damian
189 Laura meminta pendapat
190 Fakta
191 pengumuman
192 Abel mengungkap kebenaran Noah dan Gabriel
193 Kekhawatiran Lukas
194 Ketulusan Lukas
195 Kehidupan baru
Episodes

Updated 195 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
Pengumuman
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
Pengumuman
141
140
142
141
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
Pengumuman
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
Kecelakaan
177
Kesedihan Lily
178
Laura bangun dari koma
179
179
180
180
181
181
182
Lily melahirkan
183
183
184
184
185
Pertemuan Veronica dan Marissa
186
186
187
187
188
Masa lalu Laura dan Damian
189
Laura meminta pendapat
190
Fakta
191
pengumuman
192
Abel mengungkap kebenaran Noah dan Gabriel
193
Kekhawatiran Lukas
194
Ketulusan Lukas
195
Kehidupan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!