Season 3 [Penghalang di Depan Mata]

Daniel kesel banget setelah kejadian di acara kemarin, pagi ini begitu tiba di sekolah. Daniel udah diganggu, karena pertemuan di antara mereka kemarin.

"Hai Niel!" sampa Mikhaela, sambil berdiri di samping Daniel.

"Hmm ... hai juga!" balas Daniel dengan malas, dan jutek.

"Semalam, nggak nyangka ya? Ternyata lo anaknya tante Denayu, dan adiknya kak Danish. Temennya kakak gue waktu di sekolah, kayak kita jodoh banget gitu. Orang tua kita saling kenal, dan kakak kita juga saling kenal."

Jodoh? Batin Daniel, sambil tersenyum menyeringai.

Daniel tersenyum tadi karena Mikhael cukup percaya diri, berpikir kalau mereka berdua beneran ditakdirkan berjodoh.

Semalam, di acara pertunangan anak dari rekan kerja bu Denayu. Daniel memang bertemu dengan seorang remaja wanita yang seusia dengannya, dan orang itu memang Mikhaela.

Kedatangan Mikhaela semalam, di meja khusus keluarganya. Karena memang ulah dari Danish, yang punya niat menggagalkan pertunangan Daniel dengan Gendis.

Sebenarnya maksud Danish baik, karena nggak mau adiknya dalam bahaya. Tapi Daniel nggak menerima perbuatan kakaknya itu, karena Gendis adalah gadis yang udah Daniel incar sejak awal.

"Gue mau ke kamar kecil, nggak usah ikutin gue!" cicit Daniel, sengaja mengalihkan, supaya Mikhaela nggak ngikutin dia lagi.

Sementara dengan Mikhaela, dia memang udah nggak ngikutin Daniel lagi. Kini yang Mikhaela lakukan, dia lagi berbicara dalam hatinya, sambil melihat punggung Daniel.

"Gue akan paksa bokap gue, supaya dijodohin sama lo. Supaya lo jadi milik gue, dan lo nggak bisa lagi dingin sama gue!" dengan bangga dan pedenya Mikhaela bermonolog, lalu langsung meraih ponsel yang ada di dalam saku roknya.

"Pi! Mikhaela mau bicara," ucapnya, sambil berjalan mencari tempat yang nggak bising karena suara obrolan murid-murid di sekolahnya.

...****************...

Pulang dari sekolah, Gendis menolak dijemput karena mau ke toko kue langganannya.

Baru aja Gendis duduk, sambil nunggu 2 cake pesanan disiapkan, dan minuman kesukaannya dibuatkan. Gendis tiba-tiba aja disapa seseorang laki-laki, yang baru aja masuk ke dalam barisan antrian.

"Gendis?"

Si empunya nama pun terkejut, melihat seorang laki-laki menutupi wajahnya dengan masker, memakai jaket dan kepalanya ditutupi penutup kepala.

Cowok itu belum sempet menjelaskan siapa dirinya, karena langsung dipanggil untuk menyebutkan pesanannya.

Nggak lama, Gendis pun dipanggil seorang staff untuk mengambil pesanannya.

Cowok tadi juga udah selesai memesan kue, dan langsung ngedatengin Gendis.

"Ini gue, Sony!!" sambil Sony membuka maskernya sebentar, lalu menutupnya lagi.

Gendis jelas aja terlihat terkejut, karena bertemu lagi dengan Sony. Padahal yang Gendis tau, Sony masih di rehabilitasi.

"Gue mau ngobrol bentar aja, boleh?" tanya Sony, memastikan.

Gendis anggukkan kepalanya, lalu mengikuti kembaran Teddy menuju tempat duduk.

"Apa kabar?"

Gendis mengerutkan dahinya, lalu merespon pertanyaan Sony. "emangnya kita sedekat apa, sampai lo nanyain kabar gue?"

Sony tertawa mendengar penuturan Gendis, dan menjelaskan maksud basa-basinya tadi. "Ya buat kasih tau ke adik gue, kalau emang lo udah baik-baik aja semenjak kalian berdua jaga jarak."

Mendengar nama Teddy disebut, Gendis kepingin banget bertanya mengenai kondisi Teddy. Cuman, Gendis ragu bertanya ke Sony yang sejak awal nggak mengizinkan mereka berdua untuk dekat, meskipun hanya sekedar teman.

"Lo kapan ke luar dari Lido?" tanya Gendis, sengaja mengalihkan percakapan.

"Sebulan yang lalu lah, kemarin gue juga baru tunangan. Kalau nanti lo nggak sibuk, dateng aja ke acara pernikahan gue. Undangannya, nanti gue kirimin ke rumah lo." cicit Sony, menjawabi sekaligus memberikan informasi.

"Lo, ngundang gue?" tanya Gendis bingung, dengan perubahan kembarannya Teddy.

"Lo nggak mau ketemu Teddy lagi? di hari pernikahan gue nanti, sekalian diadain acara pertunangannya dia, sama pacarnya." informasi dari Sony, akhirnya menjelaskan kenapa sampai Gendis diundang ke acara pernikahannya.

"Lo nggak takut, kalau kak Bram lihat dan membahayakan Teddy?"

Meski nggak terlihat sama Gendis, tapi dari balik maskernya, senyum Sony pun merekah. "Kan adik gue udah mau tunangan, udah nggak akan membahayakan dia lagi lah."

"Lagian juga, gue udah nggak pernah dikabarin di mana keberadaannya Bram. Kemungkinannya, Bram udah kabur ke luar negeri." timpal Sony lagi, sekaligus memberikan informasi.

"Lo pikir gue percaya, kalau dia kabur ke luar negeri? setiap hari dia masih neror gue pakai nomor baru, dan memantau keberadaan gue. Posh–it yang dia kirim pun, masih sering gue temuin di kotak pinsil, atau di dalam tas gue." cicit Gendis, menyampaikan supaya Sony nggak berusaha membohonginya.

Gestur tubuh Sony tiba-tiba condong ke depan, lalu berucap. "coba gue lihat nomornya?"

Gendis pun memberi unjuk ponselnya, lalu Sony mencocokkan dengan nomor yang ada di phone book ponselnya.

"Itu bukan Bram, mendingan lo hati-hati aja Ndis." Sony berucap sambil mengembalikan ponsel Gendis, lalu bangkit dari kursinya.

Tapi Gendis pun menahan kepergian Sony, meminta penjelasan ke Sony, mengenai perkataannya tadi.

"Maksud lo, siapa yang harus gue waspadai?"

"Ada, orang yang harus lo waspadai, Ndis ...." Sony mengoceh panjang lebar, membuat Gendis mengerutkan dahinya disertai raut wajah cemas bukan main, karena mendengar penuturan Sony.

Gendis nggak mau percaya, tapi kenyataan itu memang udah Gendis tau. Karena waktu Gendis jenguk Sony, Gendis lihat nama yang bikin dia terkejut bukan main.

Di tempat yang sama, Gendis nggak menyadari kalau percakapannya dengan Sony, diperhatikan seorang remaja yang baru aja ke luar dari kamar kecil.

Wajahnya nampak emosi, melihat Gendis berdua dengan Sony dan nggak bisa memastikan siapa cowok yang membuatnya menampakkan wajah cemburu.

"Gue pulang ya, cewek gue nungguin kuenya." sela Sony, sambil memberi unjuk bungkus cake yang sedari tadi ada di tangannya.

Gendis mengiyakan, sambil berjalan bersama ke luar cafe.

Sementara dengan remaja tadi, dia terlihat sibuk mengirim pesan, lalu mengikuti ke mana Gendis pergi.

Tadinya, remaja itu mau memastikan siapa yang ditemuin sama Gendis. Namun karena Sony udah masuk ke dalam mobilnya, remaja ini pun memaksa mengikuti Gendis secara diam-diam.

Dan begitu melihat Gendis diam sambil membaca sms, cowok tadi pun bersembunyi sebentar, karena Gendis tiba-tiba aja celingukan memperhatikan ke sekelilingnya.

Dari tempatnya memantau Gendis, remaja ini penasaran melihat Gendis didekati seorang laki-laki memakai jaket, yang berbeda warna dari yang dikenakan Sony tadi, ditambah dengan aksesoris, kaca mata hitam, masker wajah dan juga topi.

Sementara dengan Gendis, yang udah berada bersama dengan sosok lelaki misterius di belakangnya. Nampak panik, dan bergetar hebat saat mendengar suara lelaki di belakangnya.

"Ndis, kak Bram mau ngomong sebentar. Please ... kasih kesempatan kak Bram untuk ngomong."

Deg!

Jantung Gendis berdetak dengan kencang, diikuti tetesan keringat dan tangannya juga gemetar.

🔜 Next Part 🔜

Episodes
1 Season 3 [Diingatkan Tentang Teddy]
2 Season 3 [Diam-Diam Memantau]
3 Season 3 [Hadiah]
4 Season 3 [Gendis Dan Bruno]
5 Season 3 [Dibikin Bete, Dan Bingung Secara Bersamaan]
6 Season 3 [Penyesalan]
7 Season 3 [Kepikiran Ucapan Daniel]
8 Season 3 [Saran Dari Sahabat-Sahabat Gendis]
9 Season 3 [Persiapan Mental]
10 Season 3 [Daniel Dengan Segudang Idenya]
11 Season 3 [Jawaban Bu Denayu]
12 Season 3 [Wejangan]
13 Season 3 [Idenya Ranger Hijau]
14 Season 3 [Ternyata Lo, De!]
15 Season 3 [Diundang Makan Malam]
16 Season 3 [Pertemuan Dengan Keluarga Daniel]
17 Season 3 [Mak Comblang Dadakan]
18 Season 3 [Penghalang Perjodohan]
19 Season 3 [Penghalang di Depan Mata]
20 Season 3 [Jodoh Emang Nggak Kemana Ya?]
21 Season 3 [Perhatian, Romantis, Tapi Juga Cemburuan]
22 Season 3 [Ide Untuk Memisahkan Daniel Dari Gendis]
23 Season 3 [Terima Kasih]
24 Season 3 [Penasaran]
25 season 3 [Gue Punya Ide]
26 Season 3 [Pertemuan di Restoran]
27 Season 3 [Teguran, Ancaman, dan Kekhawatiran]
28 Season 3 [Mencekam]
29 Season 3 [Nggak Sadarkan Diri]
30 Season 3 [Murka]
31 Season 3 [Memaksakan Kondisi]
32 Season 3 [Di Perjalanan]
33 Season 3 [Lagi-Lagi Bram]
34 Season 3 [Kemana Maya?]
35 Season 3 [Dari Bram?]
36 Season 3 [Di Rumah Cindy]
37 Season 3 [Titip Gendis Ya?]
38 Season 3 [Perdebatan Ringan]
39 Season 3 [Trauma]
40 Season 3 [Yani dan Gitta Ketemu Daniel]
41 Season 3 [Sebelum Ke Garut]
42 Season 3 [Setelah Tau Siapa Daniel]
43 Season 3 [Tiba di Garut]
44 Season 3 [Di Pantai]
45 Season 3 [Tiba Di Bali]
46 Season 3 [Kita Satu Kamar?]
47 Season 3 [Cantik]
48 Season 3 [Licik]
49 Season 3 [Bertemu Pengganggu Lainnya]
50 Season 3 [Dia di Sini]
51 Season 3 [Tamparan Kedua]
52 Season 3 [Kamu Tidak Pantas di Sisi Daniel]
53 Season 3 [Hilangnya Gendis]
54 Season 3 [Gendis Ternyata ...]
55 Season 3 [Wujud Manusia Tapi Aslinya Ular Berbisa]
56 Season 3 [Kekompakan Teman-Teman Gendis]
57 Season 3 [Kekacauan di Terminal]
58 Season 3 [Tuduhan Daniel ke Alan]
59 Season 3 [Didesak Supaya Cerita]
60 Season 3 [Cegukan Yang Mengganggu]
61 Season 3 [Ancaman Anti Mainstrem]
62 Season 3 [Dinginnya Sikap Pak Bayu]
63 Season 3 [Kasihan Daniel]
64 Season 3 [Kondisi Bu Denayu Kritis]
65 Season 3 [Tidak Punya Hati]
66 Season 3 [Keputusannya ...]
67 Season 3 [Pembalasan Gendis Atas Perlakuan Danish]
68 Season 3 [Telfon Dari Katte]
69 Season 3 [Permintaan Terakhir]
70 Season 3 [Otousan]
71 Season 3 [Selebihnya Serahkan Ke Kami]
72 Season 3 [Masih Ada Rahasia Yang Gendis Simpan]
73 Season 3 [Pelaku Tadi Ketemu Juga]
74 Season 3 [Gendis Kabur Lagi]
75 Season 3 [Titip Gendis Ya?]
76 Season 3 [Ndis, Janji Sama Gue, Lo Harus Selamat!]
77 Season 3 [Kondisi Gendis Saat Ini ...]
78 Season 3 [Takut Daniel Berubah Pikiran]
79 Season 3 [Izin Mencintai]
80 Season 3 [Permintaan, Tantangan, Kerinduan, dan Kesedihan]
81 Season 3 [Lo Nangis Kenapa?]
82 Season 3 [Bimbang]
83 Season 3 [Perjanjian Sebelum ke Jepang]
84 Season 3 [Nggak Asing]
85 Season 3 [Baseball Cap dan Sapu tangan]
86 Season 3 [Kado Untuk Daniel]
87 Season 3 [Kasmaran]
88 Season 3 [Kedatangan Tamu Yang Bikin Panik]
89 Season 3 [Kenapa Rasanya Begini Ya?]
90 Season 3 [Serotonin, Endorfin, Dopamin]
91 Season 3 [Ada Apalagi Ini?]
92 Season 3 [Kok, Lo Bisa Ada di Sini?]
93 Season 3 [Merasa Dimata-matai]
94 Season 3 [Penemuan Yang Mengejutkan]
95 Season 3 [Minta Izin Adopsi]
96 Season 3 [Fokus Gendis Terbagi]
97 Season 3 [6 Bulan Kemudian]
98 Season 3 [I'm Your Parent]
99 Season 3 [Jadi Dia Yang Ada di Balik Rencana Ini!]
100 Season 3 [Akhirnya Hari Itu Pun Tiba]
101 Season 3 [Adik Untuk Natan]
102 Season 3 [Siasat Mr Tatsuya]
103 Season 3 [Kemungkinannya]
104 Season 3 [Non Gendis Menghilang]
105 Season 3 [Jangan Sentuh Aku!]
106 Season 3 [Benaran Bu Dokter?]
107 Season 3 [Pulang Ke Sini Lo, Rupanya!]
108 Season 3 [Teman Saya, Mau Bertemu?]
109 Season 3 [Reuni]
110 Season 3 [Lo Pikir Bisa Aman, Ndis?]
111 Season 3 [Akhir Kisah Gendis]
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Season 3 [Diingatkan Tentang Teddy]
2
Season 3 [Diam-Diam Memantau]
3
Season 3 [Hadiah]
4
Season 3 [Gendis Dan Bruno]
5
Season 3 [Dibikin Bete, Dan Bingung Secara Bersamaan]
6
Season 3 [Penyesalan]
7
Season 3 [Kepikiran Ucapan Daniel]
8
Season 3 [Saran Dari Sahabat-Sahabat Gendis]
9
Season 3 [Persiapan Mental]
10
Season 3 [Daniel Dengan Segudang Idenya]
11
Season 3 [Jawaban Bu Denayu]
12
Season 3 [Wejangan]
13
Season 3 [Idenya Ranger Hijau]
14
Season 3 [Ternyata Lo, De!]
15
Season 3 [Diundang Makan Malam]
16
Season 3 [Pertemuan Dengan Keluarga Daniel]
17
Season 3 [Mak Comblang Dadakan]
18
Season 3 [Penghalang Perjodohan]
19
Season 3 [Penghalang di Depan Mata]
20
Season 3 [Jodoh Emang Nggak Kemana Ya?]
21
Season 3 [Perhatian, Romantis, Tapi Juga Cemburuan]
22
Season 3 [Ide Untuk Memisahkan Daniel Dari Gendis]
23
Season 3 [Terima Kasih]
24
Season 3 [Penasaran]
25
season 3 [Gue Punya Ide]
26
Season 3 [Pertemuan di Restoran]
27
Season 3 [Teguran, Ancaman, dan Kekhawatiran]
28
Season 3 [Mencekam]
29
Season 3 [Nggak Sadarkan Diri]
30
Season 3 [Murka]
31
Season 3 [Memaksakan Kondisi]
32
Season 3 [Di Perjalanan]
33
Season 3 [Lagi-Lagi Bram]
34
Season 3 [Kemana Maya?]
35
Season 3 [Dari Bram?]
36
Season 3 [Di Rumah Cindy]
37
Season 3 [Titip Gendis Ya?]
38
Season 3 [Perdebatan Ringan]
39
Season 3 [Trauma]
40
Season 3 [Yani dan Gitta Ketemu Daniel]
41
Season 3 [Sebelum Ke Garut]
42
Season 3 [Setelah Tau Siapa Daniel]
43
Season 3 [Tiba di Garut]
44
Season 3 [Di Pantai]
45
Season 3 [Tiba Di Bali]
46
Season 3 [Kita Satu Kamar?]
47
Season 3 [Cantik]
48
Season 3 [Licik]
49
Season 3 [Bertemu Pengganggu Lainnya]
50
Season 3 [Dia di Sini]
51
Season 3 [Tamparan Kedua]
52
Season 3 [Kamu Tidak Pantas di Sisi Daniel]
53
Season 3 [Hilangnya Gendis]
54
Season 3 [Gendis Ternyata ...]
55
Season 3 [Wujud Manusia Tapi Aslinya Ular Berbisa]
56
Season 3 [Kekompakan Teman-Teman Gendis]
57
Season 3 [Kekacauan di Terminal]
58
Season 3 [Tuduhan Daniel ke Alan]
59
Season 3 [Didesak Supaya Cerita]
60
Season 3 [Cegukan Yang Mengganggu]
61
Season 3 [Ancaman Anti Mainstrem]
62
Season 3 [Dinginnya Sikap Pak Bayu]
63
Season 3 [Kasihan Daniel]
64
Season 3 [Kondisi Bu Denayu Kritis]
65
Season 3 [Tidak Punya Hati]
66
Season 3 [Keputusannya ...]
67
Season 3 [Pembalasan Gendis Atas Perlakuan Danish]
68
Season 3 [Telfon Dari Katte]
69
Season 3 [Permintaan Terakhir]
70
Season 3 [Otousan]
71
Season 3 [Selebihnya Serahkan Ke Kami]
72
Season 3 [Masih Ada Rahasia Yang Gendis Simpan]
73
Season 3 [Pelaku Tadi Ketemu Juga]
74
Season 3 [Gendis Kabur Lagi]
75
Season 3 [Titip Gendis Ya?]
76
Season 3 [Ndis, Janji Sama Gue, Lo Harus Selamat!]
77
Season 3 [Kondisi Gendis Saat Ini ...]
78
Season 3 [Takut Daniel Berubah Pikiran]
79
Season 3 [Izin Mencintai]
80
Season 3 [Permintaan, Tantangan, Kerinduan, dan Kesedihan]
81
Season 3 [Lo Nangis Kenapa?]
82
Season 3 [Bimbang]
83
Season 3 [Perjanjian Sebelum ke Jepang]
84
Season 3 [Nggak Asing]
85
Season 3 [Baseball Cap dan Sapu tangan]
86
Season 3 [Kado Untuk Daniel]
87
Season 3 [Kasmaran]
88
Season 3 [Kedatangan Tamu Yang Bikin Panik]
89
Season 3 [Kenapa Rasanya Begini Ya?]
90
Season 3 [Serotonin, Endorfin, Dopamin]
91
Season 3 [Ada Apalagi Ini?]
92
Season 3 [Kok, Lo Bisa Ada di Sini?]
93
Season 3 [Merasa Dimata-matai]
94
Season 3 [Penemuan Yang Mengejutkan]
95
Season 3 [Minta Izin Adopsi]
96
Season 3 [Fokus Gendis Terbagi]
97
Season 3 [6 Bulan Kemudian]
98
Season 3 [I'm Your Parent]
99
Season 3 [Jadi Dia Yang Ada di Balik Rencana Ini!]
100
Season 3 [Akhirnya Hari Itu Pun Tiba]
101
Season 3 [Adik Untuk Natan]
102
Season 3 [Siasat Mr Tatsuya]
103
Season 3 [Kemungkinannya]
104
Season 3 [Non Gendis Menghilang]
105
Season 3 [Jangan Sentuh Aku!]
106
Season 3 [Benaran Bu Dokter?]
107
Season 3 [Pulang Ke Sini Lo, Rupanya!]
108
Season 3 [Teman Saya, Mau Bertemu?]
109
Season 3 [Reuni]
110
Season 3 [Lo Pikir Bisa Aman, Ndis?]
111
Season 3 [Akhir Kisah Gendis]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!