Bab 15

Sementara itu di tempat lain, Anna membaurkan kentang dengan bumbu di wajan besar.

"Ibu, nggak buka usaha katering saja!" Damar mengiris hati-hati cabai hijau. Didepannya ada satu baskom cabai yang menunggu dieksekusi.

"Bagus juga idemu!" kata Rini sambil menenteng jerigen berisi minyak goreng . "Kan Anna bisa bantuin ibu. Masakannya enak lagi!"

"Ibu bisa aja," balas Anna menjadi salah tingkah.

"Apalagi kalau kamunya sampai jadi mantu Ibu. Kita bisa usaha katering bareng. Wahy beruntungnya Ibu, kalau gitu!"

Anna mendongak dengan terkejut.

Damar memperhatikan ibunya yang bersitatap dengan Anna. Dia deg deg an sendiri . Kenapa Ibu terang-terangan! Malu-maluin!

"Ehem!" Rini berdeham karena suasana mendadak hening. Dia menoleh ke putranya. Otot-otot di wajah langsung menegang. "Tanganmu! Apa yang kamu potong!"

"Uh!" Damar mengibaskan tangannya yang berdarah.

Pada saat yang sama Sarip datang. "Tanganmu kenapa, Mar?"

"Bentar, perih!" Damar lekas ke kamar mandi.

"Nak Sarip, tolong cabainya dipotong!" titah Rini saat dia menyusul Damar ke kamar mandi.

"Aduh, Sarip nggak bisa motong-motong Bu!" ucap Sarip kebingungan.

"Nanti Ibu kasih kuota!"

"Oke, Bu!" Sarip meringis dengan mata bersinar. Dia melirik si ninja yang geleng-geleng kepala. "Hei, gimana cara motongnya ini? Ninja!"

Anna dengan kesal mendekat. "Mundur!"

"Hih, gue juga ogah deket-deket!" Sarip mundur lima langkah.

"Begini!" Anna menekuk tangannya ke atas sambil memegang pisau. "Lihat baik-baik caranya. "Ambil cabai dan taruh talenan, dipotong kek gini sesenti-sesenti."

Damar tertawa saat muncul di pintu kamar mandi melihat ekspresi Sarip yang menyimak dengan keseriusan. "Gitu tuh kalau nggak pernah bantu-bantu di dapur."

"Berisik, lu!" umpat Sarip.

Rini menggubet hansaplash ke telunjuk putranya. "Beres!"

"Aku bantu masak aja." Damar melirik kompor yang nganggur.

"Itu wajan di sana!" Anna menunjuk dinding dibelakang Damar.

"Oh, ya, thank you, Bidadari."

Mata Sarip mendelik, "apa barusan gue denger?

Rini menoleh kanan dengan senyum-senyum. "Serius Mar masaknya!"

Anna mengukir senyum dengan mata terus tertuju ke kentang. Lalu membantu Damar menyalakan kompor, juga menuangkan minyak dari jeligen.

"Katanya mau masak, malah nonton!" Rini mengupasi bawang merah dengan tatapan penuh peringatan.

"Sabar, Bu!" ucap Damar lembut. "Damar yang ngosreng-ngosreng aja."

"Nah, jadi Anna yang sibuk sendiri." Rini kembali komentar. Anna tak mengambil pusing. Dia memasukan potongan bawang merah ke wajan.

Cantik! Damar mengaduk-aduk dengan semangat.

"Cocok jadi pasangan suami istri!" celetuk Rini.

"Ibu?" Damar tersipu malu, membuat Anna langsung menunduk.

"Assalamualaikum!" suara Winda terdengar dari pintu dapur.

"Walaikum salam!" jawab semua orang yang di dapur.

"Bu Rini, ini suruh anterin belanjaan telur lima kilo."

"Oh, berapa totalnya? Sebentar! Tolong diletakkan di meja, ya Sayang!"

Winda melepas sandal, masuk ke dalam dan mendapat lambaian tangan dari sahabatnya. Ditaruh telur di meja, dia langsung mendekati Anna. "Damar, butuh bantuan?"

"Tidak perlu," jawab Damar fokus pada bumbunya yang mulai matang. Pemuda itu menoleh ke Anna. "Apalagi ini?"

"Tempe," jawab Anna sambil tersenyum pada Winda yang memperhatikan Damar.

Winda menoleh belakang dan melihat baskom berisi tempe. Dia bermaksud mengambilnya tetapi kalah cepat dengan Damar.

"Langsung semuanya apa separuh?" Tanya Damar dengan tatapan lembut dan begitu dalam.

"Boleh sepertiga terus aduk-aduk dulu."

"Berapa totalnya Winda?" Tanya Bu Rini yang baru muncul.

"Ambil saja kembaliannya,"ucap Bu Rini sambil menyodorkan dua lembar uang berwarna merah.

"Uh, ini sisanya ada 50an."

"Nggak papa."

"Winda boleh bantuin mereka Bu?" Tanya Winda. Dia iri melihat lagi-lagi Damar bertanya pada Anna.

"A itu, nggak perlu ya, kotor! Nanti kamu dimarahi ibumu." Rini tahu bagaimana galaknya Winarsih saat begitu memanjakan Winda.

"Huft!" Winda melihat Anna berjongkok mematikan kompor, dimana Damar ngeliatin Anna dengan begitu kentara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!