The Power Of Mbak Jamu. Bab 16

Empat orang di dalam lift minggir memberi tempat seorang wanita yang menggendong bakul masuk.

Menyadari hal itu, Mia minta maaf. Merasa tidak nyaman karena bakul miliknya memenuhi ruangan. Walaupun mereka tidak ada yang mempermasalahkan. Hanya dalam hitungan detik, Mia sudah tiba di loby. Tiba-tiba saja seorang wanita hendak melayangkan tangan ke pipinya.

"Hait" bukan Mia jika tidak mampu menangkis.

"Jangan cari perkara kamu Ranti" Kata Mia setengah berbisik. Tetapi giginya gemerutuk marah dengan wanita yang tidak pernah bosan mengganggunya.

Dengan mata melotot Mia menghempas tangan Ranti, hingga Ranti pun terhuyung. Sebelum sampai jatuh, Ranti berpegangan tembok.

"Dasar tukang jamu nggak tahu malu loe, datang ke kantor ini pasti ingin minta jatah uang Slamet bukan?!" tuduh Ranti dengan suara kencang. Bagusnya di tempat itu sepi. Jika para atasan sedang rapat, para karyawan sudah bekerja di tempat masing-masing.

"Kamu jangan meremehkan profesi saya Ranti, jika kamu tidak mau kwalat. Walaupun saya penjual jamu yang penting halal" Mia kesal, karena Ranti bicara tetapi tidak ngaca siapa dirinya.

"Terus satu lagi, apa kamu bilang? Hahaha... saya minta uang Slamet?" Mia tertawa sumbang. Geli sekali mendengarnya, darimana Ranti bisa berpikir seperti itu.

"Mas Slamet sudah tiga hari tidak pulang, pasti dia tinggal bersama loe!" Tuduh Ranti. Sejak pertengkaran Slamet dengan Ranti tiga hari yang lalu, selama itu pula Slamet tidak pernah pulang ke rumah. Ranti mengira, Slamet kembali kepada Mia.

"Apa?" Mia kaget, memajukan muka ke wajah Ranti. Mia sudah bisa menebak bahwa ada konflik besar di rumah tangga mereka. Mia tahu Slamet, selama hidup berumah tangga dengannya tidak pernah lari dari persoalan. Namun, itu bukan urusan Mia. Jika Mia mau jahat, bisa saja berdoa agar hancur sekalian rumah tangga mereka. Tetapi Mia bukan orang yang sekejam itu.

"Ranti... Ranti... Slamet pergi atau tidak itu bukan urusan saya, dan jangan pernah menyangkut pautkan rumah tangga kalian dengan saya" Mia sebenarnya tidak mau meladeni Ranti, tetapi jika sampai Ranti mengadu. Ujung-ujungnya bu Maya akan melabraknya. Sungguh Mia tidak mau debat dengannya. Mau dilawan orang tua, tetapi jika didiamkan bu Maya sudah menginjak-injak harga diri Mia.

Keduanya saling diam, larut dalam pikiran masing-masing. Ranti masih tetap beramsumsi bahwa kedatangan Mia ke kantor ada hubungannya dengan Slamet.

"Heh, tukang jamu, sekarang katakan dimana Slamet"

"Mana saya tahu!" Mia pun memilih pergi tetapi baru dua langkah dia berhenti.

"Oh iya, sekali lagi saya ingatkan Ranti, jangan pernah menghina pekerjaan saya. Biarpun saya hanya berjualan jamu, tetapi setidaknya usaha. Tidak seperti kamu yang hanya main game setiap hari," Mia memang benar. Sebab, ketika masih tinggal bersama mereka, Ranti betah berjam-jam di tempat tidur hanya main game.

"Mia... Ranti..." panggil Slamet yang berjalan tergesa-gesa mendekati mereka. Slamet kebetulan lewat, baru selesai membersihkan toilet loby. Begitu mendengar suara Ranti yang ngegas, dia terkejut lalu menghampiri. Jika sampai bos ada yang tahu bahwa istrinya menyusul dan melihat kelakuan Ranti, mau di letakkan di mana wajah Slamet.

Selama tiga hari ini Slamet memang menginap di rumah orang tuanya. Bukan mau menghindari masalah, tetapi Ranti harus diberi pelajaran.

"Jelaskan sama istri kamu ini Mas, apa tujuan saya datang ke kantor ini" Mia mengatakan agar Ranti jangan asal tuduh.

Sementara Ranti tidak begitu mendengar kata-kata Mia. Karena, dia tercengang melihat penampilan suaminya yang mengenakan seragam cleaning service, membawa kemoceng, dan lap. Rasa kecewanya sampai ubun-ubun. Slamet ketika berangkat kerja mengenakan pakaian rapi. Ranti tidak menyangka bahwa suaminya hanya tukang bersih-bersih.

Ranti membuang mukanya kasar, tidak mau menatap Slamet, ketika suaminya sudah di depanya.

"Ran, sebaiknya kamu pulang" Slamet berkata pelan, agar tidak banyak orang yang mendengar.

"Mana ongkos?" Ranti menodong ketus.

Slamet menarik napas panjang, dia sebenarnya tidak punya uang. Hanya punya 100 ribu yang dia pinjam dari ibunya. Uang itu akan dia gunakan untuk mengisi bensin. Terpaksa dia merogoh dompet ambil 50 ribu memberikan kepada Ranti.

"Hanya segini?" Ranti merengut.

"Tanggal berapa sekarang" Slamet mencoba bersabar.

"Nanti malam kamu harus pulang Mas, awas! Kalau sampai tidur di rumah janda gatal" Ranti menarik kasar uang dari tangan Slamet, lalu balik badan menabrak Mia yang menyaksikan drama tersebut.

Mia kesal mendengar ucapan Ranti yang terakhir, tetapi dia tidak mau ribut di tempat yang bukan semestinya.

"Maafkan Ranti Mia" Slamet pun kesal mendengar ucapan Ranti baru saja.

"Jangan selalu minta maaf atas nama istri kamu Mas, dia punya mulut bukan? Suruh minta maaf sendiri,"

Slamet menatap Mia rasanya ingin menutup wajahnya karena malu, atas kelakuan Ranti. Bukan hanya itu, Slamet juga malu, kehidupan rumah tangganya yang kesulitan keuangan sudah diketahui oleh mantan istri. Dia kini baru menyadari ketika menjadi suami Mia tak ubahnya pria yang mendompleng kehidupan istri.

Slamet juga tahu bahwa Mia istri yang sangat menghormati dirinya. Jika boleh berharap, Slamet ingin mengambil berlian yang dia buang ke dasar laut. Slamet sudah salah telah menukar mutiara dengan kerangka kerang.

Merasa diperhatikan Slamet, Mia tidak berkata-kata lalu berjalan di belakang Ranti. Tiba di pinggir jalan, kali ini dia meyetop angkutan, kemudian meletakkan bakul di pintu angkutan.

Krenteng Krenteng.

Mia mendorong bakul sambil membungkuk, lalu duduk di tengah-tengah dua pria.

"Masih ada jamunya Mbak?" Tanya pria kulit gelap yang duduk di sebelah kiri Mia.

"Sudah habis Pak" Mia tersenyum, tetapi senyum itu lenyap dari bibirnya, kala merasakan sisi paha kananya ada yang meraba.

"Aow" pria itu menjerik, karena siku Mia mendarat tepat di lengan bagian atas pria itu, padahal sedang asam urat.

"Kenapa?" Supir berhenti, semua penumpang menatap pria di sebelah Mia yang sedang meringis. Kecuali Mia, dia cuek saja menatap jalanan.

"Kejedot Pir" Jawabnya asal.

Drama di angkutan pun berakhir karena Mia sudah turun di gang. Ketika sudah menggendong bakul, Mia tersenyum meledek ke arah pria yang akan melecehkan dirinya. Dalam hati Mia berkata. "Rasain kamu" Mia melengos lalu berjalan kaki.

Begitulah jika naik angkutan Mia harus berjalan kaki menuju rumah. Kecuali naik taksi, ojek, atau becak.

"Mia, tumben banget kamu sampai siang" suara pria dari belakang menghentikan langkah Mia.

"Iya Jak, tadi ke PT Sandranu dulu" Mia menunggu Jaka lalu berjalan bersama. Dalam hati Mia juga berkata tumben, karena tidak biasanya Jaka berjalan kaki.

"Jak, selamat ya, kamu sudah jadi bos" Mia tidak menyangka jika sahabatnya kini sudah menjadi orang kaya, karena usaha penyewaan kendaraan yang di kelola Jaka maju pesat. Menurut cerita Putri.

"Bos... Bos apa Mia? Bekas Orang Sinting" Kelakar Jaka tertawa lebar, di sambut tawa Mia.

"Memang ada ya orang Sinting ngaku," Mia terkikik.

Dua sahabat itu pun kembali seperti dulu, ngobrol diselipkan canda membuat suasana semakin akrab. Masih segar dalam ingatan Mia. Ketika mereka SD. Jaka selalu di buli teman-teman karena sepatutnya bolong bagian depan. Hal itu berlanjut hingga SMP dan SMK. Mia yang selalu membela Jaka, kadang tidak segan-segan mengancam jika teman-temannya sudah sangat keterlaluan.

"Mia kira-kira kapan kamu ada waktu, supaya kita bisa ngobrol berdua," Jaka mengalihkan. Dia rupanya akan berbicara serius mengajak Mia mencari tempat yang istimewa.

"Mau ngobrol apa Jak, sekarang juga bisa" polos Mia.

"Ini penting sekali Mia" Jaka memelas.

"Ya sudah... kalau gitu nanti malam saja Jak" Mia kasihan juga kepada Jaka. Apa salahnya sekali-sekali memenuhi undangan sahabat kecilnya.

"Tentu bisa Mia" Jaka bersemangat.

Mereka pun akhirnya berpisah. Jaka berjalan lurus. Kemudian, Mia belok kiri menuju rumahnya. Tiba di rumah, Mia tidak membuang waktu lalu membuat adonan kue yang akan dia jual sore hari.

Sore berganti malam, Mia sudah tampil cantik dijemput Jaka yang akan mengajaknya makan di restoran terkenal di kota mereka. Di dalam mobil yang lumayan bagus walaupun tidak semahal kendaraan Vano, Mia dengan Jaka kembali bercanda ria.

Tiba di salah satu restoran, Mia melangkah masuk mengkuti Jaka. Tatapan mata Mia disambut dengan langit-langit tinggi dipenuhi lampu-lampu kristal, yang sekilas seperti kupu-kupu menambah suasana hati mereka nyaman. Selama ini Mia hanya disibukkan dengan pekerjaan, tidak ada waktu untuk ruang gerak yang luas seperti ini.

Kursi beludru berwarna cream, Mia bersandar di sana, di ikuti Jaka. Jaka memesan makanan yang paling istimewa untuk menjamu wanita yang dia cintai. Sambil menunggu pesanan, obrolan masih berlanjut.

Tepat di samping Mia, segerombolan pria dengan wanita pun tengah menempati fasilitas meja yang paling panjang dan sudah di booking. Salah satu dari mereka adalah pria yang Mia kenal. Keduanya saling pandang.

...~Bersambung~...

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakeep

2024-08-13

5

Mur Wati

Mur Wati

kerangka kerang yg di buang di pinggir pantai trus di injak setiap orang yg lewat kan

2024-07-01

2

Mur Wati

Mur Wati

🤮🤮🤮🤮🤮itu pantasnya kata" buat lo ...jd byk komen gemes pgn nginjek mulut nya RANTI

2024-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 The Power Of Mbak Jamu. Bab 1
2 The Power Of Mbak Jamu. Bab 2
3 The Power Of Mbak Jamu. Bab 3
4 The Power Of Mbak Jamu. Bab 4
5 The Power Of Mbak Jamu. Bab 5
6 The Power Of Mbak Jamu. Bab 6
7 The Power Of Mbak Jamu. Bab 7
8 The Power Of Mbak Jamu. Bab 8
9 The Power Of Mbak Jamu. Bab 9
10 The Power Of Mbak Jamu. Bab 10
11 The Power Of Mbak Jamu. Bab 11
12 The Power Of Mbak Jamu. Bab 12
13 The Power Of Mbak Jamu. Bab 13
14 The Power Of Mbak Jamu. Bab 14
15 The Power Of Mbak Jamu. Bab 15
16 The Power Of Mbak Jamu. Bab 16
17 The Power Of Mbak Jamu. Bab 17
18 The Power Of Mbak Jamu. Bab 18
19 The Power Of Mbak Jamu. Bab 19
20 The Power Of Mbak Jamu. Bab 20.
21 The Power Of Mbak Jamu. Bab 21
22 The Power Of Mbak Jamu. Bab 22
23 The Power Of Mbak Jamu. Bab 23
24 The Power Of Mbak Jamu. Bab 24
25 The Power Of Mbak Jamu. Bab 25
26 The Power Of Mbak Jamu. Bab 26
27 The Power Of Mbak Jamu. Bab 27
28 The Power Of Mbak Jamu. Bab 28
29 The Power Of Mbak Jamu. Bab 29
30 The Power Of Mbak Jamu. Bab 30
31 The Power Of Mbak Jamu. Bab 31
32 The Power Of Mbak Jamu. Bab 32
33 The Power Of Mbak Jamu. Bab 33
34 The Power Of Mbak Jamu. Bab 34
35 The Power Of Mbak Jamu. Bab 35
36 The Power Of Mbak Jamu. Bab 36
37 The Power Of Mbak Jamu. Bab 37
38 The Power Of Mbak Jamu. Bab 38
39 The Power Of Mbak Jamu. Bab 39
40 The Power Of Mbak Jamu. Bab 40
41 The Power Of Mbak Jamu. Bab 41
42 The Power Of Mbak Jamu. Bab 42
43 The Power Of Mbak Jamu. Bab 43
44 The Power Of Mbak Jamu. Bab 44
45 The Power Mbak Jamu. Bab 45
46 The Power Of Mbak Jamu. Bab 46
47 The Power Of Mbak Jamu. Bab 47
48 The Power Of Mbak Jamu. Bab 48
49 The Power Of Mbak Jamu. Bab 49
50 The Power Of Mbak Jamu. Bab 50.
51 The Power Of Mbak Jamu. Bab 51
52 The Power Of Mbak Jamu. Bab 52
53 The Power Of Mbak Jamu. Bab 53
54 The Power Of Mbak Jamu. Bab 54
55 The Power Of Mbak Jamu. Bab 55
56 The Power Of Mbak Jamu. Bab 56
57 The Power Of Mbak Jamu. Bab 57
58 The Power Of Mbak Jamu. Bab 58
59 The Power Of Mbak Jamu. Bab 59
60 The Power Of Mbak Jamu. Bab 60
61 The Power Of Mbak Jamu. Bab 61
62 The Power Of Mbak Jamu. Bab 62
63 The Power Of Mbak Jamu. Bab 63
64 The Power Of Mbak Jamu. Bab 64
65 The Power Of Mbak Jamu. Bab 65
66 The Power Of Mbak Jamu. Bab 66
67 The Power Of Mbak Jamu. Bab 67
68 The Power Of Mbak Jamu. Bab 68
69 The Power Of Mbak Jamu. Bab 69
70 The Power Of Mbak Jamu. Bab 70
71 The Power Of Mbak Jamu. Bab 71
72 The Power Of Mbak Jamu. Bab 72
73 The Power Of Mbak Jamu. Bab 73
74 The Power Of Mbak Jamu. Bab 74
75 The Power Of Mbak Jamu. Bab 75
76 The Power Of Mbak Jamu. Bab 76
77 The Power Of Mbak Jamu. Bab 77
78 The Power Of Mbak Jamu. Bab 78
79 The Power Of Mbak Jamu. Bab 79
80 The Power Of Mbak Jamu. Bab 80
81 The Power Of Mbak Jamu. Ban 81
82 The Power Of Mbak Jamu. Bab 82
83 The Power Of Mbak Jamu. Bab 83
84 The Power Of Mbak Jamu. Bab 84
85 The Power Of Mbak Jamu. Bab 85
86 The Power Of Mbak Jamu. Bab 86
87 The Power Of Mbak Jamu. Bab 87
88 The Power Of Mbak Jamu. Bab 88
89 The Power Of Mbak Jamu. Bab 89
90 The Power Of Mbak Jamu. Bab 90
91 The Power Of Mbak Jamu. Bab 91
92 The Power Of Mbak Jamu. Bab 92
93 The Power Of Mbak Jamu. Bab 93
94 The Power Of Mbak Jamu. Bab 94
95 The Power Of Mbak Jamu. Bab 95
96 The Power Of Mbak Jamu. Bab 96
97 The Power Of Mbak Jamu. Bab 97
98 The Power Of Mbak Jamu. Bab 98
99 The Power Of Mbak Jamu. Bab 99
100 The Power Of Mbak Jamu. Bab 100
101 Bab pengumuman
102 Relakan Aku Pergi
103 Dendam Janda Pirang
104 Bab pengumuman
105 Bab 105
106 Bab pengumuman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
The Power Of Mbak Jamu. Bab 1
2
The Power Of Mbak Jamu. Bab 2
3
The Power Of Mbak Jamu. Bab 3
4
The Power Of Mbak Jamu. Bab 4
5
The Power Of Mbak Jamu. Bab 5
6
The Power Of Mbak Jamu. Bab 6
7
The Power Of Mbak Jamu. Bab 7
8
The Power Of Mbak Jamu. Bab 8
9
The Power Of Mbak Jamu. Bab 9
10
The Power Of Mbak Jamu. Bab 10
11
The Power Of Mbak Jamu. Bab 11
12
The Power Of Mbak Jamu. Bab 12
13
The Power Of Mbak Jamu. Bab 13
14
The Power Of Mbak Jamu. Bab 14
15
The Power Of Mbak Jamu. Bab 15
16
The Power Of Mbak Jamu. Bab 16
17
The Power Of Mbak Jamu. Bab 17
18
The Power Of Mbak Jamu. Bab 18
19
The Power Of Mbak Jamu. Bab 19
20
The Power Of Mbak Jamu. Bab 20.
21
The Power Of Mbak Jamu. Bab 21
22
The Power Of Mbak Jamu. Bab 22
23
The Power Of Mbak Jamu. Bab 23
24
The Power Of Mbak Jamu. Bab 24
25
The Power Of Mbak Jamu. Bab 25
26
The Power Of Mbak Jamu. Bab 26
27
The Power Of Mbak Jamu. Bab 27
28
The Power Of Mbak Jamu. Bab 28
29
The Power Of Mbak Jamu. Bab 29
30
The Power Of Mbak Jamu. Bab 30
31
The Power Of Mbak Jamu. Bab 31
32
The Power Of Mbak Jamu. Bab 32
33
The Power Of Mbak Jamu. Bab 33
34
The Power Of Mbak Jamu. Bab 34
35
The Power Of Mbak Jamu. Bab 35
36
The Power Of Mbak Jamu. Bab 36
37
The Power Of Mbak Jamu. Bab 37
38
The Power Of Mbak Jamu. Bab 38
39
The Power Of Mbak Jamu. Bab 39
40
The Power Of Mbak Jamu. Bab 40
41
The Power Of Mbak Jamu. Bab 41
42
The Power Of Mbak Jamu. Bab 42
43
The Power Of Mbak Jamu. Bab 43
44
The Power Of Mbak Jamu. Bab 44
45
The Power Mbak Jamu. Bab 45
46
The Power Of Mbak Jamu. Bab 46
47
The Power Of Mbak Jamu. Bab 47
48
The Power Of Mbak Jamu. Bab 48
49
The Power Of Mbak Jamu. Bab 49
50
The Power Of Mbak Jamu. Bab 50.
51
The Power Of Mbak Jamu. Bab 51
52
The Power Of Mbak Jamu. Bab 52
53
The Power Of Mbak Jamu. Bab 53
54
The Power Of Mbak Jamu. Bab 54
55
The Power Of Mbak Jamu. Bab 55
56
The Power Of Mbak Jamu. Bab 56
57
The Power Of Mbak Jamu. Bab 57
58
The Power Of Mbak Jamu. Bab 58
59
The Power Of Mbak Jamu. Bab 59
60
The Power Of Mbak Jamu. Bab 60
61
The Power Of Mbak Jamu. Bab 61
62
The Power Of Mbak Jamu. Bab 62
63
The Power Of Mbak Jamu. Bab 63
64
The Power Of Mbak Jamu. Bab 64
65
The Power Of Mbak Jamu. Bab 65
66
The Power Of Mbak Jamu. Bab 66
67
The Power Of Mbak Jamu. Bab 67
68
The Power Of Mbak Jamu. Bab 68
69
The Power Of Mbak Jamu. Bab 69
70
The Power Of Mbak Jamu. Bab 70
71
The Power Of Mbak Jamu. Bab 71
72
The Power Of Mbak Jamu. Bab 72
73
The Power Of Mbak Jamu. Bab 73
74
The Power Of Mbak Jamu. Bab 74
75
The Power Of Mbak Jamu. Bab 75
76
The Power Of Mbak Jamu. Bab 76
77
The Power Of Mbak Jamu. Bab 77
78
The Power Of Mbak Jamu. Bab 78
79
The Power Of Mbak Jamu. Bab 79
80
The Power Of Mbak Jamu. Bab 80
81
The Power Of Mbak Jamu. Ban 81
82
The Power Of Mbak Jamu. Bab 82
83
The Power Of Mbak Jamu. Bab 83
84
The Power Of Mbak Jamu. Bab 84
85
The Power Of Mbak Jamu. Bab 85
86
The Power Of Mbak Jamu. Bab 86
87
The Power Of Mbak Jamu. Bab 87
88
The Power Of Mbak Jamu. Bab 88
89
The Power Of Mbak Jamu. Bab 89
90
The Power Of Mbak Jamu. Bab 90
91
The Power Of Mbak Jamu. Bab 91
92
The Power Of Mbak Jamu. Bab 92
93
The Power Of Mbak Jamu. Bab 93
94
The Power Of Mbak Jamu. Bab 94
95
The Power Of Mbak Jamu. Bab 95
96
The Power Of Mbak Jamu. Bab 96
97
The Power Of Mbak Jamu. Bab 97
98
The Power Of Mbak Jamu. Bab 98
99
The Power Of Mbak Jamu. Bab 99
100
The Power Of Mbak Jamu. Bab 100
101
Bab pengumuman
102
Relakan Aku Pergi
103
Dendam Janda Pirang
104
Bab pengumuman
105
Bab 105
106
Bab pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!