Bab 3. Mana suamimu?

****

Indira terkejut begitu dia mendapatkan kabar kurang menyenangkan dari adik suaminya, bahwa kakek dari suaminya yang sudah dianggapnya sebagai kakek sendiri, masuk rumah sakit.

"Cepetan lo kesini sama Kak Juno. Kakek nungguin lo," suara seorang wanita terdengar judes dan tidak sopan kepada Indira yang merupakan kakak iparnya.

"Iya, kakak dan kak Juno akan segera kesana. Kamu kirimkan alamat rumah sakit dan ruangannya ya, Jen." Indira berkata dengan lembut, meskipun Jenny berkata tak sopan padanya.

"Iya gue kirim," jawab Jenny dengan malas.

"Kalau gitu kakak siap-siap dulu ya. Assalamu-"

Tut... tut... tut...

Belum sempat Indira menyelesaikan salamnya, telpon itu sudah ditutup lebih dulu oleh Jenny. Indira sendiri hanya bisa menggelengkan kepalanya, karena dia sudah terbiasa dengan sikap Jenny padanya. Karena tidak hanya Juno saja yang tidak suka dengan pernikahan ini, melainkan Jenny dan ibu mertuanya. Mereka tidak menyukai Indira yang berasal dari kampung dan merasa Indira tidak setara dengan keluarga Bastian. Indira hanya beruntung saja, karena kakek Juno menjodohkannya. Jika bukan karena persahabatan kakek Juno dan mendiang kakek Indira, perjodohan bahkan pernikahan ini tidak akan terjadi. Namun, kakek Juno sangat menyayangi Indira, sehingga dia tetap bertahan didalam keluarga Bastian.

"Aku harus kasih tahu mas Juno."

Suara adzan yang berkumandang membuat Indira terdiam ditempatnya, niatnya urung sementara untuk memberitahu suaminya. Dia pun memutuskan untuk melaksanakan shalat magrib terlebih dahulu. Indira pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, lantas setelah itu dia melaksanakan shalat magrib sendiri di kamarnya yang cukup luas.

Sedangkan di kamar lain, Sheila dan Juno tampak bergumul untuk ke sekian kalinya diatas ranjang. Namun, kali ini Juno lebih berhati-hati, karena takut calon bayinya kenapa-kenapa. Jangankan untuk shalat magrib, Juno dan Sheila bahkan tak ingat ini jam berapa.

"Sayang, apa kamu serius mau bercerai dengan wanita itu?" tanya Sheila yang saat ini posisinya berada diatas tubuh polos Juno. Dia menatap kekasihnya dengan manja.

"Iya, tentu saja. Dua bulan lagi, aku akan menceraikannya."

"Hem, begitu ya."

"Kenapa kamu menanyakan hal yang sudah kamu tahu jawabannya, sayang?" ucap Juno seraya membelai pipi Sheila dengan lembut.

"Nggak apa-apa. Aku cuma kepikiran aja, selama dua tahun ini...kalian kan hidup bersama. Apa kamu nggak ada rasa sama wanita itu?" tanya Sheila sambil memalingkan wajahnya menghindari Juno. Kata-katanya menyiratkan kesedihan.

"Sayang, apa kamu cemburu pada wanita kampung itu? Jangan mengada-ada, aku tidak mungkin jatuh cinta sama dia. Ada rasa pun tidak. Selama ini aku selalu menjaganya buat kamu, percayalah padaku sayang?" bujuk Juno dengan tatapan lembut dan suara hangatnya pada Sheila, wanita yang dia cintai.

"Apa benar begitu? Selama dua tahun, kamu nggak pernah ada rasa sama dia? Atau... apa kamu pernah tidur sama dia?" tanya Sheila dengan tatapan mata yang menaruh curiga pada Juno. "Nggak mungkin dua tahun nikah, kamu nggak ngelakuin apapun sama dia, Jun!" imbuh Sheila lagi yang kali ini membuat Juno terdiam seribu bahasa.

Tiba-tiba saja potongan bayangan dirinya tidur dengan Indira satu bulan yang lalu, kembali terlintas di kepalanya. Segera, dia menyingkirkan hal itu dari kepalanya dan menganggapnya tak pernah terjadi.

"Sayang, kenapa kamu malah ngelamun? Apa jangan-jangan benar kalau kamu sama dia udah-"

Bibir Juno segera menyambar bibir Sheila, sebelum wanita cantik itu berbicara lebih banyak.

"Nggak sayang! Nggak ada apa-apa diantara aku sama dia. Lagian mana mungkin aku ada apa-apa sama cewek kampung itu, sedangkan aku memiliki semuanya yang ada pada diri kamu. Wanita kampung itu nggak ada seujung kuku pun dibandingkan dengan kamu. Jangankan tidur sama dia, untuk melihat wajahnya saja aku jijik!"

"Aku cinta kamu sayang, selama dua tahun ini aku bahkan menjaga keperjakaan aku buat kamu," tutur Juno yang tidak sepenuhnya jujur. Dia mungkin menjaga hatinya, tapi tidak dengan tubuhnya. Dia pertama kali melakukan hubungan dengan Indira, istri sahnya dan itu pun karena tidak disengaja.

'Jangan sampai Sheila tau kalau aku pernah berhubungan sama wanita kampung itu'

"Ya sudah, aku percaya sama kamu Jun. Lagian kamu bener juga sih, mana mungkin kamu tergoda sama istri kamu yang kampungan itu," ucap Sheila yang tampaknya percaya dengan perkataan Juno. Pria itu merasa lega karena Sheila percaya pada perkataannya.

"Ya udah, kita mandi yuk? Badanku udah lengket, sayang."

"Mandiin." Sheila berkata dengan manja.

"Iya, ayo!"

Juno menggendong tubuh Sheila yang polos itu, lalu membawanya ke kamar mandi. Dia memperlakukan Sheila dengan lembut dan hangat. Berbeda sekali dengannya, saat dia memperlakukan Indira.

"Ya Allah... rasanya sakit sekali... dadaku sesak," ucap Indira sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Rupanya wanita itu mendengar semuanya dari balik pintu, saat dia akan memberitahu Juno tentang kakeknya.

Dia mendengar dan melihat semuanya, dimana suaminya mengatakan jijik padanya. Padahal dia sekarang sedang mengandung benihnya.

"Mama harus bagaimana nak? Kalau papamu tau tentang kehadiran kamu, apa yang akan papamu katakan? Apa dia akan menolakmu? Atau dia akan menerimamu? Karena kamu punya saudara lain juga," gumam Indira dengan pikiran yang berat dan hati yang berkecamuk. Dia jadi ragu untuk memberitahu Juno tentang keberadaan anak mereka. Bagaimana juga nasib bayinya kelak?

Sesak rasanya, ketika Indira memikirkan Sheila yang juga sedang hamil anak suaminya.

Selang beberapa menit, Indira terpaksa menggedor pintu kamar suaminya dan memberitahu suaminya tentang kondisi sang kakek. Dia tidak bisa berlama-lama lagi, karena katanya kakek Juno sedang menunggunya. Tidak ada jawaban dari Juno di dalam kamarnya, hingga membuat Indira pun menyerah dan memilih pergi seorang diri.

"Oke, aku pergi sendiri Mas. Jangan bilang kalau aku tidak memberitahu kamu. Silahkan kamu bersenang-senang, berzina dengan wanita itu!" teriak Indira kesal, tapi sayangnya Juno tidak mendengarnya, karena dia masih melakukan sesi panasnya bersama Sheila dikamar mandi. Bahkan panggilan telepon yang beberapa kali bergetar pun dia abaikan. Saat ini fokusnya adalah Sheila.

Hati Indira sakit, membayangkan apa yang terjadi di antara suaminya dan wanita itu didalam sana. Ingin sekali dia masuk ke dalam sana dan menghentikan perbuatan nista yang mereka lakukan, tapi dia tidak kuat melihatnya lagi.

Hatinya tak sekuat itu.

Indira pergi ke rumah sakit seorang diri tanpa Juno. Dia terpaksa naik ojeg agar lebih cepat sampai ke sana. Beberapa menit kemudian, Indira sampai di rumah sakit, dia bergegas pergi ke tempat Kakek Juno (Pak Edwin) dirawat. Didepan sebuah ruangan, terlihat seorang wanita berambut pendek berdiri dan menatapnya sinis.

"Lo darimana aja sih! Dari tadi kakek nunggu lo!" sentak gadis muda itu kepada Indira. Dia adalah Jenny, adik perempuan Juno yang baru menginjak kelas 3 SMA.

Indira terlihat khawatir, "Ma-maaf tadi jalanan macet. Kakek dimana?"

"Kakek didalam sama Mama," jawab Jenny ketus.

Indira pun masuk ke dalam ruang rawat itu, hatinya remuk redam melihat pria tua dengan rambutnya yang sudah memutih terbaring diatas ranjang dan terpasang beberapa alat medis disampingnya. Disana sang kakek tak sendiri, dia bersama dengan ibu mertua Indira yaitu bu Winda.

"Assalamu'alaikum," ucap Indira sembari berjalan mendekati ranjang kakeknya.

"Waalaikumsalam... Indi," jawab pria tua itu lemah. Sementara Bu Winda sama sekali tidak menjawab salamnya dan menunjukkan wajah tidak bersahabat.

Saat Indira akan mencium tangannya, Bu Winda menarik tangannya.

"Indi, mana suamimu nak?" pertanyaan Pak Edwin, membuat Indira tersentak kaget dan tak tahu harus menjawab apa. Haruskah ia menjawab bahwa suaminya sedang bersama kekasihnya yang sedang hamil?

*****

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

semoga semua warisan di kasih kan kakek ke kamu Indira biar kapok mereka semua

2024-12-21

2

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

sabar indira setelah ini lebih baik kamu pergi

2024-08-31

3

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sedih sekali berada di posisi Indira,, lebih baik pergi saja

2024-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hamil dan Harapan
2 Bab 2. Selingkuhan Juno
3 Bab 3. Mana suamimu?
4 Bab 4. Aku hamil
5 Bab 5. Istri Sah rasa orang ketiga
6 Bab 6. Indira Kabur?
7 Bab 7. Habisi dia!
8 Bab 8. Sakit yang akan membekas
9 Bab 9. Masih hidup
10 Bab 10. Memulai Hidup Baru
11 Bab 11. Setelah 5 tahun..
12 Bab 12. Perjalanan Bisnis
13 Bab 13. Pertemuan Juno dan Devan
14 Bab 14. Tidak punya papa
15 Bab 15. Mas Juno?
16 Bab 16. Pertemuan mencengangkan
17 Bab 17. Devan Anakku?
18 Bab 18. Perdebatan panas!
19 Bab 19. Sheila selingkuh?
20 Bab 20. Punya dua istri?
21 Bab 21. Jangan usir Papa!
22 Bab 22. Kamu akan menyesal!
23 Bab 23. Mantan suami?
24 Bab 24. Kembali Rumah Papa!
25 Bab 25. Devan nggak butuh Papa
26 Bab 26. Kecurigaan Indira
27 Bab 27. Setan Pelakor!
28 Bab 28. Rencana Indira
29 Bab 29. Pengakuan Juno
30 Bab 30. Pulang ke Jakarta?
31 Bab 31. Bukti nyata perselingkuhan
32 Bab 32. Kamu sudah sadar Juno?
33 Bab 33. Sedikit penyesalan
34 Bab 34. Tercengang!
35 Bab 35. TALAK
36 Bab 36. Kehancuran Pelakor
37 Bab 37. Indira Dikta
38 Bab 38. Semudah itu menyesal?
39 Bab 39. Kita sudah selesai, Mas!
40 Bab 40. Penyesalan
41 Bab 41. Kambuh
42 Bab 42. Tak mau cerai
43 Bab 43. Tetap bercerai!
44 Bab 44. Niat baik Bu Lusi dan Jenny
45 Bab 45. Usaha Juno
46 Bab 46. Ingat masa lalu
47 Bab 47. Mereka siapa?
48 Bab 48. Berkas-berkas perceraian?
49 Bab 49. Maling teriak maling!
50 Bab 50. Mempermalukan Pelakor
51 Bab 51. Keceplosan
52 Bab 52. Surat Cerai
53 Bab 53. Kehilangan hak untuk cemburu
54 Bab 54. Cerai
55 Bab 55. Hidup Baru
56 Bab 56. Dikta CEO
57 Bab 57. Mengejar Indira
58 Bab 58. Insiden Vio dan Devan
59 Bab 59. Kekecewaan Devan
60 Bab 60. Vio anak siapa?
61 Bab 61. Aku bukan ayahnya
62 Bab 62. Devan Tantrum
63 Bab 63. Kamu nggak nanyain aku?
64 Bab 64. Akhir si Pelakor
65 Bab 65. Sheila bundir?
66 Bab 66. Jatuh ke pelukannya
67 Bab 67. Kasus pembunuhan
68 Bab 68. Sabar satu bulan lagi
69 Bab 69. Akhir
70 Bab 70. Membujuk Juno
71 Bab 71. Aku harap kamu bahagia
72 Ektra Chapter 1
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1. Hamil dan Harapan
2
Bab 2. Selingkuhan Juno
3
Bab 3. Mana suamimu?
4
Bab 4. Aku hamil
5
Bab 5. Istri Sah rasa orang ketiga
6
Bab 6. Indira Kabur?
7
Bab 7. Habisi dia!
8
Bab 8. Sakit yang akan membekas
9
Bab 9. Masih hidup
10
Bab 10. Memulai Hidup Baru
11
Bab 11. Setelah 5 tahun..
12
Bab 12. Perjalanan Bisnis
13
Bab 13. Pertemuan Juno dan Devan
14
Bab 14. Tidak punya papa
15
Bab 15. Mas Juno?
16
Bab 16. Pertemuan mencengangkan
17
Bab 17. Devan Anakku?
18
Bab 18. Perdebatan panas!
19
Bab 19. Sheila selingkuh?
20
Bab 20. Punya dua istri?
21
Bab 21. Jangan usir Papa!
22
Bab 22. Kamu akan menyesal!
23
Bab 23. Mantan suami?
24
Bab 24. Kembali Rumah Papa!
25
Bab 25. Devan nggak butuh Papa
26
Bab 26. Kecurigaan Indira
27
Bab 27. Setan Pelakor!
28
Bab 28. Rencana Indira
29
Bab 29. Pengakuan Juno
30
Bab 30. Pulang ke Jakarta?
31
Bab 31. Bukti nyata perselingkuhan
32
Bab 32. Kamu sudah sadar Juno?
33
Bab 33. Sedikit penyesalan
34
Bab 34. Tercengang!
35
Bab 35. TALAK
36
Bab 36. Kehancuran Pelakor
37
Bab 37. Indira Dikta
38
Bab 38. Semudah itu menyesal?
39
Bab 39. Kita sudah selesai, Mas!
40
Bab 40. Penyesalan
41
Bab 41. Kambuh
42
Bab 42. Tak mau cerai
43
Bab 43. Tetap bercerai!
44
Bab 44. Niat baik Bu Lusi dan Jenny
45
Bab 45. Usaha Juno
46
Bab 46. Ingat masa lalu
47
Bab 47. Mereka siapa?
48
Bab 48. Berkas-berkas perceraian?
49
Bab 49. Maling teriak maling!
50
Bab 50. Mempermalukan Pelakor
51
Bab 51. Keceplosan
52
Bab 52. Surat Cerai
53
Bab 53. Kehilangan hak untuk cemburu
54
Bab 54. Cerai
55
Bab 55. Hidup Baru
56
Bab 56. Dikta CEO
57
Bab 57. Mengejar Indira
58
Bab 58. Insiden Vio dan Devan
59
Bab 59. Kekecewaan Devan
60
Bab 60. Vio anak siapa?
61
Bab 61. Aku bukan ayahnya
62
Bab 62. Devan Tantrum
63
Bab 63. Kamu nggak nanyain aku?
64
Bab 64. Akhir si Pelakor
65
Bab 65. Sheila bundir?
66
Bab 66. Jatuh ke pelukannya
67
Bab 67. Kasus pembunuhan
68
Bab 68. Sabar satu bulan lagi
69
Bab 69. Akhir
70
Bab 70. Membujuk Juno
71
Bab 71. Aku harap kamu bahagia
72
Ektra Chapter 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!