Chapter 16

Turnamen basket di mulai. Pukul 2 siang anggota tim basket Elang akan mengadakan pertandingan dengan kampus sebelah, hal itu akan di jadikan sebagai kegiatan dengan siapapun pemenangnya akan mewakili kota tersebut untuk ke tingkat nasional.

Semuanya sudah menunggu di lapangan basket untuk menonton pertandingan yang menurut mereka sangat spektakuler, karena itu adalah pertandingan pertama antara tim Elang dan tim Angkasa, dimana keduanya main visual semua dan tentu saja pemainnya juga hebat hebat.

Cheerleader keduanya pun juga mulai bersorak menyemangati tim masing-masing. Hingga sesaat kemudian tim Angkasa masuk di susul tim Elang. Sorakan memenuhi lapangan basket, tak terkecuali Eliza dan Emma yang juga bersorak paling kencang.

"Gila gila ganteng banget sih!!!" Kata Emma dengan girangnya.

Kini pertandingan pun di mulai dengan tim Angkasa yang mengambil alih bola basket. Tak mau ketinggalan tim Elang juga berhasil merebut dan memasukkan ke dalam ring membuat semuanya bersorak dan semakin bersemangat menonton pertandingan tersebut.

Eliza memang tidak bisa berbohong kalau Elang terlihat sangat tampan di banding dengan pemain lain, cara dia bermain juga sangat hebat membuat siapapun akan terpana melihatnya.

"Apaan sih tuh orang." Kata Emma ketika Laksa terus menerus memberikan tembakan hati ke arahnya sat bola masuk ring.

"Udah sih ngga papa." Kata Eliza dengan terkekeh

"Malu-maluin tau ngga El." Kata Emma.

"Itu bentuk sayangnya ke Lo." Ujar Eliza dengan terkekeh yang membuat Emma memukulnya dengan kesal.

"Lu bawa minum ngga?" Tanya Eliza.

"Lu mau ngasih ke Elang?" Tanya Emma.

" Ya nggak lah. Gue kasih ke kak Angkasa." Ujar Eliza dengan tersenyum.

"What!!!! Lu kenal kak Angkasa?" Tanya Emma terkejut

"Kenal...oh iya gue lupa kasih tau lo hahaha nanti di rumah gue ceritain deh." Kata Eliza.

"Wah parah banget sih lu El, bisa bisanya lu ngumpetin hal sebesar ini dari gue." Kata Emma.

Kini keduanya pun meraih poin seri dan satu kali pertandingan lagi kn menentukan siapa pemenangnya. Kini semua pemain sedang beristirahat sebentar untuk menunggu babak ke 3 di mulai.

Eliza dan Emma turun untuk memberikan minuman pada idola mereka tapi Emma langsung di hadang oleh Laksa sehingga membuat Eliza pergi sendiri menghampiri Angkasa dan tim nya.

"Kak...." Panggil Eliza dengan tersenyum.

"Emm El??" Tanya Angkasa dengan berbalik tapi sedikit tidak mengingat Eliza.

Di sisi lain, Ketrin menghampiri Elang dan menyodorkan minuman padanya, bukannya di terima justru pria itu pergi tanpa sepatah katapun yang membuat Ketrin kesal bukan main.

Elang berjalan dengan coolnya menuju ke arah Eliza dan Angkasa yang tengah berbincang sampai Eliza menyodorkan minuman ke Angkasa. Tapi sebelum itu minuman itu sudah di rebut lebih dulu oleh Elang dan meminumnya sampai habis. Pria itu tersenyum dengan menaikan alisnya yang membuat Eliza kesal bukan main dan mengejar Elang.

"Lu bener-bener ya!!! Ini tuh minuman bukan buat Lo!" Seru Eliza dengan kesalnya.

"Gue ngga peduli, gue haus." Kata Elang yang membuat Eliza memukuli pria itu.

"Lo apa-apaan sih!!!! Kamu ngga papa Lang?" Kata Ketrin yang tiba-tiba saja muncul dan mendorong Eliza.

"Apaan sih lu main dorong aja." Kata Eliza dengan kesalnya.

"Lo lupa apa kata gue!!! Kalau lo ganggu Elang lo bakal berurusan sama gue." Kata Ketrin.

"Emang lo siapa gue, sampai sampai kalau ada orang yang gangguin gue bakal berurusan sama lo? Yang perlu Lo inget satu hal, gue ngga suka sama Lo! Dan stop bikin cerita ngga masuk akal seolah-olah gue pacar Lo!" Kata Elang dengan menekankan kata-katanya kemudian berlalu pergi.

"Kayanya ada yang tenggelam sebelum berlayar nih hahaha. Mangkanya mbak jadi cewe tuh jangan ke PD an. Malu kan jadinya." Kata Eliza dengan tertawa mengejek .

"Awas lu!!!" Kata Ketrin dengan kesalnya kemudian langsung pergi.

"Udah ahh sana main lagi, tuh tim kamu udah ngumpul." Kata Emma pada Laksa karena sedari tadi pria itu terus menempel.

"Oke cantik, doain ya biar menang. Pokoknya kamu harus teriak paling kenceng ya biar aku semangat mainnya." Kata Laksa yang membuat Emma hanya tersenyum kecil saja.

"Iya iya udah sana aku mau ke atas dulu." Ujar Emma.

Babak tiga pun di mulai dengan tim Elang yang menguasai bola. Semuanya berteriak menyemangati tim masing-masing hingga pada akhirnya tim Elang memimpin pertandingan. Hanya tinggal satu poin lagi tim Elang akan memenangkan pertandingan tersebut, sementara poin tim Angkasa berada dua di bawah tim Elang, benar-benar pertandingan yang sangat sengit.

Hingga tiba-tiba saja di tengah-tengah pertandingan Elang terjatuh dan meringis kesakitan karena ada salah satu tim lawan yang sengaja melakukan itu pada Elang.

"Wahhh apa-apaan sih dia!!!" Seru Eliza dengan marahnya ketika melihat adanya kecurangan dari tim lawan, bulan hanya Eliza tapi semua yang mendukung tim Elang juga merasakan hal yang sama.

"Lo ngga papa Lang?" Tanya Ghava dengan khawatirnya.

"Kaki gue...." Kata Elang dengan meringis kesakitan.

"Gue yakin lo bisa Lang, tinggal satu poin lagi tim kita menang." Kata Laksa menimpali.

"Ngga bisa!!" Kata Elang dengan mencoba berdiri tapi kakinya benar-benar terasa sakit.

"Gimana Lang lo bisa main lagi ngga?" Tanya Bima

"Siall!!!!" Umpat Elang dengan kesalnya

"Woyyy lo apa-apaan sih, main secara sehat dong, ngga begini caranya, percuma lo menang kalau cara lo aja kaya gini anjing!!!" Teriak Alan pada Dava, pria yang sengaja ingin melukai Elang.

"Gue ngga sengaja." Kata Dava dengan mengangkat bahunya sambil menyunggingkan senyumnya.

"Udah lan, sekarang bukan waktunya buat ngurusin dia, kita pikirin gimana caranya Elang bisa main lagi, dia pondasi utama tim kita, kalau dia ngga main, gue ngga yakin kita bakal menang." Kata Ghava dengan menenangkan Alan.

Dengan sigap tim medis yang memang sudah bersiaga pun memeriksa keadaan kaki Elang dan ternyata cukup parah karena terkilir dan harus segera di obati atau akan membengkak jika tidak langsung di obati.

"Kamu ngga main ngga papa, lumayan serius loh kalau ngga segera di obati." Kata tim medis.

"Akhhhh sakitt...." Kata Elang dengan meringis kesakitan ketika tim medis sedikit menekan kakinya yang tampak memar.

"El lo mau kemana?" Tanya Emma ketika melihat Eliza yang tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya dan tanpa mengatakan apapun langsung berlari turun ke tengah lapangan.

"Ngapain tuh cewe??" Tanya beberapa mahasiswa yang melihat Eliza menuju ke tempat Elang yang tengah di obati di tengah lapangan.

"Elang...." Kata Eliza dengan membelah kerumunan teman-teman Elang.

"Lo pasti bisa!!gue yakin lo pasti bisa nyelesaiin pertandingan ini. Gue yakin bisa Lang, gue percaya sama Lo." Kata Eliza dengan memegang tangan Elang. Entah kenapa tiba-tiba saja ia melakukan hal itu.

Teman-temannya yang melihat apa yang di katakan Eliza pada Elang hanya saling tatap saja. Elang yang masih menahan rasa sakitnya mencoba berdiri dengan sekuat tenaga.

"Gue percaya sama lo Lang, lo pasti bisa!!" Kata Eliza dengan memegangi tangan Elang sementara pria itu tengah menatap Eliza dengan tatapan sulit di artikan.

Entah kenapa mendengar perkataan Eliza dan tatap matanya seperti ada sesuatu yang tiba-tiba membara di dalam hatinya. Seolah-olah semangat yang tadinya di kalahkan oleh rasa sakit kini hilang. Ia menggenggam tangan Eliza erat dan berusaha untuk berdiri di bantu oleh Laksa yang saat itu berada di sampingnya.

"Gue main!" Kata Elang yang sudah berdiri membuat teman-temannya bernafas lega.

"Gue yakin lo bisa Lang. Gue percaya Lo." Kata Eliza dengan tersenyum penuh semangat pada Elang.

Pria itu mengangguk dan pertandingan pun di lanjutkan lagi. Walaupun kakinya terkilir dan cara berjalannya tidak seperti tadi, tidak membuat Elang kekurangan cara untuk merebut bola dari tim lawan. Seperti singa yang baru terbangun dia bahkan tidak membiarkan teman-temannya mengambil bola karena dia memainkannya sendiri dan.

Hap....

Yeeeeeeeeee...

Sorak Sorai memenuhi lapangan basket karena Elang berhasil memenangkan pertandingan. Teman-temannya berlari menghampiri Elang dan membantu Elang untuk berjalan.

"Yeeeeehhh akhirnya menang!!!" Seru Emma dengan girangnya sementara Eliza hanya tersenyum kecil.

"Bantu gue ke UKS." kata Elang pada teman-temannya

Tim Angkasa menelan rasa kecewa karena kekalahannya sekarang. Dava yang tadinya berbangga diri bisa memenangkan pertandingan pun kini terlihat jelas wajahnya jika tengah kesal.

"Udah curang kalah lagi hahaha ngga malu-maluin kampus tuh." Kata Bima pada Dava sehingga memancing emosi tim Angkasa hingga terjadilah baku hantam antara keduanya.

"Sudah cukup, seperti anak kecil saja kalian. Bubar!!!!" Teriak pelatih basket dengan memisahkan kedua tim.

Di sisi lain, Elang sudah selesai di obati, tapi untuk sementara waktu dia tidak di perbolehkan untuk terlalu banyak bergerak karena kakinya masih dalam masa penyembuhan, dia juga di haruskan untuk memakai alat bantu jalan.

"Ngga!! Gue ngga cacat!! Gue bisa jalan sendiri tanpa bantuan tongkat sialan ini!" Kata Elang dengan membuang alat bantu jalannya dan beranjak bangun.

"Berkat Lo tim kita bisa menang Lang." Kata Ghava dengan menepuk pundak Elang.

"Tapi menurut gue bukan karena itu Gha." Kata Laksa dengan tersenyum.

"Lo liat kan tadi gimana si El ngeyakinin dia buat bangkit lagi. Gue kaya liat drakor tau ngga lu." Lanjutnya dengan terkekeh geli.

"Diem lu!!!" Seru Elang dengan menatap nyalang pada Laksa.

"Tuh datang." Kata Alan dengan menyenggol Laksa ketika melihat Eliza datang bersama Emma.

"Hay cantik..." Kata Laksa dengan menghampiri Emma.

"Kenapa dia??" Tanya Ghava yang menoleh pada Alan.

"Lu kaya ngga tau aja tuh anak kalau udah suka sama cewe. Dia naksir sama si Emma." Kata Ghava

"Seriusan Lo??" Kata Alan dengan terkejut.

"Gimana keadaan temen kamu?" Tanya Emma.

"Harusnya yang di tanya kamu dong, kamu ngga papa kan? Capek ngga, aku pijitin ya, gitu... bukannya malah nanya orang lain." Kata Laksa

"Makanya kamu sakit dulu ntar aku tanyain." Kata Emma dengan malasnya.

"Hehehe engga engga bercanda cantik. Jangan marah-marah ah tambah cantik ntar." Kata Laksa yang membuat Emma kesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!