Jam menunjukkan pukul setengah 4 pagi
Puja bergegas bangun kemudian mengambil air wudhu
Setelah itu Puja melakukan sholat subuh
Saat akan ke kamar mandi. Puja melihat Andre yang sudah bangun dan sedang membuat kopi
"Selamat pagi ,Mas"sapa Puja
"Hmmm....."Jawab Andre
Puja terkejut dengan jawaban Andre yang tidak seperti biasanya
"Tumben kaku sekali" gumam Puja
Puja masuk kamar mandi dan segera melaksanakan sholat subuh
Setelah sholat subuh tidak lupa, Puja langsung berdo'a agar dirinya bisa jauh dan terbebas dari kejarana Angga
Puja juga tidak lupa mendoakan Andre yang sudah banyak membantunya
Setelah selesai sholat, Puja menyapu halaman rumah Andre dan saat ini ia sedang mengambil sapu di belakang
Tiba-tiba Andre menarik tangan Puja dan membawanya ke ruang tamu
"Ada apa Mas?" Tanya Puja sambil memandang raut wajah Hakam yg sedang emosi
Puja tidak tahu apa yang membuat Hakam marah
"Puja Anggraeni "ucap Andre
Degg.....
Jantung Puja terasa langsung mau berhenti saat Andre menyebut nama itu
Puja langsung tidak berani menatap wajah Andre
"Kenapa kamu diam Carissa?!Apa kamu kenal dengan nama itu??" Tanya Andre dengan memandang wajah Puja dengan penuh tanda tanya
Puja langsung masuk ke dalam kamarnya dan tiba tiba Andre langsung memegang tangan Puja sangat erat
"Kenapa kamu takut dengan namamu sendiri, Carissa?!!"
"Mas,tolong lepaskan tanganku!!!Sakit, Mas!!!"ucap Puja kesakitan saat Andre memgang tangan puja terlalu kencang
"Siapa kamu sebenarnya??!Apa kamu istri orang Atau kamu wanita pang*n yang sedang kabur??!"
Plakkk.....
Puja langsung menampar pipi Andre
"Jahat kamu,Mas!!! Aku bukan wanita seperti itu!!!"
"Lalu kamu wanita seperti apa??Coba kamu jelaskan biar aku nggak salah paham.Aku nggak mau jika nanti tiba tiba datang seorang laki laki menuduh Aku dan berkata kalau aku membawa istrinya!!!"
Puja mengemasi pakaiannya dan ingin pergi dari rumah Andre
"Jelaskan semuanya,!!"
" Tidak ada yang perlu aku jelaskan, Mas. Aku akan pergi dari rumah ini dan terima kasih karena selama ini sudah banyak membantuku"ucap Puja
Tiba tiba Andre keluar dari kamar dan mengunci Puja dari luar
"Kamu tidak boleh keluar dari sini sebelum kamu jelaskan semuanya dan kenapa kamu berbohong soal nama kamu!"
"Maafkan aku,Mas.Karena aku telah berbohong.AKu takut kalau Mas nanti terlibat dalam masalahku
"Mas,tolong buka pintunya!!!!"
Puja menggedor- gedor pintu kamar supaya Andre mau membukakan pintu
Tetapi usaha Puja sia sia. Karena Andre tidak akan membukakan pintu
Di pinggir jalan dimana dua preman kemarin sedang mengobrol tentang wanita yang kemarin mengajar mereka berdua
"Pren, cewek yg kemarin menghajar kita habis habisan.Gue akuin dia cantik sekali.Tetapi sayang dia galak!"
"Gilaa kamu sudah dihajar habis habisan masih bilang cantik!"
Mereka tertawa terbahak bahak sampai tidak sadar ada yang mendengar pembicaraan mereka
Tidak sengaja Angga yang saat itu sedang duduk mendengarkan obrolan mereka berdua dan Angga mencoba mendekati mereka berdua
"Bro kenal wanita ini?"tanya angga sambil menunjukkan foto Puja
"Nggak kenal" ucap para preman itu
"Bener nggak kenal?" Angga mengeluarkan uang merah 10 lembar
"I-iya,Boss gue tahu tapi...."
"Tapi apa?!"
" Cewek itu galak bener kita aja kalah lawan dia"
"Dimana dia sekarang ?!"
"Tidak tahu Bos!Karena kita kemarin berkelahi di dekat Jalan Anjasmoro sebelah Toko roti"
"Ok,thanks.Ini uang buat kalian.Jika kalian bertemu kembali.Segera langsung serahkan kepadaku!!"
"B-baik Boss ....beres...."
Puja sayang ternyata kamu masih berada disekitaran sini
Sebentar lagi aku akan menjemputmu sayang
Jam menunjukkan pukul 9 dam Andre membuka pintu kamar Puja yang telah ia kunci dari luar
Ceklek.......
Suara pintu kamar yang dibuka oleh Andre dengan membawa nampan yang berisikan bubur dan teh hangat
"Makanlah dulu, kamu pasti lapar"
Puja menghapus air matanya yang sejak tadi tidak mau berhenti
"Maafkan atas perkataanku tadi, Carissa.."
ucap Andre sambil memandang wajah Puja
"Panggil saja aku Puja.Aku minta maaaf kalau sudah membohongi mas.Karena aku punya alasan sendiri"
"Iya, aku akan memanggilmu Puja dan asal kamu kalau aku dulu mempunyai adik bernama Lila dan mungkin kalau dia masih hidup dia pasti seumuran dengan kamu" ucap Andre tersenyum
"Lila sakit...?" Tanya Puja
"Tidak, dia tidak sakit. Dia meninggal karena korban tabrak lari dan sampai sekarang orang yang menabrak Mariam masih bebas"
"Mas Andre..."
"Ada apa, Puja? Apakah kamu ingin cerita tentang masalah kamu?"
Puja menganggukkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca
"Ceritalah, Puja. Ma akan mendengarkanmu. Anggap saja Mas Andre ini pendengar setia radio FM"
Puja langsung mencubit tangan Andre
"Aduhhh sakit, Puja?"
"Biarin...!!"
"Puja ,kamu pernah kecelakaan?" Tanya Andre
Puja menganggukkan kepalanya sambil memandang wajah Andre
"Bagaimana dia bisa tahu kalau aku pernah kecelakaan?" Batin Puja
"Aku kemarin kabur dari kejaran anak buah saudara sepupuku yang bernama Angga Dan aku melihat mobil yang dipakai Mas Nuri akhirnya aku memutuskan untuk bersembunyi di belakang mobil
"Hmm...Apa yang diinginkan Angga? Bukankah dia saudara sepupu kamu?"
Puja kebingungan saat akan menceritakan kejadian semuanya kepada Andre
Perasaan Puja saat ini malu dan takut kalau Andre berfikiran yang tidak-tidak tentang dirinya
"Puja, are you ok?" Tanya Andre
Puja merasakan kepalanya pusing sekali dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap
"Astaghfirullah" Melihat Puja yang langsung pingsan, Andre merebahkan tubuh Puja di atas tempat tidur
"Puja, Bangun." Ucap Andre sambil menepuk pipi Puja
Tetapi tidak ada respon sama sekali dari Puja
"Nuri!!" Teriak Andre memanggil Nuri yang sedang menunggu pelanggan di toko
Nuri yang mendengar panggilan dari Andre langsung bergegas menuju ke kamar belakang
"Ada apa Bos?Apa Nona pingsan lagi?" Tanya Nuri
"Iya Nur, sekarang kamu tolong jaga Puja disini dulu. Karena saya ada keperluan...."
Andre langsung melajukan mobilnya menuju dokter Andika
Sekitar 20 menit
Hakam sudah berada di rumah Dokter Andika
Tok ..tok...tok...
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam, siapa yang sakit?" Tanya dokter Andika
"Saya kemari mau bertanya tentang masalah kemarin, Dok"
Hakam menganggukkan kepalanya Dan menceritakan tentang kondisi Nadya
"Dia seperti orang yang sangat ketakutan Dan disaat aku sedang bertanya,tiba tiba dia langsung pingsan Dan saat sadar dia berubah menjadi Puja yang masih sekolah SMA"
Dokter Andika menyarankan agar Andre membawa Puja ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Puja yang seperti itu
Dokter Andika bisa menyimpulkan kalau Puja mengidap Amnesia retrograde yang
"Amnesia retrograde,apa itu Dok?" Tanya Andre yang bingung
"Amnesia yang terbentuk dari sebuah trauma ketakutan dan efek dari kecelakaan yang pernah dialami membuat dia kembali ke masa lalu"
Andre mengangguk dan juga masih bingung
"Apa bisa sembuh,dokter?"
"Bisa sembuh.Asalkan kesabaran Dan kasih sayang dari keluarga yang bisa menyembuhkan"
Drttt... Drttttt
Suara nada dering dari ponsel Andre yang sedang berbunyi dan langsung ia mengangkan
"Hallo Nur, ada apa?"
"Bos,sekujur tubuh Nona tiba-tiba dingin dan menggigil"
"Apa!!"
Andre langsung berpamitan kepada Dokter Andika
"Andre lekas bawa dia ke rumah sakit jangan sampai terlambat" ucap dokter Andika
Andre tidak menjawab ucapan dokter Andika karena saat ini dia sedang bingung apa yang sedang terjadi pada Puja
Sesampainya di rumah, Andre langsung masuk ke kamar Puja dan ia sangat terkejut ketika melihat kondisi Puja
"Puja! Sadar Puja! Kamu kenapa?" Teriak Andre
"Tolong aku! Aku butuh itu! Badanku sakit semua, Tolong aku,Mas!!"
Tiba-tiba Puja bangun dari tempat tidur dan langsung jalan menuju dapur sambil memecahkan gelas
Pecahan gelas itu ia gunakan untuk melukai tangannya agar tetap sadar
"PUJA APA YANG KAMU LAKUKAN?!" Bentak Andre
Andre langsung mengambil saputangan untuk menghentikan darah yang keluar dan segera membawa Puja ke rumah sakit
Sesampai dirumah sakit, Andre langsung membawa ke UGD
"Dok, lekas tangan adik saya" pinta Andre
"Apa dia sedang melakukan percobaan bd?" Tanya dokter
Andre memberitahukan kepada dokter kalau Puja tadi jatuh dari tangga dan tidak sengaja tangganya terkena gelas
Dokter langsung segera memeriksa kondisi Puja
Hampir 30 menit dokter memeriksa kondisi Puja
Dokter keluar dan memanggil Andre dan dokter meminta agar menjaga Puja
Sepertinya dokter tersebut mengetahui kalau Hakam sedang berbohong soal penyebab luka Nadya
Andre masuk ke ruang UGD untuk melihat kondisi Puja
"Alhamdulillah,kamu sudah sadar"
Namun tiba tiba Puja langsung mendorong tubuh Andre
"Kamu siapa" Tanya Puja dengan suara lembut
Andre sudah tidak terkejut lagi dengan perubahan yang ditunjukkan oleh Puja
"Aku Om Andre, Apakah kamu sudah lupa?Kamu Puja kan!?"
Puja menganggukan kepalanya
"Kenapa aku bisa berada disini om?Lalu kenapa tanganku diperban?"
"Sssshhh...Diam dulu.Tanyanya satu satu ya.Biar Om bisa menjawabnya"
"Kamu tadi jatuh lalu tanganmu luka dan akhirnya Om bawa kamu kesini"
"Mama kemana Om?"
Andre bingung akan menjawab apa
"Om,, aku pulang dulu.Nanti mama pasti akan mencariku dan hari ini Devya sudah ada janji sama Abimanyu mau ke pantai"
Deg....
"Abimanyu? Siapa Abimanyu ?!"tanya Andre
"Abimanyu itu pacarku dan nanti aku kenalkan sama Om Andre "
Andre langsung memberitahukan kepada Puja kalau mamanya sedang perjalanan kemari, Andre mencegah agar puja tidak keluar dari ruang UGD
Andre meminta Puja untuk istirahat sejenak sambil menunggu Mamanya Melihat puja yang tertidur, Andre melantukan ayat suci al qur'an
Puja terbangun dari tidurnya dan Andre segera menyudahi bacaannya
"Aku dimana?" Tanya Puja lirih
"Di rumah sakit lagi. Kamu hoby banget ya masuk rumah sakit" ledek Andre
Puja melihat tangannya yang sedang diperban
"Masih pusing?" Tanya Andre
Puja menggelengkan kepalanya
"Alhamdulillah, mudah mudahan besok bisa pulang. Bisa istirahat di rumah aja Atau kamu mau kehotel kita istirahat disana?"
Bola mata Puja hanpir saja terlepas mendengar Andre bicara seperti itu
"Puja, kamu mau nggak jadi istri aku?"
Puja langsung tersedak dan memuntahkan air yang dia minum
"Kamu mabuk Mas?" Tanya Puja
"Iya aku mabuk karena sejak kamu datang.Aku telah jatuh cinta sama kamu"
"Mas Andre ,tolong dengarin aku.Masih banyak wanita diluar sana yang bisa Mas jadikan istri! Jangan sama aku Mas, karena kekuranganku banyak"
"Semua manusia mana ada yang sempurna,. Aku juga punya masa lalu yang kelam"
Puja langsung pindah posisi dari duduk kembali tidur lagi
"Hemmm diajak ngomong malah tidur" ucap Angga kesal
Jam menunjukkan pukul 12 malam dan Puja melihat Andre sudah tertidur
Puja melepaskan infus yang berada di tangannya
"Maafkan aku, Mas Andre. Aku harus pergi dari sini sebelum semuanya nanti akan terlambat. Sebenarnya,aku mau menjadi istrimu, tetapi aku tidak mau kejadian Yudha terulang kembali" ucap Puja dengan nada lirih
"Angga sudah membunuh Abimanyu disaat kami sedang di Pantai dan dia menyabotase mobilku.
Seharusnya aku saja yang meninggal saat itu.
Daripada aku harus disekap bertahun tahun dan dijadikan budak s*x oleh Angga
Puja terdiam sejenak dan mengatur nafasnya
"Mereka sudah mengambil kebahagianku. Seperti Mama, Papa dan Abimanyu Mereka meninggal karena aku, Mas. Aku nggak mau kehilangan kamu, Mas. Aku terlalu takut"
Puja mencurahkan perasaannya yang selama ini dia pendam
"Carilah kebahagiaanmu,Mas. Mas adalah orang yang baik dan sangat tampan pasti akan cepat mencari penggantiku"
Saat Nadya sedang bicara, tiba-tiba Puja dikejutkan oleh Andre yang sedang membuka matanya
Ternyata sejak Puja melepaskan infus dan bercerita, Andre telah mendengarkan semuanya
Sejak tadi, hati Andre bergemuruh.Karena ikut merasakan sakit yang selama ini Puja pendam
"Menikahlah denganku," pinta Andre
Hatinya ikut perih mendengarkan cerita Puja dan Andre langsung memeluk tubuh Puja
Puja membiarkan Andre memeluknya dan memejamkan matanya sambil air mata mengalir terus
"Aku takut Mas. Aku takut ...." Ucap Puja sambil menangis
"Ssshhhh.... menangislah dan berjanjilah ini tangisan terakhir
Besok setelah kita keluar dari rumah sakit.Kita langsung menikah sayang dan Mas berjanji akan selalu menjagamu. Tidak akan ada yang berani lagi menyakiti kamu
Kemudian Andre mengecup kening Puja dan setelah itu Andre memanggil perawat untuk memasang kembali selang infus
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments