2. Teman Baru

Rumah Pak Ahmad Al-Farisi (Paman Ziyad dari pihak ayah)

Ziyad berserta keluarga dan istrinya tiba di rumah pamannya. Tuan rumah pun menjamu mereka dengan sangat baik sehingga Shanum merasa senang dengan kerabat Ziyad yang menerimanya dengan baik.

Saat mereka berbincang, tiba-tiba muncul  dua gadis muda  dari lantai dua rumah tersebut.

“Kayla.. Rania.. ayo duduk disini sayang” seru Pak Ahmad yang merupakan ayah dari kedua gadis tersebut.

Kayla dan Rania hanya duduk di antara ayahnya tanpa membalas ucapan ayahnya sedangkan Shanum merasa aura dari salah satu gadis tersebut menatapnya dengan sinis namun ia tidak memperdulikan dan melemparkan senyum kepada kedua gadis tersebut.

“ini anak perempuan pertama paman namanya Kayla Ahmad Al-Farisi sedangkan yang kedua namanya Rania Ahmad Al-farisi.” ucap Paman Ahmad sambil memperkenalkan kedua anaknya kepada Shanum dengan bangga.

Shanum berdiri untuk berjabat tangan kepada Kayla dan Rania namun hanya Kayla yang membalas jabat tangannya sedangkan Rania merasa acuh tak acuh sehingga ayahnya sendiri yang menyuruh Rania untuk menjabat tangan dengan Shanum dalam keadaan terpaksa. Ibu dari Rania mengerti kenapa anaknya bersikap seperti itu hanya melotot dan memberi kode kepada Rania untuk menjaga sikapnya yang kurang sopan.

Beberapa saat kemudian, Shanum, Kayla, dan adik perempuannya Ziyad  yang bernama Amirah Adnan Al-Farisi duduk bersama di ruang tamu sedangkan keluarga yang lain sedang bercengkrama di ruang yang lain begitupun Ziyad sedang menerima telfon dari seorang klien di teras rumah.

“Umur kamu berapa tahun?” basa basi Kayla sambil memulai obrolan dengan Shanum.

“Aku 20 tahun, dan kamu?” jawab Shanum sambil tersenyum.

“Wah kita seumuran. Usiaku juga 20 tahun” jawab Kayla dengan tersenyum manis.

“Kalau kamu tidak keberatan, apa boleh aku meminta nomor hpmu? Aku hanya ingin berteman denganmu” kata Kayla sambil menyodorkan hpnya kepada Shanum.

“Boleh kok” jawab Shanum sambil mengetik nomor hpnya di hp Kayla.

“Ok thanks. Apa aku boleh chat kamu kapan saja?” Tanya Kayla lagi setelah Shanum mengambalikan hp milik Kayla.

“iya boleh. Kapan pun kamu mau” jawab Shanum dengan senang hati karena memiliki teman baru yang seumuran dengannya.

...****************...

Satu bulan berlalu, Ziyad mulai bekerja kembali di perusahaannya. Ziyad merupakan seorang CEO di perusahaan yang dulunya milik ayahnya namun Adnan Al-Farisi yang merupakan ayahnya Ziyad mewariskan perusahaan tersebut kepada putranya yang berumur 25 tahun dengan alasan karena ingin beristirahat dan menghabiskan masa tuanya bersama keluarganya. Ziyad memiliki beberapa cabang perusahaan kontruksi dan makanan di Malaysia bahkan di luar negeri. Saking sibuknya, ia hampir tiap hari lembur di kantor dan waktu bersama istrinya sangat sedikit.

“Besok, aku ada dinas di luar kota selama seminggu karena ada masalah yang tiba-tiba muncul di perusahaan cabang di kota Johor Bahru. Maaf sayang, akhir-akhir ini aku sangat sibuk dan waktu kita bersama hanya sedikit. Tapi setelah ini aku nggak bakalan sibuk lagi” kata Ziyad sambil memegang tangan Shanum sambil duduk di kasur mereka dengan ekspresi sedih dan merasa bersalah.

“Ga papa hubby. Aku mengerti kok” kata Shanum dan memeluk Ziyad dengan erat meskipun dalam hatinya merasa berat melepaskan suaminya.

“Betapa beruntungnya aku memiliki istri yang sangat pengertian dan sangat cantik sepertimu sayang” kata Ziyad sambil membalas pelukan Shanum dan mencium dahi Shanum dengan sayang.

Shanum terdiam dan menikmati pelukan suaminya yang membuatnya sangat nyaman. Kalau boleh jujur, Shanum sangat rindu dengan momen-momen bersamanya dengan suami tercintanya tapi apa boleh buat. Itu sudah resikonya menikah dengan CEO yang sangat sibuk tapi dia tetap bersyukur dan mendukung suaminya.

Detik kemudian, terdengar suara pesan masuk di hp milik Shanum. Ziyad mencoba melepaskan pelukan Shanum, namun Shanum tidak mau melepaskannya.

“Sayang.. itu hp kamu bunyi dapat pesan dari seseorang. Kamu tidak mau membukanya sekarang?”tanya Ziyad dengan penasaran karena ada chat yang masuk di hp milik Shanum di waktu hampir tengah malam.

“Nanti aku balas hubby. Aku tidak mau momen kita berdua berakhir begitu saja” jawab Shanum sambil mencium pipi Ziyad dengan malu-malu.

Ziyad merasa gemas dengan tingkah Shanum dan pada akhirnya mereka menghabiskan waktu berjam-jam sambil berbincang tentang rencana masa depan mereka.

Keesokan harinya, Ziyad berangkat ke Johor Bahru. Kini, Shanum hanya duduk di sofa kamarnya sambil memainkan hp setelah kepergian Ziyad. Tiba-tiba dia teringat dengan pesan yang kemarin belum dilihatnya.

“Astaga. Ini kan pesan dari Kayla” ucap Shanum sambil membaca pesan dari Kayla

KAYLA:

Assalamu Alaikum

Hi, Shanum. Kamu lagi apa?

Kamu lagi sibuk ya?

Setelah Shanum membaca pesan dari Kayla, dia segera membalasnya.

ME:

Selamat siang Kayla. Maaf aku sangat telat balas karena ada urusan penting yang perlu aku selesaikan tadi malam. Sekali lagi maaf ya.

Shanum membalas pesan dari Kayla sambil mengingat kejadian yang terjadi pada malam itu bersama suaminya dan seketika membuatnya malu dan mulai rindu kepada Ziyad. Lamunan Shanum tiba-tiba berhenti ketika mendapatkan balasan dari Kayla.

KAYLA:

Syukurlah kamu nggak apa-apa. Aku ingin bertanya sesuatu padamu karena penasaran.

ME:

Terima kasih atas perhatiannya. Apa yang ingin kamu tanyakan?.

KAYLA:

Apa kak Ziyad tau kalau kita saling mengobrol?

ME:

Oh itu. Aku belum sempat mengatakannya. Kenapa?

KAYLA:

Apa dia sedang bersamamu sekarang?

ME:

Tidak. Hari ini Ziyad ada tugas dinas di luar kota untuk seminggu ke depan.

KAYLA:

Okay. Saya tidak tahu aku harus memberitahumu tentang hal ini

ME:

Ada apa Kayla? Kamu membuatku penasaran akan hal itu

KAYLA:

Aku nggak tahu, mungkin kamu pernah mendengarnya dari kak Ziyad atau keluarganya. Aku ingin mengatakan ini supaya kedepannya kamu jangan salah paham padaku.

ME:

Aduh Kayla. Kamu membuatku tambah penasaran nih

KAYLA:

Apa kamu tahu jika aku dan kak Ziyad pernah dijodohkan? Kami saat itu hampir bertunangan juga.

Tiba-tiba Shanum sedang offline dan belum sempat membaca pesan terakhir dari Kayla sedangkan Kayla menunggu balasan dari Shanum dan telah mengirim beberapa chat setelahnya.

Sekarang ini, Shanum tiba-tiba merasa mual dan pusing. Ia segera berlari menuju kamar mandi yang ada di kamarnya dan memuntahkan semua isi perutnya. Setelah agak mendingan, Shanum kembali ke kasurnya dan berbaring, namun dia kembali merasa mual dan berlari ke kamar mandi. Setelah kembali, dia segera pergi memberi tahu ibu mertuanya namun belum sempat mengatakannya, Shanum tiba-tiba pingsan di depan ibu mertuanya. Ia pun dilarikan ke klinik terdekat dan membuat mertuanya sangat panik.

Next?

Terpopuler

Comments

Indah Dewi

Indah Dewi

teman apa teman🤭🤭

2024-06-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!