Bab 18

Pagi-pagi ponselku sudah berdering berkali-kali, aku yang baru bangun merasa kesal karena ponselku tidak berhenti berbunyi.

Saat melihat layarnya ternyata Haikal yang menelpon ku berkali-kali. Aku pun menelponnya kembali, sepertinya ini hal penting karena ia menelpon berkali-kali.

"Kenapa?" tanyaku saat panggilan sudah terhubung.

"Kamu lupa ini hari apa?" tanya Haikal di seberang sana, mendengar pertanyaan Haikal aku pun melihat hari di ponselku.

"Hari Kamis." ucapku enteng.

"Bener-bener lu ya, HARI INI KITA JANJIAN BAYAR UKT REKHA." ucapnya sambil berteriak.

Mendengar ucapan Haikal baru aku mengingatkannya, padahal aku yang menetapkan harinya.

Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, "Aku siap-siap sekarang." ucapku lalu menutup panggilan telpon, karena jika tidak aku akan mendengar ia mengomel.

Aku pun mandi dengan cepat dan bersiap ala kadarnya lalu terburu-buru ke parkiran. Sistem pembayaran UKT bisa langsung ke bank atau online, tapi karena masih pembayaran pertama aku dan Haikal memutuskan bayar di bank untuk mempermudah.

Saat aku sampai di parkiran aku tidak melihat Haikal disana, aku menelponnya tapi tidak di jawab.

Aku kembali menelponnya tapi tetap tidak menjawab panggilannya, justru aku mendengar langkah dari belakangku.

"Sorry aku kebelet tadi." ucap Haikal dari arah belakangku.

"Setidaknya tinggalkan pesan kek." ucapku kesal.

"Aku lebih lama nungguin kamu ya, jadi santai aja tuh muka." aku pun langsung tersenyum ke arahnya, bukannya senang ia memukul jidatku.

"Let's go keburu banyak orang di bank." ucapnya, aku hanya mengikuti langkahnya.

Sesampainya di bank, benar saja sudah banyak orang yang mengantri. Untungnya semua berjalan lancar hingga akhirnya kami bisa bayar UKT, setelah selesai aku mencari warung untuk makan karena aku sangat lapar.

"Makan di warung sana aja yok, warungnya sepi." ajak ku ke Haikal setelah kami membayar UKT.

"Makan apa?" tanyanya.

"Gak tau kesana aja lihat menunya." ia pun mengangguk dan mengikuti langkahku.

"Kenapa kamu ikut?"

"Katanya mau makan."

"Terus motor kamu tinggal gitu?"

"Oh iya lupa." ucapnya sambil senyum pepsodent."

"Sana ambil, aku jalan aja." ucapku lalu menyebrang jalan.

Sambil menunggu Haikal, aku yang sudah sampai langsung melihat-lihat menu dan harganya.

"Makan bakso aja kali ya." ucapku dalam hati.

Tak berselang lama Haikal pun datang, ia mutar cukup jauh itu lah sebabnya aku memilih jalan kaki tadi karena tinggal menyebrang jalan.

"Aku mau makan bakso, kamu mau makan apa?" tanyaku saat Haikal berjalan ke arahku.

"Samakan aja." setelah mendengar ucapan Haikal, aku berjalan ke kasir untuk memesan makanan dan minuman kami.

Tak butuh waktu lama, makanan kami pun datang. Dengan cepat aku menghabiskannya karena memang sedang kelaparan.

Setelah selesai, aku langsung berjalan keluar warung.

"Heh gak bayar dulu?" tanya Haikal keheranan karena aku langsung berjalan keluar.

"Sudah, waktu pesan tadi langsung bayar."

"Oh sudah ternyata." ucapnya, "Kemana lagi?"

"Langsung balik aja, udah capek aku." ucapku, energiku benar-benar habis karena mengantri tadi.

"Thanks bro, aku mau istirahat dulu." ucapku saat sudah sampai di parkiran panti, dan langsung berjalan ke kamar.

"Oke."

Sesampainya di kamar, aku langsung menjatuhkan badanku ke kasur. Tidak butuh waktu yang lama aku terlelap.

Tidak tau aku tidur berapa lama, saat aku membuka mata langit sudah gelap. Dengan setengah sadar aku berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai aku ke kamar dan duduk di meja belajarku, aku hanya menatap ke dinding tanpa melakukan apapun.

"Tak terasa kurang dari sebulan aku sudah akan berangkat." ucapku tanpa memalingkan pandangan ku dari di dinding.

"Senang tapi juga sedih."

"Apa aku bisa?" tanyaku pada diri sendiri.

Aku menarik nafas panjang lalu menghembuskan secara perlahan.

Aku beranjak dari dudukku, dan menyusun berkas-berkas yang sudah ku persiapkan. Berkali-kali aku mengeceknya agar tidak ada yang kurang.

Setelah persyaratannya lengkap, aku memasukkan ke dalam satu map agar tidak berceceran, tak lupa aku juga mempersiapkan berkas-berkas ku yang lainnya.

"Oh Aini." ucapku saat melihat layar ponselku, ada pesan dari Aini.

"Ternyata dia berangkat lusa." aku langsung menelponnya.

"Ni." ucapku saat panggilannya terhubung.

"Rekha, keberangkatan ku di majuin." ucapnya.

"Loh kenapa? Tanyaku penasaran, karena awalnya keberangkatan ku dengan Aini hanya berjarak satu Minggu, tapi ini justru di majukan 2 Minggu dari jadwal sebelumnya.

"Ibuku mau ikut ke Jakarta, kalau berangkat 3 Minggu lagi keburu cutinya habis."

"Kirain kenapa di majuin."

"Besok kamu sibuk gak?" tanya Aini.

"Besok? Kayaknya gak sih."

"Kalau gitu besok ke rumahku ya."

"Oke Ni, siang aja ya aku kesana."

"Iya, kamu lagi ngapain?"

"Lagi beres-beres aku."

"Ya sudah kalau begitu, besok ingat ke rumah ku ya."

"Iyaa." ucapku, aku pun menutup panggilannya, dan menaruh kembali ponselku di atas meja.

Aku membuka pintu lemari ku, melihat bajuku yang tidak begitu banyak.

"Harus kah aku membawa semuanya?" ucapku.

"Kayaknya gak usah deh, yang gak ku pake lagi kasih ke yang lain aja." aku pun langsung memilah-milah bajuku yang masih bagus tapi tidak aku gunakan lagi.

Cukup banyak pakaian yang tidak aku pake lagi dan masih bagus, aku pun memutuskan untuk memberikan ke anak lain yang sekiranya pas dengan ukuran bajuku.

Karena sekarang sudah larut malam, aku akan memberikan keesokan paginya.

"Satu koper besar kayaknya cukup sih ini." ucapku setelah melihat baju-baju di lemari ku.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 1, karena belum mengantuk aku pun mulai mencatat yang akan kami beli ketika sudah sampai di sana.

Mulai dari perlengkapan mandi, perlengkapan dapur dan kebutuhan lainnya. Karena rumah yang kami sewa benar-benar rumah kosong, itu membuat banyak barang yang aku catat.

"Sepertinya ini harus aku bicarakan dengan Haikal." ucapku setelah melihat catatan ku penuh satu lembar kertas.

Badanku terasa pegel, jadi aku merebahkan tubuhku di lantai sambil mengangkat kaki dan ku sandarkan ke kasur.

Lama-lama aku merasa ngantuk tapi aku malas untuk pindah ke kasur, akhirnya aku tidur di lantai.

Paginya aku bangun sedikit kesiangan, setelah melihat jam aku kaget karena sudah jam 9 pagi, aku pun buru-buru mandi untuk menyegarkan badanku.

"Pagi kak Rekha." Sapa Nita yang melihatku keluar kamar.

"Pagi Nit." ucapku sambil berjalan ke kamar mandi.

Selesai mandi ku melihat catatan yang aku buat semalam, aku mengirimkan fotonya ke Haikal untuk ia lihat.

"Kenapa?" ucapku saat mengangkat panggilan dari Haikal.

"Sebanyak itu?" tanyanya cukup kaget.

"Sepertinya sih, sejujurnya aku gak yakin."

"Kamu dimana? Ayok bicarakan." ajak Haikal.

"Oke di gazebo ya." ucapku lalu menutup panggilannya.

Sesampainya di taman aku belum melihat Haikal, jadi aku berjalan ke dapur dulu untuk sarapan, setelah selesai aku pun kembali ke gazebo.

"Dari mana?" tanya Haikal.

"Sarapan."

Aku menyodorkan kertas yang penuh dengan catatan yang aku tulis semalam, Haikal melihat dan membacanya catatan itu.

"Itu gak pasti ya, aku tulis yang mungkin akan kita butuhkan." ucapku.

"Oh iya soal kompor, aku gak bisa pasang gas." ucapku ke Haikal.

"Aku juga gak bisa." ucap Haikal sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau gitu beli kompor portabel aja, bagaimana?"

"Oke beli itu aja." aku pun mengangguk.

"Simpan aja dulu catatanmu, nanti kita liat kalau sudah disana." aku pun mengambil catatan dari Haikal dan menyimpannya di bukuku.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!