Bab 14

Saat aku berjalan ke ruangan bunda, aku melihat ada anak-anak yang sedang menunggu di depan ruangannya.

"Hai adik-adik ku yang manis." sapaku kepada mereka.

"Hai kak." ucap mereka hampir bersamaan.

"Kenapa kalian disini?"

"Mau cerita sama bunda, tapi bunda sibuk sama anak laki-laki tadi mereka berantem kak."

Aku yang paham sama situasinya, langsung mengajak anak-anak yang tadi di depan ruangan bunda untuk menjauh.

"Cerita sama kakak aja gimana?" tanyaku, sebenarnya ini bukan pertama kalinya. Aku juga mendengar cerita mereka, hal-hal yang mereka alami ataupun apa yang mereka lakukan selama seharian.

Baru saja selesai bertanya, mereka mulai berbicara tanpa henti bahkan mereka tidak ingin mengalah agar ceritanya di dengar.

Karena mereka banyak akhirnya aku membentuk lingkaran dan menyuruh mereka bercerita satu-satu, satu orang bercerita yang lain mendengar ceritanya sambil memberikan apresiasi seperti tepuk tangan ataupun mengajaknya tos saat mereka berhasil meraih sesuatu, dan berpelukan saat temannya merasa sedih.

Aku pun mengajari mereka untuk menghargai sesama temannya dan juga kepada orang lain, karena ajaran ayah dan bunda lebih mengedepankan etika daripada kepintaran.

Cukup lama kami bercerita dan juga bermain di halaman belakang, saat sudah sore aku pun menyuruh mereka masuk ke asrama untuk mandi.

Mereka pun masuk ke asrama setelah membereskan mainan mereka, aku pun merebahkan badanku karena kelelahan bermain dengan mereka, entah kenapa energi mereka tidak habis-habis.

Saat memejamkan mata, aku di kagetkan dengan hawa dingin yang menempel di pipiku.

"Yaaaa kaget aku." ucapku kaget.

Aku pun mengambil minuman dingin dari tangan Haikal yang sedang tertawa karena melihat ekspresi kaget ku tadi.

"Di lihat-lihat jago juga kamu main sama anak-anak."

"Iyalah siapa dulu." ucapku menyombongkan diri.

"Nyesel aku muji." mendengar ucapan Haikal aku pun meliriknya.

"Sudah dapat baju buat perpisahan gak?" tanyanya.

"Dapat referensinya, nanti mau bilang sama bunda dulu, soalnya aku gak tau ada jual dimana."

"Baju apa?"

"Kebaya polos aja sih, kamu udah dapat belum?" tanyaku, ia menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah sekalian aja nanti ngomong sama bunda." ia pun mengangguk setuju.

"Eh katanya anak cowok tadi berantem?" tanyaku saat teringat apa yang diucapkan oleh anak-anak perempuan tadi.

"Iya, gara-gara pulpen."

"Hah pulpen?"

"Iya, sebenarnya gak berantem yang gimana-gimana juga, tapi namanya anak kecil barangnya di hilangin sama temannya ya pasti marah." jawab Haikal.

"Kirain."

"Gak usah berekspektasi mereka bakalan babak belur, mereka didikan ku kalau didikan mu bisa jadi."

"Enak aja." ucapku sambil memukul lengannya.

"Sakit gila, mukul gak kira-kira." ucapnya sambil mengelus lengannya berkali-kali.

"Eh nanti kamu bakalan tinggal di asrama?" tanyaku penasaran.

"Rencananya, kamu?" aku menggelengkan kepalaku.

"Gak, mau kari kost-kostan aja."

"Asrama lebih murah."

"Tau tapi gak mau, iya kalau asramanya bersih."

"Bersih dan rapinya itu kan tergantung orang yang tinggal di situ Rek."

"Tetap gak mau, nanti mau bilang sama bunda kalau aku mau ngekost aja." Haikal hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Noh bunda." ucap Haikal saat melihat bunda seperti mencari seseorang.

"Kenapa bun?" tanya Haikal.

"Anak-anak pada kemana ya?"

"Anak-anak yang mana bun?" tanya Haikal sambil mendekati bunda.

"Anak-anak perempuan di asrama bun tadi Rekha suruh mandi."

"Bukannya mau cerita sama bunda ya?" tanya bunda, karena anak-anak tidak akan meninggalkan ruangan bunda kalau tidak bercerita sedikit pun.

"Sudah aman bun." ucapku.

"Ya sudah kalau begitu, kalian berdua nanti ke ruangan bunda ya, bantuin beresin berkas."

"Siap bun, nanti setelah jam makan malah ya." ucap Haikal, bunda pun menyetujuinya dengan menganggukkan kepalanya.

Aku dan Haikal kembali ke asrama, untuk bersih-bersih dan istirahat sejenak.

Setelah makan malah, aku ke ruangan bunda untuk membangunnya, aku juga memutuskan untuk mengajak Nia ke ruangan bunda.

Sesampainya di ruangan bunda, Haikal juga sudah ada di sana sedang merapikan tumpukan kertas di lantai.

"Nia juga ikut?" tanya Haikal.

"Iya kak, diajak kak Rekha." jawabnya.

"Bunda mana kal?" tanyaku saat tidak melihat bunda di ruangannya.

"Lagi makan malam."

"Nia yang bakalan gantikan kamu ya nanti?" tanya Haikal.

"Iya, di bawahku Nia soalnya. Kalau kamu siapa, seumurannya Nia gak ada deh yang laki-laki.

"Gak ada, jadi aku ambil yang tertua di bawahku tapi masih SMP."

"Gak apa-apa lah, ajarin betul-betul pasti bisa dia tuh."

"Kamu juga ngajarin Nia jangan galak-galak." ucapnya.

Aku yang mendengar ucapan Haikal, langsung melemparkan map tepat ke mukanya.

Nia yang melihat aksiku tidak kaget lagi karena kami berdua memang sering berantem, ia hanya tertawa melihat kami.

"Nia ini jangan di contoh ya gak baik." ucap Haikal, Nia yang mendengar itu hanya tertawa.

"Yaaaaa." teriakku ke Haikal

"Kenapa? Faktanya begitu." aku hanya melihat sinis ke arah Haikal.

Kami bertiga merapikan semua tumpukan kertas yang berserakan dan memisahkan sesuai dengan komponennya.

Setelah selesai, kami memasukkan berkas yang tidak digunakan lagi ke dalam kardus yang sudah di siapkan oleh bunda.

"Ini mau di apakan kak?" tanya Nia.

"Gak tau juga sama bunda, biasanya sih di bakar sama bunda soalnya udah gak kepake apalagi kan di dalamnya ada data penting."

Kardus-kardus kami rapikan di dekat lemari, dan duduk sambil menunggu bunda.

"Bagus gak?" aku menunjukkan foto ke Nia.

"Bagus kak, kakak bakalan pakai ini nanti di acara perpisahan?" aku pun mengangguk mendengar ucapannya.

"Bagus loh, udah dapat bajunya kak?"

"Belum, gak tau dimana ada jual." jawabku.

"Jahit aja kalau gitu kak."

"Jahit? Bisa sih tapi emang keburu beberapa hari lagi kan perpisahan.

Nia menggelengkan kepalanya, "Tanya bunda aja kak." ucapnya.

Tak lama bunda pun datang, Nia pergi duluan ke kamar karena mau mengerjakan tugas sekolahnya.

Kami mengobrol perihal baju yang akan aku dan Haikal gunakan nanti pada saat perpisahan, aku pun memutuskan untuk membeli baju yang akan aku gunakan biar lebih murah dan praktis.

"Bunda nanti aku mau ngekost aja pas kuliah." ucapku ke bunda.

"Bisa kalau mau, kenapa gak cari rumah aja buat di sewa, kalau rumah kan kalian enak tuh." ucap ayah yang baru masuk ke ruangan bunda.

"Kalau rumah, terlalu besar buat aku sendiri yah."

"Berdua lah, ayah gak bolehkan kalau sendiri."

"Gak mau yah, aku mau tinggal di asrama." ucap Haikal

"Kamu udah daftar masuk asrama? Itu kan ada tesnya juga." tanyaku ke Haikal.

"Lah emang iya?" tanyanya.

"Iyalah, kamu gak baca apa informasi soal asrama. Asrama bisa ditempati pas masuk kuliah sedangkan kita ke Samarinda kan sebelum, mau tinggal dimana kamu sebelum itu."

Haikal mengeluarkan ponselnya dan mencari informasi soal asrama di tempat kami kuliah, dan benar saja asrama baru bisa di tempati paling cepat seminggu sebelum pembelajaran di mulai karena ada renovasi di asrama.

"Kalau begitu sewa rumah aja, bayarnya bagi dua untuk kebutuhan sehari-hari juga begitu." ucap bunda.

"Nanti ayah carikan rumahnya." ucap ayah.

Aku pun mengangguk dan Haikal hanya bisa nurut dengan apa yang di ucapkan oleh ayah dan bunda.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!