Bab 10

Di dalam kamar, aku bingung harus melakukan apa. Tidur, belajar, makan itu terus menerus, karena merasa bosan aku mengambil kertas dan mulai membuat sketsa.

Di tengah-tengah membuat sketsa, aku teringat sebentar lagi aku lulus sekolah, "Aku harus kerja apa setelah lulus?" tanyaku pada diri sendiri.

Aku harus tinggal di mana, apa kah aku akan bisa bertahan hidup. Walaupun aku memiliki sedikit tabungan, tapi itu tetap membuatku khawatir apakah cukup atau tidak.

Lamunanku seketika buyar ketika ponselku berdering, aku melihat layarnya ternyata Haikal menelpon ku.

"Kenapa?" tanyaku setelah aku menjawab panggilannya.

"Ke ruangan bunda sekarang."

"Buat a...." belum sempat aku menyelesaikan ucapan ku, panggilan sudah di matikan oleh Haikal.

"Aku belum selesai ngomong main matiin aja." aku pun beranjak dari dudukku.

"Kenapa?" tanyaku kepada Sinta, salah satu anak yang tinggal di lantai 2.

"Kak bisa minta tolong gak?" tanyanya sambil menunduk.

"Bisa, tapi jangan sekarang." ucapku kepadanya karena Haikal menelponku kembali.

Aku pun meninggalkannya di depan kamarku, mungkin dia mau minta diambilkan hp nya, ucap ku dalam hati.

Sesampainya di ruangan bunda, disana sudah ada Haikal dan kak Lita, begitupun dengan ayah.

"Loh kak Lita ada disini." sapaku ke kak Lita.

"Iya bentar lagi ujian jadi bakalan tinggal disini sementara." aku pun mengangguk.

"Lama banget sih." ucap Haikal saat melihatku, seketika aku pun melotot ke arahnya.

"Kenapa?" tanyaku pada Haikal setelah duduk di dekatnya.

"Karena sudah berkumpul, bunda sama ayah mau tanya kesiapan kalian setelah lulus bagaimana." ucap ayah memulai.

"Baru juga di pikirin tadi." ucapku dalam hati, aku sangat gugup karena aku benar-benar belum ada arah kejelasan.

"Kami tidak ingin kalian meninggalkan rumah tapi tidak ada kejelasan akan kemana dan akan melakukan apa, kami orang tua kalian jadi kami harus tau." ucap ayah lagi.

"Lita akan melahirkan dulu baru nantinya akan kuliah, kalau kalian berdua?"

Aku menyenggol lengan Haikal untuk menyuruhnya menjawab pertanyaan ayah.

"Setelah lulus aku akan kuliah yah, ambil jurusan bahasa, rencananya tahun pertama bakalan tinggal di asrama sambil kerja buat ngumpulin uang untuk sewa kost." jawab Haikal.

"Kuliah dimana Kal?"

"Di Univ Nasional yah, Haikal sudah daftar tinggal nunggu pengumuman nya." ayah pun mengangguk mendengar ucapan Haikal.

"Kamu bagaimana Rekha?"

"Belum tau yah, Rekha mau kerja aja cari duit yang banyak." jawabku sambil menunduk.

"Kenapa tidak kuliah, nilai kamu tinggi terus kamu juga pinter." tanya ayah.

"Capek belajar terus."

"Kalau kamu tidak kuliah, kamu tidak boleh meninggalkan lingkungan panti." ucap ayah tegas.

"Soal biaya kalian jangan khawatir, kejar impian kalian, pasti akan ada jalannya, masalah biaya kami sudah siapkan." ucap ayah.

Sejujurnya aku tidak kaget mendengar penuturan ayah, karena memang semua sudah di siapkan dan di atur oleh bunda, walaupun begitu aku tidak enak, disini bukan hanya 1 atau 2 anak yang tinggal tapi ada anak-anak yang lain bahkan jumlah kami puluhan, jumlah kami pun tidak menentu karena bisa saja sewaktu-waktu ada keluarga baru yang datang.

"Kuliah saja nak, coba satu tahun kalau memang tidak kuat, ya sudah kamu berhenti aja gak apa-apa, setidaknya kamu sudah coba." ucap bunda, aku terdiam sesaat memikirkan apa yang di ucapkan oleh bunda.

"Baiklah bun." jawabku, aku berharap ini jalan yang baik.

"Ambil jurusan apa Rek?" tanya kak Lita, aku pun menggelengkan kepalaku.

"Gak tau kak, aku gak ada mikirin jadi gak tau."

"Rekha ambil jurusan keguruan aja, bagaimana?" usul bunda.

"Keguruan? Jangan bun, bisa-bisa anak didiknya pada pindah sekolah karena dia." ucap Haikal cepat saat mendengar usulan bunda.

"Yaaaa aku gak sejahat itu." ucapku sambil memukul lengan Haikal.

"Pokoknya jangan, gak cocok." aku kembali memukulinya karena kesal.

"Sudah-sudah kalian ini." tegur bunda.

"Haikal, kapan pendaftaran tutup?" tanya ayah.

"Kalau gak salah seminggu lagi yah."

"Daftarkan Rekha di kampus tujuanmu terus sama kan jurusan mu, biar dia ada yang awasi." ucap ayah.

"Aku gak mau yah, males aku sama di mulu." ucapku.

"Kamu pilih jurusan lain aja." suruh Haikal.

"Iya nanti aku pikirin."

Setelah selesai mengobrol, aku pun pamit ke kamar. Aku benar-benar harus memikirkannya agar tidak salah pilih jurusan.

Saat sudah naik ke lantai dua asrama, aku melihat Sinta masih berada di depan kamarku sambil duduk di lantai.

"Sinta." panggil ku, ia pun menoleh ke arahku.

"Kenapa kamu?" tanyaku saat melihat matanya berkaca-kaca.

"Kenapa-kenapa? Sakit?" tanyaku mulai panik melihat Sinta.

"Perut aku sakit kak." ucapnya kepadaku.

"Ko bisa? Kamu habis makan apa?" ia lalu menggelengkan kepalanya.

Aku membantunya berdiri untuk masuk ke dalam kamarku, tapi aku melihat lantai berwarna merah lalu mengalihkan pandangan ku ke arah celananya, ternyata ia sedang haid.

"Baru pertama?" ia pun mengangguk.

Aku masuk ke dalam kamarku mengambil pembalut untuknya, aku membawanya ke kamar mandi dan mengajarinya.

Setelah selesai membersihkan diri, aku menyuruhnya ke kamar untuk istirahat, aku pun mengompres perutnya dengan air hangat.

Setelah tertidur aku kembali ke kamarku, awalnya aku ingin tidur tapi saat melihat layar ponselku ternyata ada 13 panggilan tak terjawab dari Haikal.

Aku menelponnya kembali, untuk mengetahui apa maksud dan tujuannya menelpon berkali-kali.

"Dari mana aja sih woy." teriaknya dari seberang sana.

"Aku sibuk, gak kek kamu yang leha-leha." ucapku sinis.

"Kenapa sih nelpon berkali-kali?"

"Pendaftaran tutup 3 hari lagi, aku baru liat tadi, jadi buruan."

"Gak-gak. Aku kirimin persyaratannya, kamu siapin terus turun ke bawah." ucapnya lalu memutuskan panggilannya.

"Yaaa kebiasaan banget sih nutup telponnya." ucapku berteriak ke layar ponselku.

Tak lama ada pesan dari Haikal, setelah melihat isi pesannya aku pun menyiapkan semuanya.

"Gak banyak ternyata." ucapku setelah semuanya siap.

Aku pun langsung turun ke bawah, ternyata ia sudah berada di sana dengan laptop di depannya.

"Ambil jurusan apa?" tanya Haikal, seketika aku pun menggelengkan kepalaku.

"Bahasa Inggris."

"Kamu ngikutin aku ya?" tanyanya.

"Mana aku tau kalau kamu jurusan bahasa inggris, tadi kamu cuma bilang jurusan bahasa." jawabku dengan nada sedikit tinggi.

"Santai-santai." ucap Haikal yang menyadari kalau aku benar-benar kesal.

"Nih daftar sendiri itu udah di situsnya, aku ajarin." suruh Haikal.

aku pun mengambil alih laptopnya, dan mendaftar tanpa arahan dari Haikal.

"Lah tuh bisa."

"Kan tinggal baca terus ikutin arahannya, sudah." ucapku lalu menyodorkan laptopnya.

"Cepat juga." aku hanya mengangkat bahu.

"Apa lagi yang harus di lakukan?" tanyaku sambil merapikan berkas-berkas ku.

"Tinggal tunggu pengumumannya aja. Kalau kita lulus disini berarti kita juga udah dapat beasiswa."

"Lah bisa gitu?" tanyaku cukup kaget.

"Bisa lah."

"Ini kan kampusnya jauh, bahkan lebih jauh dari kampusnya kak Abi, terus kita ngekost gitu?"

"Asrama aja lah, lebih murah." jawab Haikal.

"Heh asrama pasti punya aturan, kuliah pasti sampe sore terus kerjanya malam, asrama punya jam malam pasti."

"Ko tau?"

"Asrama sekolah kan gitu."

"Iya juga ya, liat aja lah nanti." aku pun mengangguk.

Setelah beres aku pun kembali ke kamar, karena aku benar-benar sangat bosan jadi lah aku menonton film horor. Bukannya menonton sampai habis, justru aku ketiduran.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!