6. Cairan Merah Hangat Yang Menuntun Takdir

Tidak! Aku tidak bisa terus begini. Aku harus menjalankan hidupku sendiri di masa ku ini. Tidak ada jalan untuk mengubah takdir di antara kita. Kamu telah menjalani jalan hidupmu yang menyedihkan itu jauh sebelum aku lahir. Sedangkan aku di sini masih merangkak dan tertatih untuk hidupku sendiri di masa ini.

Dewa Vattarius lah yang telah memisahkan kehidupan dan masa antara aku dan Clyde. Perasaanku ini pasti hanyalah sebuah perasaan kasihan pada dirimu yang terus menderita. Dengan pemikiran itu perlahan aku mencoba melupakan sosok Clyde. Aku menyingkirkan buku sejarah tentang kehidupan Clyde dari pandanganku, memasukkannya ke dalam kegelapannya kotak yang dingin dan tak pernah menyentuh lagi.

......................

Ini sudah berbulan-bulan lamanya sejak aku pertama kali berusaha menyingkirkan sosok Clyde dari pikiranku. Namun, aku masih belum berhasil melupakan dia. Tidak ada sedetik pun aku lewatkan tanpa mengingat rasa sakitnya dan penderitaannya.

Mengapa simpul yang menyesakkan dadaku ini masih belum juga bisa terurai? Sebenarnya seberapa jauh aku telah terikat dan terpikat pada sosok Clyde? Dewa Vattarius, apa yang harus aku lakukan? Berikan aku petunjukmu!

Dalam kegundahan, aku meraih buku itu kembali. Memberikannya kehangatan tanganku dan dekapanku setelah sekian lama aku menaruhnya dan mencoba melupakan keberadaannya di dalam dinginnya sebuah kotak yang sangat gelap. Aku tidak menyadari bahwa sepertinya aku telah melakukan kesalahan pada diriku sendiri, karena sekali lagi aku berjalan dengen berpegangan pada tali merah kusut yang tak terlihat ini. Mungkin aku akan menyesali keputusanku ini.

Malam ini setelah sekian lama aku berusaha melupakanmu, Clyde, mimpi tentangmu malah menjadi semakin jelas dalam tidurku. Mimpi tentang akhir hidupmu yang sangat menyedihkan dan menyakitkan itu.

Aku dapat melihatnya dengan jelas bagaimana kamu berusaha melangkah mendekati gadis manis yang membuatmu menjadi sangat terobsesi itu. Gadis muda yang bernama Serenella Luciana Serenity yang telah lama kamu cintai dengan segenap jiwamu. Serenella adalah tujuanmu untuk hidup dan membuka dirimu, dia yang membuatmu berusaha untuk berubah menjadi pria yang lebih baik.

Tapi Clyde, ia tidak pernah sekalipun menginginkanmu ataupun cintamu. Ia telah menerima Tanda Pertunangan dai Dewa Vattarius dengan pria lain. Ia telah menemukan belahan jiwanya yang telah ditakdirkan dan digariskan Dewa Vattarius untuknya. Serenella takkan pernah mencintaimu, Clyde. Takkan ada yang mampu melawan takdir Dewa Vattarius.

Tidak, Clyde! Jangan lagi paksa dirimu hanya untuk gadis yang bukan jodohmu tersebut!

Berbaliklah, CLyde1 Larilah! Lari yang jauh dari tempat itu!

Clyde, jangan melihat Selena bersama dengan pria yang sangat baik dan sempurna itu! Jangan menatap Tanda Pertunangan mereka yang akan mencabik setiap sudut dari hatimu yang rapuh!

Tidak Clyde, kamu tidak akan bisa menggantikan posisi pria yang telah menjadi takdir dari Serenella.

Clyde, jangan jadikan dirimu tumbal yang menyedihkan dari kegelapan yang memeluk dan memangku jiwamu dengan begitu erat! Jangan rubah dirimu menjadi iblis jahat seperti yang diinginkan oleh kegelapan tersebut! Jangan membuat perjanjian dengan sosok hitam yang hanya memberikan cinta dan kasih sayang yang palsu padamu!

Mengapa sosok yang hanya menginginkan cinta yang tulus kini berubah menjadi iblis yang sangat menyeramkan? Mengapa kini ia malah menyebarkan kejahatan dan kegelapannya ke seluruh kerajaan Veilency ini?

Mengapa sosok anak kecil yang sangat manis itu kini telah menjelma menjadi jiwa yang penuh akan kebencian dan amarah yang tak terredam? Mengapa kamu menjual jiwamu pada sosok yang menipumu dengan tipu daya cintanya yang palsu?

Ini menyakitkan...

Ini sangat menyakitkan ketika aku hanya bisa berdiam diri di posisiku untuk melihat dadamu tertikam oleh sebilah pedang perak yang berkilat terkena cahaya. Pedang perak yang sangat tajam yang lebih dari mampu untuk mengkoyak habis dirimu sampai ke setiap bagian terkecil jiwamu yang telah kotor dan tercemar. Sosok iblis dalam dirimu perlahan memudar bersamaan dengan jiwamu yang terbang meninggalkan ragamu yang telah bermandikan darahmu sendiri.

Hati dan tubuhku bergetar hebat seiring dengan setiap inci pedang perak itu ditarik keluar dari dadamu bersamaan dengan aliran cairan merah yang segar dari dalam luka dadamu yang terbuka lebar.

Wahai Dewa Vattarius, mengapa Engkau tidak pernah sekali pun menjawab setiap jeritan hati anak kecil ini? Mengapa hidupnya begitu dingin? Mengapa takdir yang Engkau gariskan terus mempermainkan dan menyiksanya?

Engkau menjadikan mereka yang saling mencintai menjadi sosok yang begitu diagungkan di kerajaan Veilency sebagai penyelamat bangsa. Tapi, ia yang merangkak seumur hidupnya dalam kegelapan malah Engkau buang dan tinggalkan di atas tanah yang bahkan menolak menghangatkan tubuhnya yang telah kosong.

Clyde, mengapa kamu berbaring tak berdaya di atas merahnya takdir yang tak berbelas kasih padamu? Bagaimana bisa anak sekecil itu berubah menjadi pria yang kini bahkan tidak mempunyai sisa jiwanya lagi? Mengapa kamu begitu menyedihkan hingga aku tidak bisa berhenti menangis untukmu?

Clyde, aku sangat ingin meraihmu dengan kedua tanganku yang terbuka lebar. Memeluk dan mendekapmu erat dengan sepenuh jiwaku hingga tidak ada lagi kesempatan untuk iblis meraihmu. Tidak bisakah kamu merasakan kehangatan yang ku usahakan sekarang ini?

Clyde, aku dapat mendengarnya...

Aku dapat mendengar setiap jeritan hatimu yang selalu meminta tolong. Aku ingin! Aku ingin menolongmu, Clyde! Aku ingin ada di sisimu, Clyde! Aku ingin menjadi sosok yang dapat kamu andalkan untuk memberikanmu dekapan hangat.

Dewa Vattarius, tidak adakah jalan untukku melalui perbedaan waktu dan masa ini? Tidak adakah batu untukku melompati batasan ini? Tidak bisakah setidaknya kamu memberikanku kesempatan untuk merubah takdir dan sejarah hidup Clyde?

Aku ingin meraih anak kecil yang malang itu agar tidak memilih jalan yang sama. Aku akan menariknya keluar dari kegelapan yang jahat itu dan membawanya ke dalam terangnya kasih sayang dan cinta. Aku berharap diriku bisa memberikannya setiap kepingan kecil kehangatan yang ia cari dengan tertatih-tatih seumur hidupnya.

Perasaan menyedihkan ini masih menuntunku kembali membuka mataku. Aku masih harus menjalani kehidupanku di masaku ini. Berpakaian formal dengan rapih dan bersiap untuk bekerja. Berjalan kaki dengan langkah yang berat karena kepalaku terus dipenuhi dengan sosok Clyde. Aku tidak dapat fokus, aku berjalan melangkah menyebrang ketika aku tidak melihat lampu penyebrangan telah berubah menjadi merah

TIIINNNN!!!

Klakson truk besar yang sangat kencang menyadarkan pikiranku. Aku berdiri hanya beberapa jengkal dari truk yang melaju cepat menuju ke arahku.

Hah? Apa aku juga akan mati?

Mengapa aku tertidur di atas cairan hangat ini? Mengapa aku dapat melihat matahari dengan sangat jelas hari ini?

......................

Dengan perasan sedih yang masih tersisa dan melebamkan jiwa, aku membuka mataku. Menyaksikan sebuah kamar putih mewah yang berhiaskan ukiran-ukiran indah. Selimut ini terasa tebal dan lembut. Ini bukanlah kamarku...

Dewa Vattarius, apakah aku ada di surga?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***