Ketika matahari mulai meninggi, Long Tian pun meninggalkan kamarnya untuk menuju Pagoda Sembilan Api. Sambil berjalan kaki dengan pedang di punggungnya, rambut panjang Long Tian berkibar tertiup angin. Long Tian tidak terburu-buru karena ingin menikmati pemandangan yang begitu familiar dalam ingatannya.
Meski jarak antara pelataran murid luar dengan Pagoda Sembilan Api cukup jauh, namun Long Tian sangat bersemangat dan sesekali ia bersiul menyaksikan beberapa burung liar yang hidup bebas di dalam lingkungan Akademi Xiamen.
"Swoosshh"
Long Tian yang tengah bersemangat tanpa sadar merasakan sesuatu benda tajam yang terbang ke arahnya. Dengan gerakan secepat kilat, tubuh Long Tian bergeser ke sebelah kanan menghindari sebuah belati yang hendak mencelakainya.
Long Tian menyipitkan matanya, tepat setelah dia menghindar muncul seseorang dengan niat membunuh yang pekat. Orang itu menggunakan pakaian berwarna biru langit khas Akademi Xiamen, dari pakaiannya Long Tian dapat mengetahui jika ia adalah salah satu murid yang berasal dari pelataran murid dalam.
"Siapa kamu? Apa yang ingin kamu lakukan?" Long Tian berkata dengan penuh waspada.
Selain sebagai murid langsung, Long Tian tidak mengenal lebih jauh pemuda yang tampak sebaya dengannya tersebut. Bahkan dalam ingatan kehidupan sebelumnya ia tidak pernah berinteraksi dengan pemuda yang memiliki ranah kultivasi yang sama dengan dirinya yakni Inti Qi tahap menengah.
"Tentu saja aku adalah raja neraka yang ingin mencabut nyawamu" pemuda dengan pedang panjang di punggungnya pun berkata dengan angkuh.
"Apakah tidak berbahaya bagimu untuk menghadang ku di tempat ini?" ujar Long Tian sambil tersenyum penuh arti.
"Kamu hanya beruntung, meski sekarang kamu murid Tetua Fang tapi tanpa perlindungannya kamu bukanlah siapa-siapa" ucap pemuda tersebut sambil menatap jijik ke arah Long Tian.
Setelah berkata demikian, pemuda tersebut langsung melompat tinggi dan menarik pedangnya di udara. Cahaya kemilau pedang panjang tersebut tampak mengintimidasi dan sangat tajam.
Long Tian menatap pemuda yang begitu bernafsu ingin membunuhnya tersebut, sambil menarik pedang di punggungnya Long Tian pun mengerahkan tenaga dalamnya ke pedang di tangannya dengan ditandai suara dengungan dan cahaya pedang sepanjang beberapa meter pun meledak di depan Long Tian.
"Bblllaaarrrr"
Hanya dalam waktu yang sangat singkat kedua benda logam tersebut beradu dan menyebabkan getaran hebat di tangan pemuda yang menyerang Long Tian. Getaran yang semakin kuat itu terus menjalar dari pergelangan tangan hingga ke bahu kanannya.
Tubuh pemuda itu pun terbang kembali ke udara dengan posisi terpelanting ke belakang, hingga suara erangan panjang memecah kesunyian.
"Aarrgghh..."
Merasakan tangan kanannya patah serta bahunya hancur membuat pemuda tersebut tidak dapat menahan rasa sakit berkepanjangan. Ia tidak mengerti bagaimana bisa ia mengalami hal memalukan seperti ini, pandangannya pun mengunci tubuh kokoh Long Tian yang tidak bergerak seperti Gunung.
"Bagaimana bisa? Bukankah kamu pemuda cacat yang mendapat belas kasihan Tetua Fang?" pemuda itu menatap Long Tian dengan tubuh bergetar.
Bersamaan dengan ucapannya, terdengar suara patahan pedang yang baru saja mengalami benturan hebat dengan pedang milik Long Tian. Dalam sekejap aura keangkuhannya berubah menjadi ketakutan saat Long Tian menatapnya dengan tajam.
"Apakah itu informasi yang Long Zhiwu sampaikan padamu? Sungguh bodoh jika kau dimanfaatkan orang itu untuk mengantarkan nyawa" ujar Long Tian dengan santai, ia tidak membunuhnya karena ingin mengetahui siapa dalang penyerangan terhadap dirinya.
Di Akademi Xiamen, hanya Long Zhiwu dan Ning Shih yang berselisih dengannya. Namun Long Tian tidak mengira jika pasangan tidak tahu malu itu malah mengirim seseorang untuk membunuhnya. Terlebih lagi dirinya belum membuat perhitungan yang sebelumnya tetapi Long Zhiwu telah mengirim seseorang untuk membunuhnya.
Mendengar perkataan Long Tian wajah pemuda itu berubah pucat, memang benar jika dirinya merupakan kaki tangan Long Zhiwu dan ia juga berasal dari bagian keluarga yang selama ini bersekutu dengan keluarga Long di Kota Qiancheng.
"Apakah kau akan mengampuniku jika aku mengatakan yang sesungguhnya?" tanya pemuda tersebut dengan cemas.
Pada kesempatan kali ini juga ia ingin menunda waktu dan berharap ada murid lain yang datang untuk membantunya, hanya saja ia sedikit ragu karena jalur ini merupakan jalur yang jarang dilalui oleh para murid pada saat seperti sekarang ini.
"Katakan saja yang sesungguhnya, jika aku puas maka kamu akan kulepaskan" jawab Long Tian tampak acuh.
"Aku telah salah mendapatkan informasi tentang dirimu, sepertinya Long Zhiwu juga telah keliru" ucap pemuda tersebut dengan senyum pahit.
"Pergilah..! Aku tidak ingin melihat untuk yang kedua kalinya" Long Tian mendengus dingin lalu membalikkan badan untuk melanjutkan perjalanannya menuju Pagoda Sembilan Api.
Long Tian sangat paham tentang peraturan di Akademi Xiamen, membunuh memang dilarang tetapi jika hanya pertarungan masih bisa dimaklumi. Hanya saja Long Tian tidak ingin mencemari nama baik Tetua Fang Guo yang memiliki reputasi baik.
Long Tian jelas tidak ingin membuat masalah bagi gurunya dan oleh karenanya ia harus menahan diri untuk beberapa waktu ke depan. Jika kekuatannya sudah meningkat jauh lebih tinggi maka tidak masalah jika ia harus bersabar untuk beberapa saat. Di pelataran murid dalam masih banyak pihak yang tidak bisa ia singgung, kecerobohan kecil hanya akan menunda perjalanannya. Long Tian yang pernah menjalani kehidupan sebelumnya tentunya tahu bagaimana harus bersikap agar apa yang ia rencanakan kali ini berjalan dengan lancar.
"Long Zhiwu, tunggu saja di waktu yang tepat. Meski keluarga Long memihak padamu maka jangan salahkan aku yang akan membuat perhitungan denganmu" batin Long Tian sambil berjalan dengan penuh tekad.
Tidak lama kemudian Long Tian tiba di sebuah menara besar di balik Gunung, menara itu adalah menara yang disebut dengan Pagoda Sembilan Api tempat pelatihan murid Akademi Xiamen. Ada sembilan lantai di dalamnya, jika berlatih di dalamnya maka kekuatan seorang murid akan meningkat lebih cepat.
Kesembilan lantai itu memiliki perbedaan manfaat dari setiap tingkatan lantainya, semakin tinggi lantainya maka semakin buruk manfaatnya, semakin rendah maka semakin bagus efek yang didapatkan. Di kehidupan sebelumnya Long Tian hanya bisa memasuki lantai keenam, karena ia terkenal dengan perkembangannya yang lambat tidak ada Tetua yang mengambilnya sebagai murid langsung. Namun siapa sangka dengan tekadnya yang kuat, akhirnya Long Tian berhasil memecah kebuntuannya dan mendapatkan pencerahan pada waktu itu.
Kini Long Tian berstatus sebagai murid inti, maka secara alami ia berhak mengakses lantai lima hingga ke lantai satu yang merupakan tempat utama. Memikirkan manfaat yang akan didapat Long Tian hampir saja melompat kegirangan, ia tidak menyangka jika beberapa keberuntungan bisa ia dapatkan dengan mudah pada kehidupan keduanya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
4wied
kok aneh ya, pedang dengan panjang beberapa meter, berarti panjang pedang lebih dari 2 meter, dipokir² kalo di ikat di punggung berarti pedang juga diseret
2024-12-16
2
Syahrudin Denilo
ya iyalah
2024-09-27
0
pengemar saja
kalem
2024-09-23
0